Dikotil Sympetale

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 52

TAKSONOMI TUMBUHAN

DIKOTIL (TUMBUHAN BIJI BELAH)

DR. SURYANA, S.Si., MP.


LABORATORIUM TAKSONOMI TUMBUHAN
PROGRAM STUDI BIOLOGI
PERBANDINGAN CIRI MORFOLOGI
DIKOTIL DENGAN MONOKOTIL
PERBANDINGAN CIRI MORFOLOGI
DIKOTIL DENGAN MONOKOTIL
Faktor pembanding Dikotil Monokotil
Akar System akar tunggang System akar serabut
Batang dan akar Ada kambium shg. Bisa Tidak ada kambium shg.
membesar tidak bisa membesar
Daun Susunan tulang daun Susunan tulang daun
menyirip atau sejajar atau
menjari melengkung
Bunga Jumlah bagian bunga Jumlah bagian bunga
umumnya 4, 5 atau umumnya 3 atau
kelipatannya kelipatannya
Biji Saat berkecambah Saat berkecambag tetap
membelah dua utuh tidak membelah
memperlihatkan 2
daun lembaga
Ujung akar lembaga Tidak punya sarung Punya sarung pelindung
pelindung yaitu koleoriza
Ujung pucuk Tidak punya sarung Punya sarung pelindung
pelindung yaitu koleoptil
BERDASARKAN ADA DAN TIDAKNYA DAUN2
MAHKOTA (PETALAE) DAN BAGAIMANA SUSUNAN
DAUN-DAUN MAHKOTA

1. MONOCHLAMYDEAE (APETALAE)
2. DIALYPETALAE ANAK KELAS
3. SYMPETALAE
MONOCHLAMYDAE (APETALAE)
CIRI KHUSUS : 1. Bangsa Casuarinales
- Kebanyakan berupa pohon atau 2. Bangsa Fagales
tumbuhan yang batangnya berkayu 3. Bangsa Myricales
- Bunga berkelamin tunggal dengan 4. Bangsa Junglandales
penyerbukan anemogami
- 5. Bangsa Salicales
Tidak ada hiasan bunga, kalau ada
hanya tunggal (menyerupai mahkota) = 6. Bangsa Urticales
apetalae 7. Bangsa Piperales
- Benangsari sama banyaknya dengan 8. Bangsa Proteales
jumlah daun-daun hiasan bungan 9. Bangsa Santales
10. Bangsa Polygonales
11. Bangsa Caryophyllales
12. Bangsa Euphorbiales
13. Bangsa Hammamelidales
DIALYPETALAE
CIRI KHUSUS : 1. Bangsa Ranales
- Meliputi terna, semak, perdu dan pohon-pohon. 2. Bangsa Aristolochiales
- Mempunyai bunga yg segera menarik perhatian dan 3. Bangsa Rosales
umumnya menunjukkan adanya hiasa bunga ganda 4. Bangsa Myrtales
(kelopak dan putik). 5. Bangsa Brassicales
- Daun-daun mahkotanya bebas satu sama lain 6. Bangsa Sarraceniales
- Diantara anggotanya memiliki bagian-bagian bunga 7. Bangsa Parietales
yg tersusun spiral pada sumbu bunganya. 8. Bangsa Guttifelares
- Kadang-kadang tidak jelas batas-batas antara 9. Bangsa Malvales (Columniferae)
kelopak, mahkota, benang sari, dan daun-daun 10. Bangsa Geraniales
buah 11. Bangsa Malphigiales
- Diantara anggotanya memiliki daun-daun buah yang 12. Bangsa Polygales
masih bebas satu sama lain (apokarp) 13. Bangsa Rutales
14. Bangsa Sapindales
15. Bangsa Balsaminales
16. Bangsa Rhamnalaes
17. Bangsa Celatrales
18. Bangsa Aliales (Umbelliflorae)
SYMPETALAE
CIRI KHUSUS :
- Tumbuhan berupa terna, semak, perdu, dan
pohon. 1. Bangsa Plumbaginales
- Memiliki bunga dengan hiasan bunga yang 2. Bangsa Primulales
lengkap, terdiri atas kelopak dan mahkota 3. Bangsa Ebenales
dengan daun-daun mahkota yang 4. Bangsa Ericales
berlekatan menjadi satu. Dari bahasa 5. Bangsa Asterales
Yunani : Syn, sym = bersambungan; Petalon 6. Bangsa Rubiales
= helaian mahkota bunga, sehingga 7. Bangsa Oleales
bentuknya serupa tabung, lonceng, 8. Bangsa Apocynales (Contortae)
terompet, mangkok, dll. Bunga yang 9. Bangsa Solanales (Tubiflorae)
demikian memiliki bagian-bagian: limbus 10. Bangsa Cucurbitales
(bibir), faux (leher), dan tubus (tabung);
ANAK KELAS SYMPETALAE

1. Bangsa Plumbaginales
2. Bangsa Primulales
3. Bangsa Ebenales
4. Bangsa Ericales
5. Bangsa Asterales
6. Bangsa Rubiales
7. Bangsa Oleales
8. Bangsa Apocynales (Contortae)
9. Bangsa Solanales (Tubiflorae)
10. Bangsa Cucurbitales
Bangsa Asterales (Campanulatae ; Synandrae)

• Kebanyakkan berupa terna, jarang berupa


tumbuhan berkayu,
• sering mempunyai saluran-saluran getah
atau kelenjar-kelenjar minyak.
• Daun tunggal, duduk berhadapan atau
tersebar, kebanyakkan tanpa daun
penumpu.
• Bunga dalam rangkaian yang bersifat Helianthus annus L
rasemos, dengan kecendrungan untuk
pembentukkan bunga cawan atau bongkol,
sebagian besar berbilangan 5 dengan daun-
daun mahkota yang berlekatan aktinomorf
atau zigomorf dengan 5 benang sari atau
kurang dari 5, yang seringkali berlekatan
satu dengan yang lain
Campanula allioni
Suku Asteraceae (Compositae)

• Terna, semak atau perdu, jarang sekali berupa pohon.


• Daun tunggal, kadang-kadang berbagi sangat dalam hingga menyerupai daun
majemuk, duduknya berhadapan, jarang tersebar, kebanyakkan tanpa daun
penumpu.
• Bunga merupakan bunga cawan atau bongkol, atau seperti bulir pendek,
dengan daun-daun pembalut bersama untuk seluruh rangkaian bunga.
Pembalut masing-masing bunga biasanya tereduksi berupa sisik-sisik. Bunga
berkelamin banci, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 5, biasanya kelopak
tidak jelas, dan sebagai penggganti terdapat rambut- rambut atau sisik-sisik.
Tangkai putik 1, kepala putik 2. Buahnya berupa buah kurung atau buah batu,
biji berlekatan dengan dinding buah tanpa endosperm.
• Suku ini merupakan suatu suku yang warganya sangat banyak, ditaksir sampai
sekitar 14.000 jenis dengan ± 1.000 marga, tersebar diseluruh dunia.
• Contoh :
Bunga Aster Kuning Sembung Bunga Krisan
(Eucephalus breweri) (Blumea balsamifera) (Chrysanthemum indicum)

Babadotan Tempuyung
(Ageratum conyzoides) Paitan (Sonchus arvensis)
(Tithonia diversifolia)
Suku Campanulaceae

• Terna, semak-semak kecil, jarang berupa tumbuhan berkayu,


kebanyakkan mempunyai saluran getah yang beruas-ruas,
• Daun tunggal kadang-kadang berbagi sangat dalam, duduk
tersebar, jarang berhadapan, tanpa daun penumpu.
• Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf. Buahnya
kebanyakkan berupa buah kendaga, kadang- kadang buah
buni. Biji dengan endosperm.
• Suku ini mencakup sekitar 1.150 jenis dengan ± 70 marga,
terutama tersebar didaerah iklim sedang daerah-daerah sub
tropika.
Buah kendaga ( rhegma ). Buah ini mempunyai sifat
seperti buah belah, tetapi tiap bagian buah pecah
lagi sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari
biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelaian
daun buah, buah ini tersusun atas sejumlah daun
buah yang sesuai jumlah ruangan (kendaga) yang
terdapat pada buah.

Buah Kendaga
Buah buni (bahasa Latin 'bacca, Ing. berry) dalam
pengertian botani adalah buah berdaging yang
terbentuk dari bakal buah (ovarium) tunggal. ...
Buah buni adalah tipe buah berdaging yang paling
umum ditemui dan dagingnya banyak yang bisa
dimakan.

Buah Buni
Campanula glomerata Campanula trachelium
Ordo Ericales

• Sebagian besar tumbuhan berbatang kayu, berupa semak atau perdu,


• Daun tunggal yang kaku seperti belulang, duduknya tersebar, tanpa daun
penumpu.
• Bunga berbilangan4 sampai 5, aktinomorf atau zigomorf, daun mahkota bebas
atau berlekatan, benagsari dalam 1 sampai 2 lingkaran, tidak melekat pada
mahkota, tetapi pada tepi suatu cakram. Serbuk sari sering berbentuk tetrade.
Bakal buah menumpang atau tenggelam, kebanyakan beruang 4 sampai 5,
ruang-ruang berhadapan dengan daun mahkota. Tiap ruang berisi satu
sampai banyak bakal biji pada tembuni di pusat atau di sudut ruang, masing-
masing mempunyai satu integumen, yang lapisan dalamnya berkembang
menjadi lapisan tapetum. Endosperm terbentuk secara seluler.
• Memiliki satu suku yaitu Ericaceae
• Contoh spesies : Rhododhenron ferrugineum, Erica arborea
Endosperma, dalam botani, adalah bagian dari
biji tumbuhan berbunga (Anthophyta) yang
merupakan hasil dari pembuahan berganda
selain embrio. ... Fungsinya yang paling utama
adalah sebagai penyedia cadangan energi bagi
embrio (lembaga) dalam proses
perkecambahan.
Rhododhenron javanicum
Ordo Ebenales

• Anggotanya terdiri atas tumbuhan berbatang berkayu, biasanya


berupa pohon,
• Daun tunggal yang duduknya tersebar,
• Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, kebanyakan
berbilangan 5, daun-daun mahkota berlekatan, benang sari tersusun
dalam 2-3 lingkaran, jarang hanya 1, tertanam pada mahkotanya.
• Bakal buah menumpang atau tenggelam, beruang banyak, tiap ruang
berisi 1-2 bakal biji, masing-masig mempunyai 1-2 integumen. Biji
dengan endosperm yang berbentuk secara selular dengan lembaga
yang lurus atau sedikit bengkok.
• Ordo ini terdiri dari 3 suku yaitu: Sapotaceae, Ebenaceae, Styraceae
Suku Sapotaceae
contoh spesiesnya antara lain: Manilkara zapota (sawo)
dan Mimosops elengi (tanjung).
suku/ family sapotaceae merupakan perdu atau pohon dengan daun-daun
tunggal yang tersebar, jarang berhadapan, tanpa mempunyai daun
penumpu atau mempunyai daun penumpu yang lekas runtuh, bunga dalam
ketiak daun, banci, tiap-tiaap taju kadang-kadang mempunyai organ-argan
tambahan pada sisi sampingnya. Benagsari sama banyaknya dengan daun
mahkota atau lebih banyak, letaknya berhadapan dengan daun-daun
mahkota, terdapat pula benang-benag sari yang mandul yang sama
banyaknya atau lebih banyak dari pada daun-daun mahkota. Bakal buah
menumpang, buahnya buah buni atau buah yang berkayu  yang tidak
membuka. Biji dengan atau tampa endosperm, lembaga besar, akar
lembaga pendek, daun lembaga lebar.

Gambar pohon dan bunga dari Manilkara


zapota(sawo)

Gambar pohon dan bunga Mimusops


elengi(tanjung)
Suku Ebenaceae
adalah salah satu suku tumbuhan berbunga
dengan anggota sekitar 500 jenis, Contoh :
Diospyros khaki (Kesemek)
Suku Ebenaceae
kebanyakan adalah pohon dan perdu. Suku ini hanya memiliki dua
marga (genus): Diospyros dan Euclea. Sebagian besar jenisnya
merupakan tumbuhan hijau abadi dan menyebar di kawasan
tropika dan subtropika. Diospyros mencakup sekitar 450-500 jenis
dan pantropis dengan pusat keanekaragaman di kawasan
Indomalaya. Euclea mencakup 20 jenis, berasal dari Afrika dan
Arabia. Ciri khas tumbuhan ini adalah kelopak bunga (empat helai)
yang terus melekat pada buahnya yang matang. Gambar pohon dan bunga dari Diospyros
khaki (kesemek).
Manfaat suku ini terutama adalah buahnya yang bisa dimakan dan
kayunya yang bernilai tinggi. Buah kesemek dan bisbul dapat
dimakan. Eboni (kayu hitam) merupakan produk kayu yang sangat
bernilai. Beberapa jenis Diospyros, seperti kleco, merupakan
tumbuhan yang dianggap keramat oleh masyarakat Nusantara.
Suku Styraceae :
suku ini seluruhny aada 120 jenis yang tersebar di
daerah tropic adan subtropika, jarang terdapat di
Afrika dan tidak terdapat diAustralia.Contoh dari
suku ini yaitu Styrax benzoin (kemenyan).

Gambar bunga Styrax benzoin (kemenyan)


ORDO RUBIALES
Merupakan tumbuhan dengan habitus umumnya berupa perdu, pohon dengan
daun berhadapan. Bunga majemuk simosa dan campuran, gamupetalus, aktinomorf,
kelipatan 4-5. Stamen sama banyak dengan jumlah daun mahkota. Ovarium inferus,
biasanya beruang 2, setiap ruang mempunyai banyak bakal biji dengan plasenta
aksilaris atau basalis. Buah kapsul, baka atau drupe. Embrio besar dalam endosperm
yang banyak.

Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia


cymosa atau inflorescentia centrifuga,
inflorescentia definita), yaitu munga
majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu
ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu
tangkai mempunyai pertumbuhan yang
terbatas.

gamopetal (gamopetalous) : sifat


mahkota bunga yang daun-daunnya
berfusi menjadi satu satuan; juga disebut
simpetal
Suku Rubiaceae
- Pohon, perdu kadang liana, jarang yang herba, daun tunggal, berhadapan,
berseling, punya stipula interptiolaris atau intrapetiolar.
- Bunga umumnya biseksual, aktinomorf, berbilang 4-5, sering tunggal atau
majemuk simosa atau campuran. Kaliks berbentuk tabung atau bersatu dengan
ovarium, tabung corolla, pendek panjang 4-5 lobus. Stamen sebanyak lobus
corolla dan berada di antara petal. Ovarium inferus, biasanya 2 ruang, setiap
ruang mempenyai bakal biji dengan plasenta akselaris atau baslis.
- Buah kapsul, baka atau drupa. Embrio besar dalam endosperm yang banyak.
- Contoh speceis: Coffea arabica, Morinda citrifolia, Ixora grandiflora, Musseanda
fandosa, Gardenia agusta (kaca piring), Borria latifolia.
Suku ini mencakup 450 marga dan 6500 jenis,
umumnya tersebar di daerah tropis dan sub tropis,
tetapi beberapa di daerah temperate. Kepentingan
ekonomi, penghasil kopi, kina dan beberapa
sebagai tanaman hias.

Famili Rubiaceae tersebar luas di seluruh dunia,


dapat ditemukan di kawasan tropis dan subtropis.
Ditemukan melimpah di Amerika Utara dan Asia
Selatan. Kawasan Asia terdiri dari 135 genus yang
mewakili seluruh vegetasi maupun tumbuhan
bawah dari dataran rendah dan hutan hujan. Jenis
ini juga tumbuh liar di pematang sawah, tebing-
tebing sungai, pinggir jalan, kebun atau di padang Coffea arabica
rumput
stipula intrapetiolaris

1) Berbunga banyak (planta multiflora)


2) Bunga mengkudu digolongkan kedalam bunga
majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa).
3) Susunan bunga asoka adalah bunga bongkol
(capitulum)

Morinda citrifolia (mengkudu)


Kepala sari (Anthera)
bercabang/terbelah 2

Putik (pistillum) ada 5 dan tidak


melekat pada sepal

Buah Morinda citrifolia (mengkudu) Dalam 1 buah dapat berisi 300 biji
Bunga Soka (Ixora javanica) Bunga Nusa Indah (Mussaenda pubescens)
Gardenia augusta (Bunga Kaca Piring)

Borreria latifolia
ORDO OLEALES
- Kebanyakan berupa perdu atau pohon, jarang berupa semak atau terna,
seringkali memanjat.
- Daun tunggal atau menyirip, duduk berhadapan atau berkarang, tanpa daun
penumpu.
- Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, tersusun dalam bunga
majemuk berganda yang bersifat simos atau rasemos. Kelopak bergigi 4-15,
mahkota mempunyai 4-6 taju-taju, kadang-kadang mahkota tidak terdapat.
Benang sari 2 melekat pada mahkota atau hipogin, tangkai sari pendek, kepala
sari besar mempunyai 2 ruang sari.
- Bakal buah menumpang, beruang 2, 2 ruang berisi 2 bakal biji, kadang-kadang
1-8. Tangkai putik 1.
- Buahnya buah kendagayang pecah denganmembelah ruang, kadang-kadang
berupa buah buni atau buah batu, berisi 1 atau beberapa biji. Biji biasanya
mempunyai endosperm, lembaga lurus, akar lembaga tersembunyi dalam
pangkal daun lembaganya.
- Suku Oleaceae; contoh Bunga Melati (Jasminum sambac), Jasminum
Multiflorum, Jasminum Officinale, Jasminum Rex, Jasminum Mensyi
Bunga melati juga memiliki berbagai manfaat dan
kegunaan. Diantara khasiat tersebut yaitu:
- Menghilangkan bau badan
- Mengatasi sakit kepala
- Menghilangkan stress dan ketengangan
- Meningkatkan fungsi pencernaan
- Memiliki sifat antiseptik (mengobati infeksi
kulit)
- Menyembuhkan radang usus
Jasminum sambac
bunga Melati di klasifikasi ke dalam Famili Oleceae.
Melati memiliki banyak spesies turunan yang
jumlahnya sekitar 200 spesies.

Di daerah jawa, ada beberapa spesies bunga melati yang


cukup terkenal. Diantaranya:
- Jasminum Sambac atau bunga Puspa Bangsa (sebutan
lainnya adalah Maid of Orleans).
- Jasminum officinale atau Melati Gambir.
- Jasminum Multiflorum atau Star Jasmine
ORDO APOCYNALES (CONTORTAE)
- Berupa semak, perdu, atau pohon, kayunya seringkali mempunyai floem
intraxiler,
- Daun tunggal yang duduk berhadapan atau berkarang, kebanyakan tanpa daun
penumpu.
- Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, berbilangan 4 samapai 5,
dengan daun-daun mahkota yang berlekatan dan dalam kuncup seperti
terpuntir kesatu arah. Benang sari sama banyaknya dengan taju-taju.
- Bakal buah menumpang, jarang setengah tenggelam, kebanyakan beruang dua
jarang hanya satu, tembuni pada dinding. Ada kalanya terdapat dua bakal buah
yang menjadi satu karena perlekatan tangkai putiknya. Tiap ruang berisi sedikit
sampai banyak bakal biji, masing-masing dengan satu integumen.
- Biji sering bersayap atau berambut dengan endoseperm yang terbentuk secara
nuclear, lembaga lurus.
- Suku Apocynaceae; Plumeiria Acuminate,Cerbera Odollam,Allamanda
Cathartika, Catharanthus Roseus, Nerium Oleander
1a. buah berambut. 1b. biji berbentuk pipih 1c.
bunga dalam tandan dan lepas di ujung, putik di
dalam tabung bunga dan benang sari menempel
pada dasar mahkota.

Allamanda cathartica L

(2) Catharanthus roseus (L.) G. ; (2a). daun


berbentuk bulat telur memanjang tonjolan bunga
berbulu.

Catharanthus roseus L.
(3). Nerium oleander L. ; bunga dalam malai dan kepala
sari melekat dengan kepala putik; (3a). buah berbentuk
bumbung (3b). biji dengan rambut Gombak.

Nerium oleander L.

(4). Cerbera odollam Gaertn. (4a). buah batu


bentuk bola. (4b). daun mengkilat
(5). Plumeria acuminata ; 5a. daun berkelompok
rapat pada ujung ranting
ORDO SOLANALES (TUBIFLORAE)
- Ordo ini terdiri atas terna jarang berupa tanaman berkayu,
- Daun tunggal jarang majemuk, duduknya tersebar atau berhadapan, tanpa daun
penumpu.
- Bunga banci, aktinomorf atau lebih sering zigomorf dengan kelopak dan
mahkota yang berlekatan, kebanyakan berbilangan 5. Benang sari dalam 1
lingkaran, berhadapan dengan daun-daun kelopak, dalam bunga yang zigomorf
jumlah benang sari berkurang karena ada reduksi.
- Bakal buah sebagian besar beruang 2, kadang-kadang beruang 1, tiap ruang
dengan 2 tembuni, menumpang jarang setengah tenggelam. Tiap ruang berisi 1
samapai banyak bakal biji, masing-masing dengan 1 integument
- Suku Solanaceae ; Terong (Solanum melongena)
Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia.
- Beberapa anggotanya, seperti kentang, tomat, serta cabai menjadi bagian utama bahan
pangan manusia di berbagai belahan dunia.
- Beberapa sayuran lainnya, seperti terung dan ranti (leunca), juga menjadi bagian menu
pula. Tembakau adalah tanaman budidaya penting yang daunnya dimanfaatkan sebagai
bahan baku industri rokok dan cerutu, sekaligus sebagai sumber pestisida ramah
lingkungan.
- Beberapa jenis lain merupakan tumbuhan pengganggu (gulma).

Solanum melongena L.
Solanum nigrum L.
(Terong)
(Leunca)
C. annuum L. „Fantastik‟ (a) pohon,
(b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) biji

Solanum lycopersicum L.
(Tomat)

C. annuum L. Keriting (a) pohon,


(b) daun, (c) bunga, (d) buah, (e) biji
ANALISIS FENETIK KULTIVAR CABAI BESAR Capsicum annuum L. DAN CABAI KECIL
Capsicum frutescens L.

SUSI AGUSTINA, PUDJI WIDODO, HEXA APRILIANA HIDAYAH


Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Jalan dr. Suparno 63 Purwokerto 53122

A B ST R A CT
A s tu d y o n th e “ P h e n e tic a n a ly s is o f C a p s ic u m a n n u u m L . a n d C a p s ic u m fr u te s c e n s L . “ h a s b e e n c o n d u c te d fr o m J u n e to A u g u s t 2 0 1 2 . T h e a im o f th e re s e a rc h is to k n o w
t h e r e l a t i o n s h i p a m o u n g b i g c h i l l i s a n d s m a l l c h i l l i s b a s e d o n m o r p h o l o g y . T h e s a m p l e s w e r e t a k e n f r o m 5 v il l a g e s i n S u k a m a n tr i S u b - d is tr i c t , C i a m is . T h e m e t h o d u s e d i n t h is
r e s e a r c h w a s e x p l o r a ti v e s u r v e y w i t h p u r p o s i v e r a n d o m s a m p l i n g . T h e c h a r a c t e r d a t a o f b i g c h i l i a n d s m a l l c h i l i m o r p h o l o g i e s w e r e a n a l y z e d d e s c r i p t i v e l y t o d e t e r m i n e t h e
r e l a t i o n s h i p u s i n g U P G M A ( U n w e i g h t e d P a ir G r o u p M e a n A r i t h m e ti c ) m e th o d s . T h e r e s u lt o f t h is s t u d y s h o w e d t h a t t h e r e w e r e s e v e n c u lti v a r s o f b i g c h i ll i, n a m e l y
C . a n n u u m „ H o t C h ili ‟ , G a d a , F a n t a s ti k , K e r it i n g T M 8 8 8 , T a n j u n g 2 , K e r i ti n g T M 9 9 9 , H o t B e a u t y , a n d f o u r c u l ti v a r s o f s m a l l c h i ll i n a m e l y
C . fr u te s c e n s „ C a k ra U n g u ‟ , C a k ra H ija u , B e n d o t, a n d C a k ra P u tih . T h e f e n o g ra m s h o w e d th a t th e re w e re fiv e g r o u p s , tw o g r o u p s o f C . a n n u u m a n d th re e g r o u p s o f C .
fr u te s c e n s . T h e firs t g r o u p c o n s is te d o f C . a n n u u m „ H o t C h ili‟ , K e ritin g T M 8 8 8 , F a n ta s tik , a n d T a n ju n g 2 . T h e s e c o n d g r o u p c o n s is te d o f C . a n n u u m „ G a d a ‟ , H o t
B e a u ty , a n d K e ritin g T M 9 9 9 . T h e th ir d g r o u p w a s C . fr u te s c e n s „ B e n d o t‟ . T h e f o u rth g r o u p c o n s is te d o f C . fr u te s c e n s „ C a k ra P u tih ‟ ,a n d C . fr u t e s c e n s „ C a k r a H ija u ‟ .
T h e f i f t h g r o u p w a s C . f r u t e s c e n s „ U n g u ‟ . T h e c l o s e s t r e l a t i o n s h i p w a s b e t w e e n C . a n n u u m „ K e r i t i n g T M 9 9 9 ‟ a n d C . a n n u u m „ H o t B e a u ty ‟ a n d t h e f a r t h e s t
re la tio n s h ip w a s b e tw e e n C . fr u te s c e n s „ B e n d o t‟ a n d C . fr u te s c e n s „ U n g u ‟ .
K E Y W O R D S : s im ila r ity , c u ltiv a rs , C a p s ic u m a n n u u m , C a p s ic u m f r u te s c e n s , S u k a m a n tr i S u b -d is tric t, C ia m is

P e n u l i s k o r e s p o n d e n s i : S U S I A G U S T I N A | e m a i l : n c h i e .a g u s t i n @ g m a i l .c o m
Ciplukan (Physalis angulata L.)

Ciplukan atau juga sering disebut ceplukan (Physalis angulata L.) merupakan
tumbuhan liar yang tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1.550
meter di atas permukaan laut, di tanah tegalan, atau sawah kering. Tumbuhan ini
dapat ditemukan di semua negara dengan iklim tropis terutama di Afrika, Asia, dan
Amerika.
Analisis Karakter Morfologi, Anatomi, dan Struktur Sekretori
Tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.).
Ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman herba yang tumbuh liar sebagai
gulma di lading dan tersebar luas di daerah tropis dan sub tropis. Di berbagai negara
tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan
mengetahui keanekaragaman morfologi ciplukan di lingkungan tumbuh dengan iklim
mikro yang relatif sama, mengetahui struktur anatomi tanaman dan struktur sekretori,
serta kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya. Pengamatan morfologi
menggunakan tumbuhan liar yang tumbuh di lapang. Karakter yang diamati meliputi
perawakan tumbuhan, daun, batang, bunga, dan buah. Analisis karakter morfologi
menunjukkan variasi dari bentuk helai daun bentuk tepi daun, diameter bunga, panjang
tangkai bunga, panjang buah, diameter buah, dan panjang tangkai buah. Pengamatan
struktur anatomi, sekretori, dan histokimia menggunakan tumbuhan yang ditanam di
rumah kaca. Organ tumbuhan yang diamati meliputi daun, batang, dan akar. Analisis
karakter anatomi menunjukkan kerapatan stomata pada sisi abaksial lebih besar
dibandingkan sisi adaksial, namun ukurannya lebih besar pada sisi adaksial. Trikoma
kelenjar yang terdiri atas satu sel basal, satu sel tangkai, dan empat sel kepala
ditemukan pada helai daun dan batang ciplukan. Hasil uji histokimia mengungkap
akumulasi dua senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid dan terpenoid pada trikoma
kelenjar.
ORDO CUCURBITALES
- Habitus: biasanya terna berumur 1 tahun.
- Batang : beralur dan bergerigi, mempunyai rambut-rambut kasar, liana dengan
alat belit yang keluar dari ketiak daun.
- Daun : tunggal, sparsa, bertepi rata sampai berbagi dalam atau majemuk menjari,
tanpa stipula. Stipula telah berubah menjadi alat pembelit yang dapat berasal
dari daun, daun penumpu atau kuncup ketiak.
- Buah : buni, buah yang mempunyai kulit yang kuat dan berbiji banyak (buah
pepo)
- Bunga : aktinomorf, hampir selalu berkelamin tunggal, berumah satu atau
berumah dua, berbilangan 5, terkumpul dalam suatu bunga majemuk “cymeus”
atau berupa tandan atau bulir.
• Bunga uniseksual, pentasiklik, dengan kelopak yang tebal, kebanyakan tumbuh di
daerah tropis. Penyerbukanya dibantu oleh seragga dan juga anemofili (dalam
Coriariaceae dan Datiscaceae)
• Ciri-ciri khusus (Cucurbitaceae):
1. Batang segi lima
2. Herba + sulur berbentuk spiral
3. Berkas pembuluh bikolateral
4. Kandungan kimia : kukurbitasin
Kandungan kimia : Kukurbitasin, Triterpenoid, Alkaloid, Minyak, karbonat
PEMBAGIAN BANGSA CUCURBITALES
Bangsa ini beranggotakan tujuh suku , menurut sistem APG II :
1. Anisophylleaceae
2. Begoniaceae
3. Coriariaceae
4. Corynocarpaceae
5. Cucurbitaceae
6. Datiscaceae
7. Tetramelaceae
Di dalam sistem Cronquist (1981), empat suku pertama
dimasukkan ke dalam Violales dan Tetramelaceae digabungkan
dalam Datiscaceae.
ORDO CUCURBITACEAE
• Kebanyakan berupa terna annual, jarang sekali berupa semak atau perdu
• Batang panjang, mengandung air dan lunak
• Daun lebar dan bercangap menjari
• Biasanya memanjat dengan menggunakan sulur atau alat pembelit yang
merupakan metamorphosis dari cabang, dahan atau kadang-kadang daun
penumpu, ditumbuhi bulu-bulu tajam pada batang hingga daunnya
• Bunga aktinomorf hampir selalau berkelamin tunggal, tetrasiklik dan
pentamer
Kingdom : Plantae
Divisio        : Spemratophyta   
Kelas         : Magnoliopsida
Ordo  : Cucurbitales
Familia       : Cucurbitaceae
Genus         : 1. Cucumis
2. Benichasa
3. Bryonopsis
4. Citrullus
5. Cucurbita
6. Ingenorio
7. Luffa  
8. Momordica
9. Sechium
10. Trichosanthes
Cucumis sativus L. (mentimun)

Cucumis melo L (melon, blewah)

Beninchasa hispida (bligo)


• Citrullus lunatus (semangka)

• Cucurbita moschata (labu besar)

• Lagenaria siceraia
(labu air atau botol labu)
Luffa acutangula (gambas)

Lufa aegyptiaca (bulustru)

Momordica charantia (pare, paria)


Sechium edule (labu siam)

Trichosanthes anguina (paria belut)


Manfaat dari Bangsa Cucurbitales
• Kebanyakan dapat dimakan, sebagai sayuran ataupun dibuat
olahan, sebagai sumber energi dan vitamin (Cucurbitaceae)
• Pare memiliki kandungan gizi yang tinggi dan dapat digunakan
untuk menurunkan diabetes, menangkal sel kanker, menurunkan
berat badan serta untuk kecantikan
• Melawan kanker, perawatan kuku, menjaga kesehatan sendi dan
menurunkan tekanan darah (Cucumis sativus)
• Kaya zat anti penuaan, obat turun panas, obat sakit haid ( Begonia
sp.)
• Kayu untuk, kayu lapis, perahu, peti, sampan daun muda dapat
dimakan dan tempat bersarangnya lebah (Octomeles)
• Kulit buah oyong yang telah kering baik sekali untuk spons penggosok
tempat cucian.

Anda mungkin juga menyukai