Kelompok 8 Berfikir Kritis

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS


PADA NY.R UMUR 23 TAHUN P1A0
DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL

Kelompok 8
Anggota Tim:
Latar Belakang
Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali normal seperti sebelum hamil. Masa nifas
adalah masa yang dihitung setelah hari pertama seorang ibu melahirkan
hingga 6 minggu atau sekitar 42 hari Pada masa nifas terjadi berbagai
perubahan fisik dan mental pada ibu, ibu dituntut untuk bisa beradaptasi
dalam merawat bayinya yang baru lahir

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 Cakupan kunjungan


nifas (KF3) di Indonesia menunjukkan kecenderungan peningkatan dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2019, garis tren menunjukkan ada
penurunan cakupan sejak 2017 cakupan kunjungan nifas sebesar 87,36%,
tapi tahun 2018 dan 2019 menurun menjadi 85,92% dan 78,78%.
Latar Belakang
Capaian KN1 Indonesia pada tahun 2019 sebesar 94,9%, lebih kecil dari
tahun 2018 yaitu sebesar 97,4%. Sedangkan cakupan Kunjungan Neonatal
Lengkap (KN lengkap), yaitu cakupan pelayanan Kunjungan Neonatal
minimal tiga kali sesuai standar, pada tahun 2019 sebesar 87,1%. Provinsi
DIY merupakan salah satu provinsi yang cakupan KN1 dan KN3 belum
mencapai target, dimana cakupan KN1 di DIY masih di angka 71,8%,
sedangkan untuk KN3 masih di angka 71,1%.

Asuhan masa nifas sangat penting dan diperlukan karena dalam periode ini
disebut masa kritis baik pada ibu maupun bayinya. Diperkirakan insiden
kematian ibu di Indonesia sebesar 60% terjadi pada postpartum atau masa
nifas, dan sebesar 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama
(Kemenkes RI, 2013). Sehingga peran dan tanggung jawab bidan untuk
mencegah kematian ibu pada masa kritis ini adalah dengan memberikan
asuhan kebidanan yang aman dan efektif.
TUJUAN

Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan
menyusui menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan
pendokumentasian menggunakan SOAP.
Tujuan Khusus
• Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada ibu nifas dan menyusui
• Mahasiswa mampu menentukan diagnosa aktual kebidanan berdasarkan data subjektif
dan objektif pada ibu nifas dan menyusui
• Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa potensial kebidanan berdasarkan data
subjektif dan objektif pada ibu nifas dan menyusui
• Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kebidanan berdasarkan data subjektif dan
data objektif pada ibu nifas dan menyusui
• Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan berdasarkan masalah kebidanan
berdasarkan data subjektif dan data objektif pada ibu nifas dan menyusui
• Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada ibu nifas dan
menyusui.
• Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan pada ibu nifas dan menyusui.
• Mahasiswa dapat melaksanakan evaluasi untuk memberikan asuhan ibu nifas dan
menyusui.
• Mahasiswa Mampu membuat dokumentasi asuhan kebidanan SOAP pada ibu nifas dan
menyusui.
KAJIAN
KASUS
Pada hari Senin 17 Juli 2023 Pukul 17.15 WIB Ny.R melahirkan
anak pertama di Ruang bersalin RSUD Wonosari, anak
perempuan hidup, apgar skor 8/9/10 dengan BB 3200 gr, PB 49
cm, LK 34 cm, LD 35 cm, dan LILA 11 cm.
KAJIAN
TEORI Tahapan Jadwal
kunjungan
masa nifas
masa nifas

Pengertian
masa nifas
Perubahan
Perawatan
fisiologi masa
masa nifas
nifas
PEMBAHAS
AN
HASIL
PENGKAJIAN
Kondisi umum Baik, Kesadaran Compos mentis. Tinggi badan 158 cm, Berat
Badan 48 kg. Pemeriksaan tanda-tanda Vital Tekanan darah 110/80 mmHg,
Pernafasan 21 kali per menit, Suhu 367. Nadi 84 x/mnt. Pada pemeriksaan Fisik
mata konjungtiva merah muda, sclera putih, pemeriksaan dada simetris,
mammae simetris, hiperpigmentasi areolla mammae, ASI sudah keluar, bayi
menyusu, puting susu sebelah kiri tidak menonjol, ibu kesusahan menyusui
dengan menggunakan payudara kiri, asi sudah sudah keluar, jenis Colostrum.
Kontraksi uterus baik, TFU 1 jari dibawah pusat, perdarahan dalam batas
normal, terdapat bekas jahitan luka perinium derjat 2. Sebelum menikah
pasangan penggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi. Ibu berencana
mengunakan KB suntik depo Progestin.
HASIL
PENGKAJIAN
Pada pemeriksaan Fisik mata konjungtiva merah muda, sclera putih, pemeriksaan
dada simetris, mammae simetris, hiperpigmentasi areolla mammae, papilla
mammae sebelah kanan menonjol tapi sebelah kiri tenggelam, asi kolostrum
sudah sudah keluar. Dalam hasil pengkajian Tinggi Fundus Uteri Ibu adalah 1 jari
dibawah pusat. Sesuai dengan teori bahwa Setelah plasenta lahir, uterus berangsur
– angsur menjadi kecil sampai akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
Sistem perkemihan ibu sudah kembali baik karena sebelum 6 jam setelah persalinan
ibu sudah miksi. Sistem pencernaan ibu normal meskipun ibu mengatakan belum BAB,
hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan
yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada
waktu persalinan, kurangnya asupan makan, dan kurangnya aktivitas tubuh.
HASIL
PENGKAJIAN
Ibu nifas sedang berada dalam perubahan psikologis yaitu fase taking in. Fase
taking in yaitu periode ketergantungan. Periode ini berlangsung dari hari pertama
sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu sedang berfokus
terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali menceritakan proses
persalinan yang dialaminya dari awal sampai akhir. Ibu perlu bicara tentang
dirinya sendiri. Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu pada fase ini seperti rasa
mules, nyeri pada jahitan, kurang tidur dan kelelahan merupakan sesuatu yang
tidak dapat dihindari
BERDASARKAN HASIL PENGKAJIAN DAPAT
DISIMPULKAN DIAGNOSA PADA KASUS INI
ADALAH

Ny. R umur 23 tahun P1A0 Ibu nifas post partum Hari


ke-1 normal.
ANALISIS
Berdasarkan kasus Ny.R usia 23 tahun termasuk dalam nifas normal karnea tidak
terlihat tanda-tanda nifas yang patologi. Asuhan nifas yang diberikan kepada ny R
bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya,
melaksanakan skrining yang komprehensip, mendeteksi masalah, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui,
pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi yang sehat memberikan
pelayanan KB, mempercepat involusi alat kandung, melancarkan pengeluaran lochea,
mengurangi infeksi puerperium, melancarkan fungsi alat gastro intestinal atau
perkamihan dan meningkatkan kelncaran peredaran darah sehingga mampu
mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme
PENATALAKSANAAN
• Anamnesa dan pemeriksaan fisik
• Memberikan KIE dan mengajarkan ibu tentang teknik menyusui, memotivasi ibu
mengenai pemberian ASI eksklusif secara on demand (sesering yang bayi mau)
dan memberikan KIE tentang ASI eksklusif, dan memberikan KIE tentang
kebutuhan bayi terhadap ASI dan tanda kecukupan ASI
• Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang terutama makanan
yang mengandung protein seperti ikan, tempe, tahu, putih telur, dan lain-lain,
• Mengajarkan ibu mengenai personal hygiene yang baik pada ibu nifas dan
perawatan luka jahitan perineum
• Memberikan KIE tanda bahaya nifas seperti perdarahan hebat, keluar cairan
berbau dari jalan lahir, demam tinggi, kejang, serta payudara bengkak kemerahan
disertai sakit
• Memberikan KIE KB pasca persalinan
• Memberitahu ibu cara menilai kontraksi uterus secara mandiri
KESIMPULAN
Asuhan kebidanan pada ibu nifas yang
diberikan pada Ny.R di Ruang bersalin
RSUD Wonosari berjalan sesuai teori.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sulistyawati A. Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2009.

2. Saleha S. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Jakarta: Salemba Medika; 2009.

Herlina S. Hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang perawatan masa nifas di Ruang Camar I Rumah Sakit Umum Daerah
3.
Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2009. Universitas Sumatra Utara; 2011.

4. Ernawati DE. Gambaran perawatan diri ibu postpartum primipara normal di rumah. Jakarta: Universitas Indonesia; 2012.

5. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar [Internet]. 2017 [cited 20 Juli 2023]. Available from http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/

6. Cunningham.2013. Obstetric William. Jakarta : EGC.

7. Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Rouse D, Spong C. Williams obstetrics: 23rd Edition: McGraw-Hill Education; 2009. p. 674-700.

8. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang. Semarang: Dinas Kesehatan; 2014.

9. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan; 2012.

10. Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4. Jakarta: EGC; 2005.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai