Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124 E-Mail
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124 E-Mail
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124 E-Mail
ABSTRACK
Primates play an important role in protecting the forest. Rentap Hill neighborhood has been
designated as Protected Forest Menhutbun through Decree No. 405 / KPTS--II 1999 Dated
June 14, 1999. Rentap Protected Forest Hill has an area of about 750 ha, with a total length of
9.70 km and a height limit of 50-658 m asl. This study aims to find out the type - the type of
primates in Forest Hill Rentap Hedges. The method used is the transect method with the path
length of 500 m, width of track: 100 m. The tools used in this study is the location map,
compass, camera, meter, tally sheet, primate identification books, binoculars and GPS. The
number of primates are found at least 138 individuals consisting of 3 individual species in
secondary forests as much as 74 tails, while the forest around the village as much as 64 tails.
Secondary forest has a diversity index that is higher by (1.007782), the forest around
perkampungan (0.692658), suggesting that the high number of primate species in a habitat
causes the higher the index value. Forests around the township has a greater dominance index
is (0.500488) compared to secondary forests by (0.386777). Secondary forest has an index
higher species richness of (1.069958) than the forest around the village of (0.553655).
Similarity index between secondary forest types and forest around the village of (0.434782), this
value indicates the level of similarity of constituent populations are not much different. Hunting
primates in locations Protect Forest Hill Rentap, it should be done in collaboration between
community protection or in the vicinity of natural resource conservation efforts in order to
avoid scarcity and even extinction as klampiau primates, kukang, as well as other wildlife.
Keyword: Species diversity index, dominance index, Protected Forest Hill Rentap
PENDAHULUAN
Kalimantan Barat memiliki banyak
kawasan hutan tempat hidup dan berkembangnya beragam jenis satwa liar jenis
Ordo Primata. Salah satu diantaranya
Hutan Lindung Bukit Rentap, Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang.
Primata mempunyai peran dalam
menjaga kelestarian hutan karena membantu penyebaran biji tumbuhan di hutan
tak lain karena sebagian besar primata di
alam mengkonsumsi buah dan daun, dari
sisa makanan yang dicerna oleh primata
yang berupa biji dari buah-buahan yang
dikeluarkan pada saat membuang kotoran,
hal tersebut yang dapat membantu penyebaran tumbuhan. Sehingga perlu penyebaran informasi akan pentingnya pelestarian
alam. (Anonim, 2013).
Kawasan Bukit Rentap ditetapkan sebagai Hutan Lindung melalui SK Menhutbun No. 405/KPTS-II 1999 Tanggal 14
Juni 1999. Hutan Lindung Bukit Rentap
tersebut memiliki luas sekitar 750 Ha,
dengan panjang total batas 9,70 Km dan
ketinggian 50 658 m dpl. Kawasan
Bukit Rentap berada di tiga Desa, yakni
Desa Ensaid Panjang, Sungai Maram dan
Baning Panjang. Namun sebagian besar
kawasan ini berada di Desa Ensaid
494
500 m
500 m
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada
Kawasan Hutan Lindung Bukit Rentap
Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam
Permai Kabupaten Sintang Provinsi
Kalimantan Barat. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai
Maret 2014. Alat-alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: peta lokasi,
kompas, kamera, meteran, tally sheet,
buku identifikasi primata, teropong dan
GPS. Objek penelitian ini jenis primata
yang terdapat dalam lokasi penelitian.
Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan penelitian ini
pengumpulan data dibedakan atas Data
Primer dan Data Sekunder. Data primer
diperoleh melalui informasi dilokasi
penelitian yang mencakup jenis-jenis
50 m
50 m
500 m
50 m
50 m
3.
Waktu Pengamatan
Waktu pengamatan disesuaikan
dilakukan pada pagi, siang dan sore hari
sesuai dengan aktivitas satwa. Uraian
waktu pengamatan : 1) Pagi jam 05.30
08.30; 2) Siang jam 11.00 13.00 dan
3) Sore jam 15.00 18.00 dengan
pengamatan tiga kali ulangan.
2.
Tabel 1.
No
1
2
3
Jumlah
34
29
11
74
496
Tabel 2.
No
1
2
Jumlah
33
31
64
Tabel 3.
Beruk
Kelasi
0,211102
0,022096
0,367111
0,357323
0,334152
0,325249
Jumlah
0,386777
1,007782
0,917321
497
0,500488
0,692658
0,999293
secara keseluruhan indeks terbesar terdapat pada hutan sekunder, hal ini disebabkan oleh vegetasi dan primata tersebut
sudah semakin liar, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
498
Tabel 6.
Nilai Indeks Kekayaan dan Kesamaan Jenis pada Setiap Lokasi Pengamatan
(Index Value Similarity and Wealth on Any Location Type Observations)
Indeks Kesamaan jenis
Lokasi
Indeks
Pengamatan
Kekayaan jenis
HSP
HS
HSP
1,069958
0,553655
0,434782
kondisi iklim/cuaca, pemangsaan dan
sumber air, mereka bergerak untuk mencari
makan, untuk hidup dan untuk berkembangbiak dengan bebas (Boughey, 1973).
Menurut Alikodra (1988), jenis yang
banyak melakukan pergerakan berarti
jenis tersebut memiliki lebih dari satu tipe
habitat. Sedangkan jenis yang bersifat
lebih spesialis dalam persyaratan ekologis
mempunyai pola adaptasi yang kecil.
6. Sumber Pakan
Komposisi makanan bagi setiap jenis
satwa sangat ditentukan oleh setiap jenis
tanaman yang ada di lingkungan hidupnya. Makanan harus tersedia bagi satwa
dan bila tidak tersedia atau jumlahnya
kurang maka akan terjadi persaingan.
Hasil pengamatan di lapangan diketahui empat jenis yang menjadi bahan
makanan primate terdiri dari daundaunan, bunga-bungaan, buah-buahan dan
serangga, hal ini berhubungan dengan
adaptasi dari primata tersebut.
7. Sumber Air
Air adalah komponen yang sangat
penting bagi satwa dan merupakan faktor
pembatas. Sebagai salah satu ciri utama
bagi makhluk hidup yaitu memerlukan air
dalam kehidupannya. Menurut Alikodra
1989 satwa liar memerlukan air untuk
499
500
501