Bab 1 - Pengantar Sistem Lmun - Nomenklatur, Sifat-Sifat Umum, Dan Komponen

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

Pengantar Sistem lmun:

Nomenklatur, Sifat-sifat Umum,


dan Komponen
dr. Franklind
Definisi
● Imunitas didefinisikan sebagai pertahanan terhadap penyakit, terutama penyakit
infeksi.
● Kumpulan sel-sel, jaringan dan molekulmolekul yang berperan dalam pertahanan
infeksi disebut sistem imun
● Reaksi terkoordinasi sel-sel dan molekul tersebut dalam pertahanan terhadap infeksi,
disebut sebagai respons imun.
● Imunologi adalah ilmu yang mempelajari sistem imun, termasuk respons terhadap
rnikroba patogen, dan kerusakan jaringan serta peranannya pada penyakit.
Fungsi Fisiologis Imunitas
Efektivitas Vaksinasi
IMUNITAS
ALAMI DAN
ADAPTIF
Mekanisme pertahanan inang terdiri dari
imunitas alami, yang memberikan perlindungan
segera terhadap infeksi, dan imunitas adaptif,
yang berkembang lebih lambat namun
memberikan perlindungan yang lebih
spesialistik terhadap infeksi
IMUNITAS ALAMI DAN ADAPTIF
Imunitas alami juga disebut natural immunity dan native immunity) selalu ada pada individu sehat, dan
disiapkan untuk menghambat masuknya mikroba dan untuk mengeliminasi mikroba yang berhasil memasuki
jaringan inang (host) secara cepat. ·

Imunitas adaptif memerlukan ekspansi dan diferensiasi limfosit sebagai respons terhadap mikroba
sebelum memberikan pertahanan yang efektif; imunitas ini beradaptasi terhadap adanya invasi
mikroba.

Imunitas alami secara filogenetis lebih tua, sedangkan imunitas adaptif yang lebih
terspesialisasi dan lebih kuat, barn berkembang kemudian.
IMUNITAS ALAMI DAN ADAPTIF

Sistem imun adaptif terdiri atas limfosit dan produk-produknya, misalnya antibodi

Respons imun adaptif terutama penting untuk pertahanan terhadap mikroba infeksius yang
bersifat patogenik terhadap manusia

Sementara mekanisme imunitas alami mengenali struktur-struktur yang sama-sama dimiliki


oleh berbagai kelas mikroba, sel-sel imunitas adaptif (limfosit), mengekspresikan reseptor
yang secara spesifik mengenai berbagai molekul yang diproduksi oleh mikroba serta
molekulmolekul non-infeksius.
IMUNITAS ALAMI DAN ADAPTIF

Setiap bahan yang secara spesifik dapat dikenali oleh limfosit dan antibodi disebut antigen.

Respons imun adaptif seringkali menggunakan selsel serta molekul dari sistem imun alami untuk
mengeliminasi mikroba, dan fungsi imunitas adaptif untuk memperkuat mekanisme antimikroba
imunitas alami.
TIPE-TIPE
IMUNITAS
ADAPTIF
Dua jenis imunitas adaptif, yaitu imunitas
humoral dan imunitas seluler, diperantarai oleh
sel-sel dan molekul yang berbeda dan masing
masing dirancang untuk memberikan
pertahanan terhadap mikroba ekstra-seluler dan
intraseluler
TIPE-TIPE
IMUNITAS
ADAPTIF
● Imunitas humoral diperantarai oleh
protein yang dinamakan antibodi, yang
diproduksi oleh sel-sel yang disebut
limfosit B.
● Pertahanan terhadap mikroba intraseluler
tersebut dinamakan imunitas seluler
karena prosesnya diperanatarai oleh selsel
yang disebut sel limfosit T.
Imunitas
Imunitas Imunitas Aktif Imunitas Pasif

Imunitas pada seseorang dapat Pada imunitas aktif, seseorang Pada imunitas pasif, individu naif
diinduksi oleh infeksi atau yang terpapar antigen dari suatu menerima sel-sel atau antibodi
vaksinasi (imunitas aktif) atau mikroba memberikan suatu dari individu lain yang telah
diberikan pada seseorang melalui respons aktif untuk imun terhadap suatu infeksi;
transfer antibodi atau limfosit menghilangkan infeksi dan resipien mempunyai kemampuan
dari seseorang yang terimunisasi membentuk kekebalan terhadap melawan infeksi tersebut hanya
aktif (imunitas pasif). infeksi berikutnya oleh mikroba sampai sel atau antibodi yang
tersebut. diberikan tadi telah habis.
ADAPTIF

Sp
es
K
i fis
a n em
a
ita
b a ti g m s
k h e
w n u p
sa a d a a t y a n a n u
ng n g o t g n
at -k al be tuk
be ada ku rb m
ra ng mp ed en
g a d u a. g
m is lan H en
. eb s a l a l i
u t pe i n b
lim sif i m erb
fo isita enu aga
sit s n i
re lim juk ma
pe fo ka ca
rto si n m
ire t, y
, an
g
2

M
em
or
S i
le iste
d a b ih m i
ri be m
a n sa u n
t ig r d ad
SIFAT-SIFAT RESPONS IMUN

en an ap
y a l e ti f
n g b ih m
sa e f e m
m ek b e
a. ti ri
f p ka
ad n r
a es
p a po
pa n
ra s y
n an
ul g
an
g
Memori
● Antigen X dan Y menginduksi
produksi antibodi yang
berbeda (refleksi spesifisitas).
● Respons sekunder untuk
antigen X lebih cepat dan
lebih besar daripada respons
primer (menggambarkan
memori) dan berbeda dari
respons primer terhadap
antigen Y.
Memori
● Kadar antibodi setelah
imunisasi akan menurun
seiring dengan waktu.
● Tingkat antibodi yang
dihasilkan ditampilkan
sebagai nilai sembarang dan
bervariasi sesuai dengan jenis
paparan antigen.
Memori
● Waktu timbulnya respons
primer setelah imunisasi
sekitar 1-3 minggu, sedangkan
untuk respons sekunder
sekitar 2-7 hari untuk, tetapi
kinetikanya bervariasi,
tergantung pada antigen dan
sifat alami imunisasinya.
SEL-SEL DALAM SISTEM IMUN
Limfosit
● Limfosit adalah satu-satunya sel yang memproduksi reseptor spesifik untuk
antigen yang sangat beragam yang terdistribusi secara klonal, merupakan
mediator kunci irnunitas adaptif.
● Limfosit B merupakan satu-satunya sel yang mampu memproduksi antibodi;
mereka adalah selsel yang memerantarai imunitas humoral.
● Sel B mengekspresikan antibodi bentuk membran yang berlaku sebagai
reseptor yang mengenali antigen dan mengawali proses aktivasi sel.
Limfosit
● Limfosit dari kelas yang berbeda dalam
sistem imun adaptif mengenali antigen dari
jenis yang berbeda pula lalu
berdiferensiasi menjadi sel efektor yang
berfungsi untuk memberantas antigen.
● Limfosit B mengenali antigen terlarut atau
antigen permukaan sel lalu berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang mensekresi antibodi.
● Limfosit T helper mengenali antigen pada
permukaan antigen-presenting cells (APC)
dan mensekresikan sitokin, yang
merangsang mekanisme yang berbeda
dari imunitas dan peradangan.
● Limfosit T sitotoksik mengenali antigen
pada sel yang terinfeksi lalu membunuh
sel-sel ini. SelT regulator membatasi
aktivasi limfosit lain, terutama selT. dan
mencegah autoimunitas.
Limfosit
● Limfosit T bertanggung jawab untuk imunitas seluler (cell-mediated
immunity).
● Di antara limfosit T, sel T CD4+ disebut sel T helper karena mereka
membantu sel limfosit B memproduksi antibodi dan membantu sel fagosit
menghancurkan mikroba yang telah dimakan.
● Limfosit T CD8 disebut sebagai limfosit T sitotoksik karena mereka
membunuh ("melisiskan") sel-sel yang mengandung mikroba intraseluler.
● Beberapa sel T CD4+ termasuk ke dalam kelompok khusus yang berfungsi
untuk mencegah atau membatasi respons imun dan disebut sebagai limfosit
T regulator.
Limfosit

● Pematangan (maturasi) limfosit. Limfosit


berkembang dari prekursor dalam organ
limfoid generatif (sumsum tulang dan
timus).
● Limfosit matur memasuki organ limfoid
perifer, di mana mereka merespons
antigen asing dan beredar kembali ke
dalam darah dan limfe.
● Sebagian sel B imatur meninggalkan
sumsum tulang dan menyelesaikan
pematangan mereka dalam limpa (gambar
tidak ditampilkan).
Limfosit

● Ketika limfosit naif mengenali antigen


mikroba dan juga menerima sinyal
tambahan yang diinduksi oleh mikroba,
limfosit spesifik antigen tersebut
berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi
sel-sel efektor dan sel-sel memori
Limfosit

● Tahapan dalam kehidupan limfosit. A,


Limfosit naif mengenali antigen asing
untuk memulai respons imun adaptif.
● Limfosit naif perlu sinyal selain antigen
untuk berproliferasi dan berdiferensiasi
menjadi sel efektor; sinyal tambahan ini
tidak ditampilkan.
● Sel efektor, yang berasal dari sel-sel naif,
berfungsi untuk memberantas antigen.
Limfosit

● Sel-sel efektor dari garis keturunan


limfosit B adalah sel plasma yang
mensekresi antibodi (beberapa di
antaranya berumur panjang).
● Sel-sel efektor dari garis keturunan
limfosit T CD4 menghasilkan sitokin.
● Keturunan lain dari limfosit yang
dirangsang antigen, berdiferensiasi
menjadi sel memori berumur panjang
Limfosit

● Perubahan proporsi sel T naif dan


memori seiring dengan pertambahan usia.
● Proporsi selT naif dan memori didasarkan
pada data dari beberapa individu yang
sehat.
● Estimasi luaran (output) timus adalah
perkiraan.
Sel Penyaji Antigen (Antigen-
Presenting Cells [APC])
Pintu masuk yang umum untuk mikroba - kulit, traktus gastrointestinalis, dan traktus respiratorius
mengandung APC khusus yang terletak pada lapisan epitel yang menangkap antigen, membawanya ke
jaringan limfoid perifer, serta menyajikannya kepada limfosit.

Fungsi penangkapan dan presentasi antigen ini paling baik dapat dipelajari dari salah satu jenis
sel yaitu sel dendritik karena mempunyai prosesus membran yang panjang

Sel-sel dendritik menangkap protein antigen mikroba yang masuk melalui epitel serta
membawa antigen tersebut ke kelenjar limfe regional, di mana sel dendritik yang
membawa antigen tersebut menyajikan bagian tertentu dari antigen untuk dikenali
limfosit T.
Jaringan Sistem Imun

Jaringan sistem imun terdiri dari organ


limfoid generatif, di mana limfosit T dan
B mengalami maturisasi dan menjadi
kompeten untuk merespons antigen, serta
organ limfoid perifer, di mana respons
imun adaptif terhadap mikroba diawali
Organ Limfoid Primer
Sistem imun kutaneus dan sistem
Kelenjar Limfe Limpa
imun mukosa

Kelenjar limfe adalah agregat Limpa adalah suatu organ di Sistem imun kutaneus dan sistem
noduler berkapsul dari jaringan dalam perut dengan vaskularisasi imun mukosa adalah suatu
limfoid yang terletak di yang banyak, yang memiliki kumpulan khusus jaringan
sepanjang saluran limfatik di peran yang sama dalam respons limfoid dan APC yang berada
seluruh tubuh terhadap antigen yang dibawa dalam dan di bawah lapisan
melalui darah dengan peran epithet kulit, traktus
kelenjar limfe dalam gastrointestinalis dan traktus
memberikan respons terhadap respiratorius.
antigen yang dibawa melalui
limfe
Morfologi Kelenjar
Limfe

A, Diagram ini secara skematis menunjukkan


organisasi struktural dari kelenjar limfe.
B, Mikroskop cahaya menunjukkan penampang
kelenjar limfe dengan banyak folikel di korteks,
beberapa di antaranya mengandung daerah
pusat yang terwarnai sedikit (pusat germinal).
Morfologi Kelenjar
Limfe
A, Diagram di atas secara skematis
menunjukkan arterial limpa yang dikelilingi
oleh selubung limfoid periarteriolar (PALS)
dan melekat folikel-folikel yang mengandung
pusat germinal yang tampak menyolok. PALS
dan folikel limfoid secara bersama-sama
merupakan pulpa putih.
B, Pemeriksaan mikroskop cahaya pada bagian
limpa menunjukkan arterial dengan PALS serta
folikel dengan pusat germinal. Bagian ini
dikelilingi oleh pulpa merah, yang kaya akan
pembuluh darah sinusoid. PALS, periarteriolar
lymphatic sheath.
Organ Limfoid
Primer
● Diagram skematis sistem imun mukosa
dengan memakai usus kecil sebagai
contoh.
● Banyak bakteri komensal yang berada di
dalam lumen.
● Epitel yang mensekresi mukus
memberikan penghalang alami terhadap
invasi mikroba.
● Sel epitel khusus, misalnya sel-sel M,
membantu transportasi antigen dari
lumen ke dalam jaringan di bawahnya.
Organ Limfoid
Primer
● Sel-sel di lamina propria, yaitu sel-sel
dendritik, limfositT, dan makrofag,
memberikan pertahanan baik secara alami
maupun adaptif terhadap invasi mikroba
● Beberapa sel-sel ini akan disusun dalam
struktur khusus, seperti plak Peyer di
dalam usus halus.
● lmmunoglobulin A (lgA) adalah jenis
antibodi yang banyak diproduksi di
dalam jaringan mukosa dan dibawa ke
lumen, di mana dia mengikat dan
menetralkan mikroba
Pemisahan limfosit T dan B di
berbagai area organ limfoid perifer.

● Limfosit B dan T naif masuk melalui high


endothelial venule (HEV), ditunjukkan pada
penampang lintang, dan dibawa ke area yang
berbeda dalam kelenjar limfe oleh kemokin
yang diproduksi di area ini dan mengikat secara
selektif kedua jenis sel tersebut.
● Migrasi sel dendritik, yang mengambil antigen
dari epitel, masuk melalui pembuluh limfatik
aferen, dan bermigrasi ke area yang banyak selT
di dalam kelenjar limfe limfonodus
Pemisahan limfosit T dan B di
berbagai area organ limfoid perifer.
● Pada potongan histologis kelenjar limfe ini,
limfosit B, terletak di folikel, berwarna hijau,
dan sel T, di korteks parafolikular, berwarna
merah menggunakan pengecatan
imunofluoresensi.
● Dalam teknik ini, potongan jaringan diwarnai
dengan antibodi spesifik untukT atau B sel lalu
digabungkan dengan fluorochromes yang
memancarkan warna berbeda ketika terstimulasi
pada panjang gelombang yang tepat.
● Pemisahan anatomi sel T dan B juga terjadi di
limpa
Resirkulasi Limfosit dan Migrasi ke
Jaringan
● Limfosit naif selalu mengalami resirkulasi antara darah dan organ-organ
limfoid perifer, di mana mereka dapat diaktivasi oleh antigen untuk menjadi
sel-sel efektor, dan limfosit efektor tersebut bermigrasi dari jaringan limfoid
ke tempat infeksi di mana mikroba dimusnahkan
● Dengan demikian, limfosit pada stadium tertentu hidupnya bermigrasi
menuju tempat-tempat yang berbeda di mana mereka diperlukan oleh karena
fungsinya
Migrasi Limfosit T

● Limfosit T naif bermigrasi dari darah


melalui high endothelial venule (HEVs)
ke zona sel T dalam kelenjar limfe, di
mana sel-sel tersebut akan diaktifkan oleh
antigen.
● Sel T yang telah teraktivasi lalu keluar
dari kelenjar limfe, memasuki aliran
darah, dan bermigrasi secara sengaja ke
jaringan perifer di tempat infeksi dan
inflamasi.
Respons lmun Alami Awai terhadap
Mikroba
Respons imun adaptif terdiri dari beberapa
tahap yang berbeda; tiga tahap yang pertama
adalah pengenalan antigen, aktivasi limfosit,
dan eliminasi antigen (fase efektor).
Respons ini akan menurun ketika limfosit yang
terstimulasi antigen mati karena apoptosis,
memulihkan kondisi seperti semula yang
disebut homeostasis, dan sel-sel yang spesifik
terhadap antigen tertentu ini ada yang bertahan
hidup dan bertanggung jawab untuk terjadinya
memori .
Respons lmun Alami Awai terhadap
Mikroba

Durasi setiap tahap dapat bervariasi tergantung


jenis respons imunnya.
Prinsip-prinsip ini berlaku baik untuk imunitas
humoral (diperantarai oleh limfosit B) maupun
imunitas seluler y (dimediasi oleh limfositT).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai