BAB Kelompok Utama Bakteri Bergey's Manual - Kel 6

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 34

MAKALAH

KELOMPOK UTAMA BAKTERI

Disusun dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Mikrobiologi


Semester IV Tahun Akademik 2017-2018
Dosen pengampu: Ilah Nurlaelah, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh: Kelompok 6


1. Bunga Puji Lestari 20160210017
2. Dea Dwi Yuliandini 20160210012
3. Ligar Asmara Pamungkas 20160210015
4. Verdy Nurdiansyah 20160210026
5. Yunita Herlani 20160210007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2018

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kelompok Utama Bakteri” ini dengan lancar. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu matakuliah Mikrobiologi, ibu Ilah Nurlaelah, S.Pd., M.Si.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang


penulis peroleh dari buku panduan, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan Mikrobiolgi. Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih
kepada pengajar matakuliah Mikrobiolgi atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat


bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
Mikrobiolgi, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Kuningan, 2018

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ........................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................

C. Tujuan .....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

A. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology.....................................................

2
B. Dunia Prokariotae....................................................................................................

3
C. Kriteria Untuk Penentuan Utama Bakteri................................................................

4
D. Kelompok-KelompokUtama Bakteri.......................................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................

32

ii
A. Kesimpulan..............................................................................................................

32
B. Saran........................................................................................................................

33

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

34

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bakteri, berasal dari kata latin Bacterium (jamak, bacteria) merupakan
kelompok raksasa dari organisme hidup. Bakteri memiliki ukuran yang sangat
kecil (mikroskopis) dan kebanyakan uniseluler (bersel tunggal), dengan
struktur sel yang relative sederhana tentang nucleus/inti sel, sitoskeleton dan
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri adalah organisme yang paling berkelimpahan dari semua
organisme. Bakteri tersebar (berada dimana-mana) di tanah, air dan sebagai
simbiosis dari organisme lain. Banyak bakteri yang bersifat pathogen. Bakteri
biasanya hanya berukuran 0,5-5 µm. Bakteri umumnya memiliki dinding sel,
seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi yang sangat berbeda.
Banyak yang bergerak menggunakan flagella, yang berbeda dalam strukturnya
dari flagella kelompok lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriologi?
2. Apa saja divisi dari dunia prokariotae?
3. Bagaimana kriteria untuk penentuan utama bakteri?
4. Apa saja kelompok-kelompok utama bakteri?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriologi.
2. Untuk mengetahui dan memahami divisi dari dunia prokariotae.
3. Untuk mengetahui dan memahami kriteria untuk penentuan utama bakteri.
4. Untuk mengetahui dan memahami kelompok-kelompok utama bakteri.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriologi


Acuan standar untuk klasifikasi dan identifikasi bakteri ialah Bergey’s
Manual of Determinative Bacteriologi, kini edisi yang ke 8. Edisi ke-8 ini
merupakan perubahan radikal dalam skema klasifikasi dari semua edisi yang
terdahulu. Sebagai contoh, pada ketujuh edisi yang pertama semua spesies
dikumpulkan dalam ordo, dengan taksa intermediet seperti misalnya family,
puak (tribus) dan genus. Kesan yang diberikan ialah bahwa dunia bakteri
dapat diklasifikasikan menurut suatu skema yang mencoba menyingkapkan
kekerabatan alamiah atau evolusioner. Akan tetapi para ahli mikrobiologi dan
khususnya para ahli bakteriologi sejak lama sudah mengakui bahwa skema
hierarki yang rapi ini setinggi-tingginya adalah hipotesis. Pengetahuan yang
cukup mengenai semua bakteri tidak tersedia untuk memungkinkan
perkembangan skema klasifikasi alamiah yang mencerminkan kekerabatan
evolusioner yang sebenarnya. Karena itu Bergey’s Manual edisi ke 8 tidak
berusaha memberikan hierarki yang lengkap. Melainkan semua bakteri
dibaginya menjadi 19 kelompok (Bergey’s Manual mengidentifikasinya
sebagai bagian). Setiap kelompok didasarkan pada beberapa kriteria yang
mudah ditentukan. Jika diperoleh banyak pengetahuan mengenai setiap
kelompok. Mungkinlah untuk mempertimbangkan kembali kekerabatan
diantara mereka. Akan tetapi. Hal ini memerlukan penelitian dan waktu agar
dapat menyertakan data baru itu. Mencuplik dari Bergey’s Manual: “terburu-
buru tidaklah bijaksana; semua klasifikasi sebelum ini tampaknya telah
membiarkan penataan kembali yang tak terbatas karena kekurangan
informasi”
Perlu dikemukakan di sini bahwa tidak ada semacam Bergey’s Manual
untuk cendawan. Protozoa, atau algae. Untuk setiap kategori mikroorganisme
yang berlainan ini tersedia lebih dari satu publikasi atau klasifikasi autriotatif;

2
tidak ada stupun system klasifikasi yang disetujui. Bersama dengan pemberian
semua spesies yang diakui.

B. Dunia Prokariotae
Bergey’s Manual, edisi ke-8, mengakui prokariota sebagai dunia yang
mencakaup bakteri. Penunjukan ini berpatokan pada hasil-hasil penelitian
yang dilakukan selama daswarsa terakhir mengenai struktur sel. Pengakuan
terhadap organisasi sel prokariota ini merupakan alat untuk menetapkan
perbedaan antara bakteri dari jasad-jasad renik yang lain. Ciri penyisih yang
umum dalam dunia bakteri ialah struktur prokariotikanya (sifat-sifat sel
prokariotiknya ditemukan dalam bab 2). Prokariota adalah suatu dunia yang
ditetapkan olah ciri-ciri sel dan bukan oleh ciri-ciri organisme. Dunia ini
dibagi menjadi dua divisi, yaitu Cyanobacteria dan Bacteria.
1. Divisi Cyanobacteria
Pada Bergey’s Manual sebelum edisi ke 8, divisi cyanobacteria
disebut algae hijau biru. Kenyataanya bahwa mereka itu prokariota
membuat organisme dimasukan sebagai anggota dalam dunia prokariota.
Akan tetapi. Mereka itu p[rokariota yang fototrofik yang melakukan
fotosintesis dengan cara yang serupa seperti yang digunakan tumbuhan
hijau dan berlainan dengan cara yang dipakai olaeh bakteri-bakteri
fotosintetik lainya; prosesnya aerobic dan donor electron disini ialah air.
Fotopigmenya mencakup klorofil dan fikobiliprotein. Beberapa terdapat
tunggal dan yang lain terdiri dari rantaian sel ataupun filament yang lurus
ataupun bercabang. Reproduksi dapat dengan pembelahan biner, dengan
pembelahan bahurangkap, atau dengan pembebasan eksospora dengan
secara berturut-turut. Bentuk-bentuk seperti filament dapat berkembang
biak dengan fragmentasi filamenya atau dengan pembebasan ujung rantai-
rantai pendek sel-sel motil.

2. Divisi Bacteria
Mikroorganisme dalam divisi ini bersel satu dan kadang kala
memperlihatkan penataan yang sederhana. Perkembangbiakannya khas
dengan pembelahan biner. Pada beberapa, motilitas disebabkan adanya

3
flagella; dan pada yang lain, karena mekanisme lain. Endospore dihasilkan
oleh beberapa spesies. Kecuali pada beberapa, sel-sel individu dikelilingi
didinding sel yang kaku yang terbuat dari peptidoglikan.
Spesies-spesies yang mapu berfotosintesis melakukan proses itu
berlarian dari sianobakteri. Dalam divisi Bakteria, proses itu anaerobic dan
donor electron dalam hal ini ialah suatu substansi yang bukan air. Juga
terdapat perbedaa dalam macam pigmen fotosintetik yang terkandung
didalam sel dalam kedua divisi ini, yaitu Cyanobakteria dan Bakteria.
Untuk bakteri, pigmen fotosintetik yang umu ialah bakterioklorofil.

C. Kriteria Untuk Penentuan Utama Bakteri


Seperti yang telah ditemukan sebelumnya. Bakteri yang diakui dalam
edisi mutakhir Bergey’s Manual dikelompokan menjadi 19 kelompok
didasarkan pada beberapa kriteria yang dapat ditetapkan dengan mudah.
Untuk memberi ciri kepeda berbagai kelompok itu perlulah dipahami
bahwa semua ciri tidak sama pentingnya bagi semua kelompok. Sebagai
contoh, reaksi pewarnaan gram penting bagi bakteri batang dan kokus tetapi
bukanlah ciri pembeda bagi spiroketa. Ada tidaknya flagella serta penataannya
penting bagi beberapa kelompok sedangkan bagi yang lain tidak. Untuk
beberapa kelompok, sifat-sifat biokimiawi lebih berarti daripada sifat
morfologi. Karena itu, untuk mencirikan berbagai kelompok bakteri,
janganlah mengharapkan adanya sifat-sifat yang sama seperti yang
digambarkan dan digunakan secara seragam untuk setiap kelompok.
Melainkan akan terlihat bahwa setiap kelompok itu dicirikan oleh sifat-sifat
yang paling nyata untuk kelompok tersebut, yakni ciri-ciri yang dengan segera
memisahkan kelompok itu dari yang lainya. Untuk perincian ciri-ciri spesies
yang termasuk kedalam setiap kelompok perlulah dicar keterangan dari
Bergey’s Manual. Tambahan pula, Bergey’s Manual itu dapat digunakan untuk
membantu mengidentifikasi bakteri-bakteri yang baru ditemukan.

D. Kelompok-kelompok Utama Bakteri


Berikut ini akan diutrakan ciri-ciri pengenal yang utama untuk setiap
kelompok bakteri sebagaimana diatur dalam Bergey’s Manual. Masing-masing
mengandung berbagai kategori taksonomi; beberapa mulai dengan ordo, yang

4
lain dengan family; akan tetapi, semuanya berakhir dengan genus dan spesies.
Pencirian semua spesies bakteri yang baru ini diakui (atau diterima) termasuk
dalam Bergey’s Manual.

1. Kelompok 1. Bakteri fototrofik


Bakteri fototrofik ialah organisme yang berbeda dengan secara
morfologis dan semuanya mengandung pigmen seperti klorofil, yakni
bakterioklorofil. Jasad renik ini melakukan fotosintesis. Pada bakteri,
donor elektronya bukan air. Mereka lebih banyak terdapat di lingkungan
akuatik.
Ciri-ciri terpilih
Bentuk sel: bulat, batang, vibro, atau spiral (lihat gambar 7-1).
Gram negative
Perkembangbiakan dengan pembelahan biner.
Bergerak dengan flagela atau nonmotil.
Fotosintetik, proses terjadi dalam keadaan anaerobik, dan tidak terbentuk
oksigen.
Bakterioklorofil, suatu pigmen fotosintetik, terdapat dalam semua sel.
Berpigmen: ungu lembayung, ungu, merah, coklat-jingga, hijau.
Habitat: lingkungan akuatik.

Gambar 7-1. Kelompok 1. Bakteri fototrofik yang menggambarkan bentuk sel


berbagai tipe. (Erwin F. Lessel. Penggambar).

2. Kelompok 2. Bakteri luncur


Kelompok ini diwakili oleh beberapa tipe morfologi yang tidak
umum. Satu macam, juga dinamakan miksobakter, mengasilkan apa yang

5
disebut tubuh buah (struktur yang membentuk spora) terdiri dari lendir dan
sel. Tubuh buah ini sering kai berwarna cerah dan dapat tumbuh sampai
mencapai dimensi makroskopik (lihat Gambar 7-2 dan 7-3). Sel-sel
individu dapat meluncur pada permukaan padat tetapi tidak mempunyai
flagela. Mekanisme yang menghasilkan gerak ini belum diketahui. Macam
ini, Cytophagales, juga memperlihatkan bentuk gerak meluncur. Sel-sel
berbentuk batang dan dapat dijumpai satu-satu, atau sebagai filamen atau
dalam penataan seperti diperlihatkan pada Gambar 7-4. Bakteri ini telah
diteliti secara sporadis dan terbatas. Banyak yang belum diketahui
mengenai jasad renik ini.
Ciri-ciri terpilih
Bentuk sel: batang, bola, atau filamen.
Gram negatif.
Motil karena gerak luncur perlahan pada permukaan: tak ada motil organel
lokomotor.
Sel-sel dapat terbenam dalam lendir.
Beberapa membentuk tubuh buah (Gambar 7-2 dan 7-3).
Habitat: tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akutik.

Gambar 7-2. Kelompok 2. Bakteri luncur. Daur hidup stigmatella aurantiaca


menunjukan sel-sel vegetatif, spora, dan tubuh buah. (Dikutif dari H.
Reichenbach, dari Markin Dworkin, “ The Myxobacteriales”, dalam A.I. Laksan
dan H.A. Lechevalier (eds). Handbook of microbiology, vol. I. CRC Press, Inc,
1973).

3. Kelompok 3. Bakteri berselongsong


Kelompok ini bercicirkan sel-sel berbentuk batang yang dikelilingi
selongsong, sehingga sel-sel individu tampaknya terkemas dalam tabung
(lihat Gambar 7-5). Bahan yang menjadi selongsong itu berbeda-beda

6
diantara spesies. Bakteri ini terdapat dalam air. Limbah, dan air buangan
industri. Sebagaimana bakteri hancur, banyak yang belum diketahui
tentang organisme ini.
Ciri-ciri terpilih
Sel terbungkus dalam selongsong yang terbuat dari deposit senyawa-
senyawa besi dan mangan yang tak larut.
Bentuk sel: batang atau seperti filamen.
Motil karena falagel atau nonmotil.
Beberapa bentuk pelekap (dasar penghisap) yang dipergunakan untuk
menempelkan diri pada permukaan
Gram negatif.
Habitat: lingkungan akuatik, lumpur.

Gambar 7-3. Kelompok 2. Bakteri lancur. Stadia pembentukan tubuh buah pada
miksobakter. Chonromyces crocatus. Stadia awal: (A) Stadia permulaan agregasi
sel vegetatif; (B) Stadium ceplok telur memperlihatkan arah sel-sel tipis; (C)
pembentukan struktur seperti bola dan tangkai. Stadia lanjut; (D) Stadia
permulaan pembentukan sporangia (spora); (E) Pembentukan sporangia setlah
pemanjangan tangkai mencapai panjang maksimum. Ukuran struktur-struktur ini
bervariasi dari kira-kira 10 sampai 60µm. (Dari P. L. Grilione dan J. Pangborn,
J. Bacterial 124: 1558, 1975).

7
Gambar 7-4. Kelompok 2. Bakteri luncur. Spesies-spesies dari ordo
Cytophagales: (A) Flexibacter polymorphus. Sel-sel dikumpulkan pada
permukaan saringan membran Nucleopora (x 730), (Ataskebaikan H.F Ridgeway.
Jr., Scripps institution of Oceanography). (B) Filamen-filamen bakteri luncur
Herpetosiphon giganteus pada agar memeprlihatkan “struktur bola” (daerah
membesar seperti bola yang cerah) (x 500). (Atas kebaikan Hans Reichenbach).
(C,D) simonsiella sp. Memperlihatkan sel-sel tertata bersebelahan membentuk
filamen dengan permukaan-permukaan sel-sel sebelah ujung membundar. (C)
Mikrogaf elektron payar (x 2.200); (D) Mikrograf elektron transmisi irisan tipis
(x 20.000). (Atas kebaikan J. Pangborn dan daisy kuhn). (E) Fotomikrograf
Thiothrix sp. Ini menggambarkan melekatnya trikom (rantaian sel vegetatif) pada
suatu bneda yang sama ( x 420). (Atas kebaikan F. E Palmer dan E. J Ordal). (F)
Morfologi sel dan pola penataan sel. Viteoscilla (Atas kebaikan V. B. D Skerman).

4. Kelompok 4. Bakteri kuncup dan / atau bakteri berapendiks.


Bakteri dalam kelompok ini mempunyai beberapa ciri struktural
yang khas. Beberapa membentuk tonjolan berbentuk filamen yang disebut
prosteka dari tubuh selnya. Perbanyak dengan tunas (kuncup) terjadi pada

8
ujung-ujung beberapa prosteka. Bakteri lain dalam kelompok ini
mmebentuk pelekap. Struktur ini muncul pada suatu ujung sel dan terdiri
dari bahan dinding sel dan membran dengan bahan adhesif pda ujungnya.
Alat ini memungkinkan bakteri ini melengketkan dirinya pada permukaan.
Ciri-ciri terpilih
Sel dengan prosteka atau pelekap (lihat Gambar 7-6).
Perbanyak dengan berkuncup dan membelah beberapa spesies motil
karena falgel kurub, spesies lain nonmotil.
Bentuk sel: bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing; beberapa
menunjukan pertumbuhan seperti hifa (filamen).
Habitat: tanah, lingkungan akuatik.

Gambar 7 – 5. Kelompok 3. Bakteri berselongsong (Erwin F. Lessel,


penggambar).

5. Kelompok 5. Spiroket
Bakteri ini mencirikan sel-sel langsing, lentur, berpilin-pilin.
Bebagai spesies mempunyai ukuran panjang yang berkisar antara 3 sampai
500µm. Dapat bergerak dengan berbagai cara. Beberapa adalah saprofit
dan yang lain parasit. Penyebab penyakit sifilis. Treponema pallidium,
termasuk kelompok ini. Treponema pallidium adalah parasirobligat yang
hnaya tumbuh pada jaringan hidup (lihat Gambar 7-7).
Ciri-ciri terpilih

9
Dinding sel: lentur (tidak kaku)
Morfologi sel: langsing, terpilin (spiral); ukuran, bentuk ujung, dan
derajat pilinnya merupakan ciri pembeda (lihat Gambar 7-8).
Perbanyak dengan pembelahan melintang.
Motil karena rotasi cepat sepanjang sumbu panjang spiralnya ataupun
karena lenturnya sel-selnya; gerak obeng.
Banyak spesies gram negatif.
Habitat: tanah dan lingkungan akuatik; setiap jaringan atau organ
vaskular pada tubuh, termasuk daerah genetial (alat kelamin) dan
sistem saraf pusat pada manusia dan binatang lain.
Patogenesitas: beberapa spesies patogenik terhadap manusia dan binatang
lain.

6. Kelompok 6. Bakteri spiral dan lengkung


Bateri ini, sebagaimana spiroket, berpilin-pilin, tetapi tidak lentur
melainkan kaku. Beberapa spesies, vibrio. Mempunyai bentuk seperti
koma. Beberapa hidup bebas dalam lingkungan akuatik. Yang lainnya
saprofit atau parasit. Campylobacter fetus, saty spesies dalam kelompok
ini, dadalah penyebab keguguran pada hewan ternak atau hewan lain dan
dapat pula mengjangkit manusia.

Ciri-ciri terpilih
Dinding sel: kaku
Bentuk sel: batang berpilin-pilin, beberapa dengan satu atau lebih putaran
lengkap (lihat Gambar7-9)
Motil karena flagela
Gram negative
Habitat: lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernaan,
dan rongga mulut hewan (termasuk manusia)
Patogenesitas: beberapa spesies patogenik bagi binatang (termasuk
manusia).

10
Gambar 7-6. Kelompok 4. Bakteri kuncup dan/atau berapendiks. (A) Bakteri
kuncup menunjukan prosteka. (Erwin, F. Lessel, penggambar). (B) Bakteri
bertangkai (berapendiks). Sel-sel Caulobacter melekat pada pelengkap umum
dan memperlihatkan pola roset. (Atas kebaikan V.B.D. Skerman). (C) Bakteri
bertangkai (berapendiks). Struktur batang Caulobacter. Perhatikan flagellum
pada ujung berlawanan (x 13.000). (Atas kebaikan A.L. Houwink dan W. van
Iterson, Biochem Biophys Acta, 5: 10, 1950).

7. Kelompok 7. Batang dan kokus aerobic gram negative


Kelompok ini terdiri dari banyak sekali bakteri yang serupa dalam
morfologi dan dalam reaksi gram serta aerobic namun sangat berlainan
dalam ciri-ciri metaboliknya. Dari segi morfologi, mereka dapat dianggap
mewakili sel-bakteri yang khas; yaitu sel-selnya tampak satu-satu dan
berdimensi sekitar 0.5 – 1 x 1,5 – 4, 0 µm. Karena banyak spesies dalam
kelompok ini morfologinya demikian serupa, maka perlu digunakan sifat-
sifat biokimiawi untuk pembedaannya.
Beberapa spesies bersifat patogenik. Spesies Brucella
menyebabkan keguguran pada hewan dan dapat juga menginfeksi
manusia. Francisella tularensis, penyebab penyakit tularemia (demam
kelinci) termasuk kelompok ini. Tularemia, terutama merupakan penyakit
pada binatang pengerat (roden), dapat ditularkan pada manusia dari

11
kelinci, misalnya jika darah kelinci masuk ke dalam luka iris atau luka
gores.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri, yaitu
0,5–1,0 µm x 1,5 – 3 µm (lihat Gambar 7 – 10)
Motil karena flagella atau nonmotil
Aerobic
Gram negatif

Gambar 7-7. Suatu mikrograf electron Treponema pallidum yang tumbuh pada
kultur jaringan kelinci. Sel-sel Treponema menempel pada sel-sel kelinci. (Atas
kebaikan Thomas Fitzgerald dan I Bacterial 130: 1333, 1977).

Ciri-ciri metabolic khusus pada berbagai spesies: beberapa dapat


menambat nitrogen dari udara; beberapa dapat mengoksidasi
senyawa-senyawa berkarbon satu, misalnya metan atau methanol;
beberapa dapat menghancurkan berbagai macam senyawa.
Habitat: tanah dan lingkungan akuatik, air asin
Pathogenesis: beberapa spesies patogenik bagi manusia dan binatang lain.

8. Kelompok 8. Batang anaerobic fakultatif gram negative


Banyak diantara bakteri yang snagta umum termasuk ke dalam
kelompok yang secara fisiologis sangat berlainan ini. Karena banyak
seklai diantara spesies di dalam kelompok ini serupa morfologinya, maka

12
perlu digunakan banyak sekali uji tambahan (biokimia, fisiologi, dan/atau
serologi) untuk mengidentifikasi spesies. Banyak skema uji laboratorium
yang seteliti-telitinya secara khusus dikembangkan untuk mencirikan dan
mengidentifikasi bakteri dalam kelompok ini.
Salah satu spesies bakteri yang diteliti secara teramat luas ialah
Escherichia coli, anggota kelompok ini. Bakteri ini, karena merupakan
penghuni normal dalam saluran pencernaan manusia dan hewan, maka
digunakan secara luas sebagai indicator pencernaan.
Bakteri dalam kelompok ini juga mengakibatkan banyak infeksi
pada saluran pencernaan makanan (enteric) manusia dan hewan, juga
penyebab penyakit pada beberapa tanaman. Beberapa contoh ialah
Shigella spp yang menyebabkan disentri, Salmonella spp yang
menyebabkan demm tifoid dan infeksi-infeksi enteric lainnya, Yersinia
pestis yang menyebabkan pes dan Vibrio cholera penyebab penyakit
kolera. Spesies dari genus Erwinia menyebabkan penyakit tumbuhan.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: batang pendek (0,5 – 1,0 x 1,0 – 3,0 µm) : banyak sekali
kesamaan morfologi pada sel-sel diantara taksa (lihat gambar 7-11).
Motil, sel-selnya peritrikus (yakni flagella secara merata tersebar di
seluruh permukaan sel) atau nonmotil.
Ciri-ciri biokimiawi: banyak sekali terjadi perubahan pada substrat, dan
keterangan ini memberikan cara-cara dasar untuk pembedaan dan
identifikasi spesies.
Anaerobic Fakultatif
Gram negative
Habitat: lingkungan akuatik, tanah, makanan, air seni, tinja
Patogenesitas: banyak spesies patogenik bagi manusia dan hewan :
beberapa patogenik bagi tumbuhan.

13
Gambar 7-8. Kelompok 5. Spiroket. Perhatikan perbedaan dalam hal sifat pilinan
pada sel yang berbeda-beda. (Erwin F. Lessel, penggambar)

9. Kelompok 9. Batang gram negative anaerobic


Sel-sel bakteri dalam kelompok ini rupa-rupanya muncul dalam
banyak bentuk (pleomorfik). Juga mereka itu anaerob obligat. Berbagai
spesies di isolasi dari berbagai sumber, misalnya rongga mulut manusia,
saluran pencernaan makanan (mereka disini pre-dominan) dan tinja
manusia serta hewan, rumen (ruang dalam perut) hewan ternak biri-biri,
juga dalam jaringan yang terinfeksi. Bakteri-bakteri ini sebagai kelompok
belum dicirikan secara terperinci seperti halnya kelompok-kelompok lain.
Data biokimiawi yang luas mengenasi suatu biakan diperlukan untuk
mengidentifikasi spesies yang tergolong kelompok ini.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: batang, lurus atau lengkung, memperlihatkan banyak sekali
pleomorfisme (adanya berbagai bentuk dalam spesies yang sama)
(lihat gambar 7-12).
Motilitas: sel-selnya peritrikus atau monotrikus (satu flagellum); beberapa
spesies nonmotil.
Ciri-ciri biokimiawi: banyak sekali produk dihasilkan dari fermentasi
glucose.
Anaerob obligat: beberapa spesies sangat peka terhadap oksigen bebas.
Habitat: rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan, juga saluran
pencernaan serangga
Patogenesitas: beberapa spesies patogenik bagi manusia dan hewan lain

14
Gambar 7-9. Kelompok 6. Spiroket. Bakteri spiral dan lengkung. (Erwin F.
Lessel, penggambar)

10. Kelompok 10. Kokobasilus dan kokus gram negative


Kelompok ini relative kecil, dengan dua spesies patogenik yang
umum, yaitu Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit gonorea dan
Neissera meningitides penyebab penyakit meningitis (radang selaput otak).
Reaksi gram dan morfologi sel merupakan ciri-ciri penting untuk
mengidentifikasi bakteri-bakteri ini. Sebagai contoh, jika preparat gram
yang dibuat dari kotoran saluran kemih (uretra) menampakkan diplokokus
gram negative, maka hal ini merupakan bukti yang baik akan adanya
infeksi oleh gonokokus. Genus lain dalam kelompok ini, Moraxell,
dikaitkan dengan infeksi mata. Beberapa spesies adalah saprofit dan yang
lain parasit.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: kokus, berpasangan (diplokokus) dan dalam masa, beberapa
kokobasili (batang-batang pendek), terdapat tunggal dan berpasangan
(lihat Gambar 7 – 13)
Nonmotil
Gram negative
Aerobic 15
Ciri-ciri biokimiawi: kemampuan yang terbatas untuk merombak berbagai
senyawa (karbohidrat, protein, dan sebagainya).
Habitat: pada selaput lendir manusia dan hewan

15
Patogenisitas: beberapa spesies patogenik untuk manusia, terutama
Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria meningitidis.

Gambar 7 – 10. Kelompok 7. Batang dan kokus aerobic gram negative. (Erwin F.
lessel, penggambar).

11. Kelompok 11. Kokus anaerobic gram negative


Kelompok bakteri ini memperlihatkan banyak keragaman dalam
hal ukuran. Diameter sel untuk berbagai spesies berkisar antara 0,3 sampai
2,5 µm. Dianggap sebagai parasit pada manusia dan hewan, terdapat
dalam jumlah besar pada saluran-saluran pernafasan dan pencernaan
makanan. Penetapan spesies di dalam kelompok ini terutama didasarkan
pada ciri-ciri biokimiawi biakan. Bakteri-bakteri ini tidak dianggap
sebagai pathogen.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: sangat kecil (0,3 – 0,5 µm) sampai sel-sel bulat yang lebih
besar (2,5 µm) berpasangan, dalam massa atau rantai (lihat Gambar 7
– 14)
Nonmotil
Anaerobic
Ciri-ciri biokimiawi merombak karbohidrat dan asam-asam lemak.
Habitat: saluran pernafasan dan saluran pencernaan manusia dan hewan
Parasitik

16
Gambar 7 – 11. Kelompok 8. Batang anaerobik fakultatif gram negatif. (Erwin F.
Lessel, penggambar)

12. Kelompok 12. Bakteri kemolitotrofik gram negative


Ciri-ciri khusus yang umum dalam kelompok bakteri ini ialah
kemampuannya menghasilkan energi dari oksidasi zat-zat kimia
anorganik. Mereka disebut kemolitotrofik. Identifikasi anggota dalam
kelompok ini didasarkan pada macam senyawa yang dimanfaatkan untuk
memperoleh energi, misalnya amonia atau nitrogen nitrit, belerang atau
senyawa-senyawa belerang, serta besi atau mangan.
Bakteri ini semuanya gram negatif, tetapi morfologinya beragam.
Bentuk sel berbagai spesies dapat seperti batang, bola, atau spiral.
Beberapa motil dan yang lain nonmotil. Mereka terdapat dalam tanah dan
lingkungan akuatik secara luas serta teramat penting karena melakukan
perubahan-perubahan biokimiawi dalam lingkungan-lingkungan tersebut.
Mereka tidak patogenik.

Ciri-ciri terpilih
Autotrofik (energi diperoleh dari oksidasi senyawa-senyawa anorganik,
misalnya amonia dan nitrit, belerang dan senyawa-senyawa belerang
tereduksi, atau besi dan mangan)
Morfologi sel: bulat, batang, spiral membran berlapis banyak pada
beberapa spesies; bakteri pengoksidasi belerang dapat menyimpan
butir-butir belerang (lihat Gambar 7 – 15)
Motil karena flagela atau nonomotil
Gram negative

17
Habitat: tanah, limbah, lingkungan akuatik; lingkungan-lingkungan
alamiah yang banyak mengandung belerang, besi atau mangan,
misalnya air tambang asam dan sumber air panas belerang.

Gambar 7 – 12. Kelompok 9. Bakteri gram negatif anaerobik. (Erwin F. Lessel,


penggambar).

13. Kelompok 13. Bakteri penghasil metan (metanogenik).


Ciri pemersatu dalam kelompok ini ialah kemampuannya menghasilkan
metan. Gas ini dibentuk dalam keadaan anaerobik.
Dari segi morfologi, bakteri metanogenik ini sangat bermacam-
macam (lihat Gambar 7 – 16).
Tersebar luas di alam, dijumpai dalam lingkungan akuatik terutama
endapan berlumpur pada perairan alamiah dan pecemaran limbah. Juga
terdapat dalam jumlah besar dalam rumen hewan ternak.
Ciri-ciri terpilih

18
Autotrofik atau heterotrofik: energi dihasilkan dari oksidasi hidrogen atau
format atau asetat dengan pembentukan metan dan CO2
Morfologi sel: bola, batang, spiral
Motil karena flagela kutub atau nonmotil
Gram positif atau gram negative
Anaerobik
Beberapa spesies termofilik
Habitat: saluran gastrointestinal pada binatang, endapan pada lingkungan
akuatik, dan limbah

Gambar 7 – 13. Kelompok 10. Kokus dan kokobasillus gram negatif. (Erwin F.
Lessel, penggambar).

14. Kelompok 14. Kokus gram positif


Dalam kelompik ini terkumpul banyak spesies patogenik yang
penting bagi manusia dan hewan. Semuanya berupa kokus gram positif,
tetapi menunjukkan perbedaan dalam penataan sel-selnya, seperti tampak
pada Gambar 7 – 17. Pemeriksaan mikroskopik preparat gram dari
spesimen klinis dapat berguna untuk identifikasi bakteri yang menjadi
penyebab suatu infeksi. Patogen-patogen utama dalam kelompok ini ialah
berbagai stafilokokus dan streptokokus. Banyak spesies adalah saprofit.
Beberapa spesies penting dalam industri makanan dan persusuan.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: kokus terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai,
paket, atau gerombol

19
Nonmotil
Gram positif
Anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik
Heterotrofik: persyaratan nutrien berkisar luas
Habitat: tanah,air tawar; kulit dan selaput lendir pada binatang berdarah
panas, termasuk manusia
Patogenisitas: beberapa spesies merupakan patogen penting pada hewan
(termasuk manusia); banyak yang saprofitik.

Gambar 7 – 14. Kelompok 11. Kokus anaeorobik gram negatif. (Erwin F. Lessel,
penggambar).

15. Kelompok 15. Batang dan kokus pembentuk endospore


Ciri pembeda yang menonjol pada bakteri ini ialah kemampuannya
membentuk endospora. Kebanyakan spesies berbentuk batang. Beberapa
bersifat aerobik (genus Bacillus) dan yang lainnya anaerobik (genus
Clostridium).
Bakteri ini beserta endosporanya tersebar luas dalam tanah dan
terbawa oleh partikel-partikel debu di udara. Endosporanya, karena
resistensinya yang tinggi terhadap panas, dapat bertahan hidup lama.
Beberapa sepsies menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan,
termasuk serangga.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: batang, kecuali stu spesies mempunyai sel-sel bulat dan
dalam bentuk paket (lihat Gambar 7 – 18)
Motil karena flagela atau nonmotil
Reaksi gram: kebanyakan spesies gram positif
Aerobik, anaerobik fakultatif, anaerobik, atau mikroaerofilik
Endospora: dibentuk oleh semua spesies

20
Habitat: tanah, air, lingkungan akuatik. Saluran pencernaan hewan
(termasuk manusia)
Patogenisitas: beberapa spesies patogenik bagi hewan (termasuk manusia)
dan beberapa menyebabkan peracunan makanan.

Gambar 7 – 15. Kelompok 12. Bakteri gram negatif kemolitotrofik. (Erwin F.


Lessel, penggambar)

16. Kelompok 16. Bakteri batang gram positif tak membentuk spora
Kelompok ini hampir seluruhnya terdiri dari laktobasilus, yaitu
bakteri berbentuk batang dan membentuk spora yang erat hubungannya
dengan susu dan produk susu. Mereka mampu memfermentasikan gula
susu (laktose) menjadi asam laktat dan asam-asam lain. Dapat dijumpai
dalam hewan yang melakukan fermentasi dan produk tumbuhan serta
dalam rongga mulut, vagina, dan saluran pencernaan manusia dan hewan.
Mereka tidak dianggap patogenik.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: basilus terdapat tunggal atau dalam rantai (lihat Gambar 7-
19)
Nonmotil
Gram positif
Anaerobik atau anaerobik fakultatif
Ciri-ciri metabolik: asam laktat merupakan produk akhir yang khas dari
fermentasi

21
Habitat: produk persusuan, produk-produk dari daging dan butiran (grain),
air, limbah, serta produk fermentasi; rongga mulut, vagina, serta
saluran pencernan makanan hewan (termasuk manusia).

Gambar 7 – 16. Kelompok 13. Bakteri penghasil metan. (Erwin F. Lessel,


penggambar)

17. Kelompok 17. Aktinomisetes dan organisme yang sekerabat


Kelompok bakteri ini besar lagi amat beragam. Ciri pemersatu
ialah pleomorfisme sel-selnya dan kecenderungan membentuk filamen
(hifa) bercabang. Pada beberapa kelompok taksonomi (famili) hifa-hifa itu
bersatu membentuk miselium. Banyak spesies patogenik terdapat dalam
kelompok ini, termasuk Corynebacterium diphteriae, Mycobacterium
tubercolosis, dan Actinomyces isrealli. Yang terakhir ini adalah penyebab
penyakit aktinomikosis pada manusia dan hewan-hewan lain (juga disebut
lumphy jaw atau madura foot yaitu kaki gajah).
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: sangat beragam dan pleomorfik, bentuk batang tak
beraturan, filamen, dari filamen bercabang: struktur miselium (lihat
Gambar 7 – 20)
Nonmotil
Gram positif
Aerobik, anaerobik fakultatif, atau anaerobic
Habitat: tanah, lingkungan akuatik, air, dan binatang (termasuk manusia)

22
Patogenisitas: banyak patogen penting bagi hewan (termasuk manusia) dan
tumbuhan

Gambar 7 – 17. Kelompok 14. Kokus gram positif. (Erwin F. Lessel,


penggambar)

18. Kelompok 18. Riketsia


Riketsia termasuk bakteri yang paling kecil, ukurannya berkisar
dari 0,3 sampai 0,7 µm (lebar) dan1,0 sampai 2,0 µm (panjang) mereka itu
gram negatif dan non motil. Ciri-ciri khususnya ialah sifat parasitik obligat
dan hubungannya dengan antropoda penghisap darah seperti misalnya
caplak, kutu dan tungau-tungau parasit lainnya. Riketsia hanya tumbuh
pada sel hidup lain (hewan dan serangga); mereka itu parasit obligat
intraselular. Penyebab sebagai penyakit, yaitu demam tifus, demam bercak
Rocky Mountain, tifus “scrub”, dan demam Q. Pada umumnya ditularkan
oleh serangga penghisap darah. Serangga itu menjadi terjangkiti ketika
memakan darah dan individu terinfeksi. Serangga yang terinfeksi,
menghisap darah dari individu sehat, menjangkiti individu tersebut secara
langsung dengan bagian mulutnya sewaktu menembus kulit atau kemudian
lewat kotorannya, yang masuk melalui lapisan-lapisan kulit yang robek.
Dalam kelompok ini termasuk chlamydia, juga parasit obligat
intraselular. Akan tetapi, perbanyakannya dicirikan oleh perubahan pada
bentuk menular yang kecil dan berdinding kaku (tubuh elementer) menjadi

23
bentuk tidak menular yang lebih besar dan berdinding tipis, yang
membelah diri. Spesies-spesies chlamydia adalah penyebab penyakit
trakoma, limfogranuloma venereum, uretritis, psitakosis, ornitosis, dan
penyakit-penyakit lain.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: batang pendek atau lonjong, acapkali pleomorfik; bebrapa
membentuk tubuh kokoid (tubuh elementer) yang berkembang
menjadi tubuh lebih besar dalam daur hidup yang khas (lihat ganbar 7-
21)
Gram negative
Nonmotil
Parasit obligat intraselular (kultivasi laboratoris dalam sistem kultur
jaringan atau hewan)
Habitat: serangga pembawa, burung, dan mamalia (termasuk manusia)
Patogenesitas: banyak patogen penting pada manusia dan hewan

Gambar 7-18. Kelompok 15. Batang dan kokus pembentuk endospora. (Erwin F,
Lessel, penggambar).

24
Gambar 7-19. Kelompok 16. Bakteri gram negatif berbentuk batang tak
membentuk spora (asporogen). (Erwin F, Lessel, penggambar)

19. Kelompok 19. Mikoplasma


Ciri khusus mikoplasma ialah tidak adanya dinding selsejati. Sel-
selnya terbungkus oleh suatu membran, tetapi membran ini tidak
mengandung satuan struktural, yaitu asam muramat dan asam
diaminipimelat yang terdapatdalam dinding sel bakteri lainnya dan yang
memberikan kekakuan kepada dinding sel. Ukuran sel berkisar antara bola
sangat kecil (125 sampai 250 nm) atau benda agak lonjong sampai kepada
filamen ramping dengan panjang berkisar antara beberapa mikrometer
sampai 100 µm. Mereka sangat pleomorfik. Parasit dan patogen,
menjangkiti banyak macam hewan termasuk manusia.

Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: tidak ada dinding sel sejati; kandungan sel terbungkus oleh
membran berlapis tiga yang tak kaku. Beberapa sel sangat kecil (0,2
µm).; sangat pleomorfik (Gambar 7-22)
Biasanya nonmotil
Gram negative
Anaerobik fakulatif
Habitat: selaput lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.
Patogenesitas: parasit dan patogen pada banyak macam mamalia dan
burung; beberapa mungkin patogen tumbuhan

25
Gambar 7-20. Kelompok 17. Aktinomsetes dan organisme sekerabat. (Erwin F,
Lessel, penggambar).

26

Gambar 7-21. Kelompok 18. Riketsia. (A) Rickttsia akari pada olesan yang
dibuat dari hasil kerikan peritineal mencit percobaan yang terinfeksi (x 940). (B)
R. Tsutsugamushi pada sito plasma sel terinfeksi (x 940). (C) R. Prowazwkii

26
pada kulturkantung kuning telor (x 1.500). (D) R. Tvphi pada kultur kantung
kuning telur (x 1.000). (Dari N.J. Kramis dan the rocky mountain laboratory,
U.S. public Health Service)

Gambar 7-22. Kelompok 19. Mikoplasma. (A) Mikoplasma. Koloni


Mycoplasma molare yang menunjukan penampilam “Ceplok telur”. (Atas
kebaikan S. Rosendal dan Int. J. Syst. Bacteriol, 24: 125, 1974). (B) Sketsa dari
mikrograf elektron pemayat M, pneumoniae dari kultur berumuran 6 hari yang
menunjukan bentuk-bentuk tak beraturan, filamen silang, dan tumpukan
organisme membola yang boleh jadi memperlihatkan tahap awal pembentukan
kolon (x 27.600). (C) Mikrograf elektron pemayat M, pneumoniae dari kultur
berumuran 6 hari yang memperlihatkan jaringan padat bentuk-bentuk filamen
yang tumbuh pada permukaan dan penampilan membundar organisme tersebut
dalam koloninya (x 2.650). [(B) dan (C) Atas kebaikan G. Bieberfeld dan P.
Biberfield , J. Bacteriol, 120: 855, 1970]

27

28
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Klasifikasi bakteri menurut Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriology pada umumnya diterima secara internasional. Manual ini direvisi
secara berkala untuk memanfaatkan pengetahuan baru yang menjaditersedia
melalui penelitian dan mikroorganisme dan melalui teknik baru untuk
menganalisis data yang diperoleh Bergey’s Manual edisi kedelapan yang
sekarang ini membagi semua bakteri menjadi 19 bagian (kelompok), dan
masing-masing dicirikan oleh sifat-sifat morfologi atau metabolik yang nyata.
Tekanan diberikan pada pengelompokkan bakteri yang memiliki ciri-ciri umun
dan mudah dikenali. Tidak ada usaha untuk mengatur penempatan
mikroorganisme yang mencerminkan skema suatu perkembangan evousi,
sebagaimana dilakukan banyak hal pengetahuan kita mengenai
mikroorganisme belum engkap
Bakteri, sebagaimana tampak melalui uraian singkat mengenai 19
kelompok itu yang disajikan disini, memperlihatkan keraguan yang luas.
Tidak ada organisme lain yang mempunyai kisaran ciri morfologi, fisiologi,
dan metabolik yang seluas dan menyamai bakteri. Sebagai contoh, riketsia
adalah parasit intraselular, dan sepenuhnya bergantung pada sel inang untuk
melakukan beberapa proses vital ataupun untuk memperoleh produk tertentu.
Sebaliknya, bakteri genus thiobacillis memperoleh energi dari oksidasi sulfur
dan memperoleh karbon daro karbondioksida. Mikoplasma membentuk tubuh
yang sederhana, bentuk terkecil mikroorganisme tersebut tidak dapat dilihat
jelas dengan mikroskop cahaya. Sebaliknya, streptomisetes tumbuh menjadi
filamen dengan panjang lebih dari 100 µm. Semua ini adalah bakteri.

28
Sudah sepantasnya kita mengharapkan bila Bergey’s Manual edisi
kesembilan terbit dan mengandung banyak taksa baru disamping perubahan-
perubahan dalam taksonomi. Harapan ini tidaklah berlebihan karena itu kita
harus meninjau kembali pendapat-pendapat kita sebelumnya. Pada masa yang
akan datang keputusan taksonomik akan menjadi lebih objektif dan kurang
subjektif dengan tumbuhnya pengetahuan dasar kita dan dengan dianalisisnya
data yang semakin banyak jumlahnya bagi setiap spesies itu dengan kompoter.

B. Saran
Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh
karena itu besar harapan penulis untuk pembaca mengkritisi makalah ini, baik
dari segi isi maupun dari segi penulisan makalah.
Selanjutnya, mudah-mudahan makalah ini dapat dimanfaatkan oleh
semua pembaca dan dapat dimanfaatkan. Atas kritik dan saran dari pembaca,
penulis ucapkan terimakasih.

29
DAFTAR PUSTAKA

Pelczar, dan Chan. 2013. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Pres

30

You might also like