Tugs PPT Manajemen Kesehatan Masyarakat
Tugs PPT Manajemen Kesehatan Masyarakat
Tugs PPT Manajemen Kesehatan Masyarakat
Oleh :
Betty Natalina Nainggolan
· Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk
mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah
disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
Perencanaan Kesehatan
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh
perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk
menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna.
Secara sederhana dan awam dapat di katakan bahwa perencanaan adalah suatu proses yang menghasilkan suatu
uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu program atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Oleh sebab itu, hasil
proses perencanaan adalah ‘rencana’ (plan). Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain:
Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
1.) Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25 tahun.
2.) Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7 tahun.
3.) Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun.
Sistem terbentuk dari elemen atau bagian yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Apabila salah satu bagian atau subsistem tidak berjalan dengan baik,
maka akan mempengaruhi bagian yang lain. Secara garis besarnya elemen-elemen
dalam sistem itu adalah sebagai berikut:
a.) Masukan (Input)
Adalah subelemen-subelemen yang diperlukan sebagai masukan untuk berfungsinya
sistem.
b.) Proses
Ialah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga menghasilkan
sesuatu (keluaran) yang direncanakan.
c.) Keluaran (out put), ialah hal yang dihasilkan oleh proses.
d.) Dampak (impact), akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu
lamanya.
e.) Umpan balik (feed back), juga merupakan hasil dari proses yang sekaligus sebagai
masukan untuk sistem tersebut.
f.) Lingkungan (environment), ialah dunia di luar sitem yang mempengaruhi sistem
tersebut.
Sistem Rujukan
Kesehatan atau sehat-sakit adalah suatu yang kontinum dimulai dari sehat walafiat sampai dengan
sakit parah. Kesehat
Untuk penyakit ringan tidak memerlukan pelayanan canggih. Namun sebaliknya, untuk penyakit yang
sudah parah tidak cukup hanya dengan pelayanan yang sederhana, melainkan memerlukan pelayanan
yang sangat spesifik. Oleh sebab itu, perlu dibedakan adanya tiga bentuk pelayanan, yakni:
a.) Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care). Pelayanan kesehatan jenis ini
diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan
kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
b.) Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services) Pelayanan kesehatan jenis ini
diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat
ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit tipe C, dan
memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.
c.) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat
ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah kompleks, dan memerlukan tenaga-
tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia: Rumah Sakit tipe A dan B.
Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan
Monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang penting dari proses manajemen, karena
dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap program atau pelaksanaan
kegiatan. Tanpa adanya monitoring dan evaluasi, sulit rasanya untuk mengetahui sejauh
mana tujuan yang direncanakan itu telah mencapai tujuan atau belum.
Banyak batasan tentang evaluasi, secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi suatu
proses untuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Dari batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses atau kegiatan, dan dalam
kegiatan evaluasi itu mencakup langkah-langkah, yaitu:
a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan
dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
b. Menetapkan kriteria yang akan diguanakan dalam menentukan keberhasilan program yang
akan dievaluasi.
c. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan diguanakan.
d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan evaluasi
tersebut.
e. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan tersebut, serta memberikan penjelasan-penjelasannya.
f. Menyusun rekomendasi atau saran-saran atau tindakan lebih lanjut terhadap program
berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
TERIMA KASIH