Nilai-Nilai Pancasila
Nilai-Nilai Pancasila
Nilai-Nilai Pancasila
A. Pengertian Nilai
Nilai adalah kualitas yang melekat pada sesuatu atau harga dari
sesuatu, antara lain misalnya,
Sesuatu bernilai berarti, berharga dan penting dalam hidup
manusia.
Nilai masih bersifat abstrak, perlu dijabarkan ke dalam norma-
norma atau aturan-aturan.
B. Pancasila Sebagai Sistem Nilai
Pancasila merupakan sistem nilai kebaikan dan kebenaran yang terdiri
dari nilai dasar:
Ketuhanan
Kemanusiaan
Persatuan
Kerakyatan
Keadilan
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dan kepercayaan
Membina kerukunan hidup antar sesama umat
beragama.
Mengembangkan sikap saling menghormati antar umat
beragama
Menjamin kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kepada
orang lain.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
َولِ ُك ِّل أ ُ َّم ٍة َج َع ْل َنا َم ْن َس ًكا لِ َي ْذ ُكرُوا اسْ َم هَّللا ِ َع َل ٰى َما َر َز َق ُه ْم ِمنْ َب ِهي َم ِة اأْل َ ْن َع ِام ۗ َفإِ ٰ َل ُه ُك ْم إِ ٰ َل ٌه َوا ِح ٌد َف َل ُه أَسْ لِمُوا ۗ َو َب ِّش ِر
َ ْالم ُْخ ِب ِت
ين
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah
direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa,
karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira
kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
Lanjutan...
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus.
dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Bahwa bangsa Indonesia menghargai dan
menghormati hak-hak yang melekat pada pribadi
manusia dan hubungan antara sesama manusia
berdasarkan sikap saling menghormati. Al-Qur’an
dalam beberapa ayatnya menyebutkan dan selalu
mengajarkan kepada umatnya untuk selalu
menghormati dan menghargai sesama.
Lanjutan...
Prinsip inipun tidak lepas dari pengaruh Islam, bahwa
sesungguhnya semua golongan manusia berasal dari nenek
moyang yang sama. Tidak ada keutamaan atau tidak ada yang
lebih mulya suatu golongan lainnya, kecuali karena takwanya.
Sebagaimana dijelaskan dalam QS. al-Hujurat (49): 13.
َارفُوا ۚ إِنَّ أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْند ُ َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ إِ َّنا َخ َل ْق َنا ُك ْم ِمنْ َذ َك ٍر َوأ ُ ْن َث ٰى َو َج َع ْل َنا ُك ْم
َ شعُوبًا َو َق َبا ِئ َل لِ َت َع
هَّللا ِ أَ ْت َقا ُك ْم ۚ إِنَّ هَّللا َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
“Persatuan Indonesia”
Bahwa Indonesia adalah negara dengan latarbelakang
keragaman agama, budaya, suku ras, dan golongan, maka
semangat persatuan sungguh sesuatu yang mulia, karena
persatuan tidak bisa dibangun kecuali dengan rasa
persaudraan yang tinggi dari semua pihak. Seperti yang
ditunjukkan Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M di
Madinah, membentuk sebuah pemerintahan yang dibangun
di atas penghargaan terhadap pluralitas agama, tradisi dan
suku, serta sebagai acuan kehidupan masyarakat madinah
pada waktu itu, yang terkenal dengan konsep ummah
wahidah dalam Piagam Madinah.
Lanjutan...
Pernyataan tersebut juga tidak lepas dari pengaruh Islam,
sebagaimana diajarkan dalam QS. Ali Imron (3): 103.
صمُوا ِب َحب ِْل هَّللا ِ َج ِميعًا َواَل َت َفرَّ قُوا ِ َۚ واعْ َت
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai
QS. al-Maidah (5): 2.
ِ َو َت َع َاو ُنوا َع َلى ْال ِبرِّ َوال َّت ْق َو ٰى ۖ َواَل َت َع َاو ُنوا َع َلى اإْل ِ ْث ِم َو ْالع ُْد َو
ان
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran.
“Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”
ك ۖ َفاعْ فُ َع ْن ُه ْم َ ِب اَل ْن َفضُّوا ِمنْ َح ْول ِ ت َف ًّظا َغلِي َظ ْال َق ْل َ َف ِب َما َرحْ َم ٍة ِم َن هَّللا ِ لِ ْن
َ ت َل ُه ْم ۖ َو َل ْو ُك ْن
ين َ اورْ ُه ْم ِفي اأْل َم ِْر ۖ َفإِ َذا َع َزم
َ ِْت َف َت َو َّك ْل َع َلى هَّللا ِ ۚ إِنَّ هَّللا َ ُي ِحبُّ ْال ُم َت َو ِّكل ِ َواسْ َت ْغفِرْ َل ُه ْم َو َش
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
ۚ ش َهدَ ا َء ِب ْال ِقسْ ِط ۖ َواَل َيجْ ِر َم َّن ُك ْم َش َنآنُ َق ْو ٍم َعلَ ٰى أَاَّل َتعْ ِدلُواُ ِ ين هَّلِلَ ين آ َم ُنوا ُكو ُنوا َقوَّ ا ِم َ َيا أَ ُّي َها الَّ ِذ
َ ُاعْ ِدلُوا ه َُو أَ ْق َربُ لِل َّت ْق َو ٰى ۖ َوا َّتقُوا هَّللا َ ۚ إِنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل
ون
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
TERIMAKASIH