Nyeri Neuropati Agi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

 

Proposal penelitian
 
EFEKTIVITAS INJEKSI DEKSTROSA 5% SUBKUTAN PADA NYERI NEUROPATI DIABETIK DI RSUP
DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

dr. Magista Febra Nugraha

Pembimbing:
dr. Henry Sugiharto,Sp.S(K)
dr.H.M. Hasnawi Haddani,Sp.S(K)
dr.Erial Bahar,M.Sc

DEPARTEMEN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRI/RSUP Dr. MOH. HOESIN PALEMBANG
2021

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan
Nyeri neuropati diabetik menurut IASP
Polineuropati adalah sebuah terminologi Prevalensi neuropati perifer adalah adalah suatu nyeri yang timbul sebagai
yang digunakan untuk mendeskripsikan berkisar 8% pada usia 55 tahun, dan akibat langsung dari abnormalitas
kerusakan umum dan simetrik pada 2,4% pada keseluruhan populasi. sistem somatosensorik pada penderita
saraf-saraf yang berdekatan. diabetes.
Neuropati yang diakibatkan diabetes
Kerusakan dan manifestasi klinis diperkirakan terjadi pada 60-70%
biasanya diawali dari bagian distal pasien diabetes
dengan progresivitas ke arah proksimal

Penelitian yang dilakukan oleh Younis.M dan


Injeksi perineural/ subkutan dengan dektrosa Peneliti tertarik untuk mengetahui
dipertimbangkan sebagai pilihan terapi baru untuk Elsheikh. K menunjukkan injeksi subkutan
tatalaksana nyeri neuropati perifer dan pertama glukosa 10% 0,5 ml sekitar saraf yang efektivitas injeksi dekstrosa 5%
kali dikembangkan oleh Lyftgot pada tahun 2005. mengalami inflamasi selama 2 bulan subkutan pada nyeri neuropati
mengalami perbaikan nyeri berdasarkan diabetik di Departemen Neurologi
Larutan dekstrosa 5% terhadap pengurangan
intensitas nyeri yaitu dapat menurunkan inflamasi
skala VAS dan Michigan Neuropathy RSUP Dr. Moh. Hoesin
neurogenik melalui menghambat transiet receptor Screening Instrument (MNSI) Palembang
potential vanilloid receptor-1 (TRPV1) yang dapat
ditemukan pada saraf perifer
Tujuan Penelitian

Profil Nyeri
Neuropati
Diabetika
Analisa Baseline
Perbandingan NPRS, Derajat
TCNS Neuropati,
Sebelum dan dan Nilai
Sesudah ENMG
Perlakuan
Mengetahui
Efektifitas Injeksi TUJUAN
Dektrosa 5% Analisa KHUSUS Menilai dan
Subkutan Pada Perbandingan Analisa NPRS
NPRS Sebelum Sebelum &
Nyeri Neuropati dan Sesudah Sesudah tiap 2
Diabetik Perlakuan minggu

Menilai dan Menilai dan


Analisa Nilai Analisa TCNS
ENMG Sebelum Sebelum &
dan Sesudah Sesudah tiap 2
minggu
Hipotesis

Ho : Pemberian injeksi H1 : Pemberian injeksi


dekstrosa 5% subkutan tidak dekstrosa 5% subkutan efektif
efektif terhadap intensitas terhadap intensitas nyeri dan
nyeri dan derajat neuropati derajat neuropati pada pasien
pada pasien nyeri neuropati nyeri neuropati diabetik
diabetik.
Manfaat Penelitian
01 Bidang Pelayanan
Penelitian ini dapat memberikan gambaran
mengenai efektivitas injeksi desktrosa 5%
subkutan pada nyeri neuropati diabetik di RSUP
dr. Moh. Hoesin Palembang, sehingga dapat
bermanfaat untuk tatalaksana intervensi nyeri
neuropati diabetik.

Bidang Pendidikan
02 Penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk
melatih kemampuan dalam melakukan
penelitian yang benar dan bermanfaat

03 Bidang Penelitan
Penelitian ini dapat menjadi data epidemiologi
nyeri neuropati diabetik dan luaran klinis dari
tindakan intervensi nyeri serta sebagai bahan
informasi dan dijadikan sebagai rujukan untuk
penelitian selanjutnya
Originalitas Penelitan

Telah banyak Efektifitas injeksi Di Indonesia


penelitian dektrosa terhadap sendiri, saat ini
nyeri neuropati belum ada
mengenai
diabetic dengan laporan
injeksi dektrosa tidak yang di injeksi
5% sebagai penelitian
dekstrosa dimana tentang
terapi pada dinilai intensitas efektifitas
nyeri neuropati nyeri dan derajat injeksi
yang telah neuropati yang dekstrosa 5%
dipublikasikan dinilai dengan subkutan
dalam jurnal menggunakan terhadap nyeri
medis Visual Analogue neuropati
Scale (VAS) dan diabetik.
MNSI
Tinjauan Pustaka
Neuropati Diabetikkumpulan berbagai
manifestasi klinis maupun subklinis yang
mempengaruhi sistem saraf perifer (PNS)
sebagai komplikasi dari diabetes melitus
Neuropati diabetik perifer didefinisikan sebagai
kumpulan gejala dan tanda dari gangguan
saraf tepi pada individu dengan diabetes
setelah penyebab lainnya dieksklusi.
Boulton dan kolega telah menjabarkan bahwa
neuropati diabetik harus terdiri dari minimal
dua dari gangguan berikut, yaitu: gejala,
tanda, gangguan konduksi saraf, hasil tes
sensori kuantitatif, atau hasil tes otonom
kuantitatif
Nyeri neuropati diabetik adalah suatu nyeri
yang timbul sebagai akibat langsung dari
abnormalitas sistem somatosensorik pada
penderita diabetes.
Epidemiologi

Berdasarkan data RISKESDAS 2018,


Neuropati yang diakibatkan Jenis kerusakan saraf terbanyak pada pasien
polineuropati diabetikum pada penelitian ini prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia
diabetes diperkirakan terjadi adalah 2 % untuk kategori usia lebih dari
adalah tipe campuran (52,33% di saraf median,
pada 60-70% pasien diabetes. 60,47% di saraf ulnaris, 72,10% di saraf tibialis, 15 tahun, sementara dari Konsensus
Prevalensi nyeri neuropati dan 54,65% pada saraf peroneal pada Perkeni 2015 adalah 10,9%.
diabetik diperkirakan sekitar pemeriksaan saraf motorik dan 80,23% pada
saraf median dan 88,37% di saraf peroneal
10-20%. dalam studi saraf sensorik).
Prevalensi neuropati diabetik didapatkan
pada kisaran 63,5% dari 1785 sampel dari
penelitian yang dilakukan di berbagai pusat
diabetes pada tahun 2008-2009
Faktor Resiko
Hipertensi merupakan
prediktor terjadinya DSPN.
adanya penurunan HDL dan
tingginya trigliserida
meningkatkan risiko DSPN
Proporsi rentang 18,5% Obesitas yang disertai
hingga 100% pada durasi
penyakit <5 tahun hingga
dengan dua risiko
Faktor
>20 tahun. Pasien diabetes kardiovaskuler meningkatkan
Komorbid
tipe 2 dengan HbA1≥7,0% Durasi risiko neuropati perifer.
menunjukkan peningkatan Diabetes
risiko terjadinya neuropati IMT
dan
diabetik. HbA1c merokok merupakan faktor
risiko independen dari
Neuropati diabetik semakin DSPN. DSPN secara
sering dijumpai, dimana Merokok signifikan berhubungan
pada usia ≥ 70 tahun
dijumpai 57,9% responden
Usia dan dengan defisiensi vitamin D
rendahnya
dengan neuropati Vitamin D
dibandingkan usia <40 tahun
yang hanya berkisar 21,1%..
Patofisiologi
neuropati
diabetik
Patofisiologi nyeri neuropati diabetik
Klasifikasi

A. Diffuse Neuropathy
1. DSPN (Distal Symmetric Polyneuropathy)
- Primarily small-fiber neuropathy
- Primarily large-fiber neuropathy
- Mixed small and large fiber neuropathy (paling
umum)
2. Otonom
- Kardiovaskular
- Gastrintestinal
- Urogenital
- Disfungsi sudomotor
- Hypoglycemia unawereness
- Abnormal pupillary function
B. Mononeuropathy (mononeuritis multiplex) (atypical form)
Isolated cranial or peripheral nerve (seperti N.III, ulnar, median,
femoral, peroneal)
Mononeuritis multiplex
C. Radiculopathy atau polyradiculopathy (atypical form)
Radiculoplexus neuropathy (lumbosacral polyradiculopathy,
proximal motor amyotrophy)
Thoracic radiculopathy
Tanda dan Gejala
. Gambaran paling umum dari neuropati perifer diabetik adalah nyeri atau gangguan sensorik
simetrik yang lebih dulu mengenai ekstremitas bawah dibanding ekstremitas atas pada gambaran
klasik sarung tangan dan kaus kaki. Gejala lainnya meliputi nyeri atipikal, perubahan sensasi,
baal, nyeri tertusuk, atau sensasi panas atau terbakar
Infographic Style
Content Here
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.

Content Here Content Here


Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint
Presentation that is Add Text Presentation that is
beautifully designed. Simple beautifully designed.
Add Text PowerPoint Add Text
Presentation
Simple Simple
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation

Content Here Content Here


Add Text Add Text
Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint
Presentation that is Simple Simple Presentation that is
beautifully designed. PowerPoint PowerPoint beautifully designed.
Presentation Presentation
Skor gejala Skor tes sensorik Skor refleks
Nyeri kaki Pinprick Refleks patela
Baal Temperatur Refleks achiles
Kesemutan Raba halus  

Kelemahan Getaran  

Ataksia Posisi  

Gejala ekstremitas atas


Skoring gejala Skoring tes sensorik Refleks
0= tidak ada 0 = normal 0 = normal
1 = ada 1 = abnormal 1 = menurun
2 = tidak ada
Infographic Style
Anatomi dari saraf kutaneous sural bagian medial dan lateral
Tatalaksana Nyeri Neuropati Diabetik
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Tatalaksana Nyeri Neuropati Diabetik

• Poliklinik • Oktober-
Saraf RSUP Desember
dr.Moh 2020
Hoesin

Lokasi Waktu
Tatalaksana Nyeri Neuropati Diabetik

• Poliklinik • Oktober-
Saraf RSUP Desember
dr.Moh 2020
Hoesin

Lokasi Waktu
Populasi pada Memenuhi kriteria
penelitian ini adalah inklusi dan P
seluruh penderita eksklusi O
yang didiagnosis P
nyeri kepala primer P U
di Poliklinik Saraf O L
RSUP Dr. Moh. P A
Hoesin Palembang. U S
L
A I
S

I
Kriterai Inklusi dan Eksklusi Kriteria Eksklusi
• Pasien yang memiliki kondisi yang
mempengaruhi evaluasi nyeri neuropati
diabetika seperti: ulkus/gangren diabetika,
ada riwayat amputasi, penyakit pembuluh
darah perifer.
• Pasien yang memiliki gangguan penyakit
kulit pada lokasi area nyeri neuropati.
• Pasien yang memiliki alergi terhadap
larutan dekstrosa 5%.
• Pasien hamil dan menyusui.
.
Kriteria Inklusi
• Penderita dengan usia > 18 tahun yang sudah di
diagnosa nyeri neuropati diabetik.
• Semua penderita yang sedang menjalani
pengobatan antidiabetes.
• Semua penderita yang mendapatkan terapi
standar nyeri neuropati.
• Semua penderita yang dapat menjawab
kuesioner Toronto Clinical Neuropathy System
(TCNS).
• Memberikan persetujuan untuk ikut dalam
penelitian ini.
Alur
Penelitian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai