Pendidikan Seni Kel 3 Modul 3

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MODUL 3

KEMAMPUAN DASAR DAN


KARAKTERISTIK SENI
KELOMPOK 3:
1. IZATUL YAZIDAH(857019972)
2. NURJANNAH(857021718)
3. RIDHO TAUFIKURRAHMAN(857028212)

TUTOR PEMBIMBING:
HIDAYATUL ASRA, S.Sn., M.A.
Kegiatan Belajar 1
KEMAMPUAN DASAR ANAK SEKOLAH DASAR

Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik
maupun psikologis, khususnya dalam hal tingkat intelektual, emosional,
sosial, estetik, kreativitas, dan daya perseptual, serta pertumbuhan fisiknya.
Pemahaman yang terhadap perkembangan anak Sekolah Dasar tersebut
akan memberi pengaruh terhadap pemilihan materi dan metode
pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran Pendidikan Seni di Sekolah
Dasar. Oleh karena itu berikut ini akan diulas karakteristik tersebut satu
persatu.
A. KEMAMPUAN INTELEKTUAL ANAK

Secara intelektual anak pada masa Sekolah Dasar sudah mampu berpikir
logis dan mampu memahami informasi atau memecahkan masalah-
masalah yang bersifat kongkrit, akan tetapi belum mampu memecahkan
masalah-masalah yang bersifat abstrak. Implikasinya bagi guru dalam
kegiatan pembelajaran pendidikan seni adalah materi yang bersifat
abstrak harus dikemas sedemikian rupa supaya menjadi konkret, sehingga
mudah dipahami anak.
B. KONDISI EMOSIONAL ANAK

Berdasarkan penyebab kemunculannya emosi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:


emosi sensoris dan emosi psikis (Dahlan, 2004:117). Perbedaan keduanya terletak ada hal-
hal yang menjadi penyebab kemunculannya.
• Emosi Sensoris adalah emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh seperti
rasa dingin, panas, sejuk, lelah, rasa manis, sakit, kenyang, lapar, dan sebagainya.
• Emosi Psikis adalah emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah: 1) perasaan intelektual, 2) perasaan sosial, 3)
perasaan susila, 4) perasaan estetis, dan 5) perasaan spiritual.

Kondisi emosi anak Sekolah Dasar cenderung labil, mudah berubah-ubah akan tetapi mudah
pulih kembali seperti sedia kala dan efeknya secara jasmaniah sangat mudah dikenali.
Implikasi kondisi emosi tersebut dalam pembelajaran pendidikan seni adalah memberi
kesempatan bagi anak untuk aktualisasi diri atau mengekspresikan perasaan tersebut melalui
berkarya seni yang sesuai dengan minat dan taraf perkembangannya.
C. KONDISI SOSIAL ANAK
Pada masa Sekolah Dasar, anak sudah bisa keluar dari lingkungan keluarganya,
mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain, mencari teman akrab, mampu
bermain dan bekerja sama dengan orang lain dengan mematuhi aturan-aturan
kelompok. Implikasinya bagi guru dalam pembelajaran pendidikan seni adalah
memilih materi dan metode pembelajaran seni yang berorientasi pada pembiasaan
berperilaku sosial pada anak.

D. KONDISI PERSEPTUAL ANAK


Istilah perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan afektif.
Berdasarkan cara pandang kognitif, perseptual diartikan sebagai daya tangkap atau
kemampuan seseorang dalam memahami berbagai informasi yang berasal dari luar.
Sedangkan dari sudut pandang afektif, perseptual mengandung arti kesan dan
tanggapan seseorang terhadap segala sesuatu yang berasal dari luar dirinya.
E. KARAKTERISTIK FISIK ANAK
Masa Sekolah Dasar adalah masa pendidikan jasmani dan panca indera. Pendidikan
seyogianya mampu memaksimalkan pertumbuhan jasmani dan fungsi panca indera. Pada
masa ini anak juga menyukai aktivitas-aktivitas yang bersifat jasmaniah. Implikasinya
bagi guru dalam pembelajaran pendidikan seni adalah sedapat mungkin memberi peluang
bagi anak untuk bergerak, bermain, dan beraktivitas fisik dalam kesenian.

F. KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK


Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan keindahan, baik yang
berupa keindahan alam maupun keindahan yang dibuat oleh manusia termasuk di
dalamnya karya seni.
Karakteristik estetis anak usia Sekolah Dasar sifatnya khas berbeda dengan orang
dewasa. Hal ini sesuai dengan karakteristik pribadinya yang masih polos murni, dan
jujur. Secara apresiatif mereka sudah mampu menangkap getar rasa keindahan yang
berasal dari luar meskipun sifatnya sangat subyektif.
G.KONDISI KREATIF ANAK
Definisi tentang kreativitas dikemukakan secara berbeda oleh para ahli,
Akan tetapi perbedaan definisi tersebut sesungguhnya saling melengkapi.
Definisi-definisi tentang kreativitas pada umumnya ditekankan pada aspek
yang berbeda sesuai dengan minat para ahli pada studi mereka tentang
kreativitas. Secara garis besar definisi-definisi tersebut dapat
dikelompokkan pada empat kelompok berdasarkan penekanannya, yaitu
yang menekankan pada aspek pribadi kreatif, proses kreatif, perkembangan
kreativitas, dan produk kreativitas (Munandar, 1999: 20).
Ekspresi dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan psikologis
yang penting bagi anak Sekolah Dasar. Aspek tersebut seyogianya
difasilitasi, karena setiap anak sesungguhnya mempunyai bakat kreatif yang
dibawa sejak lahir meskipun kualitasnya berbeda-beda antara anak yang
satu dengan yang lain.
Kegiatan Belajar 2
KARAKTERISTIK SENI ANAK SEKOLAH DASAR

A. KARAKTERISTIK SUARA ANAK USIA SD


Perkembangan anak dari sejak lahir sampai dewasa meliputi perkembangan kecerdasan,
emosi, dan perkembangan tubuh. Anak memiliki suara anak bukan suara orang dewasa.Mereka
memiliki suara yang murni, jernih, ringan, dan indah. Ketika merekabernyanyi, mereka akan
menghasilkan suara bernyanyi yang wajar. Kualitas suara anakwanita biasanya lebih ringan,
bening, dan tipis bila dibandingkan dengan suara anaklaki-laki. Semakin bertambah usia, mereka
akan menghasilkan suara yang bertambah besar namun tetap ringan. Ketika usia mereka berada
pada angka 15 tahun, suara anak perempuan mulai dapat dibedakan antara suara sopran dan suara
alto. Menginjak usia dewasa suara mereka banyak mengandung udara (breathy) yang sering kali
membuat mereka sulit menyanyikan nada-nada tinggi.
Sementara pada anak laki-laki suara mereka sama kualitasnya dengan suara anak perempuan
hingga pada usia kira-kira 9 tahun. Puncak keindahan suara anak-anak laki-laki adalah ketika
mereka hendak menginjak saat perubahan suara. Karenanya disarankan bila anak berminat
terhadap bidang tarik suara, mereka sebaiknya dilatih bernyanyi dengan ketepatan nada sebelum
anak berusia 9 tahun.
B. KARAKTERISTIK MUSIK ANAK
Karakter musik anak seyogianya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek
musik tetapi juga di setiap aspek musik seperti aspek bunyi, nada, ritme, tempo,
dan dinamik, serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu, musik anak seyogianya
mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berpikir dan
kreativitas seni (rasa keindahan) anak, serta dunia anak. Berikut beberapa
karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak yaitu:
 Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari
hari.
 Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat.
 Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya,
seperti tempo, dinamik, bunyi, dan ekspresi musik yang dapat diolah dan
diganti serta diekspresikan anak.
 Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.
C. KARAKTERISTIK GERAK ANAK
Bila kita amati perkembangan fisik khususnya perkembangan motorik anak manusia, kita
akan mencatat bahwa anak manusia lahir dengan keadaan tak berdaya yang belajar
menggapai barang yang berada di dekatnya sambil belajar mengoordinasikan antara mata,
otak, tangan atau kaki untuk menyentuh benda yang disodorkan padanya. Lalu dia
mencoba menggenggamnya, membawanya ke mulutnya. Dihari-hari berikutnya dia mulai
belajar berguling sambil mengangkat kepalanya tegak-tegak, tengkurap kembali telentang,
merangkak, duduk, berdiri. Lalu berjalan, dan akhirnya dia dapat berlari. Sementara
motorik halusnya mulai dapat mengurai mainannya menjadi bagian-bagian kecil,
menempelkan kembali, menggenggam benda benda kecil, mengumpulkannya, melempar,
dan sebagainya. Psikomotorik anak dari mulai bayi hingga dewasa terus berkembang.
Secara singkat karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan bersifat
sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema di mana tiap gerakan mengandung
arti atau tema tertentu. Anak juga sudah mampu menirukan gerak keseharian orang di
sekitarnya, juga dapat menirukan gerakan binatang melalui pengamatannya.
D. KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK
Secara umum karya seni rupa anak bersifat ekspresif dan dinamis. Karya
seni rupa mereka merupakan suatu ungkapan yang kuat, jujur, langsung dan
berangkat dari dalam diri mereka tanpa ditutup-tutupi, polos. Ciri ini sangat
menonjol pada anak usia 5 - 9 tahun. Sering mereka tidak realistis dan tidak
sesuai dengan kenyataan, contohnya gunung berwarna hitam. Selain itu
mereka memperkuat kesan bergerak sesuatu yang dinamis, seperti gambar
mobil, pesawat, peluru yang melesat dari pistol, atau teman-temannya
bermain. Warna yang dipilihnya pun selalu warna-warna yang kontras dan
menonjol.
E. PERIODISASI SENI RUPA ANAK

Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya:


 Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun),
figuratif (3-12 tahun) yang terdiri dari: permulaan figuratif (3-7 tahun),
pertengahan figuratif (9-10 tahun), akfir figurtif (9-12 tahun), dan tahap
artistik (12 tahun ke atas).
 Lowenfeld dan Brittain yang mengklasifikasikan: Masa coreng moreng
(2-4 tahun), pra bagan (4-7 tahun), bagan (7-9 tahun), awal realisme (9-
12 tahun), naturalisme/pseudo naturalistic (12-14 tahun), dan masa
dewasa/the periode of dececion, (14-17 tahun).

Anda mungkin juga menyukai