TM 12 - Pengkajian Budaya, Kebudayaan, Dan Perilaku Menyimpang

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

PENGKAJIAN BUDAYA, KEBUDAYAAN,

DAN PERILAKU MENYIMPANG

IRWINA ANGELIA SILVANASARI, S.Kep., Ns., M.Kep

Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas


Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKES dr. Soebandi
2018
PENGKAJIAN BUDAYA DAN
KEBUDAYAAN
mengacu pada teori dan model konseptual dari
Madeline M. Leinenger
PENGKAJIAN BUDAYA
Pada bagian Sunrise Model  dalam bentuk potongan
bagian “setengah lingkaran”  terdapat 7 komponen
dimensi budaya dan struktur sosial yang saling
berinteraksi.
PENGKAJIAN BUDAYA
Tujuh komponen tersebut
mencakup:
1.Faktor Teknologi
2.Faktor Agama dan Kesehatan
3.Faktor Keluarga dan Sosial
4.Nilai Budaya dan Gaya Hidup
5.Politik dan Legal
6.Ekonomi
7.Pendidikan
Ketujuh faktor tersebut merupakan totalitas dari
suatu keadaan, situasi, atau pengalaman yang
memberi arti bagi PERILAKU manusia,
interpretasi, dan interaksi sosial 
menggambarkan, menjelaskan, dan
menginterpretasikan cara hidup manusia dalam
suatu bentuk kebudayaan tertentu dalam jangka
waktu panjang maupun pendek.
Ketujuh faktor tersebut berbeda pada setiap
negara atau area, sesuai dengan kondisi masing-
masing daerah, dan akan mempengaruhi
pola/cara serta praktik keperawatan  sehingga
PERLU DIKAJI  demi pencapaian kesehatan
secara holistik baik pada level individu, keluarga,
kelompok, komunitas, dan masyarakat
Dan, jika dikaitkan dengan PROSES KEPERAWATAN
 7 komponen tersebut masuk dalam tahap
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

sehingga,

PENGKAJIAN terkait BUDAYA haruslah mencakup


PENGKAJIAN KETUJUH FAKTOR TERSEBUT.
1. FAKTOR TEKNOLOGI

Teknologi kesehatan  memungkinkan individu


untuk memilih atau mendapat penawaran
menyelesaikan masalah dalam pelayanan
kesehatan.

Perawat perlu mengkaji: persepsi sehat sakit,


kebiasaan berobat atau mengatasi masalah
kesehatan, alasan mencari bantuan kesehatan,
alasan klien memilih pengobatan alternatif dan
persepsi klien tentang penggunaan dan
pemanfaatan teknologi untuk mengatasi
permasalahan kesehatan saat ini.
2. FAKTOR AGAMA DAN KESEHATAN

Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan


yang amat realistis bagi para pemeluknya.
Agama memberikan motivasi yang sangat kuat untuk
menempatkan kebenaran diatas segalanya, bahkan diatas
kehidupannya sendiri.

Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat:


Agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang klien
terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan dan
kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap
kesehatan.
3. FAKTOR KELUARGA DAN SOSIAL

Hal yang harus dikaji: nama lengkap, nama


panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan
dalam keluarga,dan hubungan klien dengan kepala
keluarga.
4. NILAI BUDAYA DAN GAYA HIDUP
NILAI-NILAI BUDAYA adalah sesuatu yang dirumuskan
dan ditetapkan oleh penganut budaya yang dianggap
baik atau buruk.
Norma-norma budaya adalah suatu kaidah yang
mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut
budaya terkait.

Hal yang harus dikaji: posisi dan jabatan yang dipegang oleh
kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan
makan, makanan yang dipantang dalam kondisi sakit,
persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, dan
kebiasaan membersihkan diri.
5. POLITIK DAN LEGAL
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku
adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kegiatan
individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya.

Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah :


Peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam
berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh
menunggu, dan cara pembayaran untuk klien yang
dirawat.
6. EKONOMI
Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan
sumber-sumber material yang dimiliki untuk
membiayai sakitnya agar segera sembuh.

Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat


diantaranya:
Pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang
dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya
asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan
antar anggota keluarga.
7. PENDIDIKAN
Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien
dalammenempuh jalur pendidikan formal tertinggi
saat ini.
Semakin tinggi pendidikan klien maka keyakinan klien
biasanya didukung oleh bukti -bukti ilmiah yang
rasional dan individu tersebut dapat belajar
beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan
kondisi kesehatannya.
Hal yang perlu dikaji:
Tingkat pendidikan klien, jenis pendidikan serta
kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri
tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang
kembali.
PRINSIP PENGKAJIAN BUDAYA
 Jangan menggunakan asumsi
 Jangan membuat stereotip, misal: orang Arab
pelit, orang Jawa lembut
 Menerima dan memahami metode komunikasi
 Menghargai perbedaan individual
 Menghargai kebutuhan personal dari setiap
individu
 Tidak boleh membeda-bedakan keyakinan klien
 Menyediakan privasi terkait kebutuhan pribadi
PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
terkait Transkultural Nursing

Terdapat 3 diagnosa keperawatan yang umum ditegakkan


terkait asuhan keperawatan transkultural, yaitu:

Gangguan komunikasi verbal b/d perbedaan budaya


Gangguan interaksi sosial b/d disorientasi sosiokultural
Ketidakpatuhan dalam pengobatan b/d sistem nilai yang
diyakini
PERENCANAAN dan IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN terkait Transkultural Nursing

Terdapat 3 jenis intervensi dan implementasi terkait


asuhan keperawatan transkultural, yaitu:

Culture care preservation or maintenance


Culture care accomodation or negotiation
Culture care repatterning or restructuring
NIC jika dilihat dari perspektif transkultural
(Silvanasari, I.A., 2018)
EVALUASI KEPERAWATAN terkait
Transkultural Nursing
Evaluasi askep transkultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya
yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien
yang tidak sesuai dengan kesehatan/ beradaptasi dengan
budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan
budaya yang dianut.

Melalui evaluasi, dapat diketahui asuhan keperawatan


yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
PERILAKU MENYIMPANG

Apa itu Perilaku Menyimpang?

dikatakan menyimpang, jika ada yang dianggap


sesuai, ada yang dianggap wajar
PERILAKU MENYIMPANG

PERILAKU MENYIMPANG (PENYIMPANGAN


SOSIAL) adalah perilaku yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik
dalam sudut pandang kemanusiaan (agama)
secara individu maupun pembenarannya sebagai
bagian daripada makhluk sosial.
PERILAKU MENYIMPANG

a/ tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang


terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-
norma dan hukum yang ada didalam masyarakat.

Contoh:
siswa menyontek saat ujian, berbohong, mencuri, dan
mengganggu siswa lain.
DEVIASI >< KONFORMITAS

Penyimpangan terhadap norma-norma atau


nilai-nilai masyarakat  DEVIATION / DEVIASI

Perilaku yang tidak menyimpang 


KONFORMITAS (bentuk interaksi sosial yang
didalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan
harapan kelompok)
PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANG

Secara umum, dibedakan menjadi dua:


1.Faktor Subjektif  faktor yang berasal dari seseorang
itu sendiri  pembawaan sejak lahir seperti usia, JK,
tingkat kecerdasan
2.Faktor Objektif  faktor yang berasal dari luar
(lingkungan), misalnya keadaan rumah tangga, hubungan
tidak harmonis orang tua dan anak, pergaulan, media
PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANG

Bisa juga dikarenakan:


Ketidaksanggupan menyerap norma-norma
kebudayaan  tidak dapat membedakan hal yang
pantas dan tidak pantas.
Terjadi krn proses sosialisasi yg tidak
sempurna  ex. tumbuh dalam keluarga yg broken
home
Proses belajar yang menyimpang  seringnya
terpapar dengan tayangan atau bacaan terkait hal-hal
yang menyimpang.
PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANG

Lanjutannya...
Ketegangan antara kebudayaan dan struktur
sosial
Hal ini terjadi jika dalam upaya mencapai suatu
tujuan seseorang tidak memperoleh peluang  shg ia
mengupayakan peluang itu sendiri  perilaku
menyimpang
Ikatan sosial yang berlainan  pergaulan yang
menyimpang  dicontoh dan menjadikan ia
berperilaku menyimpang juga
BENTUK PERILAKU MENYIMPANG
PENYIMPANGAN BERSIFAT POSITIF
Penyimpangan yang mempunyai dampak
positif terhadap sistem sosial karena mengandung
unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan
seseorang. Misalnya: emansipasi wanita dalam
kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita
karir
PENYIMPANGAN BERSIFAT NEGATIF
Penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-
nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu
mengakibatkan hal yang buruk seperti pencurian,
perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan
 PENYIMPANGAN BERSIFAT NEGATIF
terbagi menjadi dua, yaitu:
Penyimpangan Primer  penyimpangan yang
dilakukan seseorang yang hanya bersifat
temporer dan tidak berulang-ulang.
Misal: Terlambat masuk sekolah karena ban
sepeda motornya bocor
Penyimpangan Sekunder  perilaku
menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi
sehingga berakibat cukup parah dan mengganggu
orang lain. Misal: orang yang terbiasa minum
alkohol dan selalu pulang
BENTUK PERILAKU MENYIMPANG

Berdasarkan pelakunya, bisa dibedakan menjadi 3


macam, yaitu:
Penyimpangan individual (individual deviation) 
dilakukan sendiri
Penyimpangan kelompok (group deviation)  dilakukan
berkelompok, misal menyelundupkan narkotika
Penyimpangan campuran (combined deviation) 
dilakukan oleh suatu golongan sosial  shg individu dan
kelompok didalamnyaa taat tunduk pada norma golongan.
Misal remaja yang putus sekolah, dibawah pimpinan
seorang tokoh  mengelompok dalam geng.
PENGGOLONGAN PERILAKU MENYIMPANG

TINDAKAN NON-CONFORM, yaitu tindakan yang tidak sesuai


dengan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku. Contoh:
mengenakan sandal jepit ke sekolah, meninggalkan jam-jam pelajaran, merokok
di area larangan merokok, membuang sampah bukan pada tempatnya dan
sebagainya.
TINDAKAN ANTISOSIAL, yaitu tindakan yang melawan
kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum.
Contoh: menarik diri dari pergaulan, tidak mau berteman, keinginan
untuk bunuh diri, minum-minumman keras, menggunakan narkotika, dan lain-
lain.
TINDAKAN KRIMINAL, yaitu tindakan yang nyata-nyata telah
melanggar hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan
orang lain.
Contoh: pencurian, perampokan, perkosaan, pembunuhan, korupsi dan
lain-lain.
JENIS PERILAKU MENYIMPANG

TINDAKAN KRIMINAL
TAWURAN / PERKELAHIAN ANTAR PELAJAR
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, OBAT-OBATAN, DAN
MINUMAN KERAS
HUBUNGAN SEKSUAL DI LUAR NIKAH
PENCEGAHAN PERILAKU MENYIMPANG

Dapat dilakukan dengan melibatkan:

KELUARGA  berkaitan dengan pembentukan kepribadian


sejak kecil
LINGKUNGAN SEKITAR  lingkungan yang positif
memberikan dampak perilaku yang juga akan positif.
MEDIA MASSA  pilih konten yang POSITIF
TRIMS ... 

-SELAMAT BELAJAR-

Anda mungkin juga menyukai