HPLC

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Ekstraksi, Identifikasi dan Analisis

Kuantitatif HPLC Senyawa Flavanoid


dari Sarang Semut (Myrmecodia
pendens)

INDAH PERMATA YUDA


140210100056

Adam Mekonnen Engidaa, Novy S. Kasima, Yeshitila Asteraye Tsigie a, Suryadi Ismadjib,
Lien Huong Huynhc, Yi-Hsu Jua
a) Department of Chemical Engineering, National Taiwan University of Science and Technology, 43, Sec. 4, Keelung Road, Taipei
106-07, Taiwan
b) Department of Chemical Engineering, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Kalijudan 37, Surabaya 60114, Indonesia
c ) Department of Chemical Engineering, Can Tho University, Can Tho City, Viet Nam
FLAVONOID

Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang


terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin
benzen (C6) terikat pada suatu rantai propan (C3)
sehingga membentuk sustu susunan C6-C3-C6.
FLAVANOID

Manfaat Flavanoid :
Antioksidan
Pengkhelat logam
1 B
Antiproliferative O
C2
Antikarsinogenik
A C
Antibakteri C3
C
Anti-inflammatory 4
Antialergi 2-fenilkroman
Antiviral effect
Sarang Semut (Myrmecodia pendens)

Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Lamiidae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Myrmecodia
Spesies : Myrmecodia pendens
Nama lokal : Sarang semut (Papua)
Sarang Semut (Myrmecodia pendens)

Etnobotani Etnofarmakologi

Sakit punggung Antioksidan


Alergi
Asam urat Antikanker
TBC
Tumor Antimikroba
Melancarkan peredaran darah
Immunomodulatory
 High Performance Liquid Chromatography
(HPLC) atau KCKT menggunakan cairan sebagai
HPLC fasa gerak dan fasa diamnya.
 Prinsip kerja HPLC : pemisahan komponen analit
berdasarkan kepolarannya
 Dengan bantuan pompa, fasa gerak cair dialirkan
melalui kolom detektor. Cuplikan (sampel)
dimasukkan ke dalam aliran fasa gerak dengan
cara penyuntikan.
 Setiap campuran komponennya yang keluar kolom
dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam
bentuk kromatogram.
 Pada kromatogram, jumlah peak menyatakan
jumlah kompenen, sedangkan luas peak
menyatakan konsentrasi komponen dalam
campuran.
 Komputer digunakan untuk mengontrol kerja
sistem HPLC dan mengumpulkan serta mengolah
data hasil pengukuran.
HPLC

 Metode HPLC dapat digunakan untuk


analisa kuantitatif dan sekaligus
kualitatif. Untuk analisa kualitatif dengan
membandingkan kromatogram sampel
dengan kromatogram baku pembanding
berdasarkan waktu retensinya.
 Sedangkan untuk analisa kuatitatif dapat
digunakan dengan persamaan :
Cx = Ax / Ap X Cp
Keterangan :
A = Peak area = Luas puncak
C = Konsentrasi
X = sampel
P = pembanding

Atau jika ingin mendapatkan data yang lebih valid dapat pula ditentukan dengan
menggunakan kurva kalibrasi larutan standar.
PROSEDUR ANALISIS HPLC

3 gram Sarang semut

- dipanaskan dengan etanol pada suhu 55 0C selama 4 jam dalam pelarut

- disaring dengan kertas saring Whatman No. 2

- dihilangkan etanol menggunakan rotary evaporator pada suhu 60 0C

- dihilangkan air menggunakan freeze drying

Ekstrak pekat sarang semut

- reconstituted

- dipanaskan kembali pada suhu 800C dalam pelarut 40 ml 65% metanol dan 0,5 g/l TBHQ yang terlarut

- di tambahkan 10 ml HCl 6 N
- dinginkan

- sonikator selama 5 menit

- encerkan dengan air de-ionisasi hingga volumenya 100ml

Ekstrak pekat sarang semut

- disaring melalui Anotop syringe 0,2 µm

- dianalisis dengan HPLC: Luna 5U-C18 (2) 100A column (250 mm ×4.5 mm, 5 µm) plus Jasco,
quaternary gradient pump (pu-2089) plus Jasco, UV-2077 4λ intelligent UV/vis detector.

- dielusi secara bergradien dengan fasa gerak A dan B


- pelarut A : air deionisasi dan 1% asam asetat, sedangkan pelarut B : metanol (grade HPLC) dan
1% asam asetat. Elusi bergradien diatur menurut :
10% B–17.2% B (18 min), 17.2% B–23% B (12 min), 23% B isokratik (10 min),
23%–31.3% B (13 min), 31.3% B–46% B (12 min), 46% B–55% B (5 min),
55% B–100% B (5 min), 100% B isokratik (8 min), 10% B (2 min) dan 10% B isokratik (5 min).

- semua volume sampel diinjeksi sebanyak 20 µl

- dimonitori pada panjang gelombang 280 nm dan 285 nm dengan laju alir 1 ml/min

Kromatogram
Standar

Larutan stok flavanoid standar disiapkan. Pengenceran dan injeksi dilakukan hingga
kromatogram HPLC menunjukkan tinggi puncak flavanoid sampai kira-kira S/N 10:1 untuk
LOQ dan 3:1 untuk LOD.

Flavanoid diidentifikasi dengan membandingkan waktu retensi dan spektra standar dan
kandungan flavanoid menggunakan kurva kalibrasi.

Kurva kalibrasi dibuat dari plot rata-rata puncak vs. konsentrasi setiap analit.
Kromatogram untuk pelarut blanko dikurangi kromatogram sampel untuk mengkoreksi
“backgrond error”.

Kuantitas setiap flavanoid ditentukan menggunakan persamaan regresi linear (Y = ax±b),


dimana x adalah konsentrasi dan y adalah puncak setiap flavanoid yang didapat dari kurva
kalibrasi terhadap setiap standar.

Linearitas dikoreksi dengan faktor koreksi (R 2), slope, intercept, dan kalibrasi statistik
lainnya menggunakan Microsoft excel versi 7.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gbr. 1. Kromatogram delapan standar flavanoid yang dimonitor pada 280 nm dan teridentifikasi dengan
waktu retensi (min) catechin (17.593), (+)-epicatechin (43.110), rutine (62.433), luteoline (73.178),
myrcetin (74.777), kaepferol (76.197), quercetin (78.147) dan apigenin (87.160).
Gbr. 2. Kromatogram HPLC dari ekstrak kasar kondisi dibawah optimum : etanol 80%l, 4 jam dan
50 ml per gram sampel. Puncak no. 4 (rutine), 7 (luteolin), 9 (kaepferol), 10 (quercetin) dan
12 (apigenin) diidentifikasi puncak senyawa tersebut.
Semua flavanoid yang teridentifikasi dikalibrasi
pada panjang gelombang 280 nm.

Lima flavanoid kaempferol, luteoline, rutine,


quercetin dan apigenin diukur.
kaempferol : 13,767 mg/g
apigenin : 4,700 mg/g
quercetin : 0,030 mg/g
luteoline : 0,005 mg/g
rutine : 0,003 mg/g
KESIMPULAN

Dari analisis HPLC ekstrak kasar, lima flavanoid


teridentifikasi dan terukur dalam tanaman sarang
semut adalah kaempferol (13,767 mg/g), luteolin
(0,005 mg/g), rutine (0,003 mg/g), quercetin (0,030
mg/g) dan apigenin (4,700 mg/g).
Tanaman ini dapat dipertimbangkan berpotensi
sebagai sumber utama flavanoid dan senyawa fenolik.
Penemuan ini menambah nilai potensial tanaman
untuk keperluan kesehatan.
Terima Kasih

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai