Pencegahan Polusi X NKN

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 68

PENCEGAHAN POLUSI

ANNEX I
Dian Tri Saputra, S.Tr.Pi
ANNEX I
• Terdiri dari 4 Chapter 26 Aturan, 3
Lampiran dan Penyamaan
Interpretasi yang berisi 8 lampiran.

• Enter into force 2 october 1983.


• Diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia
dengan KEPPRES No.46 Tahun 1986.

• Diberlakukan untuk kapal yang berlayar


– ke luar negeri 27 oktober 1986 dan
– kapal domestik 27 oktober 1987.
• Kapal-kapal yang berukuran GT 150 atau
lebih untuk tanker

• dan berukuran GT 400 atau lebih untuk


non tanker harus memiliki:

INTERNATIONAL OIL POLLUTION


PREVENTION CERTIFICATE
(IOPP CERTIFICATE)
DEFENISI-DEFENISI
Minyak berarti bahan bakar dalam bentuk apapun
termasuk minyak mentah, minyak makan, minyak
bekas dan minyak hasil olahan

Minyak mentah adalah setiap campuran hidro karbon


cair yang terbentuk secara alamiah dalam perut bumi
dan sudah layak diangkut kapal

• Campuran berminyak berarti suatu campuran yang


mengandung minyak.

• Minyak bakar berarti setiap minyak yang digunakan


untuk bahan bakar mesin induk dan mesin bantu suatu
kapal yang dibawa dikapal.
Kapal tanker berarti suatu kapal yang kontruksinya
dibuat untuk menyangkut minyak secara curah.

Kapal kombinasi adalah kapal yang digunakan


untuk menyangkut muatan curah basah dan kering.

Kapal baru berarti :


Yang kontrak pembangunannya mulai sesudah
31 Des 1975
Dalam hal ini tidak ada kontrak pembangunan
yang peletakan luasnya 30 juni 1976 atau
Tanggal penyerahannya sesudah 31 Desember
1979.

Kapal lama berarti yang bukan kapal baru.


• Slop tank berarti tangki yang khusus diperuntukkan
untuk mengumpulkan air pencucian atau pengiringan
dari tangki lain atau campuran berminyak lainnya.

• Jarak dari daratan terdekat berarti jarak dari garis


pangkal dimana laut teritorial diukur.
Clean Ballast adalah ballast dalam suatu tangki dimana
sejak minyak terakhir diangkut telah dicuci sedemikian
sehingga air dari tangki itu apabila dibuang ke laut
tidak menampakkan tanda-tanda minyak pada
permukaan air tenang
Segrigated Ballast adalah air ballast dari tangki yang
terpisah secara sempurna dari sistim muatan minyak
Slop tank berarti tangki yang khusus diperuntukkan
untuk mengumpulkan air pencucian atau pengiringan
dari tangki lain atau campuran berminyak lainnya.
Jarak dari daratan terdekat berarti jarak dari garis
pangkal dimana laut teritorial diukur.
Crude Carrier adalah kapal tanker yang melayani
perdagangan pengangkutan minyak mentah

Product carrier adalah kapal tanker yang digunakan


untuk pengangkutan minyak selain dari minyak
mentah

Lot on Top prosedur adalah sistim pemuatan dimana


muatan dimuat dalam suatu tanki yang air pencucian
tangkinya belum habis dibuang kepenampungan di
darat dan muatan dimuat diatas dari muatan tersebut
IOPP Certificate diterbitkan oleh pemerintah
atau organisasi yang diakui pemerintah dan
berlaku 5 tahun.

ANNEX I
Untuk sertifikat ini dilakukan survey-survey sbb :

• Initial survey sebelum kapal dioperasikan pertama kali survey


menyeluruh terhadap konstruksi perlengkapan sistim tata
susunan dan material memenuhi persyaratan

• Renewal survey sesuai ketentuan pemerintah tapi tidak boleh


lebih dari lima ( 5 ) tahun

• Intermediate survey dalam waktu 5 atau 3 bulan sebelum atau


sesudah anniversery date ke 2 atau 3

• Annual survey dalam waktu 3 bulan sebelum atau sesudah


anniversery date

• Additional survey apabila dianggap perlu kalau ada perbaikan


Setiap pembuangan minyak atau campuran
berminyak dilarang
kecuali bila persyaratan berikut dipenuhi :
(Reg. 9 annex 1)
A) Untuk kapal tanker kecuali berasal dari ruang permesinan :

1. Tanker tidak dalam special area


2. Tanker berada lebih dari 50 mil dari daratan terdekat
3. Tanker sedang berlayar
4. Kecepatan pembuangan tidak boleh lebih dari 30 ltr/mil
5. Total minyak yang dibuang tidak boleh melebihi 1/15000
dari total kargo untuk kapal lama dan 1/30000 untuk kapal
baru
6. Tanker dioperasikan dengan ODM dan OWS dan slop
tank
B) Untuk kapal non tanker GT 400 atau lebih dan untuk
pembuangan dari ruang permesinan :

1. Kapal tidak berada dalam daerah khusus.


2. Kapal sedang berlayar.
3. Kandungan minyak dalam aliran pembuangan tidak lebih 15
ppm.
 Kapal dioperasikan dengan OWS dan ODM
 Setiap pembuangan diluar ketentuan diatas dikenakan
sanksi sesuai UU negara setempat.

PENGECUALIAN
 Pembuangan kelaut dapat dilakukan tanpa sesuai dengan
aturan dalam keadaan :
1. Pembuangan dilakukan untuk keselamatan jiwa
manusia.
2. Pembuangan kelaut disebabkan kerusakan kapal dan
peralatan dengan ketentuan bahwa semua usaha telah
dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan
tumpahan.
3. Telah diijinkan pemerintah, misalnya zat dispersant
untuk mengurangi dampak pencemaran oleh minyak.
A. Segretgated Ballast Tank :
1. New Crude Oil Tanker 20.000 DWT atau lebih.
2. New Product Oil 30.000 DWT atau lebih
3. Existing Crude Oil Tanker 40.000 DWT atau lebih.
4. Existing Product Tanker 40.000 DWT atau lebih.
B. Dedicated Ballast Tank :
1. Existing Crude oil 40.000 DWT atau lebih sebelum
2. dilengkapi SBT selama 2 tahun boleh dioperasikan
3. dengan DBT + COW.
C. Crude Oil Washing :
1. New Crude Oil 20.000 DWT atau lebih.
2. Existing Crude Oil 40.000 DWT atau lebih
D. Slop Tank
1. 3% kapasitas cargo.
2. 2% air yang mencuci tanki dapat digunakan untuk
mencuci tanki lain tanpa menambah air
3. 2% bila tanker dilengkapi dengan SBT atau DBT
E. Sludge tank
kapal ukuran GT 400 atau lebih dilengkapi dengan sludge tank
dengan kapasitas cukup
SLOP TANK
• Setiap kapal harus dilengkapi dengan slop tank untuk
menampung balat kotor dengan kapasitas minimum 3% dari
kapasitas muatan kapal, kecuali pemerintah dapat menyetujui.
• 2% untuk tanker yang air pencuci tankinya dapat digunakan
lagi untuk mencuci tanki lain atau yang dilengkapi COW dan
SBT.
• 1% tanker kombinasi.
SLUDGE TANK
Gunanya : untuk menampung minyak kotor yang kapasitasnya
V1 = K1 x c x D M3
K1 = 0.01 utk mesin dengan BBM heavy oil
0.005 utk mesin dengan BBm diesel oil
c = pemakaian FO per hari
D = waktu pelayaran antara pelabuhan dimana sludge tank dapat
dipompa kedarat rata-rata diambil 30 hari
LOKASI PERLINDUNGAN DARI SBT
Tanker pengangkut crude oil ukuran DWT 20.000 ton atau lebih
dan tanker product oil ukuran 30.000 DWT atau lebih
penempatan SBT harus sedemikian sehingga melindungi tanki
muatan dari darin kerusakan akibat kandas dan tubrukan
Pembatasan ukuran tanki
Diberlakukan terhadap tanker yang peletakan lunasnya sesudah 1
januari 1974
Panjang tanki maximum 10 meter atau lebih
a. ( 0.5 b1 / B + 0.1 ) L ….. bila tidak mempunyai sekat membujur
b. (0.25 b1 / B + 0.15 ) L …. Bila mempunyai sekat membujur
L = panjang kapal
b1= lebar wing tank
B = Lebar kapal
RECEIPTION FASILITY DAN DISCHARGE CONNECTION

• Pemerintah harus mengusahakan setiap pelabuhan


dilengkapi dengan sarana penampungan kotor
• Untuk memungkinkan pipa dan penampungan
didarat dapat dihubungkan dengan pipa pembuangan
dikapal harus disediakan sambungan standar dengan
ukuran :

Diameter luar : 215 mm


Diameter dalam : sesuai tebal pipa
Baut dalam flens : 6 lobang O/ 22mm
Tebal flens : 20 mm
Baut : 6 buah diameter 20 mm
OIL RECORD BOOK
 Setiap tanker GT 150 atau lebih harus dilengkapi dengan
oil record book part I dan II
 Setiap kapal non tanker GT 400 lebih harus dilengkapi oil
record book part I
 Part I untuk mencatat dari ruang permesinan dan part II
untuk pencatat ruang muat
 Setiap kegiatan dicatat dan ditanda tangani oleh perwira
yang bertugas dan setiap halaman ditanda tangani oleh
Nakhoda
 Dicatat dalam bahasa resmi tapi untuk kapal yang
dilengkapi IOPP Cert dicatat dalam bahasa inggris atau
perancis
 Disimpan ditempat yang mudah dicapai untuk
pemeriksaan
 Disimpan selama 3 bulan terhitung pegisian terakhir
 PSC officer berhak minta copy bila diperlukan
PEGISIAN OIL RECORD BOOK
A. Oil record book part I ( dari ruang mesin )
1. Pengisian balast atau pencucian tanki bahan bakar
2. Pembuangan ballast kotor atau ballast yang disimpan di
tanki bahan bakar
3. Pegumpulan atau pembuangan oil residu ( sludge )
4. Pembuangan air got kamar mesin
5. Kondisi dari OWS dan ODM
6. Pembuangan karena kecelakaan
7. Pengisian bahan bakar dan Lub oil
B. Oil record book part II ( dari ruang muat )
1. Pemuatan minyak
2. Pemindahan internal muatan
3. Pembongkaran muatan
4. Pengoperasian COW
5. Pengisian ballast di tanki muatan
6. Pengisian dedicated ballast tank
7. Pencucian tanki muatan
8. Pembuangan ballast kotor
9. Pembuangan dari slop tank ke laut
10. Pembuangan ballast bersih dari tanki muatan
11. Pembuangan residu (sludge)
12. Pembuangan ballast dari DBT
13. Kondisi OWS dan ODM
14. Pembuangan karena kecelakaan
SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN (SOPEP)
Setiap tanker GT 150 atau lebih dan non tanker GT 400 atau lebih
harus dilengkapi dengan SOPEP yang telah disyahkan oleh
pemerintah. Isi dari SOPEP minimum adalah;
1. Prosedur yang diikuti oleh nahkoda atau orang lain yang
bertugas untuk melaporkan kejadian kejadian pencemaran.
2. Daftar pejabat atau orang yang akan dihubungi bila terjadi
pencemaran.
3. Perincian tindakan yang aakan diambil segera oleh orang-orang
dikapal untuk mengurangi atau mengontrol tumpahan minyak
sesudah kecelakaan.
4. Prosedur dan titik penghubung dikapal untuk koordinasi dengan
pejabat lokal dalam rangka penanggulangan pencemaran.
Untuk kapal-kapal NLS SOPEP mungkin dikombinasikan dengan
SOPEP untuk NLS.

Peralatan Penanggulangan Pencemaran


Disetiap kapal harus tersedia alat-alat untuk penanggulangan
pencemaran antara lain :
a. Bak atau bejana untuk menampung tetesan minyak.
b. Pasir atau serbuk gergaji.
c. Sekop.
d. Majun.
e. Karet busa untuk absorber
f. Dispersant
g. Spray applicator
Sedangakan untuk tumpahan dalam jumlah banyak digunakan
peralatan sebagai berikut ;
a. Oil boom yang berfungsi untuk melokalisasi tumpahan supaya
tidak menyebar.
b. Oil skimmer untuk menyedot minyak yang ada dipermukaan.
c. Absorber.
d. Dispersant
SANKSI-SANKSI HUKUM
Terhadap pencemaran dapat dikenakan dua macam sanksi yaitu:
e. Sanksi pidana dikenakan terhadap barang siapa yang berbuat.
menurut UU no 21 tentang pelayaran pasal 119, 120 barang
siapa yang melakukan pembuangan limbah tidak sesuai
dengan aturan diancam hukuman penjara paling lama 5 tahun
atau denda 120 juta rupiah. Dan apabila pembuangan tersebut
mengakibatkan kerusakan lingkungan diancam hukuman 10
tahun penjara atau denda 240 juta rupiah.
b. Sanksi perdata berupa tuntutan ganti rugi ditujukan kepada
pemilik kapal.
karena tuntutan ganti rugi tsb. Kadang-kadang jumlahnya
sangat besar sehingga tidak sanggup ditanggung sendiri oleh
pemilik kapal, maka diatur dalam konvensi International
yang disebut International Convention Civil Liability for Oil
Pollition Demage 1969 yang kemudian diperbarui tahun 1992
sehingga sekarang dikenal dengan nama CLC 1992. Kapal-
kapal ukuran DWT 2000 ton atu lebih harus menjadi anggota
dan mengasuransikan tanggung jawabnya,

Sesuai dengan CLC 1992 batas maksimum tanggung jawab


CLC1 untuk membayar kompensasi dihitung sbb :
a. Untuk kapal kurang 5000 ton sebesar 3 juta unit account.
b. Untuk kapal lebih dari 5000 ton ditambah 420 unit tiap ton
kelebihan dari 5000 ton dengan maksimum 59.7 juta unit
account.
Besarnya nilai 1 unit account ditentukan berdasarkan Special
Drawing Right yang bagi negara-negara anggota IMF ditetapkan
oleh IMF. Bagi negara bukan anggotan IMF besarnya 1 unit
account ditetapkan oleh negara dimana dipakai sebagai patokan
adalah 1 unit account sama dengan 15 gold franc.
Selain bantuan dari CLC ada satu Convensi lagi yang
menyediakan dana untuk membantu korban pencemaran yaitu
International Convention on The Establishment of An
International Fund for Compensasion 1971 yang kemudian
diperbaharui tahun 1992, yang disebut dengan FUND anggota
dari konvensi ini adalah negara-negara pengimpor minyak.
Perusahaan minyak yang mengimpor lebih dari 150 000 ton
setahun wajib menjadi anggota. Batas bantuan yang dapat
diberikan oleh Fund adalah 135 juta unit account dan bisa
dinaikkan sampai 200 juta kepada anggota yang mengimpor lebih
dari 600 juta ton setahun.
Fund akan membantu dalam kondisi tidak mendapatkan bantuan dari
CLC, bila pemilik kapal gagal mendapat bantuan dari CLC atau bila
bantuan CLC tidak mencukupi klaim.
Hal-hal yang dikecualikan dari tanggung jawab pemilik kapal menurut
CLC :
a. Akibat perang, kerusuhan, perang saudara, pemberontakan.
b. Perbuatan dengan maksud menimbulkan kerusakan oleh pihak
ketiga.
c. Kelalaian atau kesalahan dari pemerintah yang bertanggung jawab
untuk memelihara lampu-lampu dan sarana bantu navigasi lainya.
Sedangkan yang dikecualikan dari bantuan Fund adalah :

a. Apabila kerusakan diakibatkan perang, kerusuhan,


perang saudara, pemberontakan atau kerusakan
lingkungan akibat minyak yang tumpah dari kapal
perang, kapal pemerintah yang tidak komersil

b. Apabila yang mengajukan klaim gagal menunjukkan


bukti bahwa pencemaran disebabkan kecelakaan dari
satu atau lebih kapal
SANKSI TERHADAP PENCEMARAN
Apabila terjadi pencemaran laut dari kapal maka dapat
dikenakan sanksi sbb :
1. Sanksi pidana terhadap orang yang bersalah sesuai
pasal 119, pasal 120 dan pasal 121 undang 2x no 21
tahun 1992 tentang pelayaran.
2. Sanksi perdata berupa tuntutan ganti rugi akibat
pencemaran- pencemaran yang dikenakan terhadap
pemilik kapal. Untuk pencemaran oleh minyak
karena tuntutanya besar dapat dibantu oleh CLC dan
FUND.
INTERNATIONAL CONVENTION ON CIVIL LIABILITY FOR
OIL POLLUTION DAMAGE
 Convensi ini ditanda tangani pada November 1969 di
Brussel lebih dikenal dengan nama CLC 69 kemudian
di amendement pada 1992
 Tujuan konvensi
1. Menjamin kebutuhan kompensi yang memadai
dapat tersedia untuk orang yang menderita
kerugian akibat pencemaran minyak dari kapal.
2. Keinginan utk mengesahkan aturan dan
prosedur Internasional untuk menentukan tanggung
jawab dan menyediakan kompensasi untuk
kasus tsb.
DEFENISI – DEFENISI
Kapal berarti : kapal laut atau pesawat terbang laut
dari type apapun yang mengangkut minyak dalam
bentuk curah
Owner berarti : orang yang terdaptar sebagai pemilik
kapal atau bareboat charter yang mengoperasikan
kapal.
Oil berarti : semua bentuk dari hydrocarbon mineral oil
seperti minyak mentah, bahan bakar, dan minyak
pelumas baik yang diangkut sebagai muatan atau
sebagai bunker.
Pollution damage berarti kehilangan atau kerusakan
yang disebabkan oleh minyak yang tumpah dari
kapal termasuk kerusakan akibat tindakan
penanggulangan.
PEMBERLAKUAN
 Konvensi ini berlaku dilaut territorial dan ZEE sampai batas
200 mil dari pantai
 Tidak ada tanggung jawab terhadap owner apabila ia dapat
membuktikan bahwa kerusakan disebabkan :
1. Oleh perang atau kerusakan perang saudara atau
pemberontakan atau fenomena alam
2. Seluruhnya disebabkan oleh tindakan atau kesengajaan
pihak ketiga.
3. Seluruhnya disebabkan kelalaian atau kesalahan dari
pemerintah atau penguasa yang bertanggung jawab
terhadap pemeliharaan lampu-lampu dan sarana bantu
navigasi.
 Batas tanggung jawab pemilik sebesar 200 juta franc (1 franc
sama dengan harga 65,5 mg emas dengan ****** finesess 900).
 Bila kejadian akibat kesalahan aktual atau dengan setahu owner
maka batas tanggung jawab tersebut tidak bisa digunakan,
 Kapal 2000 DWT atau lebih diharuskan mengasuransikan atau
finacial security lain sepserti bank garansi tersedia untuk dana
kompensasi tersebut.
 Kapal harus memiliki serifikat CLC yang diberikan pemerintah.
 Hak kompensasi akan hilang kecuali diajukan dalam 3 tahun
atau paling lambat 6 tahun.
 Konvensi akan berlaku apabila sudah diratifikasi oleh 8 negara
dimana 5 negara memiliki tanker lebih dari 1 juta GT.
TOVALOP (Tanker Owner Voluntary Agreement Concerning
Liability For Oil pollution)
• Belajat dari kecelakaan Tanker Torrey Canyon pada tahun 1967
dimana belum ada suatu aturan internasional yang efektif dalam
menyediakan bantuan menyeluruh terhadap korban
pencemaran atau kompensasi untuk biaya pembersihan.
• Pemilik tanker membuat perjanjian sukarela untuk membantu
pemerintah dalam biaya penanggulangan atau pembersihan
pantai mereka yang tercemar.
• Diam istilah Owner termasuk juga Bareboat Charter.
• Tovalop diadministrasikan oleh Tankers Owner Pollution
Federation Ltd.
• Hanya memberi bantuan kepada pemerintah tidak kepada
perorangan atau private.
• Tovalop membatasi kewajibab sampai US $100 per Register ton
per kapal per kejadian atau 10 juta US $ per kapal dimana yang
lebih kecil.
• Tovalop mulai berdiri pada akhir 1968 atau awal 1969 dan
berhenti pada tahun 1997 sesudah CLC berjalan dengan efektif.
International Convention on The Establishment of An International
Fund for Compensation for Oil Pollution Demage
• Biasa dipendekkan dengan sebutan Fund Convention
• Dibentuk untuk melengkapi bantuan apabila bantuan yang diberikan
CLC belum mencukupi.
• Fund merupakan bantuan dari industri perminyakan untuk membantu
korban pencemaran karena bantuan CLC terbatas.
• Fund mulai berlaku 1978.
• Anggota fund adalah tiap orang atau perusahaan yang dalam 1 tahun
kalender menerima 150.000 ton harus menyumbang.
• Fihak-fihak yang dibantu oleh Fund :
1. Bila tidak ada kewajibab dari CLC.
2. Bila pemilik dari tanker tidak mampu memperoleh bantuan
dari CLC atau bila asuransinya tidak mencukupi.
3. Bila harga dari kerusakan melebihi tanggung jawab owner
dibawah CLC.
Pengecualian
1. Terbukti bahwa pencemaran disebabkan oleh peperangan, kerusuhan, perang
saudara atau pemberontakan atau yang disebabkan minyak yang tumpah atau
dibuang dari kapal perang, kapal milik atau dioperasikan oleh pemerintah dan
sedang menjalankan tugas pemerintah
2. Fund tidak akan memberikan bantuan terhadap hal berikut :
- yang mengklaim tidak dapat membuktikan bahwa pencemaran
disebabkan oleh sutu atau beberapa kapal.
Batas bantuan yang dapat diberikan Fund sebesar 450 jut franc.
Fund dapat membatalkan seluruh atau sebagian dari tanggung jawab bila
dapat dibuktikan bahwa pencemaran akibat dari kesalahan owner yaitu :
1. Kapal yang menimbulkan pencemaran tidak memenuhi persyaratan yang
diatur dalam :
a. Marpol 73/78 serta amendmentnya.
b. Solas 1974 serta amendmentnya.
c. International Load Line Convention 1966.
d. Colreg 1972 serta amendmentnya.
2. Kecelakaan atau kerusakan diakibatkan seluruhnya atau sebagian karena
tidak memenuhi persyaratan tersebut
CRISTAL (Contract Regarding and Interim Supplement to Tanker
Liability for Oil Pollution)
• Didirikan tgl 1 april 1971 sebagai badan sementara samapai
fund berlaku efektif.
• Anggota terdiri-dari perusahaan minyak yang terlibat dalam
bisnis minyak seperti penyulingan, pemasaran dan distribusi
minyak.
• Yang diberi bantuan hanya terhadap anggota yang ikut dalam
Cristal dan kapal yang memyebabkan pencemaran adalah
anggota Tolavop atau CLC bantuanya tidak mencukupi bantuan
dapat ditambah sampai maksimum 30 juta US dollar.
• Seperti juga Tovalop, Cristal sudah berakhir sejak 1997 ssudah
CLC and Fund bekerja aktif.
ANNEX I
Persyaratan angkutan muatan cair beracun dalam jumlah
besar (lampiran II)
1. Pembatasn terhadap tempat-tempat pembuangan dan
prosedur untuk pencucian tanki serta persyaratan-
persyaratan untuk hasil pencucian mdapat dibuang
kefasilitas-fasilitas penampungan (Reception Facilities).
2. Pembuangan zat-zat cair bedracun tidak diperkenankan
dalam batas 12 mil dari daratan terdekat.
3. Laut Baltic dan Laut Hitam sebagai daerah-daerah khusus.
4. Persyaratan-persyaratan label, tempat penyimpanan dan
standar-standar lainnya untyk penyepakan serta
penanganan zat-zat berbahaya terbungkus.
Larangan pembuangan Kotoran Dan sampah dari Kapal

• Pembuangan kotoran dari kapal tidak diperkenakan dalam


batas 4 mil dari daratan kecuali kapal diperlengkapi
dengan instalasi pemurnian operasional (Sewage
Treatmtnt Palnt).
pembuangan kotoran dari kapal dalam batas 4 mil ahingga
12 mil dari daratan harus melalui proses pembasmian
hama atau kuman (disinfected).
• Jarak minimum ditetapkan sehubungan dengan
pembuangan sampah dari kapal-kapal. Pembuangan
semua jenis plastik ke-laut adalah sama sekali dilarang.
Pelaksanaan Peraturan (enforcemenent)

1. Setiap pelanggaran suatu standar yang telah ditetapkan


IMO/pelanggaran pembuangan, dapat dikenakan hukuman
oleh negara bendera kapal yang bersangkutan.
2. Setiap kapal dalam daerah yuridiksi negara peserta
konvensi, maka hukuman pelanggaran didasarkan pada
undang-undang negara tersebut atau negara bendera
kapal.
Pemeriksaan Kapal
1. Kapal-kapal disyaratkan membawa “ International
Oil Pollution Prevention Certificate”/IOPP
certificate atau sertifikat Penyesuaian
Persyaratan dalam Konvensi MARPOL 1973
selama negara bendera kapal belum meratifikasi
konvensi.
2. Bila kapal tidak memenuhi persyaratan atau
sertifikat hilang atau telah habis masa berlakunya,
maka inspektur negara konvensi dapat melakukan
pemeriksaan.
Fasilitas Penampungan (Reception Facilities)

• Negara-negara peserta konvensi MARPOL 1973 menerima


kewajiban pengadaan dan memelihara fasilas-fasilitas
penampungan yang cukup untuk menampung sisa-sisa
minyak dan zat-zat kimia beracun, termasuk kotoran dan
sampah dari kapal-kapal.
negara-negara pantai sekitar batas daerah-daerah khusus
dikenakan kewajiban tambahan.
Aturan 9 : Buku Mencatat Muatan ( Cargo Record Book )
• Memuat & membongkar muatan
• Mengangsur antar tangki muatan
• Membersihkan tangki-tangki muatan
• Mengisi dan membuang balas ke / dari tangki-tangki
muatan
• Mengangsur residu-residu kefasilitas penampungan
dipelabuhan
• Pembuangan kelaut atau penguapan oleh ventilasi
Pembuangan dari ruang-ruang permesinan pada semua
kapal-kapal ukuran > 400 GT (termasuk tankers)
• Diluar daerah khusus :
tidak boleh dilakukan pembuangan kecuali
1. Kandungan minyak tidak melampui 15 ppm
2. Dalam pelayaran
3. Pada posisi 12 mil dari daratan dan kandungan minyak
dapat < 100 ppm
4. Monitor pembuangan minyak dan pemisah air
berminyak beroperasi / bekerja
• Didalam daerah khusus :
Kecuali dalam perjalanan dengan menggunakan alat
penyaringan dan pemutus aliran otomatik yang bekerja
jika kandungan minyak melampui 15 ppm
Pemisahan air-berminyak (Oily-Water Seperatort)
 Harus didesain, dikonstruksi, memiliki kapasitas dan
kekuatan yang memadai
 Dipasang pembatas tekanan – lebih
 Kapasitas pompa tidak boleh lebih dari kapasitas yang
didesain dari seperator
 Harus mampu memisahkan campuran minyak dengan
berat jenis tidak kurang dari 0.94
 Kandungan minyak dari kandungan pembuangan tidak
melampaui 100 ppm
 Harus ada kemudahan untuk pembersihan dan
pemeriksaan
 Harus memiliki : (i)sebuah pengukur tekanan
(ii) sebuah katub cerat
(iii) alat pencengah aliran balik
(iv) sarana untuk mengambil contoh
pada inlet/outlet
Kapal tangki minyak baru (Oily-Water Seperator)
a. Kontrak pembuangan setelah tanggal 1 juni 1979
b. Peletakan lunas kapal setelah tanggal 1 januari
1980
c. Penyerahan kapal setelah tanggal 1 juni 1982
d. Telah dijalankan perubahan/konversi :
I. Kontrak dibuat setelah tanggal 1 juni 1979
ii. Pekerjaan pembangunan dimulai setelah
tanggal 1 januari 1980
iii. yang diselesaikan setelah tanggal 1 juni
1982
Ukuran “Slop Tank” untuk kapal tangki minyak
(tanker)

• Slop tank atau tangki endapan harus memiliki


kapasitas yang diperlukan untuk menampung
endapan yang dihasilkan dari pencucian2x balas
kotor. Total kapasitas dari slop tank tidak boleh
kurang dari 3 % kapasitas angkut minyak dari
kapal, kecuali administrasi menetapkan lain.
Kegiatan 2x yang ditulis dalam Buku Catatan Minyak
(Oil Record Book)
• Setiap kapal berukuran > 400 GT harus dilengkapi
dengan sebuah Buku Catatan Minyak bagian I
(Operasi-operasi ruang permesinan)
• dan setiap kapal tangki minyak berukuran > 150
GT juga harus dilengkapi dengan Buku Catatan
Minyak Bagian II (Operasi-operasi muatan / balas)
Buku Catatan Minyak harus diisi pada setiap kejadian :

a. operasi-operasi permesinan (semua kapal)


i. Isi balas/membersihkan tangki2x bahan bakar
ii. Buang balas kotor/air cucian sub (a) (I)
iii. pembuangan residu berminyak (lumpur)
iv. Pembuangan kecuali air bilge yang telah
akumulasi dalam ruang permesinan
b. operasi-operasi muatan / balas (oil tankers) :
i. Muatan minyak muatan
ii. Angsur minyak muatan antar tangki
iii. Bongkar minyak muatan
iv. Isi balas ketangk muatan dan DCBT
v. Bersihkan tangki muatan termasuk COW
vi. Buang balas kecuali SBT
vii. Buang air dari “slope tanks”
viii. Menutup semua katup yang dipakai/alat sejenis setelah
operasi pembuangan dari slop tanks
ix. menetup katup yang diperlukan untuk isolasi DCBT
muatan & “stripping” setelah operasi pembuangan slop
tank
x. pembuangan residu-residu
• Daerah Khusus (Special Area) :
Daerah laut dimana, untuk alasan2x teknis yang diakui
dalam hubunganya serta untuk sifat tertentu dari lalu-
lintasnya, pengesahan metode2x khusus yang wajib
disyaratkan untuk pencengahan pencemaran laut oleh
minyak.
• Tolak Bara Bersih (Clean Ballast)
tolak bara dalam satu tangki dimana, sejak terakhir
minyak diangkut didalamnya, telah bersih dari muatan
yang telah dikeluarkan dari kapal dalam kondisi air tenang
pada hari yang cerah dan tidak nampak tanda-tanda
minyak tumpah pada permukaan air atau pada garis pantai
yang menghubungkanya atau yang menyebabkan suatu
limbah atau emulsi yang terjadi dibawah permukaan air
atau garis pantai yang menghubungkanya.
Jenis-jenis pemeriksaan (survey) untuk tanker yang
berkaitan dengan sertifikat IOPP
• Sebelum sertifikat IOPP diterbitkan untuk pertama kali,
harus dilakukan pemeriksaan I (Initial Survey)
• Pemeriksaan berikutnya adalah :
* pemeriksaan tahunan (annual Survey)
Dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan sebelun
atau sesudah tanggal ulang tahun sertifikat tsb.
* Pemeriksaan antara ( Intermediate Survey)
Dilaksanakan dalam kurun waktu 6 bulan sebelum
atau sesudah tanggal pertengahan periode
berlakunya sertifikat
Dokumen2x yang jharus dibawa oleh kapal2x tangki
minyak selama berlayar sebagai alat pengontrol
pencengahan dan penanggulangan pencemaran :
• Sertifikat IOPP beserta supplement B
• Buku petunjuk kerja dan perlengkapan COW
• Buku petunjuk kerja dan perlengkapan IGS
• Oil Record Book part I & II
• SOPEP
• Garbage Manegement Plan
• Garbage Rrrrecord Book
• Sertifikat Keselamatan perlengkapan kapal untuk meyakini
bahwa sistem gas lambam (IGS) sesuai dengan peraturan
• Guna lambung ganda (double hull)
untuk memperhitungkan “Oil Outflow
performance” dalam kejadian tubrukan atau
kandas.
Secara khusus guna lambung ini adalah untuk
mencengah mengalirnya minyak keluar dari
kapal bila terjadi tubrukan atau kandas
Aturan 13F, Annex I, MARPOL 73/78
• Persyaratan2x struktural untuk kapal2x tangki minyak
baru dengan ukuran > 600 tdw L:
a) kontrak pembangunan pada atau setelah tanggal 6 juli
1993
b) Peletakan luas kapal pada atau setelah tanggal 6
januari 1994
c) Pelepasan kapal pada atau setelah tanggal 6 juli 1996
d) Kapal sementara diadakan perubahan besar (major
conversion) :
- tanggal kontrak setelah 6 juli 1993
- pembangunan dimulai setelah tgl 6 januari 1994
- konversi selesai dikerjakan setelah tgl 6 juli 1996
 Setiap air yang kemudian ditambahkan kedalam tangki
dapat dibuang kedalam laut, jika kondisi2x berikut ini
penuh :
a) Kapal sedang melaju pada kecepatan sekurang-
kurangnya 7 knots jika kapal digerakkan sendiri atau
sekurang-kurangnya 4 knots jika kapal tidak
digerakkan sendiri.
b) Pembuangan dilakukan dibawah garis air, dengan
memperhatikan lokasi hisapan air laut
c) Pembuangan dilakukan pada suatu jarak tidak kurang
dari 12 mil laut dari daratan terdekat dalam suatu
kedalaman air tidak kurang dari 25 meter
• Oily – Water seperating Equipment : Aturan 16 (6)
suatu pemisahan / penyaringan / kombinasi apapun dari
keduanya, yang didesain untuk menghasilkan aliran yang
mengandung minyak < 100 ppm
• Oil Filtering Equipment : Aturan 16 (6) dan (7)
suatu kombinasi apapun dari suatu pemisahan dansuatu
penyaringan atau “coalester” yang didesain untuk
menghasilkan aliran yang mengandung minyak tidak lebih
dari 15 ppm
• Oil/water Interface Detector :
suatu perlengkapan untuk menentukan batas minyak / air
sehingga pembuangan dapat dihentikan sebelum batas
tersebut dicapai
“Oil Discharge monitoring and Contol Systems”
• Terdiri dari 4 sistem utama :
1. Sebuah meter kandungan minyak (Oil contact meter)
2. Sebuah meter aliran (flow meter)
3. Sebuah unit penghitung (computing unit)
4. Suatu sistem pengendali aliran yang menggunakan
katub penghenti aliran keluar kapal (overboard vavle
control system)
Perlengkapan dan penataan yang dipasang pada kapal
barang berukuran > 400 GT untuk pengawasan
pembuangan minyak dari ruang2x permesinan
1. Perlengkapan pemisah air berminyak (Oily Water
Seperating System)
2. Tangki2x dengan kapasitas yang cukup untuk
menampung residu2x minyak (endapan/lumpur)
3. Sambungan standar pembuangan (standard Discharge
Connection)
4. Sistem2x pemompaan dan penataan pipa2x yang terkait
(Associated piping and pumping System)
Perlengkapan dan penataan yang dipasang pada kapal2x
tangki minyak untuk pengawasan pembuangan minyak
dari tangki2x muat
1. Sistem pemonitoran dan pengendalian kandungan minyak
untuk pembuangan2x keluar kapal [aturan 15 (3) (a)]
2. Detektor permukaan antara minyak / air (Oil / water
Interface Detector) [aturan 15 (3) (b)]
3. Penataan2x tangki endap = slop tank arrangements
[aturan 15 (3) © ]
4. Penataan2x pemompaan, pipa2x dan pembuangan
(pumping, piping and discharge arrangements [aturan 18]
Prosedur “Load On Top” pada “Crude Oil Tanker”
• Prosedur ini adalah salah satu upaya anti-polusi
yang bisa dilakukan oleh kapal2x tangki minyak
mentah (crude oil tankers)
• Selama pencucian tangki dengan air, residu2x
minyak atau emulsi air bekas pencucian
dipompakan kedalam tangki endapan (slop tank)
• Pegendapan dilakukan beberapa hari, sebagian
besar minyak memisahkan diri pada permukaan
air / campuran kadang2x dibantu dengan coil
pemanas yang terletak ditengah2x tangki
• Air bersih mengendap dibagian dasar tangki dan
antara keduanya ada suatu lapisan dari suatu
emulsi a (campuran) minyak dan air
• Tinggi/tebal “interface” dapat diukur oleh suatu detektor
yang disebut “Oil/Water Interface Detector”
• Setelah memastikan air bersih yang terkumpul, maka
dapat dibuang kelaut melalui alat pemonitoran air
berminyak (Oil Water Monitoring Equipment)
• Setelah air bersih dibuang, minyak yang tertinggi, jumlah
air dan emulsi dihitung
• Jumlah air yang diperoleh berlainan dengan muatan
sebelumnya serta ukuran tangki2x muatan, apakah centre
or wing tank dan apakah COW telah dilakukan. Suatu
formula empiris dimungkinkan untuk “cargo inspector”
menghitung perkiraan jumlah yang diperoleh
• Pada pelabuhan pemuatan, jumlah yang tertingal dikapal
dilaporkan dan muatan baru dimuat kedalam tangki yang
sama.
Ketentuan pembuangan dari ruang2x permesinan pada
semua kapal berukuran > 400 Gt
Pembuangan diluar daerak khusus, tidak boleh
dilakukan,kecuali :
• Kandungan minyak tidak melampaui 15 ppm
• Kapal dal pelayaran
• Posisi kapal 12 mil laut dari daratan terdekat kandungan
minyak dapat < 100 ppm
• Pemonitoran pembuangan minyak dan pemisahan air
berminyak dioperasikan / dikerjakan
Pembuangan di dalam daerah khsusu, tidak boleh
dilakukan kecuali :
• Dalam pelayaran menggunakan alat penyaringan dan
pemutusan air otomatik yang akan bekerja jika
kandungan minyak melampaui 15 ppm.
Ketentuan pembuangan dari tangki muatan kapal2x
tangki minyak (Oil Tankers)
Pembuangan di luar daerah khusus tidak boleh
dilakukan, kecuali :
• Bersih atau tolak bara terpisah (segregated
Ballast)
• Posisi kapal > 50 mil laut dari daratan terdekat
• Dalam pelayaran / perjalanan
• Debit pembuangan tidak melampaui 60 ltr/mil laut
• 1/15.000 (old tankers) atau 1/30.000(new tamkers)
dari muatan yang diangkut pada pelayaran
sebelumnya
• Sistem pemonitoran dan pengendalian
pembuangan serta tangki endapan dioperasikan
Pembuangan didalam daerah khusus tidak boleh
dilakukan kecuali bersih atau tolak bara terpisah.
Terhitung tanggal 6 juli 1998 :
• Pembuangan hanya dilakukan dalam perjalanan /
pelayaran
• Kandungan minyak tidak melampaui 15 ppm
• Pemonitoran pembuangan minyak dan
pemisahan air berminyak (OWS) harus
dioperasikan
• Kapal2x harus dipasang perlengkapan yang akan
menahan minyak tidak lepas kedalam bilga
kecuali kapal dipasang pemisah air berminyak

Anda mungkin juga menyukai