Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan (Autosaved)
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan (Autosaved)
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan Kebidanan (Autosaved)
dalam Pelayanan
Kebidanan
Pengambilan Keputusan
Pengertian
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada (George R.
Terry)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan yaitu :
Fisik : Praktik :
Emosional : Rasional :
rasa yang dirasakan keterampilan dan
perasaan / sikap pengetahuan
oleh tubuh kemampuan individu
Interpersonal :
Struktural :
jaringan sosial dan Masalah yang
lingkup sosial, Posisi atau kedudukan
hubungan antar dihadapi
ekonomi dan politik
individu
Pengalaman :
Intuisi :
pengetahuan praktis, Fakta :
berdasarkan perasaan, lebih
seringnya terpapar suatu kasus keputusan lebih riil, valid dan
subjektif dan mudah
meningkatkan kemampuan baik
terpengaruh
dalam mengambil keputusan
Rasional :
Wewenang :
keputusan bersifa objektif,
lebih bersifat rutinitas
transparan dan konsisten
Ciri keputusan yang etis yaitu :
Mempunyai pertimbangan
2) Sering menyangkut
tentang apa yang benar dan apa
pilihan yang sukar
yang salah
• Menurut Immanuel Kant : sesuatu dikatakan baik apabila semua potensi digunakan di jalan
yang baik oleh kehendak manusia
Deontologi • Menurut W.D. Ross : setiap manusia punya intuisi akan kewajiban dan semua
kewajiban berlaku langsung pada diri kita
• Menurut Aristoteles, dalam setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan ingin mencapai
sesuatu yang baik. Semua orang akan setuju bahwa tujuan hidup akhir manusia adalah
Eudemonisme kebahagiaan (eudemonia).
• Keutamaan dalam mencapai kebahagiaan melalui keutamaan intelektual dan moral
Bentuk pengambilan kebijakan dalam kebidanan
2) Bidan wajib memberikan informasi secara rinci, jujur dan dimengerti klien
3) Bidan harus belajar untuk membantu klien melatih diri dalam menggunakan haknya dan menerima
tanggung jawab untuk keputusan yang mereka ambil
5) Tidak perlu takut pada konflik tetapi menganggapnya sebagai suatu kesempatan untuk saling memberi dan
mungkin suatu penilaian ulang yang objektif, bermitra dengan klien dan suatu tekanan positif terhadap perubahan
Prinsip Informed Choice
Percepatan
Diet selama proses Mobilisasi selama Pemakaian obat
persalinan /
persalinan proses persalinan penghilang sakit
augmentasi
Posisi ketika
Episiotomi
melahirkan
Informed Consent
Pengertian
Informed Menurut D. Veronika Komalawati, SH , “Informed Consent”
dirumuskan sebagai “suatu kesepakatan / persetujuan pasien atas
Consent upaya medis yang akan dilakukan dokterterhadap dirinya setelah
memperoleh informasi dari dokter mengenai upaya medis yang
dapat dilakukan untuk menolong dirinya disertai informasi
mengenai segala risiko yang mungkin terjadi.
Dasar Hukum
Permenkes Ri No.
PP No. 32/1998 tentang Nakes 159b/Menkes/SK/Per/II/1998
tentang RS
UU No. 29/2004
tentang Praktik
UU No. 36 Th Kedokteran pasal
2009 tentang 45 ayat 1-6
KUH Pidana Kesehatan
pasal 351
Pasal 1320 KUH
Perdata syarat
sahnya
persetujuan
Bentuk Informed consent
persetujuan yang dianggap persetujuan tindakan
Implied consent
Expressed consent
telah diberikan walaupun medik yang diberikan
tanpa pernyataan resmi secara explisit baik secara
yaitu pada keadaan darurat lisan maupun tertulise
yang mengancam jiwa
pasien, tindakan
penyelamatan kehidupan
tidak memerlukan
persetujuan tindakan
medik
Fungsi informed consent
Penghormatan terhadap harkat Membantu kelancaran tindakan
Promosi terhadap hak untuk
dan martabat pasien selaku menentukan nasibnya sendiri
medis sehingga diharapkan dapat
manusia mempercepat proses pemulihan
Informed consent tidak berarti sama sekali bebas dari tuntutan bila
dokter melakukan kelalaian
Menurut Culver and Gert ada 4 (empat) komponen
yang harus dipahami pada suatu
consent atau persetujuan :
Sukarela Informasi
(Voluntariness) (Information)
Kompetensi Keputusan
(Competence) (decision)
Thank’s 4 attention