Nutrition in Disaster Management

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

NUTRITION

IN DISASTER MANAGEMENT

Tutik Setyowati
PENDAHULUAN
Program keselamatan bencana alam ditujukan :
 Korban yang terluka

 Korban yang sakit

 Korban kehilangan tempat tinggal

Korban mengalami trauma psikis

Bencana tak terhindarkan --- terbaik: memperbaiki kondisi


korban dengan memperhatikan kebutuhan gizi mrk t.u
anak-anak, wanita hamil menyusui dan manula

Makanan penting selama bencana alam

Emergency Feeding : komponen utama


EMERGENCY FEEDING
Tidak sekedar memberi rasa kenyang tapi harus
memenuhi kebutuhan gizi

- Mal Nutrisi tidak terkontrol


- Gangguan penyakit mortalitas naik
TUJUAN EMERGENCY FEEDING

Memenuhi kebutuhan gizi untuk bertahan


hidup
Memenuhi kebutuhan gizi untuk menjadi
sehat
Membantu pemulihan kondisi darurat
Membantu memperbaiki faktor psikis
penderita dan tenaga sukarela
Bencana Alam :
Perencanaan manajemen emergency feeding
merupakan komponen penting pada program
keselamatan bencana alam.

Manajemen makanan dan gizi bergantung


pada macam bencana dan lama periode
program pemulihan bencana.

Perhatikan kebutuhan gizi pada anak-anak,


ibu hamil, ibu menyusui dan orang tua
Fase emergency feeding
Fase 1 : Early emergency
Fase 2 : Intermediate emergency
Fase 3 : Extended emergency
Fase I : Early Emergency
- Beberapa jam s/d 1 – 2 hari pasca bencana
- Karakteristik korban :
* Stres
* Shock
* Terluka
* Hungry but not starving
Korban :
- Kebutuhan makan & air minum
- Rasa aman / nyaman
Perbaikan kondisi: meningkatkan emosi / psikis
membantu mengatasi shock
Target :
Seluruh korban,terutama bayi, anak-anak, ibu
hamil, ibu menyusui, korban luka & sakit

Kebutuhan Air Minum :


4 x 200 ml air bersih / orang / hari

Makanan :
Makanan sederhana mudah dimasak, tinggi kalori
dari karbohidrat, rendah garam (>>haus)
Contoh : Susu, coklat, teh, produk sereal, air kelapa,
Permen, mknan instan, biskuit
Makanan dan susu bayi
Makanan dalam kemasan ringan,
mudah dibawa mudah didstribusikan
dan tidak mudah pecah
Familiar food akan memberikan rasa
aman dan nyaman --- secara psikis
akan sangat membantu korban untuk
pemulihan
Fase II Intermediate Emergency
Merupakan periode transisi dari fase awal menuju fase
rehabilitasi

Kondisi : belum normal namun shock teratasi.

Korban :
- Kebutuhan makanan & air sesuai kebutuhan untuk hidup /
temporary maintenance
- Perhatian khusus untuk kelompok rawan gizi
- Perhatian untuk korban sakit/terluka juga tenaga sukarela yang
membutuhkan pengembalian energi/ tenaga

Kebutuhan Gizi : Air, Kalori, Protein & Garam

Makanan : - Siap saji


- Kaleng dengan formula tinggi protein
Fase III Extended emergency
Periode perbaikan dimana kondisi terburuk sudah lewat
Tujuan : Perbaikan hidup dan kesehatan individu jika
periode ini terjadi lebih dari 1 bulan setelah terjadi
bencana perlu perencanaan gizi agar sesuai dengan
kebutuhan individu.

Makanan :
Supply makanan/bantuan baik domestik atau impor
dapat digunakan selama kondisi bahan makanan masih
baik.
MANAGEMEN PEMBERIAN MAKANAN
Mass Feeding ready to eat food

makanan matang ketika dapur


darurat sudah berfungsi

Fase I makan siap saji


Fase II – III bahan makanan
- Korban memasak makanan sendiri
- Self sufficiency in food preparation
Disarankan FNS : 2200 kkal/org
sphere project : 2100 kkal
rata2 org Indonesia :1800-2100 kkal

Perhatikan mikronutrient t.u Fe,


Iodium, vit A, vit C
Emergency mass feeding mobile feeding kondisi
transportasi
Bangunan sekolah / rumah
sakit dengan ventilasi baik

Supplemental feeding :

Jika mass feeding tidak mencukupi


Untuk mencegah & mengobati malnutrisi
Makanan tinggi kalori & protein
Underweight pd bayi & balita, ibu hamil &
menyusui
SANITASI MAKANAN & AIR
Utama dalam emergency feeding : keberadaan air bersih dan
makanan sehat

Makanan & Air mudah terkontaminasi


Food & waterborne disease

Air :
- Aman konsumsi
- Bersih
- Minimal kebutuhan : 1 liter/orang perhari
Cuaca > 37 C : + > 3 liter/orang
Total 15-20 liter/orang perhari
Untuk makan, minum dan cuci tangan
- Bayi & anak-anak, ibu hamil & menyusui
- Disinfeksi = 5 – 20’ rebus
Makanan – proses penyimpanan,
persiapan, pengolahan
Penyimpanan: ? Lama bisa disimpan
- Lihat expiry date yang tertera
- Lihat kondisi kaleng ; berubah bentuk,
berubah warna, tulisan pudar/rusak---- rata2
kurang aman, ada rsk reaksi bhn kemasan
dgn mknan
Jika kond baik tapi ragu --- buka, lihat, rasakan
Rekomendasi ---- exp date min 6 bln, simpan
max 6 bln
persiapan dan pengolahan makanan;
Ranc menu sesuai dengan bhn mknan yang
tersedia
Bila ada bhn mknan yang asing/tdk biasa
didapat harap disertakan cara persiapan &
pengolahan
Disertakan alat-alat pembantu seperti gunting,
pembuka kaleng
Pengolahan mknan yang simpel
Makanan apa yang
direkomendasikan?
Mknan kaleng atau mknan yang tidak perlu dimasak
Hindari mknan tinggi lemak
Hindari mknan tinggi garam / salted food krn
persediaan air terbatas
Familiar food --- rasa aman & nyaman
Tinggi kalori & cukup zat gizi
Pilih mknan yang tidak perlu tmpt penyimpanan
khusus (freezer/cool box)
Mknan yang tdk perlu persiapan rumit, proses masak
tdk rumit, hy perlu sdkt air
Food quality and safety
makanan memenuhi standar gizi
keamanan semua mknan bantuan;
periksa expiry date, bentuk kemasan,
mcm mknan sesuai budaya/tdk
Kemasan mudah dibawa, mudah
disimpan, mudah didistribusikan, tidak
berbahaya bagi lingkungan
malnutrition
Immediate causes of malnutrition
(Penyebab langs. Malnutrisi): disease
and/or inadequate food intake
Preventive programme: correct
malnutrition--- special feeding
programmes, medical treatment,
supportive care for malnourished
individuals
KESIMPULAN

Pengadaan makanan yang aman & gizi


yang sesuai dengan kebutuhan saat
Pasca bencana alam akan sangat
membantu proses pemulihan korban
bencana alam.

Anda mungkin juga menyukai