Penyusunan Alat Evaluasi
Penyusunan Alat Evaluasi
Penyusunan Alat Evaluasi
ALAT
EVALUASI
KEGIATAN BELAJAR 2
A. EVALUASI FORMATIF DAN
EVALUASI SUMATIF
Menurut Sukardi (2009) dan Slavin (1988) ada tiga kriteria yang harus diperhatikan
dalam mengembangkan atau menyusun alat evaluasi. Ketiga kriteria tersebut adalah
validitas, reliabilitas dan dapat dilaksanakan.
1) Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat evaluasi dalam mengukur konsep yang
diukur sehingga alat evaluasi tersebut betul-betul mengukur apa yang seharusnya
diukur. Apabila tes yang dikembangkan dirancang untuk mengukur hasil belajar
siswa maka hasil yang diperoleh dari tes yang valid menunjukkan tingkat
penguasaan siswa terhadap hasil belajar yang diharapkan.
2) Reliabilitas
Kriteria reliabilitas mengacu pada ketetapan atau keajegan alat ukur dalam
menilai apa yang seharusnya dinilai. Alat ukur yang reliabel akan memberikan
hasil yang sama kapan pun alat ukur tersebut digunakan pada siswa yang sama.
Sebagai contoh, minggu kemarin Anda memberikan tes Matematika tentang
Bangun Datar dan Bangun Ruang pada siswa kelas V. Minggu berikutnya siswa
tersebut Anda tes lagi dengan menggunakan soal yang sama. Tes yang digunakan
dinilai memiliki tingkat reliabilitas tinggi, apabila hasil dari kedua tes tersebut
relatif sama.
3) Dapat Dilaksanakan
Kriteria ini berkenaan dengan kemungkinan alat ukur tersebut untuk
dilaksanakan dilihat dari aspek biaya dan waktu. Kriteria ini juga berkenaan
dengan kemudahan alat ukur disusun, serta kemudahan dalam penskoran dan
interpretasi hasil yang diperoleh.
C. JENIS-JENIS ALAT EVALUASI
Tes adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang menuntut siswa
untuk memberikan jawaban yang dapat dinilai benar atau salah. Dilihat dari
bentuk jawaban yang diberikan siswa, ada tiga jenis tes yang dapat dipilih guru
untuk mengukur penguasaan siswa terhadap indikator hasil belajar, yaitu tes
lisan, tes tertulis dan tes perbuatan atau tes kinerja.
o Tes lisan digunakan apabila guru mengharapkan jawaban siswa diberikan
secara lisan.
o Tes tertulis dipilih apabila guru mengharapkan siswa untuk memberikan
jawaban secara tertulis.
o Tes kinerja dipilih apabila guru mengharapkan siswa memberikan jawaban
melalui tindakan yang dilakukan atau menuntut siswa melakukan sesuatu.
Dalam menggunakan tes tertulis, guru dapat memilih berbagai bentuk tes. Secara
garis besar, ada dua bentuk tes yang dapat digunakan, yaitu :
1) Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang menuntut pesera tes untuk menetukan satu
jawaban yang paling tepat atau memilih jawaban yang paling tepat dari alternatif
jawaban yang disediakan. Ada berbagai bentuk tes objektif yaitu Benar-Salah,
Pilihan Ganda, Menjodohkan dan Isian Singkat.
Bentuk tes objektif Benar-Salah menuntut siswa untuk menentukan apakah
pernyataan yang diberikan benar atau salah. Bentuk tes ini sangat tepat
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa tentang fakta, definisi dan prinsip.
Berikut ini contoh soal bentuk Benar-Salah.
Skor makismal 6
Dari contoh ini, tampak bahwa guru dituntut untuk
menyediakan rambu-rambu jawaban (marking
scheme) untuk menilai jawaban siswa. Rambu-rambu
ini berisi pokok-pokok jawaban yang diharapkan
muncul dalam jawaban siswa dan skor yang dapat
diperoleh siswa berdasarkan jawaban yang diberikan.
Dengan menyediakan rambu-rambu jawaban,
keobjektifan tes uraian akan terjaga.
Tes Kinerja atau Tes Perbuatan
Berbeda dengan bentuk tes yang digunakan dalam tes lisan
dan tertulis, tes kinerja menuntut siswa untuk
mendemonstrasikan atau menampilkan kemampuan yang
diukur. Menurut Reece & Walker (1997) tes kinerja adalah
tes yang menuntut siswa untuk menampilkan suatu perilaku
sesuai dengan tugas yang diberikan dan dinilai dengan
menggunakan marking scheme.
SISWA MAMPU Titi : “Aku tidak lama kok Ni. Cuma ingin memberi
tahu kalau aku tidak jadi patungan untuk beli kado
MEMBACA TEKS Vera. Kamu tidak marah kan?”
DENGAN BENAR Titi : “Bukan itu. Uang jajanku habis dan Mama
tidak mau memberiku uang tambahan.”
Nia : “Oh…..Kamu tidak tahu kalau dulu aku pun
SOAL: Titi
pernah mengalami hal yang sama.”
: “Oh, ya? Lalu apa yang kamu lakukan untuk
BACAKAN TEKS mengatasinya?”