Melalui 11 cerpen yang tertuang dalam Sihir Perempuan, Intan menegaskan kalau menjadi perempuan itu spesial, membius dan tentunya mampu menyihir siapaMelalui 11 cerpen yang tertuang dalam Sihir Perempuan, Intan menegaskan kalau menjadi perempuan itu spesial, membius dan tentunya mampu menyihir siapa saja. Nuansa kelam mencekam dan feminis yang terbalut dengan manis mau tak mau mampu membuat pembaca tenggelam dalam kisah-kisahnya.
Beberapa favorit saya : 1. Vampir, ngeri-ngeri sedap. Saya teringat quote favorit di buku A Monster Calls, "Because humans are complicated beast". Indeed, Mbak Intan. 2. Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari. Mengadopsi kisah Cinderella menjadi Sindelarat yang memang mirip dengan dongeng, hanya saja pembaca akan berharap mudah-mudahan tidak mimpi buruk setelah membacanya. Dan perkara happily ever after? Ah, adakah itu? 3. Mobil Jenazah, entah suasana Bali yang hujan kelabu akhir-akhir ini sungguh pas saat saya membaca kisah ini, bergidik! 4. Darah. Ceritanya lumayan membuat saya merasa tidak nyaman saking sungguh terasa nyata adanya. Hangat, lengket, basah.
Oia, ilustrasinya juga keren! Saya paling suka dengan penggambaran Sang Ratu....more
Memang beda jika buku ditulis dengan hati, terlebih diiringi dengan rasa hancur dan pedih. Tiap halaman saya dibuat tercekat ditambah ilustrasi yang mMemang beda jika buku ditulis dengan hati, terlebih diiringi dengan rasa hancur dan pedih. Tiap halaman saya dibuat tercekat ditambah ilustrasi yang menyeret saya ke pusaran kehampaan tak henti. Seakan di dalam limbo. Walau 27 days saya habiskan dalam 1 hari, after effectnya masih terasa sampai sekarang. Heartbreaking yet very beautiful. ...more
Sakit beneran nih kedua tokohnya, twist endingnya ga cuma sekali tapi berkali-kali namun tetep ga bikin puas karena akhirnya balik ke pemikiran masingSakit beneran nih kedua tokohnya, twist endingnya ga cuma sekali tapi berkali-kali namun tetep ga bikin puas karena akhirnya balik ke pemikiran masing-masing siapa yang 'gila'.
Walau awalnya rada ngebosenin dan terlalu sinetron, bagi penggemar buku sakit tidak ada salahnya menjajal buku ini. Seru!!!...more
Lala Bohang terasa lebih 'bebas' di sini, masih tetap bikin baper sangat tapi terasa konten yang diangkat lebih personal dan kompleks. Sepertinya tidaLala Bohang terasa lebih 'bebas' di sini, masih tetap bikin baper sangat tapi terasa konten yang diangkat lebih personal dan kompleks. Sepertinya tidak ada yang saya tidak suka dari keseluruhan buku ini.
Pizza, kentang dan nasi goreng merah plus yakult memang tidak pernah salah. Terima kasih, Lala. Anda membuat saya merasa bahwa di tengah kegalauan yang menghempas, keraguan yang senantiasa membayangi, saya tidak sendirian. Dan masih banyak cara menyenangkan diri sendiri, terima kasih telah mengingatkan kembali bahwa kita semua cukup berarti. Kudos! Saya sangat menantikan buku selanjutnya 😍😍😍...more
Bangkeeeeekkk!!! Demit bener buku inihhh! Twisty and creepy! Endingnya tolerablelah, tapi asli bangke! Akhirnya membaca buku psikological thriller yanBangkeeeeekkk!!! Demit bener buku inihhh! Twisty and creepy! Endingnya tolerablelah, tapi asli bangke! Akhirnya membaca buku psikological thriller yang memang penokohan dan plot twist yang kuat ga dibuat2 demi menyaingi Gone Girl. ...more
"When you suffer, I suffer with you. To the end I am close to you.”
Buku ini akan membuat pembaca terhempas, terhenyak,Brutal, honest and disturbing.
"When you suffer, I suffer with you. To the end I am close to you.”
Buku ini akan membuat pembaca terhempas, terhenyak, layaknya novel psikologis yang menyerap semua energi dan tentunya meninggalkan kesan yang dalam. Mau tak mau pembaca akan dibuat berpikir dan berkontemplasi dalam diri tentang iman dan Tuhan yang kita kenal.
Dan masih linu saat menonton trailer filmnya untuk yang kesekian kali :(...more
Stroud rupanya memgulangi formula yang sama di buku ketiga macam seri Bartimeus dulu. Endingnya ngehek!
Syukurnya termaafkan dengan semakin kompleksnya The Hollow Boy. Drama si Lucy yang merasa terkucilkan dengan hadirnya asisten baru Lockwood agak berlebihan tapi cukup sesuai alur cerita apalagi bagi yang sudah membaca buku ini sampai habis. Kasus yang muncul beragam dan Stroud semakin eksplisit dalam mendeskripsikan para penunggu.
"Which is better, to have rules and agree, or to hunt and kill?" - Piggy
Tentunya bukan bacaan ringan walau hanya 220 halaman, kesan yang didapat saat "Which is better, to have rules and agree, or to hunt and kill?" - Piggy
Tentunya bukan bacaan ringan walau hanya 220 halaman, kesan yang didapat saat membaca buku ini mirip-mirip dengan Animal Farmnya George Orwell. Sesak. Miris. Bengong. ...more
Bahkan selesai membaca buku ini, dada saya masih berdegup kencang. Gambarnya sederhana tapi tarikannya yang lugas seakan menegaskan kerasnOutstanding!
Bahkan selesai membaca buku ini, dada saya masih berdegup kencang. Gambarnya sederhana tapi tarikannya yang lugas seakan menegaskan kerasnya kehidupan seorang Harry Haft di kamp. Aushwitz yang bertahan hidup karena keahliannya bertinju. A must read!
Mia Prasetya
>
Books:
bikin-sesak-nafas
(79)
Loading...
