Kel.11

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Juvenile Diabetes

KELOMPOK 11 :

1. OKTA AGUNG DWI PUTRI (2026010038)


2. YOPITA ANGGRAINI (2026010005)
3. SYAIDAH NUR NABILLA (2026010016)

Dosen pengampuh:

Ns. VELLYZA Colin,S.Kep.MAN


 Definisi Juvenile Diabetes

Diabetes Mellitus Tipe-1 merupakan kelainan sistemik


akibat gangguan metabolism glukosa yang ditandai oleh
hiperglikemia kronik.
Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan sel B pancreas baik
oleh proses autoimun maupun idiopatik sehingga produksi
insulin berkurang atau berhenti.

Diabetes Mellitus tipe-1 (Diabetes Juveneli), dahulu disebut


Insuli Dependent Diabetes Mellitus (IDDM diabetes yang
tergantung pada insulin), dicirikan dengan rusaknya sel B
penghasil insulin pada pulau- pulau Langerhans sehingga
terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini
dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
B. Etiologi

a. Factor Genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe-1 itu sendiri
tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecendrungan genetic
kearah terjadinya DM tipe-1.

b. Factor-factor Imunologi
Adanya respon autoimun yang merupakan respon abnormal
dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan
cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai jaringan asing.

c. Factor Lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun
yang menimbulkan destruksi sel beta.
C. ManiFestasi Klinis

a. Polyuria (banyak kencing)


Glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa.
b. Polidipsi (banyak minum)
Pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga
untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.
c. Polifagia (banyak makan)
Glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar) sehingga untuk
memenuhinya klien akan terus makan.
d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang
Kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa,
e. Mata kabur
Gangguan lintas polibi (glukosa sarbitol fruktasi)yang disebabkan karena
insufisiensi insulin.
f. Ketoasidosis
Anak dengan DM tipe-1 cepat sekali menjurus kedalam ketoasidosis diabetic yang
disertai atau tanpa koma
D.Patofisiologi

 Diabetes tipe-1 merupakan bentuk diabetes parah yang


berhubungan dengan terjadiny ketosis apabila tidak diobati.
Diabetes ini muncul ketika pancreas sebagai pabrik insulin tidak
dapat atau kurang mampu memproduksi insulin. Akibatnya,
insulin tubuh kurangatau tidak sama sekali. Penurunan jumlah
insulin menyebabkan gangguan jalur metabolic antaranya
penurunan glikolisis (pemecahan glukosa menjadi air dan
karbondioksida), peningkatan glikogenesis (pemecahan glikogen
menjadi glukosa), terjadinya gluconeogenesis.
E. Klasifikasi

 Tipe-1A diduga pengaruh genetic dan lingkungan


memegang peran utama untuk terjadinya kerusakan
pancreas. HLD-DR4 ditemukan mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan fenomena ini.

 Tipe-1B berhubungan dengan keadaan autoimun primer


pada sekelompok penderita yang juga sering menunjukkan
manifestasi autoimun lainnya, seperti Hashimoto disease,
Graves disease, Pernicious anemia, dan Myasthenia gravis.
F. Komplikasi

 Komplikasi Metabolic Akut


• Ketoasidosis Diabetik (khusus pada DM tipe-1)
• Hipoglikemi

 Komplikasi vascular jangka panjang (pada DM tipe-1


biasanya terjadi saat memasuki tahun ke 5)
• Mikroangiopaty
• Makroangiopaty
G. Penatalaksanaan

 Pemberian Insulin
• Yang harus diperhatikan dalam pemberian terapi insulin
adalah jenis, dosis, kapan pemberian, dan cara penyuntikan
serta penyimpanan. Terdapat berbagai jenis insulin
berdasarkan asal maupun lama kerjanya, menjadi kerja
cepat / rapid acting, kerja pendek (regular soluble),
menengah, panjang, dan campuran.

 Pengaturan Makanan Diet


• 1) Komposisi sumber kalori perhari sebaiknya terdiri atas :
50- 55% karbohidrat, 10-15% protein (semakin menurun
dengan bertambahnya umur), dan 30-35% lemak.
 Pembagian kalori per 24 jam diberikan 3 kali makanan utama
dan 3 kali makanan kecil sebagai berikut :
• 20 % berupa makan pagi
• 10 % berupa makanan kecil
• 25 % berupa makan siang
• 10 % berupa makanan kecil
• 25 % berupa makan malam
• 10 % berupa makanan kecil

 Olahraga
• Dianjurkan latihan jasmani teratur 3-4 kali tiap minggu selama
kurang lebih 30 menit yang sifatnya sesuai CRIPE (Continous
Rytmical Interval Progresive Endurance Training) latihan yang
dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, jogging, lari, renang
dan bersepeda.
 Obat Hiperglikemi Oral(OHO)

• Sulfoniurea berfungsi untuk menstimulasi pelepasan insulin


yang tersimpan, menurunkan ambang sekresi insulin,
meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan
glukosa

• Biguanid berfungsi menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak


sampai dibawah normal, dianjurkan untuk pasien gemuk.

• Inhibitor a glukosidase ersifat kompetitif menghambat kerja


enzim glukosidase sehingga menurunkan penyerapan glukosa
dan menurunkan hiperglikemia pascaprandial.

• Insulin sentizing agent berfungsi meningkatkan sensitifitas


insulin tanpa menyebabkan hipoglikemia.
 Edukasi

• Kegiatan edukasi meliputi pemahaman dan


pengertian penyakit dan komplikasinya,
memotivasi penderita dan keluarga agar
patuh berobat.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai