Terapi Dan Harm

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

TERAPI DAN HARM

OLEH : RIA ANDINA <1420332006>


DOSEN : dr. EDISON. MPH
TERAPI....
Terapi berasal dari b.Inggris, therapy yang artinya
pengobatan.

Terapi ialah metode penyembuhan dari gangguan


penyakit menurut kartini kartono

Sedangkan menurut andi mappiere Ar, terapi adalah


suatu proses berjangka panjang berkenaan dengan
rekontruksi pribadi.
Tujuan terapi adalah:
1. Memperpanjang harapan hidup dengan
harapan mencegah kematian lebih dini.
2. Memperpanjang kualitas hidup (quality of
life) sehingga kecacatan akibat suatu penyakit
dapat dihindari atau diminimalisir.
3. Mengatasi keluan atau gejala yang menjadi
masalah penderita.

Adapun cara mencapai tujuan tersebut melalui


penanganan penderita secara komprehensip
yang meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Upaya preventif meliputi :
1. Prevensi primer bertujuan untuk
menghilangkan atau mengurangi faktor
resiko (immunisasi, menghentikan merokok
terapi hipertensi dll)
2. Prevensi sekunder bertujuan untuk deteksi
awal suatu penyakit atau menghilangkan
penyakit( terapi kuman tbc, terapi kuman
tiphoid,dll) .
3. Prevensi tertier bertujuan membatasi dampak
terhadap suatu penyakit (terapi radiasi,
mastektomi parsial)
Upaya kuratif meliputi :
Ada 2 jenis terapi kuratif yaitu
terapi simptomatis dan terapi kausatif.
Terapi simptomatis bertujuan untuk
menghilangkan gejala-gejala penyakit.
Terapi non farmakologi .
Terapi farmakologi.
Terapi kausatif bertujuan untuk
menghilangkan penyakit atau penyebab
penyakit.
Terapi non farmakologi.
Terapi farmakologi.
Evaluasi kemajuan terapi pada masa lalu
menunjukan hasil yang kurang efisien dan
terkadang memerlukan proses yang
membahayakan karena tidak berdasarkan
evidence base medicine (EBM).
Profesi dokter dan kesehatan tidaklah cukup
hanya berpedoman pada kemampuan klinik
dan pengalaman tanpa bukti penelitian
terbaru seorang dokter akan ketinggalan (out
of date).
Evidence-Based Medicine (EMB)
Adalah integrasi hasil-hasil penelitian terbaru dengan
subyek pasien dan kejadian klinik dalam membuat
keputusan klinik .
EBM merupakan hasil-hasil penelitian terbaru yang
merupakan integrasi antara pengalaman klinik,
pengetahuan patofisiologi dan keputusan terhadap
kesehatan pasien.
merupakan integrasi kejadian untuk menentukan
terapi atau penatalaksanaan suatu penyakit.
Dengan melihat pada penelitian-penelitian
kedokteran dan literatur-literatur
(individual atau group), sehingga dapat
membantu dokter
Menentukan diagnosis yang tepat,
Memilih rencana pemeriksaan terbaru,
Memilih terapi terbaru
Memilih metode pencegahan penyakit
terbaru.
Selama ini jenis penelitian terbaik adalah :
Randomised clinical trials.
Meta-analysis.
Bukti-bukti klinik biasanya ditulis dalam
suatu journal dan dokumen-dokumen,
sehingga memudahkan seorang dokter atau
klinisi untuk memanfaatkanya.
EBM Klinik
Merupakan bukti penelitian terbaru
untuk memutuskan tentang penatalaksaan pasien-
pasien secara individu.
untuk memperbaiki dan mengevaluasi perawatan
pada pasien.

Digunakan sebagai gold standart/ standar


baku/standar emas untuk praktisi klinik dan
guideline therapi.
Manfaat EBM Klinik
Practice guideline atau Evidence-base medicine
guidelines.
1. Membantu menurunkan mortalitas atau
kematian pasien.
2. Memperbaiki derajat kesehatan dan
perawatan.
3. Mengevaluasi dan merencanakan terapi.
4. Memilih pola hidup dan perawatan kesehatan
terbaik.
Jenis-jenis metode penelitian
Meta Analysis
Evaluasi terapi, efektifitas dan rencana
penelitian baru.
Systemic overview
Topik klinik dan untuk mejawab pertanyaan
yang spesifik.
Randomized Controlled Clinical Trial/Controlled
Clinical Trial
Diagnostik, terapi dan efektifitas profilaksi.
Cohort Study (Penelitian prospektif)
Prognosis, etiologi dan prevensi.
Case-control Study (Penelitian retrospektif)
Prognosis, etiologi dan prevensi
Cross-Sectional Study
Review
Meta-analisis atau sistemik
overview
Digunakan untuk informasi terapi bila tidak ada
penelitian RCT dalam jumlah besar.
Meningkatkan kekuatan (akibat intervensi ) secara
statistik bila dibandingkan dengan penelitian RCT
dalam jumlah kecil.
Meningkatkan presisi bila dibandingkan dengan
beberapa penelitian RCT.
Bisa memperkirakan efek terapi.
Randomized controlled trial/RCT
Bila dilakukan dalam jumlah besar, menjadi
sumber yang paling baik untuk memperkirakan
manfaat dan kerugian dari hasil penelitian.
Kesempatan yang sama diantara kelompok
penelitian.
Bisa meninimalkan bias (kesalahan)
Metode doubel-blind RCT merupakan gold
standar untuk mengetahui efek terapi atau
intervensi.
Uji Klinik atau clinical trial
Istilah uji klnik merupakan aplikasi dari semua jenis
eksperimental yang direncanakan dengan
mengikutsertakan pasien dan dirancang untuk
mendapatkan terapi pasien yang sesuai dimasa mendatang
dengan kondisi medis tertentu ( Pocock, 1984).

Ciri khas dari uji klinik adalah hasil-hasil berdasarkan


jumlah sampel yang terbatas
Untuk mendapatkan kesimpulan mengenai bagaimana terapi dapat
digunakan
Dapat digunakan untuk terapi pada masa yang akan datang.
Berdasarkan Uji klinik yang baik dan
mengikuti prinsip-prinsip eksperimental
ilmiah merupakan satu-satunya dasar yang
dapat dipercaya untuk dapat menilai
efisiensi dan keamanan dari terapi yang
baru

Uji klinik merupakan jenis khusus dari


studi kohort yang kondisi studinya
selektif, dintervensi yang bertujuan untuk
membandingkan suatu obat baru dengan
obat standart.
Ada 2 pertanyaan yang dijawab dalam uji
klinis yaitu :
1. Dapatkah bekerja pada keadaan ideal ?
Efikasi adalah lebih memberikan manfaat
dari pada kerugian dalam kondisi edeal
2. Apakah obat dapat bekerja pada tatanan
biasa ?
Efektif adalah lebih memberikan
manfaat dari pada kerugian dalam kondisi
sebagaimana adanya
Daya guna dan hasil guna
+ PENELITIAN
Apakah terapi itu bekera dalam
keadaan ideal?
HASIL
GUNA
VALIDITAS
INTERNAL ketidaktaatan
pasien kurang diseleksi

+ klinisi kursng diseleksi


biaya mahal
tidak praktis,dsb
Generalisabilitas
PENELITIAN Apakah terapi yang
DAYA ditawwarkan itu bermanfaat
GUNA dalam keadaan biasa?

+
Bagaimana menentukan suatu rencana
pengobatan ?
Sebaiknya mengacu pada
Teori yang sesuai logika
Hasil uji secara eksperimental.
Bagaimana para klinisi untuk menentukan
terapi ?
Berdasarkan pengalaman pribadi.
Berdasarkan pengalaman yang didapat baik secara
tertulis (tulisan ilmiah) maupun lisan dari sejawat.
Kegagalan terapi
Ada beberapa hal yang menyebabkan kegagalan
terapi, yaitu:
1. Dosis yang kurang adekuat
2. Kurangnya masa terapi
3. Kesalahan menetapkan etiologi
4. Faktor pasien
5. Gangguan farmakokinetik
6. Pemilihan obat yang tidak tepat, dll.
Struktur Uji kinik dalam bentuk
sederhana yaitu:
Pertama :
pasien diseleksi dari jumlah sampel yang lebih besar
dengan kondisi yang sama.
Kedua :
Dibagi menjadi 2 kelompok (dengan prognosis yang
sebanding ):
Kelompok eksperimen (obat baru) yang diperkirakan bermanfaat.
Kelompok kontrol (obat lama).
Paparan klinik selanjutnya diamati dan setiap
perbedaan dalam keluaran dihubungkan dengan
intervensi.
Struktur Uji Klinik
Sembuh
Populasi
pasien dgn Intervensi eksperimen
kondisi
Tidak sembuh

Alokasi
Sampel
Sembuh
Intervensi pembanding
(kontrol)
Tidak sembuh
Studi pada binatang tidak dimasukan dalam
uji klinik.
Yang termasuk uji klinik adalah
Percobaan pada manusia sukarelawan sehat
Uji lapangan dari vaksin.
Uji pencegahan unutk subyek dengan gejala
progejala.
Uji kelompok pasien.
Tahapan eksperimen dalam Uji Obat
(drug trial):
1.Uji Tahap I
Uji toksisitas dan farmakologi klinik
Terhadap sukarelawan.
2 Uji Tahap II
Uji efek pengobatan (efektifitas dan keamanan).
Terhadap pasien terbatas antara 100-200 pasien.
3 Uji Tahap III.
Uji evaluasi terapi dalam skala penuh.
Membandingkan obat yang baru dengan obat standart.
Disebut Uji klinik atau studi komparatif.
4 Uji Tahap IV.
Surveilan pasca pasar atau post marketing.
Dilihat efek samping obat, mortalitas dan morbiditas dalam
skala besar.
INTERVENSI
Intervensi atau perlakuan dapat dilukiskan
berkaitan dengan 4 karakteristik berikut:
1. Generalisabilitas
2. Kompleksitas
3. Kekuatan
4. Kadaluarsa

Anda mungkin juga menyukai