KLP 2 Kasus Gadar

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

KASUS

GAWAT
DARURAT Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Ma'rifa Suge 6. Jessycha Theresa
2. Silfani Akuba 7. Fadlia Laisu
3. Afifah Zahra 8. Rahmad Setiawan
4. Anilfa S Willah 9. Klif Olifer
5. Syerina
KASUS
Pada saat di antar ke IGD, pasien dalam keadaan
lemah, terdapat memar pada dada sebelah kiri dan
ada luka sekitar interkosta 4. Pasien sesak napas,
dada kiri nampak tidak mengembang saat pasien
bernapas dan tidak terdengar suara napas, paru
kanan terdengar vesikuler. Ada peningkatan pada
vena juguralis, fraktur humerus kiri, akral dingin,
CRT > 2 detik
Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama  :
Umur  :
Agama  :
Pendidikan  :
Pekerjaan  :
Alamat  :
Diagnosa Medis :
B. Pengkajian Primer
1. Airway : Pasien sesak napas
2. Breathing
a. Look : - Dada kiri nampak tidak mengembang saat pasien bernafas.
b. Listen : - Tidak terdengar suara nafas
- Paru kanan terdengar vesikuler
c. Feel : Ada peningkatan vena jugularis.
3. Circulation : Akral dingin dan CRT > 2 dtik
4. Disability : Keadaan umum lemah dan terdapat fraktur humerus kiri
5. Exposure : - Ada luka sekitar interkosta 4
- Memar pada dada sebelah kiri
C. Data Sekunder
a. Riwayat Penyakit
Pasien dalam keadaan lemah, terdapat memar pada dada sebelah kiri
dan ada luka sekitar interkosta 4. Pasien sesak napas, dada kiri
nampak tidak mengembang saat pasien bernapas dan tidak terdengar
suara napas, paru kanan terdengar vesikuler. Ada peningkatan pada
vena juguralis, fraktur humerus kiri, akral dingin, CRT > 2 detik
Penanganan Gawat Darurat
1. Pastikan 3 aman
4. Menekan bagian keluarnya
a. Aman pasien
darah tepat diatas luka dan
b. Aman penolong
memberikan penutup luka yang
c. Aman Lingkungan
tebal pada bagian tersebut.

2. Pasien Ditempatkan
ditempat yang aman (Rata dan 5. Membatasi gerakan tangan
keras) yang patah agar cedera tidak
makin parah dan menggunakan
bantalan atau penyangga
sehingga tangan tidak mudah
3. Memberikan tindakan Head tilt
bergerak
and chin lift
Identifikasi
Trauma
1. Trauma Dada karena terdapat
memar di dada sebelah kiri
2. Trauma Humerus kiri karena fraktur
Penyebab Tidak Terdengar
Bunyi Napas Pada Paru Kiri
Pneumotoraks dapat disebabkan oleh trauma dada yang dapat
mengakibatkankebocoran/ tusukan/ laserasi pleura visceral sehingga
paru-paru kolaps berhubungandengan udara/ cairan yang masuk
kedalam ruang pleura.
Volume di ruang pleura meningkat dan mengakibatkan
peningkatan tekanan intratoraks. Jika peningkatan tekanan intratoraks
terjadi, maka mengalami distress pernapasan dan gangguan
pertukaran gas yang menimbulkan tekanan pada mediastinum
sehingga mengalam igangguan jantung dan sirkulasi sistematik.
Identifikasi Masalah Keperawatan

01 Pola Nafas Tidak Efektif

02 Perfusi Perifer Tidak Efektif

03 Gangguan Mobilitas Fisik

04 Nyeri Akut
Intervensi Gawat Darurat
Diagnosa
Pola Nafas Tidak Efektif

• Manajemen Jalan Nafas • Pemantauan Respirasi


a. Observasi a. Observasi
- Monitor Pola napas (frekuensi, - Palpasi kesimetrisan ekspansi
kedalaman, usaha nafas) paru
- Auskultasi bunyi napas
b. Terapeutik - Monitor saturasi Oksigen
- Pertahankan kepatenan jalan nafas b. Terapeutik
dengan head-tilt dan chin-lift - Atur interval pemantauan
- Posisikan semi fowler atau fowler
respirasi sesuai kondisi
- Berikan oksigen jika perlu
pasien
Diagnosa
Perfusi Perifer Tidak Efektif

• Perawatan Sirkulasi
a. Observasi
- Periksa sirkulasi perifer (mis,nadi perifer, edema,
pengisian kapiler)
- Monitor nyeri dan bengkak pada ekstremitas
b. Terapeutik
- Hindari pemasangan infus di area keterbatasan perfusi
- Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
- Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area
yang cedera
Diagnosa
Gangguan Mobilitas Fisik

• Pembidaian
a. Observasi
- Identifikasi kebutuhan dilakukan pembidaian (mis. Fraktur)
- Monitor bagian distal area cedera (mis. Pulsasi nadi, pengisian
kapiler, gerakan motorik dan sensai) pada bagian tubuh yang cedera.
- Identifikasi material bidai yang sesuai (mis. Lurus dan keras, panjang
bidai melewati 2 sendi).
b. Terapeutik
- Minimalkan pergerakan terutama pada bagian yang cedera
- Tempatkan ekstremitas yang cedera dalam posisi fungsional,
jika memungkinkan
- Pasang bidai pada posisi tubuh seperti saat ditemukan
- Gunakan kain gendongan (sling) secara tepat
Diagnosa
Nyeri akut

• Manajemen Nyeri
a. Observasi - Identifikasi lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri.
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
b. Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. Teknik napas dalam dan kompresi hangat atau dingin)
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
c. Edukasi - Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

d. Kolaborasi - Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


Thank
s

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai