Nilai-Nilai Pancasila

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

SISTEM, MAKNA, DAN NILAI-NILAI

PANCASILA DALAM PESPEKTIF ISLAM

UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA


2021
1
Pancasila Sebagai Suatu Sistem
1. Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan Kausa Materialisme, artinya Nilai-nilai dalam Pancasila
sudah ada dan hidup sejak jaman dulu yang tercermin dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem.
Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Bersifat Organis.
 Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan
peradaban, dalam arti, setiap sila merupakan unsur (bagian yang mutlak)
dari kesatuan Pancasila
 Setiap sila tidak dapat berdiri sendiri-sendiri terlepas dari sila-sila lainnya.
 Di antara sila satu dan lainnya tidak saling bertentangan.
Lanjutan...
4. Susunan Kesatuan Yang Bersifat Hirarkhis Dan Berbentuk
Piramidal.
 Susunan sila-sila Pancasila menunjukkan suatu rangkaian tingkatan
luas dan isi sifatnya dari silasila sebelumnya atau diatasnya
 Dengan demikian, dasar susunan sila-sila Pancasila mempunyai ikatan
yang kuat pada setiap silanya sehingga secara keseluruhan Pancasila
merupakan suatu keseluruhan yang bulat.

5. Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Saling


Mengisi Dan Saling Mengkualifikasi
 Setiap sila terkandung nilai keempat sila lainnya, dengan kata lain,
dalam setiap sila Pancasila senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila
lainnya.
MAKNA SILA-SILA PANCASILA
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan
menjiwai keempat sila lainnya. Dalam sila ini terkadung
nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai
pengejahwantahan tujuan manusia sebagai makhluk
Tuhan yang Maha Kuasa.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Dalam sila ini terkandung nilai-nilai bahwa negara harus
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk yang beradab dan bermoral.
3. Sila Persatuan Indonesia
Dalam sila ini terkandung nilai bahwa negara adalah merupakan suatu
persekutuan hidup bersama di antara elemen-elemen yang
membentuk negara yang berupa suku, ras, kelompok, golongan,
maupun kelompok agama.

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan
Rakyat adalah subjek pendukung pokok negara. Negara adalah dari oleh
dan untuk rakyat, sehingga rakyat adalah asal mula kekuasaan
negara. Dalam sila ini terkandung nilai demokratis yang secara mutlak
harus dilaksanakan.

5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Dalam sila ini terkandung nilai-nilai keadilanyang merupakan tujuan
negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Oleh karena itu, nilai
keadilan harus terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
NILAI-NILAI PANCASILA

A. Pengertian Nilai
Nilai adalah kualitas yang melekat pada sesuatu atau harga dari
sesuatu, antara lain misalnya,
 Sesuatu bernilai berarti, berharga dan penting dalam hidup
manusia.
 Nilai masih bersifat abstrak, perlu dijabarkan ke dalam norma-
norma atau aturan-aturan.
B. Pancasila Sebagai Sistem Nilai
Pancasila merupakan sistem nilai kebaikan dan kebenaran yang terdiri
dari nilai dasar:
 Ketuhanan
 Kemanusiaan
 Persatuan
 Kerakyatan
 Keadilan
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
 Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dan kepercayaan
 Membina kerukunan hidup antar sesama umat
beragama.
 Mengembangkan sikap saling menghormati antar umat
beragama
 Menjamin kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
 Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kepada
orang lain.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat


dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, ras,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena thdp orang lain.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia

 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan


negara dan bangsa.
 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa.
.  Mengembangkan rasa kebanggaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia.
 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan atau Perwakilan

 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.


 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil
 Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
5. Keadilan Sosial Bagi seluruh rakyat Indonesia

 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.


 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Tidak melakukan diskriminasi baik berupa ucapan atau
tingkah laku.
 Kegiatan gotong royong dan saling tolong menolong
kepada orang lain.
 Kesetaraan ekonomi dan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
 Setiap orang punya hak yang sama untuk mendapatkan
pendidikan dan kehidupan yang layak.
ISLAM DAN PANCASILA
 Antara Islamic values (maqosid Syari’ah) dan Indonesia values
(Pancasila) memiliki kesamaan nilai-nilai universal yaitu
kemaslahatan umat manusia. Nilai-nilai Pancasila dibenarkan oleh
ajaran Islam.
 Konsep Maqosid Syari’ah dalam Islam, secara values sama dengan
nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila Pancasila, diantaranya:
Ketuhanan = (Hifz ad-Din), Kemanusian = (Hifz an-Nafs), Persatuan
= (Hifz an-Nasl), Kerakyatan = (Hifz al-‘Aqli), dan Keadilan = (Hifz al-
Mal)
No. PANCASILA MAQOSID SYARI’AH
1 Ketuhanan Divinity
2 Kemanusiaan Humanity
3 Persatuan Unity
4 Kerakyatan Society
5 Keadilan Justicy
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
 Dalam Islam disebut Tauhid. Konsep “Ketuhanan” sila pertama ini
mempunyai makna teologi inklusif yang menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa dengan keragaman agama yang saling menghargai
dan menghormati antara yang satu dengan yang lain. Kata “Ketuhanan Yang
Maha Esa” bukan berarti keagamaan yang esa, akan tetapi prinsip ketuhanan
yang menghormati eksistensi agama lain. Tentang sikap keberagamaan yang
beragam ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. al-Hajj (22): 34

‫َولِ ُك ِّل أ ُ َّم ٍة َج َع ْل َنا َم ْن َس ًكا لِ َي ْذ ُكرُوا اسْ َم هَّللا ِ َع َل ٰى َما َر َز َق ُه ْم ِمنْ َب ِهي َم ِة اأْل َ ْن َع ِام ۗ َفإِ ٰ َل ُه ُك ْم إِ ٰ َل ٌه َوا ِح ٌد َف َل ُه أَسْ لِمُوا ۗ َو َب ِّش ِر‬
َ ‫ْالم ُْخ ِب ِت‬
‫ين‬
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah
direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa,
karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira
kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
Lanjutan...

 Dan QS. Al-Maaidah (5): 73


َ ُ‫ ٌه َوا ِح ٌد ۚ َوإِنْ لَ ْم َي ْن َتهُوا َعمَّا َيقُول‬X‫ِ ٰ َل ٍه إِاَّل إِ ٰ َل‬X‫ِث َثاَل َث ٍة ۘ َو َما ِمنْ إ‬
َ ‫ون لَ َي َمسَّنَّ الَّذ‬
‫ِين َك َفرُوا‬ ُ ‫ِين َقالُوا إِنَّ هَّللا َ َثال‬َ ‫لَ َق ْد َك َف َر الَّذ‬
‫ِم ْن ُه ْم َع َذابٌ أَلِي ٌم‬
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah
salah seorang dari yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari
Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan
itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang
pedih.
Lanjutan...
 Tentang toleransi dan kerukunan antar umat beragama di
Indonsia sebagaimana juga menjadi prinsip dari sila pertama, al-
Qur’an menjelaskan dalam QS. al-Baqoroh (2): 256.

‫ك‬ َ ‫ت َوي ُْؤ ِمنْ ِباهَّلل ِ َف َق ِد اسْ َت‬


َ ‫مْس‬ َّ ‫ين ۖ َق ْد َت َبي ََّن الرُّ ْش ُد ِم َن ْال َغيِّ ۚ َف َمنْ َي ْكفُرْ ِب‬
ِ ‫الطا ُغو‬ ِ ‫اَل إِ ْك َرا َه فِي ال ِّد‬
‫صا َم َل َها ۗ َوهَّللا ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬َ ِ‫ِب ْالعُرْ َو ِة ْالوُ ْث َق ٰى اَل ا ْنف‬

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus.
dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
 Bahwa bangsa Indonesia menghargai dan
menghormati hak-hak yang melekat pada pribadi
manusia dan hubungan antara sesama manusia
berdasarkan sikap saling menghormati. Al-Qur’an
dalam beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu
mengajarkan kepada umatnya untuk selalu
menghormati dan menghargai sesama.
Lanjutan...
 Prinsip inipun tidak lepas dari pengaruh Islam, bahwa
sesungguhnya semua golongan manusia berasal dari nenek
moyang yang sama. Tidak ada keutamaan atau tidak ada yang
lebih mulya suatu golongan lainnya, kecuali karena takwanya.
Sebagaimana dijelaskan dalam QS. al-Hujurat (49): 13.

َ‫ارفُوا ۚ إِنَّ أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْند‬ ُ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ إِ َّنا َخ َل ْق َنا ُك ْم ِمنْ َذ َك ٍر َوأ ُ ْن َث ٰى َو َج َع ْل َنا ُك ْم‬
َ ‫شعُوبًا َو َق َبا ِئ َل لِ َت َع‬
‫هَّللا ِ أَ ْت َقا ُك ْم ۚ إِنَّ هَّللا َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر‬

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
“Persatuan Indonesia”
 Bahwa Indonesia adalah negara dengan latarbelakang
keragaman agama, budaya, suku ras, dan golongan, maka
semangat persatuan sungguh sesuatu yang mulia, karena
persatuan tidak bisa dibangun kecuali dengan rasa
persaudraan yang tinggi dari semua pihak. Seperti yang
ditunjukkan Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M di
Madinah, membentuk sebuah pemerintahan yang dibangun
di atas penghargaan terhadap pluralitas agama, tradisi dan
suku, serta sebagai acuan kehidupan masyarakat madinah
pada waktu itu, yang terkenal dengan konsep ummah
wahidah dalam Piagam Madinah.
Lanjutan...
 Pernyataan tersebut juga tidak lepas dari pengaruh Islam,
sebagaimana diajarkan dalam QS. Ali Imron (3): 103.

‫صمُوا ِب َحب ِْل هَّللا ِ َج ِميعًا َواَل َت َفرَّ قُوا‬ ِ ‫َۚ واعْ َت‬
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai
 
 QS. al-Maidah (5): 2.

ِ ‫ َو َت َع َاو ُنوا َع َلى ْال ِبرِّ َوال َّت ْق َو ٰى ۖ َواَل َت َع َاو ُنوا َع َلى اإْل ِ ْث ِم َو ْالع ُْد َو‬
‫ان‬
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran.
“Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”

 Bahwa dalam mengambil keputusan bersama harus dilakukan


secara musyawarah yang didasari oleh hikmat kebijaksanaan.
Dalam konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah mudzakarah
(perbedaan pendapat) dan syura (musyawarah). Al-Qur’an
dalam beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu
mengajarkan kepada umatnya untuk selalu bersikap
bijaksana dalam mengatasi permasalahan kehidupan dan
selalu menekankan musyawarah untuk menyelesaikannya
dalam suasana yang demokratis.
Lanjutan...
 Hal ini sesuai dengan firman allah dalam QS. Ali Imran (3): 159:

‫ك ۖ َفاعْ فُ َع ْن ُه ْم‬ َ ِ‫ب اَل ْن َفضُّوا ِمنْ َح ْول‬ ِ ‫ت َف ًّظا َغلِي َظ ْال َق ْل‬ َ ‫َف ِب َما َرحْ َم ٍة ِم َن هَّللا ِ لِ ْن‬
َ ‫ت َل ُه ْم ۖ َو َل ْو ُك ْن‬
‫ين‬ َ ‫اورْ ُه ْم ِفي اأْل َم ِْر ۖ َفإِ َذا َع َزم‬
َ ِ‫ْت َف َت َو َّك ْل َع َلى هَّللا ِ ۚ إِنَّ هَّللا َ ُي ِحبُّ ْال ُم َت َو ِّكل‬ ِ ‫َواسْ َت ْغفِرْ َل ُه ْم َو َش‬

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

 Bahwa Negara Indonesia sebagai suatu organisasi tertinggi


memiliki kewajiban untuk mensejahterakan seluruh rakyat
Indonesia. Dalam konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah
‘adil. Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya memerintahkan untuk
selalu bersikap adil dalam segala hal, adil terhadap diri sendiri
dan orang lain. Keadilan berasal dari kata al-‘adl yang berarti
seimbang, sedangkan dalam Fiqh, adil adalah memperlakukan
setiap orang secara setara tanpa diskriminasi. Unsur keadilan
pertama adalah “kesetaraan”. Kesetaraan artinya semua
manusia sama derajatnya, perbedaan agama, suku, budaya ras,
dll. bukan menjadi alasan untuk mendiskriminasikan orang lain.
Lanjutan...
 Kemudian prinsip yang oleh beliau dinamakan prinsip
kesejahteraan, tidak ada kemiskinan dalam negara Indonesia
merdeka,. Hal ini juga sesuai dengan prinsip keadilan yang
ditunjukkan oleh QS al-Mai’dah (5): 8.

ۚ ‫ش َهدَ ا َء ِب ْال ِقسْ ِط ۖ َواَل َيجْ ِر َم َّن ُك ْم َش َنآنُ َق ْو ٍم َعلَ ٰى أَاَّل َتعْ ِدلُوا‬ُ ِ ‫ين هَّلِل‬َ ‫ين آ َم ُنوا ُكو ُنوا َقوَّ ا ِم‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّ ِذ‬
َ ُ‫اعْ ِدلُوا ه َُو أَ ْق َربُ لِل َّت ْق َو ٰى ۖ َوا َّتقُوا هَّللا َ ۚ إِنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل‬
‫ون‬
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai