KEBIJAKAN KES KERJA Pelatihan 2014
KEBIJAKAN KES KERJA Pelatihan 2014
KEBIJAKAN KES KERJA Pelatihan 2014
PENDAHULUAN
KESEHATAN KERJA SAAT INI
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN
KEBIJAKAN KESEHATAN KERJA
2
KENAPA UPAYA KESEHATAN KERJA
PENTING ?
Orientasi Upaya Kes Kerja adalah klien dan
provider /pemberi pelayanan sbg bag dari pekerja
Pekerja kemungkinan akan mendapat masalah
terkait pekerjaan dan lingkungan pekerjaan
disamping masalah kes umum
Penyakit akibat kerja pada umumnya kronis atau
terdeteksi beberapa tahun setelah terpajan
SEHAT
PENYAKIT
AKIBAT KERJA
SEHAT SEBAGAI HAK ASASI
Konstitusi WHO:
“Health is a Fundamental Human Right”
IMPLIKASI:
Hak mengandung kewajiban:
- Menyembuhkan yang sakit (15%)
- Mempertahankan yang sehat (85%)
Target MDGs 2015
1. Menanggulangi kemiskinan dan
kelaparan
2. Memenuhi pendidikan dasar
untuk semua
3. Mendorong kesetaraan gender
dan pemberdayaan perempuan
KE
UPAYA SE MENURUNKAN
HA KESEHATAN ANAK
KESEHATAN TA ANGKA
N
KERJA IB KEMATIAN
U MENINGKATKAN BALITA
KUALITAS
KESEHATAN IBU
34,4%
(38,1 JUTA)
47,3% (110,8 JUTA) PEKERJA
PEKERJA
PEREMPUAN
Usia
Kerja • Polusi di Tpt Kerja
• Produktifitas
•Gangguan
•UKS
Keceerdasan •
• KIE Dokcil
•PMT
lemah
• UHH •AKI 228/100.000 KH • Tumbuh
• Usia rentan • ASI <15% Kembang
• AKB 32/1000 KH • D/S 71,3% bayi/balita
• AKBAL 34/1000 KH
10
UNDANG-UNDANG NO 36 TH 2009
TENTANG KESEHATAN
PERPRES NO 5 TAHUN 2010 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH NASIONAL
KEMENKES NO HK 01.03 TENTANG
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN
KESEHATAN
11
RPJMN 2010 - 2014
S
Menjamin ketersediaan dan MANDIRI DAN
pemerataan sumber daya BERKEADILAN
kesehatan
I Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik
13
14
Amandemen UUD 1945
Pasal 28 h UU No. 36/2009
Setiap org berhak Tentang Kesehatan
hiidupsejahtera,batin,bertempat BAB XII Kesehatan Kerja
tinggal dan mendapat lingk Pasal 164 – 166:
hidup yang baik dan sehat secara tegas menyatakan
berhak memperoleh yankes
ruang lingkup, tugas dan
Pasal 34 tanggung jawab
Negara bertanggung jawab atas Pemerintah, Pengusaha
penyediaan fasilitas yankes dan dan Pekerja
yan umum yang layak
PENDUDUK
ANGKATAN KERJA 118,04 JUTA
INDONESIA
238,2 JUTA
PENGANGGUR
BEKERJA 110,8 JUTA 7,24 JUTA
• FORMAL 44,16 JUTA (39,9%)
• INFORMAL 66,64 JUTA (60,1%)
± 25 JT USIA
REPRODUKSI
PEKERJA = MASYARAKAT UMUM
17
REGULASI IMPLEMENTASI KESEHATAN KERJA
BELUM TERSUSUN
JUMLAH PEKERJA SEMAKIN MENINGKAT SAAT
INI PEKERJA 45 % TOTAL PDDK DAN BEKERJA
DI LEBIH 250.000 TEMPAT KERJA FORMAL
POTENSI MASALAH KESEHATAN CUKUP
BESAR AKIBAT :
› KECELAKAAN KERJA
› PENYAKIT AKIBAT KERJA
› MASALAH KESEHATAAN LAINNYA
18
STATUS KESEHATAN PEKERJA , BELUM
ADA DATA AKURAT BAIK KECELAKAAN
AKIBAT KERJA MAUPUN PENYAKIT
AKIBAT KERJA SEBATAS PENELITIAN-
PENELITIAN
FASILITAS KESEHATAN KOMPETEN KES
KERJA PUSKESMAS SEKITAR 2.500 BUAH,
RUMAH SAKIT ? DENGAN KONDISI TURN
OVER NAKES CUKUP TINGGI
19
MASIH ADA DUPLIKASI/OVERLAPPING
PENGATURAN KESJA DI LAPANGAN
ANTARA KEMENAKERTRANS DAN
KEMENKES
UPAYA KESEHATAN KERJA BELUM
MENJADI PRIORITAS
PELAKSANAAN DI DAERAH TIDAK
DIATUR DALAM SPM
20
Sri Hudoyo 2004 penelitian di Puskesmas pada
petugas kesehatan 84,2% pernah tertusuk jarum
bekas dengan prevalensi HbsAg positif 4,4%,
petugas dg vaksinasi hepatitis B 12,5 %
Joseph 2008 menyatakan bahwa 35% -75%
petugas kesehatan pernah tertusuk jarum dan
sangat rawan untuk terinfeksi virus hepatitis B,
Hepatitis C dan HIV/AIDS.
21
Puslitbang DepKes 2004 survei di 8 Provinsi
sektor informal, 75,5% perajin batu batu
mengalami gangguan otot rangka, 41% perajin
kulit dan petani kelapa sawit mengalami gangguan
mata dan 23,2% perajin batu onix mengalami
gangguan dermatitis kontak alergi.
Budi Haryono(2008) 350 karyawan perkantoran
50% mengalami gejala Sick Buidling Syndrome
(SBS) dan 35% mengalami gangguan penglihatan
22
Untari (2006) menyatakan bahwa risiko tenaga
kesehatan untuk menderita hipertensi 2 kali lebih
tinggi dari tenaga disektor lain
PT. Jamsostek pada tahun 2008 melaporkan
bahwa telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak
93.823 kasus dengan jumlah kematian akibat
kerja mencapai 14.451 kasus
23
Kebijakan Kesehatan Kerja
ditujukan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan
serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan
24
Kebijakan kesehatan kerja diarahkan
pengembangan dan pemantapan pada Sektor
formal dan informal
Kebijakan Kesehatan Kerja mencakup
Pendekatan pelayanan menyeluruh (promotif,
preventif, kuratif & rehabilitatif dan terintegrasi
dengan upaya kesehatan lainnya
Mendorong fasilitas pelayanan kes
melaksanakan K3
Penguatan Keshatan kerja di daerah berdasar
tatanan desentralisasi
25
1. Memperkuat dan mengembangkan kebijakan kesja yang
dapat meningkatkan kesehatan masyarakat pekerja
2. Pengembangan jejaring kesja dalam meningkatkan cakupan
3. Peningkatan upaya kesja dan pencegahan penyakit
terhadap bahaya atau faktor risiko yang bersumber pada
lingkungan, status kesehatan, perilaku pekerja, serta
pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja di semua
sektor melalui pendekatan Health Risk Assessment dan Risk
Management
4. Melaksanakan sistem informasi kesehatan di semua sektor
berdasarkan data dan fakta
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM kesja
berbasis kompetensi
6. Peningkatan pemberdayaan sektor terkait dan masyarakat
7. Peningkatan kegiatan penelitian yang mendukung
pengembangan pelayanan kesja
8. Membangun komitmen kesja sebagai salah satu aliran
utama dalam pembangunan kesehatan dan pembangunan
Indonesia seutuhnya
26
• Tanggung Jawab Perusahaan/pengusaha
• Promotif dan Preventif melalui unit
PEKERJA penanggung jawab pelaksanaan kesehatan
FORMAL kerja (P2K3)
• Kuratif dan rehabilitatif dilaksanakan oleh
Klinik Perusahaan atau kerjasama dgn
sarana kesehatan yang ada
PUSKESMAS
27
JUMLAH PUSKESMAS MELAKSANAKAN
KESEHATAN KERJA DI KAWASAN
INDUSTRI
28
PUSKESMAS DI DAERAH
INDUSTRI,KAWASAN INDUSTRI
29
Puskesmas, Dinkes tahu dan mengenal upaya
kesehatan kerja
Puskesmas dan dinkes mampu mengenali
/identifikasi masalah kes kerja
Puskesmas mau, tahu dan mampu memberikan
pelayanan kesehatan pada pekerja formal dan
informal
Puskesmas mampu identifikasi suspect penyakit
akibat kerjdan kecelakan kerja
30
Penyakit degeneratif termasuk penyakit
dan kecelakaan kerja yang semakin
meningkat
Perkembangan industrialisasi dan
urbanisasi dan gaya hidup masyarakat
Undang-undang yang mengatur tentang Kesehatan Kerja telah
banyak UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
32
TERIMA KASIH