Therapy and Harm

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Therapy and Harm

MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI KLINIK

DOSEN : PROF. DR., DR. MASRUL. MSC, SPGK

OLEH : BINTARI TRI ANGGRAENI

NIM : 2320332002

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

2023
Therapy
Terapi berasal dari b.Inggris, therapy yang artinya pengobatan.

Terapi ialah metode penyembuhan dari gangguan penyakit menurut kartini kartono

Sedangkan menurut andi mappiere Ar, terapi adalah suatu proses berjangka panjang berkenaan
dengan rekontruksi pribadi.

Hipotesis terapi dipengaruhi oleh mekanisme penyait pada tingkat seluler maupun molekuler,
pengamatan dari para ahli klinik serta penelitian epidemiologi yang mengarah ke populasi yang
mengarahkan pada pencegahan penyakit.
Tujuan terapi adalah:

1. Memperpanjang harapan hidup dengan harapan


mencegah kematian lebih dini.
2. Memperpanjang kualitas hidup (quality of life) sehingga
kecacatan akibat suatu penyakit dapat dihindari atau
diminimalisir.
3. Mengatasi keluhan atau gejala yang menjadi masalah
penderita.
4. Mencegah komplikasi
Kemajuan pengobatan
penyakit menunjukkan
hasil kurang memuaskan
bahkan membahayakan

perlu penelitian sesuai


kaidah ilmiah

uji klinik
“UJI KLINIK ATAU CLINICAL TRIAL”

Istilah uji klinik merupakan aplikasi dari semua jenis eksperimental yang
direncanakan dengan mengikutsertakan pasien dan dirancang untuk mendapatkan
terapi pasien yang sesuai dimasa mendatang dengan kondisi medis tertentu.

Untuk mendapatkan
kesimpulan mengenai
bagaimana terapi dapat
digunakan
Ciri khas dari uji klinik adalah
hasil-hasil berdasarkan jumlah
sampel yang terbatas
Dapat digunakan untuk
terapi pada masa yang
akan datang.
STRUKTUR UJI KLINIK (FLETCHER RH, 1988))

Intervensi Eksperimental

Sembuh
Keluaran
Populasi
dari pasien Tidak
dengan Sampel
kondisi
tertentu

Sembuh
Keluaran

Tidak
Intervensi Pembanding (Kontrol)
Ada 2 pertanyaan yang dijawab dalam uji
klinis yaitu :
1. Dapatkah bekerja pada keadaan ideal ?
• Efikasi adalah lebih memberikan manfaat dari pada
kerugian dalam kondisi ideal

2. Apakah obat dapat bekerja pada tatanan biasa ?


• Efektif adalah lebih memberikan manfaat dari pada
kerugian dalam kondisi sebagaimana adanya
Hasil guna dan daya guna terapi juga dipengarhui oleh :
1. Salah pengertian ( obat dan dosis )
2. Kehabisan obat
3. Banyak obat yang sama => bingung
4. Kurang dana

Mengukur/ menilai hasil terapi :


1. Berdasarkan kelompok / sub-kelompok
2. Berdasarkan individual
Hasil rata-rata kelompok, belum tentu berlaku untuk individu
Struktur Uji kinik dalam bentuk
sederhana yaitu:
Pertama :
• pasien diseleksi dari jumlah sampel yang lebih besar dengan kondisi yang
sama.
Kedua :
• Dibagi menjadi 2 kelompok (dengan prognosis yang sebanding ):
• Kelompok eksperimen (obat baru) yang diperkirakan bermanfaat.
• Kelompok kontrol (obat lama).
Paparan klinik selanjutnya diamati dan setiap perbedaan dalam
keluaran dihubungkan dengan intervensi.
Memenuhi
syarat-syarat
penelitian

Syarat-syarat Tidak menolak,


subyek / sampel ada persetujuan

Diduga dapat
menyelesaikan
penelitian
• Studi pada binatang tidak dimasukan dalam
uji klinik.
• Yang termasuk uji klinik adalah
• Percobaan pada manusia sukarelawan sehat
• Uji lapangan dari vaksin.
• Uji pencegahan unutk subyek dengan gejala progejala.
• Uji kelompok pasien.
• Bagaimana menentukan suatu rencana pengobatan ?
• Sebaiknya mengacu pada
• Teori yang sesuai logika
• Hasil uji secara eksperimental.

• Bagaimana para klinisi untuk menentukan terapi ?


• Berdasarkan pengalaman pribadi.
• Berdasarkan pengalaman yang didapat baik secara tertulis (tulisan
ilmiah) maupun lisan dari sejawat.
Intervensi terapi berkaitan
dengan :

Generalisabilitas Kompleksitas

Kekuatan Kadaluwarsa
• Generalisabilitas : apakah hasil penelitian bisa diaplikasikan
secara klinis?
• Kompleksitas : hasil penelitian pada 1 kasus bisa beragam
shg menuntut evaluasi cermat dari dokter untuk aplikasinya
secara klinis
• Kekuatan (strength) : besarnya pengaruh hasil penelitian
yang didapat dengan alternatif terapi yang telah ada terhadap
tingkat keberhasilan terapi
• Kadaluarsa (Obsolescence) : relevansi hasil penelitian saat
diaplikasikan secara klinis
“Kegagalan terapi”
Dosis yang
kurang adekuat

Pemilihan obat
Kurangnya
yang tidak
masa terapi
tepat, dll.

Kesalahan
Gangguan
menetapkan
farmakokinetik
etiologi

Faktor pasien
“PERBANDINGAN TERAPI”
Untuk mengetahui apakah terapi baru lebih baik atau lebih buruk?
1. Terapi tanpa perlakuan
Apakah pasien yang mendapat terapi yang diteliti menjadi lebih baik
dari sebelum diberi terapi ? Disini dilakukan dgn membandingkan hasil sesudah terapi dengan keadaan
sebelum terapai.( tanpa kontrol )
2. Terapi observasi
Apakah pasien yang mendapat terapi yang diteliti lebih baik dari mereka yang hanya dilakukan observasi
saja ?
3. Terapi plasebo
Membandingkan antara yang diberi terapi dengan yang diberi plasebo.
4. Terapi biasa
Membandingkan terapi perlakuan ( baru ) dengan terapi biasa.Hanya cara
ini yang paling bermakna dan paling etis apabila terapi yang biasa diberikan
itu telah diketahui menunjukkan efek baik
KEMUNGKINAN KESALAHAN PADA TERAPI TANPA
KONTROL :

Hasil yang tidak bisa • Karena perjalanan penyakit sangat bervariasi dari satu pasien ke
diduga pasien lain.

• Kecenderungan manusia untuk merubah sikap perilaku mereka


Efek Hawthorne krn mereka menjadi pusat perhatian penelitian

Regresi dan rerata ( mean ) • Perbaikan semata-mata karena alasan ilmu statistika

Perbaikan yang bisa • Perbaikan sejalan dengan terapi


diharapkan • Penyakit sembuh sendiri
DAFTAR PUSTAKA

• Dewi, Nur, dkk. 2002. Dasar-Dasar Epidemiologi. Global Eksekutif Teknologi : Padang.
• Fletcher, R.H, Fletcher S.W., Wagner, R.H. 1998. Clinical Epidemiology : The
Essentials.. Williams&Wilkins : Philadelphia.
• Sari, Novi Wulan, dkk. 2020. Teori dan Aplikasi Epidemiologi Kesehatan. Zahir
Publising : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai