Kel 7 Desain & Modifikasi
Kel 7 Desain & Modifikasi
Kel 7 Desain & Modifikasi
Sediaan Pelepasan
yang Dimodifikasi
KELOMPOK 7
Bentuk sediaan dengan sistem penghantaran obat konvensional sampai saat ini merupakan
bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan. Untuk mencapai dan mempertahankan
konsentrasi efektif obat dalam darah pada rentang waktu yang panjang, diperlukan
penggunaan obat beberapa kali dalam sehari. Obat-obat dengan frekuensi penggunaan
yang tinggi seringkali tidak menguntungkan antara lain fluktuasi konsentrasi obat dalam
darah dan seringnya pasien lalai dalam menggunakan obat sehingga dapat menggagalkan
proses terapi.
Controlled Release : Controlled release menunjukkan bahwa pelepasan obat dari bentuk sediaan terjadi sesuai dengan yang
direncanakan, dapat diramalkan dan lebih lambat dari biasanya (Ansel, 1995) .Kurva hubungan antara kadar obat dalam darah terhadap
waktu dari berbagai bentuk sediaan obat dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Kurva Hubungan antara Kadar Obat dalam Darah/Aktivitas Obat terhadap Waktu dari Sediaan
Jenis penyalut & polimer
Terdapat 3 jenis penyalutan tablet yaitu :
1. Salut film
2. Salut Enterik
3. Salut Gula
Salut film adalah salut adalah tablet kempa yang disalut tipis, baik berwarna ataupun tidak dengan penggunaan bagan polimer yang larut air dan
cepat hancur didalam saluran cerna.
Salut Enterik adalah penghalang polimer yang diterapkan pada obat oral yang mencegah pembubaran atau disintegrasi dalam lingkungan
lambung. Nah ini dapat membantu dengan melindungi obat dari keasaman lambung, lambung dari efek merugikan obat, atau melepaskan obat
setelah lambung.
Salut Gula ini dibuat tujuannya untuk mengurangi rasa pahit dari bahan utama obat sehingga lebih mudah dikonsumsi
1. Jenis Polimer Berdasarkan Jumlah Monomer
Ada homopolimer yang merupakan polimer hasil produksi satu tipe monomer saja, yaitu propilena. Kemudian ada
kopolimer yang dibentuk berdasarkan lebih dari satu monomer. Contohnya seperti polietilena-vinil asetat yang
terbentuk dari monomer etilena dan vinil asetat.
2. Jenis Polimer Berdasarkan Reaksi Terhadap Pemanasan
Ada termoplastik yang merupakan polimer dengan kemampuan dilebur ulang melalui proses
pemanasan sehingga dapat kembali seperti bentuk semula. Produksinya dimulai dengan
pembentukan menjadi biji plastik, lalu dipanaskan sampai mampu dibentuk menjadi berbagai
produk.Selanjutnya ada termoset, yakni polimer yang tidak mampu dikembalikan menjadi bentuk
semula. Proses pemanasan untuk membentuknya menjadi produk akhir biasanya menghasilkan
benda seperti akrilik dan melamin.
3.Jenis polimer berdasarkan metode pembentukannya
Ada dua jenis polimer berdasarkan metode pembentukannya :
- Polimer adisi
- Kondensasi
Polimer adisi terbentuk dari proses penambahan unit monomer secara terus menerus.
Sebaliknya, polimer kondensasi terbentuk melalui gabungan molekul-molekul kecil berdasarkan reaksi yang
melibatkan gugus fungsi. molekul kecil itu sendiri dapat terlepas ataupun tidak.
Tablet salut
Faktor yang mempengaruhi Lepas & terkendali enterik
pelepasan obat
1. Suhu peleburan Sediaan lepas terkendali Tablet salut enterik adalah
2. Laju pencarian dan meru- pakan sediaan tablet yang memiliki
peleburan pada suppositoria dengan pelepasan obat selaput pembungkus tablet
dengan bahan pembawa relatif lambat dan agar tablet ini terlindungi
berlemak terkontrol sehingga dapat dari asam lambung.
3. Laju pelarutan pada menjaga kadar obat dalam lambung terlindungi dari
suppositoria dengan bahan darah konstan untuk efek samping obat ini, dan
pembawa larut air jangka waktu yang lama. tablet dapat bekerja ketika
4. Kemampuan penampakan sudah melewati lambung
leburan pembawa (misalnya bekerja di usus).
Colon targeted
Colon targeted drug delivery merupakan penghantaran obat-obatan ke
kolon tanpa di absorpsi terlebih dahulu di bagian atas saluran pencernaan
sehingga lebih tinggi konsentrasi obat mencapai kolon. Sistem ini harus
mampu melindungi obat selama perjalanan menuju kolon. Pelepasan dan
absorpsi harus terjadi pada saat sistem mencapai kolon.Jika suatu sistem
penghantaran obat ke kolon berfungsi dengan sempurna maka obat tidak
akan terlepas pada saluran cerna bagian atas.
Sistem penghantaran tertarget ke kolon harus mampu melindungi
obat selama perjalanan obat menuju situs target, seperti pelepasan dan
absorbsi obat tidak boleh terjadi di lambung maupun usus halus. Kelebihan
lain yang ditawarkan sistem ini adalah dapat mengurangi efek samping yang
dapat ditimbulkan pada pemberian sistemik, tidak hanya pada dosis rendah
namun juga yang terkait dengan dosis tinggi.