Ke 2 Perilku Dalam Organisasi
Ke 2 Perilku Dalam Organisasi
Ke 2 Perilku Dalam Organisasi
Teori ini mencakup baik struktur formal maupun informal. Struktur informal
memandang organisasi sebagai kumpulan orang yang terlibat pada kegiatan-kegiatan
informal terbuka dan partisitipasif untuk mencapai tujuan. Organisasi formal
berorientasi ke dalam menganggap bahwa dalam menghadapi manusia, manajemen
harus memperlakukan mereka sebagai elemen pasif yang harus diarahkan,
dimotivasi, diawasi, dan dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
Mc Clelland menyatakan ada 3 keperluan yang penting untuk motivasi kerja, yaitu :
1. Aspek psikologi tindakan manusia itu sendiri sebagai hasil studi psikologi.
3. Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin mengakui bahwa individu dipengaruhi oleh
bagaimana diatas dan siapa yang mengawasi mereka. Oleh sebab itu struktur
organisasi menyerap peranan penting dalam membahas perilaku organisasi.
4.Walaupun disadari akan adanya keunikan masing masing individu, perilaku organisasi
lebih banyak menekankan pada tuntutan manajer bagi tercapainya tujuan organisasi
secara keseluruhan. Dengan demikian selalu diusahakan agar usaha masing masing
individu selaras dengan tujuan organisasi
4. Dimensi Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi mempunyai tiga dimensi konsep, yaitu :
a. Dimensi Konsep
Sebuah rancangan khusus yang dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan sebuah
organisasi, artinya setiap gerak atau kegiatan yang akan dilaksanakan tetap mengacu
pada pedoman yang telah dibuat oleh seluruh atau sebagian anggota organisasi yang
mempunyai wewenang.
b. Dimensi Sistem
Dimensi sistem mencakup bagaimana proses manajemen yang dilakukan untuk
melakukan suatu kegiatan secara efektif dan efisien yang di kemas dengan pendekatan-
pendekatan matematis atau logika.
c. Dimensi Manusia
Dimensi manusia, adalah dimensi yang paling utama dalam sebuah organisasi karena
tanpa adanya dimensi manusia otomatis suatu organisasi tidak akan pernah ada karena
tidak ada yang membuat organisasi dalam arti membentuk sebuah organisasi dan tidak
ada penggerak yang melakukan suatu kegiatan organisasi tersebut.
TUJUAN ORGANISASI DAN KESELARASAN
Faktor Eksternal
Norma-norma yang tumbuh dan berkembang pada kehidupan
masyarakat, dimana perusahaan merupakan bagian dari
masyarakat itu sendiri. Hal ini biasa disebut dengan etos
kerja (work ethic), yang diwujudkan melalui loyalitas terhadap
organisasi perusahaan.
Faktor Internal
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan
pengendalian manajemen Budaya ( kultur ) : Seperangkat
keyakinan, sikap, norma hubungan kerja dan asumsi baik eksplisit
atau emplisit yang diterima dari organisasi.
Menurut Marciariello, ada 3 jenis gaya
manajemen :
Internal Control Style atau Organisasi informal adalah adanya hubungan kerja
secara informal antara satu bagian dengan bagian lainnya,sehingga setiap
orang mengerti apa yang akan dituju perusahaan.
Eksternal Control Style atau Persepsi dan komunikasi adalah Seorang manajer
harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan bawahan sehingga mereka
mengerti apa yang seharusnya dilakukan.
Mix Control Style atau Kerja sama dan konflik adalah suatu organisasi
berusaha menjaga keseimbangan yang tepat antara kekuatan yang
menimbulkan konflik dan yang menimbulkan kerjasama.
FAKTOR FORMAL
Menunjukkan semua bentuk pengendalian dan instruksi-intruksi formal, termasuk instruksi
yang ada, praktik-praktik yang dilakukan, job deskripsi prosedur operasi standar, petunjuk
pelaksanaan ( manual ),dan kode etik.
1. Struktur fungsional
Membagi tugas sesuai dengan keahlian masing – masing (spesialisasi)
dan manajer bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Kelemahannya:
Tidak ada cara yang tepat untuk perencanaan kerja dari masing-
masing fungsi yang terpisah pada level bawah dari suatu
organisasi( kesulitan mengukur efektivitas setiap fungsi).
Dalam organisasi fungsional perencanaan dibuat oleh pimpinan
puncak karena diperlukan koordinasi dari masing-masing fungsi yang
mengkontribusikan output lainnya.
2. Struktur Organisasi Unit Bisnis
Setiapunit bisnis bertanggung jawab pada kegiatan produksi dan pemasaran unit bisnisnya.
Keunggulannya:
Sarana pelatihan manajer
Lebih mampu menyesuaikan dengan lingkungan
Kelemahannya:
• Kesulitan mencari sumber daya manusia yang berkualitas untuk memimpin setiap unit
bisnis
• Konflik antar bisnis
• Kurangnya kerjasama
Perusahaan yang beroperasi dengan memproduksi berbagai macam produk yang tidak
saling berkaitan.
Misal, Textron memproduksi alat-alat tulis, helikopter, mesin komponenpesawat dalam
satu merk dagang.
Perusahaan yang beroperasi dengan memproduksi berbagai macam produk yang saling
berkaitan.
Misal, P & G memproduksi Pampers, Deterjen, Sabun, Pasta gigi dalam satu merk dagang.
Boston Consulting Group Model ( BCG Model)
Cash Source
high low
" QUESTION
Market Growth "STAR" MARK"
Rate high HOLD BUILD high Cash Use
" CASH COW" " DOG"
low HARVEST DIVEST low
high low
Relative Market Share
PENJELASAN :
Fungsi Controller:
• Harus mempunyai kemampuan menjual ide.
• Merancang sistem informasi dan pengendalian.
• Menyajikan laporan dan pelaporan keuangan bagi pihak luar.
• Menyajikan, menganalisa, dan menginterpretasikan laporan kinerja.
• Melakukan supervisi internal audit dan prosedur pengendalian akuntan untuk
meyakinkan keabsahan informasi.
• Mengembangkan anggota organisasi controller.
Jenis-jenis Organisasi
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya.
Pada gilirannya, jenis struktur akan memengaruhi rancangan sistem pengendalian
manajemen organisasi. Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat
beragam, setidaknya organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum :
Kedua, jika organisasi terdiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu
fungsi yang melapor ke beberapa manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari
fungsi tersebut, maka perselisihan antar para manajer dari fungsi-fungsi berbeda
hanya dapat diselesaikan di tingkat atas, meskipun perselisihan itu berasal dari
tingkatan organisasi yang lebih rendah.