Gangguan Tyroid
Gangguan Tyroid
Gangguan Tyroid
SISTEM ENDOKRIN
▪ Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan
struktur lain yang mengeluarkan sekret
internal (hormon) yang dilepaskan secara
langsung ke dalam sistem sirkulasi,
mempengaruhi metabolisme dan proses Definisi
tubuh lainnya.
▪ Kelenjar utama dari sistem endokrin adalah Sistem Endokrin
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid,
adrenal, pineal body, dan organ reproduksi
(ovarium dan testis). Pankreas juga
merupakan bagian dari sistem ini; memiliki
peran dalam produksi hormon serta dalam
pencernaan.
Thyroid adalah kondisi penyakit yang
mempengaruhi produksi atau sekresi hormon
tiroid yang menyebabkan sistem metabolik. Definisi
Hipertiroid dan Hipotiroid adalah sindroma
klinik dan biokimia yang muncul dari
Thyiroid
peningkatan dan penururnan produksi
hormon tiroid
• Sering disebut goiter,
• permasalahan klinik yang sering ditemukan, 5-10%
dari kasus tersebut dapat berkembang menjadi nodul
tiroid
• hasil survei di Inggris dilaporkan prevalensi dari goiter
maupun tiroid nodul mencapai 15%.
• penggunaan ultrasonografi (USG) dapat menditeksi
nodul tiroid mencapai 19-67% pada wanita dan pada Prevalensi
usia lanjut
• Kanker tiroid merupakan suatu keganasan pada
kelenjar tiroid dalam bentuk nodul.
• tahun 1973 sampai 2002 terjadi peningkatan kasus
mencapaI 2.4% pada kanker tiroid dan 2.9% pada
Papilary Thyroid Cancer(PTC).
Patofisiologi
Hipertiroid
✔Tirotoksikosis muncul ketika jaringan terpapar T4 atau T3, atau keduanya, berlebih.
✔ Pada penyakit Grave, hipertiroid muncul dari aksi thyroid-stimulating antibodies (TSAb) terhadap
reseptor tirotropin pada permukaan sel tiroid. Antibodi Imunoglobulin G (IgG) ini terikat ke
reseptor dan mengaktifkan enzim adenilat siklase dengan cara yang sama dengan TSH.
✔Nodule tiroid otonom (toxic adenoma) adalah massa tiroid terpisah yang kerjanya bebas dari
kontrol pituitari.
Lanjutan. . . . .
✔Pada goiter (gondok) multinodular (penyakit Plummer) Tirotoksikosis terjadi ketika folikel
otonom menghasilkan hormon tiroid lebih banyak dari yang dibutuhkan.
✔Tiroiditis subakut yang sangat nyeri (DeQuervain) dipercaya disebabkan invasi viral pada
parenkim tiroid.
✔Tirotoksikosis factia, hipertiroid yang dihasilkan oleh konsumsi hormon tiroid eksogen
✔Amiodarone bisa merangsang tirotoksikosis atau hipotiroid, menghambat 5’-deiodinase tipe I,
menyebabkan pengurangan konversi T4 menjadi T3, dan pelepasan iodin
Hipotiroid
Agenesis Tiroid: Patogenesis yang menyebabkan sintesis hormon tiroid menurun. Dalam hal ini kadar TSH
akan meningkat tanpa adanya struma.
Defisiensi Yodium: Sintesis dan sekresi hormon tiroid akan menurun sehingga merangsang hipofisis untuk
mengeluarkan TSH lebih banyak. Pada awalnya ditemukan pembesaran kelenjar tiroid (struma difusa,
sebagai kompensasi). Peningkatan TSH, dengan kadar hormon tiroid normal. Namun selanjutnya, pada
stadium dekompensasi, ditemukan struma difusa dengan peningkatan TSH dengan hormon tiroid yang
menurun.
Dishormogenesis: Segala sesuatu yang dapat mengganggu atau menurunkan sintesis hormon tiroid. Dapat
berupa hormon tiroid itu sendiri, inflamasi, infeksi, pasca tiroidektomi, dan sebagainya. Hormon tiroid
akan menurun, disertai kadar TSH yang tinggi, dengan/ tanpa struma.
Kelainan hipofisis: Kadar TSH menurun sehingga hormon tiroid akan menurun. Kondisi ini tidak disertai
Struma.
Kelainan Hipotalamus: Kadar TRH menurun sehingga TSH akan menurun, dan hormon tiroid akan
menurun. Kondisi ini tidak disertai Struma.
Etiologi
▪ Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk terjadi well differenteated
(kapiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis meduler adalah faktor
genetik.
▪ Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5-25
tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun.
▪ Hipotiroid digolongkan menjadi tiga tipe yaitu:
1.Hipotiroid primer: penyebab tyroid adalah congenital dari tyroid (kretinism), sintesis hormon yang
kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal), obat anti tiroid, pembedahan atau radiasi
radioaktif , untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi kronik seperti penyakit hasimoto, amylodosis
dan sarcoidosis.
2.Hipotiroid sekunder: Tiroid berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai dari kelenjar
tiroid normal, kosekuensi stimulating hormone (TSH) meningkat. Ini mungkin awal dari suatu mal
fungsi dari pituitary atau hipotalamus. Ini dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer terhadap
hormon tiroid.
3.Hipotiroid terseir: Jika hipotalamus gagal untuk memproduksi tiroid releasing hormone (TRH) dan
akibatnya tidak dapat distimulasi pituary untuk mengeluarkan TSH. Ini mungkin berhubungan
dengan suatu tumor atau lesi destruktif lainnya di area hipotalamus.
Gejala
Hipertiroid
⮚Simto tirotoksikosis
⮚Tanda fisik tirotoksikosis
⮚pembesaran difus tiroid, dan temuan ekstratiroidal exophthalmos (= gerakan bola mata
abnormal), pretibial myxedema, dan thyriod acropachy
⮚Pada tiroiditis subakut, keluhan pasien akan sakit yang parah pada area tiroid
⮚Tiroiditis ‘sunyi’ mempunyai rangkaian trifasik yang meniru tiroiditis subakut
⮚‘Badai’ tiroid adalah kondisi darurat yang mengancam jiwa
Hipotiroid
⮚Manifestasi hipotiroid pada orang dewasa termasuk kulit kering,
tidak tahan dingin, berat bertambah, konstipasi, kelemahan
⮚Tanda fisik, kulit dan rambut yang kasar, kulit dingin, periorbital
puffiness, bradikardi, kejang otot, myalgia (=nyeri otot), dan
kekakuan.
⮚Kebanyakan hipotiroid sekunder mempunyai tanda klinik gangguan
kerja pituitari
⮚Koma myxedema
Factor Resiko
✔Jenis kelamin perempuan: Hampir tiga perempat dari kanker tiroid terjadi pada wanita,
membuat kanker ini menjadi kanker yang paling umum kedelapan pada wanita
✔Radiasi
✔Genetika
✔Pengaruh usia dan jenis kelamin
✔Kecepatan tumbuh tumor
✔Riwayat gangguan mekanik di daerah leher
Diagnosis
Hipertiroid
❑Hipotiroid sekunder bisa dicurigai pada pasien dengan penurunan jumlah tiroksin dan
jumah TSH yang rendah atau normal.
Terapi Non-Farmakologi
❑Efek samping minor termasuk pruritic maculopapular, arthralgia (= sakit pada persendian),
demam, dan lukopenia ringan (hitung darah putih <4000/mm3).
Terapi Farmakologi
Iodida
❑Iodida sebenarnya menghalangi pelepasan hormon tiroid,
inhibit biosintesis hormon tiroid. Perbaikan simtom terjadi
dalam 2-7 hari sejak memulai terapi, dan konsentrasi serum T 3
dan T4 bisa berkurang selama beberapa minggu.
Adrenergik blocker
❑β blocker tekah digunakan secara luas untuk mengurangi simom tirotoksik seperti palpitasi,
cemas, tremor, dan tidak tahan panas. Agen ini tidak mempunyai efek pada tirotoksikosis
perifer dan metabolisme protein. Propanolol dan nadolol secara parsial menghalangi
perubahan T4 menjadi T3, tapi kontribusinya kecil terhadap terapi keseluruhan.
❑Β blocker biasanya digunakan sebagai terapi tambahan dengan obat antitiroid, RAI, atau
idodida
❑Dosis propanolol yang dibutuhkan untuk mengurangi simtom adrenergik bervariasi, tapi dosis
awal 20-40 mg empat kali sehari
Terapi Farmakologi
Radioactive iodine
RAI adalah agen pilihan untuk penyakit Grave, nodul otonom toksik, dan toxic multinodular
goiter. Kehamilan merupakan kontraindikasi absolut untuk penggunaan RAI.
β blocker adalah terapi tambahan primer untuk RAI, tanpa perlu menyesuaikan dengan terapi
RAI.
Obat-obat antitioid sebaiknya tidak rutin diberikan setelah RAI
Jika iodida diberikan, sebaiknya diberikan 3-7 hari setelah RAI
Dosis kedua RAI sebaiknya diberikan 6 bulan setelah RAI pertama jika pasien tetap hipertiroid.
Terapi Farmakologi
❑Dosis awal bisa memulai terapi dengan levotiroksin 50 μg sehari dan ditingkatkan menjadi 100
μg sehari setelah 1 bulan.
❑Levotiroksin adalah obat pilihan pada wanita hamil, dan target perawatan adalah mengurangi
TSH sampai 1 mIu/l dan menjaga konsentrasi T4 bebas pada rentang normal.
Lanjutan. . . .
❑Terapi supresif TSH dengan levotiroksin bisa juga diberikan pada pasien dengan penyakit tiroid
nodular dan pembesaran goiter
❑Tiroid USP (atau tiroid terdesikasi/dihilangkan kandungan air) adalah produk dari hewan
dengan stabilitas hormon yang tidak bisa diprediksi dan bisa antigenik pada pasien alergi.
❑Liotrix (T4:T3 dalam rasio 4:1) stabil secara kimia, murni, dan mempunyai potensi yang bisa
diprediksi tapi mahal. Agen ini rasio terapinya rendah karena sekitar 35% T4 dirubah menjadi
T3 di perifer.
Evaluasi Outcome Therapy
Hipertiroid
❑Setelah terapi (thionamide, RAI, atau operasi) untuk hipotiroid telah dimulai, pasien
sebaiknya dievaluasi tiap bulan sampai mencapai kondisi euthyroid.
❑Setelah penggantian tiroksin dimulai, target adalah mempertahankan level tiroksin bebas
dan konsentrasi TSH dalam rentang normal. Setelah didapat dosis tiroksin yang tetap, pasien
bisa dievaluasi tiap 6-12 bulan.
Hipotiroid
❑Konsentrasi serum TSH adalah parameter pengawasan paling sensitif dan spesifik untuk
penyesuaian dosis levotiroksin.
❑Konsentrasi TSH dan T4 sebaiknya diperiksa tiap 6 minggu sampai kondisi eutiroid tercapai.
❑Pasien dengan hipotiroid karena kegagalan hipotalamik atau pituitari, perbaikan sindrom klinik
dan pemulihan serum T4 ke rentang normal merupakan satu-satunya kriteria yang ada untuk
memperkirakan dosis penggantian levotiroksin yang sesuai.
Soal – Soal Latihan
Soal No. 1 sampai dengan No.5
Hipotiroid
( Menjodohkan )
Soal No. 1 sampai dengan No.5 ( Menjodohkan )
Termasuk patogenesis ?
Soal No.2
Hipertiroid
a.Insulin Jawaban: b
b.Tiroid
c.Glukagon
d.Lutein
e.FSH
Soal No 7
a.Kurang Jawaban: e
b.Sedang
c.Rendah
d.Menurun
e.Tinggi
Soal No. 9