Pertemuan 2
Pertemuan 2
Pertemuan 2
6. Titik Tengah (Tanda Kelas) adalah bilangan yang diperoleh dengan cara
ujung bawah ditambah ujung atas, kemudian hasilnya dibagi dua untuk
setiap kelas interval.
Titik Tengah = (Ujung Bawah + Ujung Atas)
Dari bentuk umum dalam Daftar 1 (3) maka kelima titik tengahnya
adalah sebagai berikut.
merupakan titik tengah kelas interval pertama,
merupakan titik tengah kelas interval kedua,
merupakan titik tengah kelas interval ketiga,
merupakan titik tengah kelas interval keempat,
merupakan titik tengah kelas interval kelima.
Macam-Macam Penyajian Data
dalam Bentuk Tabel
7. Panjang Kelas adalah bilangan yang diperoleh dari jarak/selisih antara
ujung bawah dan ujung atas, dengan ujung bawahnya termasuk
dihitung. Ada beberapa cara dalam menentukan panjang kelas untuk
kelas interval tertentu dari tabel distribusi frekuensi yang sudah
tersedia, antara lain:
a. Ujung bawah kelas interval berikutnya dikurangi ujung bawah kelas
interval yang bersangkutan;
b. Batas bawah kelas interval berikutnya dikurangi batas bawah kelas
interval yang bersangkutan;
c. Ujung atas kelas interval berikutnya dikurangi ujung atas kelas
interval yang bersangkutan;
d. Batas atas kelas interval berikutnya dikurangi batas atas kelas
interval yang bersangkutan;
e. Ujung atas dikurangi ujung bawah masing-masing untuk kelas
interval yang bersangkutan, kemudian hasilnya ditambah dengan
dua kali ketelitian data yang digunakan. Perhitungan ketelitian
datanya sama dengan perhitungan batas bawah.
Macam-Macam Penyajian Data
dalam Bentuk Tabel
65 72 67 82 72 91 67 73 71 70
85 87 68 86 83 90 74 89 75 61
65 76 71 65 91 79 75 69 66 85
95 74 73 68 86 90 70 71 88 68
Susunlah data di atas ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas
yang sama.
Penyelesaian:
Langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut.
1.
2. Banyak kelas =
3. Panjang kelas =
𝑝=
Karena datanya dicatat dalam bilangan bulat, maka Panjang kelasnya 5.
4. Ujung bawah kelas interval pertamanya diambil nilai data terkecil yaitu
61. Untuk memasukkan sekumpulan data ke dalam kelas interval
diperlukan kolom tally, dengan cara:
a. Nilai 65 termasuk ke dalam kelas interval pertama, yaitu 61 – 65
dan pada kolom tally yang sesuai dengan kelas interval pertama
ditulis /. Selanjutnya, nilai 65 dicoret agar tidak dihitung dua kali.
b. Nilai 67 termasuk ke dalam kelas interval kedua yaitu 66 – 70 dan
pada kolom tally yang sesuai kelas interval kedua ditulis /.
Selanjutnya nilai 67 dicoret agar tidak dihitung dua kali.
c. Nilai 72 termasuk ke dalam kelas interval ketiga, yaitu 71 – 75 dan
pada kolom tally yang sesuai dengan kelas interval ketiga ditulis /.
selanjutnya nilai 72 dicoret agar tidak dihitung dua kali. dst
Macam-Macam Penyajian Data
dalam Bentuk Tabel
DAFTAR 2 (4)
HASIL TENTAMEN TENGAH SEMESTER STATISTIKA
MAHASISWA PROGRAM S–1 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
DI IKIP
61 – 65 //// 4
66 – 70 //////// 9
71 – 75 ///////// 11
76 – 80 // 2
81 – 85 //// 4
86 – 90 ////// 7
91 – 95 /// 3
Jumlah 40
Macam-Macam Penyajian Data
dalam Bentuk Tabel
61 – 65 4
66 – 70 9
71 – 75 11
76 – 80 2
81 – 85 4
86 – 90 7
91 – 95 3
Jumlah 40
Macam-Macam
Tabel Distribusi Frekuensi
DAFTAR 2 (12)
BENTUK TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Nilai Data Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif
a−b
c−d
e−f
g−h
i−j
Jumlah 100
Macam-Macam
Tabel Distribusi Frekuensi
Dengan p adalah panjang kelas interval Dengan p adalah panjang kelas interval
Macam-Macam
Tabel Distribusi Frekuensi
DAFTAR 2 (15)
BENTUK UMUM TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
RELATIF KUMULATIF "KURANG DARI"
Nilai Data (%)
Kurang dari 0
Kurang dari
Kurang dari
Kurang dari
Kurang dari
Kurang dari
DAFTAR 2 (16)
BENTUK UMUM TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI Dengan N dapat dilihat dalam Daftar 2
RELATIF KUMULATIF "ATAU LEBIH" (12)
Nilai Data (%)
atau lebih
atau lebih
atau lebih
atau lebih
atau lebih
atau lebih
Contoh 5:
Salin kembali data mengenai hasil tentamen tengah semester, mata kuliah
Statistika dari mahasiswa Program S-1 Jurusan Pendidikan Matematika di
sebuah IKIP yang sudah disusun dalam tabel distribusi.
61 – 65 4
66 – 70 9
71 – 75 11
76 – 80 2
81 – 85 4
86 – 90 7
91 – 95 3
Jumlah 40 100
Macam-Macam
Tabel Distribusi Frekuensi
Daftar 2 (18)
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF "KURANG DARI"
HASIL TENTAMEN TENGAH SEMESTER STATISTIKA
DARI MAHASISWA PROGRAM S-1
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI IKIP
Hasil Tentamen
Kurang dari 61 0
Kurang dari 66 4
Kurang dari 71 13
Kurang dari 76 24
Kurang dari 81 26
Kurang dari 86 30
Kurang dari 91 37
Kurang dari 96 40
Macam-Macam
Tabel Distribusi Frekuensi
Daftar 2 (19)
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF "ATAU LEBIH"
HASIL TENTAMEN TENGAH SEMESTER STATISTIKA
DARI MAHASISWA PROGRAM S-1
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI IKIP
Hasil Tentamen
61 atau lebih 40
66 atau lebih 36
71 atau lebih 27
76 atau lebih 16
81 atau lebih 14
86 atau lebih 10
91 atau lebih 3
96 atau lebih 0
Macam-Macam
Tabel Distribusi Frekuensi
DAFTAR 2 (20)
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF KUMULATIF "KURANG DARI"
HASIL TENTAMEN TENGAH SEMESTER STATISTIKA
DARI MAHASISWA PROGRAM S-1
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI IKIP
Hasil Tentamen Banyak Mahasiswa Frekuensi Relatif (%)
Kurang dari 61 0
Kurang dari 66 4
Kurang dari 71 13
Macam-Macam
Tabel Distribusi Frekuensi
Daftar 2 (21)
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF KUMULATIF "ATAU LEBIH"
HASIL TENTAMEN TENGAH SEMESTER STATISTIKA
DARI MAHASISWA PROGRAM S-1
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI IKIP
Hasil Tentamen Banyak Mahasiswa Frekuensi Relatif (%)
61 atau lebih 40
66 atau lebih 36
71 atau lebih 27
Macam-Macam
Tabel Distribusi Frekuensi
A. DATA TERKELOMPOK
• Dari sebagian data yang sejenis kalau kita telaah maka data tersebut
terdiri dari beberapa anggota, bahkan sampai tak terhitung banyaknya
anggota yang memiliki ciri yang sama.
• Contoh 1: Misalnya, data tentang inteligensi anak-anak Sekolah Dasar.
Kumpulan data ini sejenis, karena hanya membicarakan soal
inteligensinya saja. Setiap anak Sekolah Dasar memiliki identitas tentang
indeks inteligensinya (IQ), namun IQ-IQ tersebut tidak selalu sama antara
anak yang satu dengan anak lainnya. Dengan demikian data tersebut
merupakan kumpulan dari IQ-IQ. Untuk lebih memudahkan proses
penyampaian, khususnya untuk keperluan laporan dan pengolahan,
biasanya kumpulan data itu disederhanakan menjadi beberapa kumpulan
bagian atau biasa kita sebut kelompok-kelompok (klaster-klaster).
Pengelompokan ini mempunyai aturan tersendiri, seperti adanya panjang
kelas interval, dan banyaknya kelas interval.
Data Terkelompok dan
Data Tidak Terkelompok
Penyelesaian:
Perhatikan Gambar 3.1. di bawah ini.
Gambar 3.1.
Jumlah Siswa SD, SMP, SMA, SMEA, STM di kota 'X' pada tahun 1990
Pada Gambar 3.1, sumbu datarnya ditulis SD, SMP, SMA, SMEA dan STM,
sedangkan pada sumbu tegaknya ditulis jumlah siswa (frekuensi) yang
nilainya dimulai dari 0, 400, 800, 1200, 1600.
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Tidak Terkelompok
2. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran diartikan sebagai cara penyajian sekumpulan data ke
dalam lingkaran, lingkarannya dibagi menjadi beberapa bagian sesuai
dengan pengklasifikasian data. Dalam menggambarkan diagram
lingkaran data yang digunakan berupa nama-nama kategori yang
masing-masing mempunyai nilai frekuensinya. Langkah-langkah dalam
membuat diagram lingkaran adalah sebagai berikut.
a. Ubah nilai data absolut ke dalam bentuk persentase untuk masing-
masing kategori.
b. Ubah nilai data dalam bentuk persentase ke dalam satuan derajat
untuk masing-masing kategori.
c. Buat sebuah lingkaran dengan menggunakan jangka, ukuran
lingkarannya jangan terlalu besar, dan jangan terlalu kecil.
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Tidak Terkelompok
Contoh: Lihat kembali data mengenai jumlah siswa SD, SMP, SMA, SMEA dan
STM di kota ”X” pada Tahun 1990. Gambarkan diagram lingkarannya.
Penyelesaian:
Sebelumnya kita harus mengubah dahulu ke dalam bentuk persentase untuk
masing-masing tingkatan sekolah.
SD
SMP
SMA
SMEA
STM
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Tidak Terkelompok
Gambar 3.2.
Jumlah Siswa SD, SMP, SMA, SMEA, dan
STM di kota “X” pada tahun 1990
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Tidak Terkelompok
3. Diagram Titik
Diagram titik dapat juga dikatakan sebagai diagram koordinat karena
penyajian data melalui diagram ini hanya merupakan titik-titik
koordinat yang memberikan gambaran antara data atau variabel yang
terdapat di sumbu datar (horizontal) dengan yang terdapat di sumbu
tegak (vertikal). Contoh di bawah ini, mengenai banyaknya penduduk
pada daerah tertentu.
Gambar 3.3.
Bentuk Umum Diagram Garis
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Tidak Terkelompok
4. Diagram Garis
Diagram garis adalah diagram yang digambarkan berdasarkan data
waktu. Biasanya waktu yang digunakan adalah tahun atau bulan.
Langkah-Langkah dalam membuat diagram garis sebagai berikut.
a. Buatlah dua buah sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak. Pada
sumbu datar biasanya menunjukkan waktu, sedangkan pada sumbu
tegak menunjukkan bilangan frekuensinya. Dalam pembagian skala
pada masing-masing sumbu sebaiknya mengambil skala yang
proporsional.
b. Sesuaikan data pada masing-masing sumbu, artinya data tahun
pada sumbu datar dibuat garis bantu ke atas sehingga berpotongan
dengan garis bantu dari sumbu tegak yang merupakan frekuensi
kategori tersebut.
c. Jika semua data sudah disesuaikan pada masing-masing sumbu,
maka akan terdapat sekumpulan titik-titik.
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Tidak Terkelompok
Gambar 3.4.
Jumlah Siswa yang Diterima di Sebuah SMA Tahun 1980 sampai Tahun
1986
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Tidak Terkelompok
5. Diagram Lambang
Diagram Lambang adalah suatu cara penyajian data dalam
menggunakan lambang-lambang. Lambang-lambang yang digunakan
harus sesuai dengan objek yang diteliti. Misalnya, data yang digunakan
mengenai jumlah siswa maka lambang yang digunakannya adalah
gambar orang. Langkah-Langkah dalam membuat diagram lambang
sebagai berikut.
a. Buat tiga buah kolom, dengan ketentuan sebagai berikut.
Kolom pertama berisi nama-nama kategori,
Kolom kedua berisi lambang yang digunakan, dan
Kolom ketiga berisi frekuensinya.
b. Di bawah diagram diberi catatan berisi satu lambang
(digambarkan) mewakili sejumlah objek tertentu. Bilangan yang
dipakai untuk satu lambang ini hendaknya jangan terlalu besar
dan jangan terlalu kecil.
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Tidak Terkelompok
Penyelesaian:
Dalam hal ini, setiap lambang yang digunakan untuk mewakili 300 orang.
Diagram lambangnya dapat dilihat dalam Gambar 3.5.
Gambar 3.5.
Jumlah Siswa SD, SMP, SMEA dan STM di Kota “X” pada tahun 1990
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Terkelompok
152 - 154 15
155 - 157 17
158 - 160 25
161 - 163 20
164 - 166 15
167 - 169 12
170 - 172 8
Penyelesaian:
Ada dua cara kita yang dapat membuat histogram dan poligon frekuensi dari
daftar distribusi frekuensi di atas, yaitu dengan Langkah-langkah berikut.
1. Pada sumbu tegaknya kita cantumkan bilangan-bilangan untuk nilai
frekuensinya. Untuk menyesuaikan dengan daftar di atas kita tentukan
bilangan-bilangan itu adalah 0, 5, 10, 15, 20, dan 25.
2. Pada sumbu datarnya kita bisa cantumkan data tinggi badan yang
diambil dari titik-titik tengah setiap kelas interval (dalam hal ini 153,
156, 159, 162, 165, 168, 171) atau dari batas bawah dan batas atas
setiap kelas interval (151,5, 154,5, 157,5, 160,5, 163,5, 166,5, 169,5,
172,5), sehingga kita dapat membuat dua keadaan histogram dan
polygon frekuensi:
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Terkelompok
Gambar 3.8.
Histogram dan Poligon Frekuensi
Tinggi Badan (dalam Cm) Mahasiswa Angkatan 1989/1990 di
Universitas "A”
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Terkelompok
Gambar 3.9.
Histogram dan Poligon Frekuensi
Tinggi Badan (dalam Cm) Mahasiswa Angkatan 1989/1990
di Universitas "A”
Macam-Macam Bentuk Diagram untuk
Data Terkelompok
B. OGIVE (OZAIV)
Ozaiv (ogive) adalah grafik yang dilukiskan berdasarkan data yang
sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif. Grafik yang
dibuat berdasarkan data yang sudah disusun dalam tabel distribusi
frekuensi kumulatif ”kurang dari” disebut ogive positif. Sedangkan
grafik yang dibuat berdasarkan data yang sudah disusun dalam tabel
distribusi frekuensi kumulatif ”atau lebih” disebut ogive negatif.
Gambar 3.10.
Ogive Positif dan Ogive Negatif Hasil Tentamen
Tengah Semester Statistika Mahasiswa Program S-1
Jurusan Pendidikan Matematika di IKIP
Latihan soal
Berdasarkan data di bawah ini, buatlah tabel distribusi frekuensi, histogram,
poligon, ogive positif dan ogive negative