BAB Kelompok Utama Bakteri Bergey's Manual - Kel 6
BAB Kelompok Utama Bakteri Bergey's Manual - Kel 6
BAB Kelompok Utama Bakteri Bergey's Manual - Kel 6
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kelompok Utama Bakteri” ini dengan lancar. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu matakuliah Mikrobiologi, ibu Ilah Nurlaelah, S.Pd., M.Si.
Kuningan, 2018
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ........................................................................................................
ii
C. Tujuan .....................................................................................................................
2
B. Dunia Prokariotae....................................................................................................
3
C. Kriteria Untuk Penentuan Utama Bakteri................................................................
4
D. Kelompok-KelompokUtama Bakteri.......................................................................
32
ii
A. Kesimpulan..............................................................................................................
32
B. Saran........................................................................................................................
33
34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri, berasal dari kata latin Bacterium (jamak, bacteria) merupakan
kelompok raksasa dari organisme hidup. Bakteri memiliki ukuran yang sangat
kecil (mikroskopis) dan kebanyakan uniseluler (bersel tunggal), dengan
struktur sel yang relative sederhana tentang nucleus/inti sel, sitoskeleton dan
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri adalah organisme yang paling berkelimpahan dari semua
organisme. Bakteri tersebar (berada dimana-mana) di tanah, air dan sebagai
simbiosis dari organisme lain. Banyak bakteri yang bersifat pathogen. Bakteri
biasanya hanya berukuran 0,5-5 µm. Bakteri umumnya memiliki dinding sel,
seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi yang sangat berbeda.
Banyak yang bergerak menggunakan flagella, yang berbeda dalam strukturnya
dari flagella kelompok lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriologi?
2. Apa saja divisi dari dunia prokariotae?
3. Bagaimana kriteria untuk penentuan utama bakteri?
4. Apa saja kelompok-kelompok utama bakteri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriologi.
2. Untuk mengetahui dan memahami divisi dari dunia prokariotae.
3. Untuk mengetahui dan memahami kriteria untuk penentuan utama bakteri.
4. Untuk mengetahui dan memahami kelompok-kelompok utama bakteri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
tidak ada stupun system klasifikasi yang disetujui. Bersama dengan pemberian
semua spesies yang diakui.
B. Dunia Prokariotae
Bergey’s Manual, edisi ke-8, mengakui prokariota sebagai dunia yang
mencakaup bakteri. Penunjukan ini berpatokan pada hasil-hasil penelitian
yang dilakukan selama daswarsa terakhir mengenai struktur sel. Pengakuan
terhadap organisasi sel prokariota ini merupakan alat untuk menetapkan
perbedaan antara bakteri dari jasad-jasad renik yang lain. Ciri penyisih yang
umum dalam dunia bakteri ialah struktur prokariotikanya (sifat-sifat sel
prokariotiknya ditemukan dalam bab 2). Prokariota adalah suatu dunia yang
ditetapkan olah ciri-ciri sel dan bukan oleh ciri-ciri organisme. Dunia ini
dibagi menjadi dua divisi, yaitu Cyanobacteria dan Bacteria.
1. Divisi Cyanobacteria
Pada Bergey’s Manual sebelum edisi ke 8, divisi cyanobacteria
disebut algae hijau biru. Kenyataanya bahwa mereka itu prokariota
membuat organisme dimasukan sebagai anggota dalam dunia prokariota.
Akan tetapi. Mereka itu p[rokariota yang fototrofik yang melakukan
fotosintesis dengan cara yang serupa seperti yang digunakan tumbuhan
hijau dan berlainan dengan cara yang dipakai olaeh bakteri-bakteri
fotosintetik lainya; prosesnya aerobic dan donor electron disini ialah air.
Fotopigmenya mencakup klorofil dan fikobiliprotein. Beberapa terdapat
tunggal dan yang lain terdiri dari rantaian sel ataupun filament yang lurus
ataupun bercabang. Reproduksi dapat dengan pembelahan biner, dengan
pembelahan bahurangkap, atau dengan pembebasan eksospora dengan
secara berturut-turut. Bentuk-bentuk seperti filament dapat berkembang
biak dengan fragmentasi filamenya atau dengan pembebasan ujung rantai-
rantai pendek sel-sel motil.
2. Divisi Bacteria
Mikroorganisme dalam divisi ini bersel satu dan kadang kala
memperlihatkan penataan yang sederhana. Perkembangbiakannya khas
dengan pembelahan biner. Pada beberapa, motilitas disebabkan adanya
3
flagella; dan pada yang lain, karena mekanisme lain. Endospore dihasilkan
oleh beberapa spesies. Kecuali pada beberapa, sel-sel individu dikelilingi
didinding sel yang kaku yang terbuat dari peptidoglikan.
Spesies-spesies yang mapu berfotosintesis melakukan proses itu
berlarian dari sianobakteri. Dalam divisi Bakteria, proses itu anaerobic dan
donor electron dalam hal ini ialah suatu substansi yang bukan air. Juga
terdapat perbedaa dalam macam pigmen fotosintetik yang terkandung
didalam sel dalam kedua divisi ini, yaitu Cyanobakteria dan Bakteria.
Untuk bakteri, pigmen fotosintetik yang umu ialah bakterioklorofil.
4
lain dengan family; akan tetapi, semuanya berakhir dengan genus dan spesies.
Pencirian semua spesies bakteri yang baru ini diakui (atau diterima) termasuk
dalam Bergey’s Manual.
5
disebut tubuh buah (struktur yang membentuk spora) terdiri dari lendir dan
sel. Tubuh buah ini sering kai berwarna cerah dan dapat tumbuh sampai
mencapai dimensi makroskopik (lihat Gambar 7-2 dan 7-3). Sel-sel
individu dapat meluncur pada permukaan padat tetapi tidak mempunyai
flagela. Mekanisme yang menghasilkan gerak ini belum diketahui. Macam
ini, Cytophagales, juga memperlihatkan bentuk gerak meluncur. Sel-sel
berbentuk batang dan dapat dijumpai satu-satu, atau sebagai filamen atau
dalam penataan seperti diperlihatkan pada Gambar 7-4. Bakteri ini telah
diteliti secara sporadis dan terbatas. Banyak yang belum diketahui
mengenai jasad renik ini.
Ciri-ciri terpilih
Bentuk sel: batang, bola, atau filamen.
Gram negatif.
Motil karena gerak luncur perlahan pada permukaan: tak ada motil organel
lokomotor.
Sel-sel dapat terbenam dalam lendir.
Beberapa membentuk tubuh buah (Gambar 7-2 dan 7-3).
Habitat: tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akutik.
6
diantara spesies. Bakteri ini terdapat dalam air. Limbah, dan air buangan
industri. Sebagaimana bakteri hancur, banyak yang belum diketahui
tentang organisme ini.
Ciri-ciri terpilih
Sel terbungkus dalam selongsong yang terbuat dari deposit senyawa-
senyawa besi dan mangan yang tak larut.
Bentuk sel: batang atau seperti filamen.
Motil karena falagel atau nonmotil.
Beberapa bentuk pelekap (dasar penghisap) yang dipergunakan untuk
menempelkan diri pada permukaan
Gram negatif.
Habitat: lingkungan akuatik, lumpur.
Gambar 7-3. Kelompok 2. Bakteri lancur. Stadia pembentukan tubuh buah pada
miksobakter. Chonromyces crocatus. Stadia awal: (A) Stadia permulaan agregasi
sel vegetatif; (B) Stadium ceplok telur memperlihatkan arah sel-sel tipis; (C)
pembentukan struktur seperti bola dan tangkai. Stadia lanjut; (D) Stadia
permulaan pembentukan sporangia (spora); (E) Pembentukan sporangia setlah
pemanjangan tangkai mencapai panjang maksimum. Ukuran struktur-struktur ini
bervariasi dari kira-kira 10 sampai 60µm. (Dari P. L. Grilione dan J. Pangborn,
J. Bacterial 124: 1558, 1975).
7
Gambar 7-4. Kelompok 2. Bakteri luncur. Spesies-spesies dari ordo
Cytophagales: (A) Flexibacter polymorphus. Sel-sel dikumpulkan pada
permukaan saringan membran Nucleopora (x 730), (Ataskebaikan H.F Ridgeway.
Jr., Scripps institution of Oceanography). (B) Filamen-filamen bakteri luncur
Herpetosiphon giganteus pada agar memeprlihatkan “struktur bola” (daerah
membesar seperti bola yang cerah) (x 500). (Atas kebaikan Hans Reichenbach).
(C,D) simonsiella sp. Memperlihatkan sel-sel tertata bersebelahan membentuk
filamen dengan permukaan-permukaan sel-sel sebelah ujung membundar. (C)
Mikrogaf elektron payar (x 2.200); (D) Mikrograf elektron transmisi irisan tipis
(x 20.000). (Atas kebaikan J. Pangborn dan daisy kuhn). (E) Fotomikrograf
Thiothrix sp. Ini menggambarkan melekatnya trikom (rantaian sel vegetatif) pada
suatu bneda yang sama ( x 420). (Atas kebaikan F. E Palmer dan E. J Ordal). (F)
Morfologi sel dan pola penataan sel. Viteoscilla (Atas kebaikan V. B. D Skerman).
8
ujung-ujung beberapa prosteka. Bakteri lain dalam kelompok ini
mmebentuk pelekap. Struktur ini muncul pada suatu ujung sel dan terdiri
dari bahan dinding sel dan membran dengan bahan adhesif pda ujungnya.
Alat ini memungkinkan bakteri ini melengketkan dirinya pada permukaan.
Ciri-ciri terpilih
Sel dengan prosteka atau pelekap (lihat Gambar 7-6).
Perbanyak dengan berkuncup dan membelah beberapa spesies motil
karena falgel kurub, spesies lain nonmotil.
Bentuk sel: bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing; beberapa
menunjukan pertumbuhan seperti hifa (filamen).
Habitat: tanah, lingkungan akuatik.
5. Kelompok 5. Spiroket
Bakteri ini mencirikan sel-sel langsing, lentur, berpilin-pilin.
Bebagai spesies mempunyai ukuran panjang yang berkisar antara 3 sampai
500µm. Dapat bergerak dengan berbagai cara. Beberapa adalah saprofit
dan yang lain parasit. Penyebab penyakit sifilis. Treponema pallidium,
termasuk kelompok ini. Treponema pallidium adalah parasirobligat yang
hnaya tumbuh pada jaringan hidup (lihat Gambar 7-7).
Ciri-ciri terpilih
9
Dinding sel: lentur (tidak kaku)
Morfologi sel: langsing, terpilin (spiral); ukuran, bentuk ujung, dan
derajat pilinnya merupakan ciri pembeda (lihat Gambar 7-8).
Perbanyak dengan pembelahan melintang.
Motil karena rotasi cepat sepanjang sumbu panjang spiralnya ataupun
karena lenturnya sel-selnya; gerak obeng.
Banyak spesies gram negatif.
Habitat: tanah dan lingkungan akuatik; setiap jaringan atau organ
vaskular pada tubuh, termasuk daerah genetial (alat kelamin) dan
sistem saraf pusat pada manusia dan binatang lain.
Patogenesitas: beberapa spesies patogenik terhadap manusia dan binatang
lain.
Ciri-ciri terpilih
Dinding sel: kaku
Bentuk sel: batang berpilin-pilin, beberapa dengan satu atau lebih putaran
lengkap (lihat Gambar7-9)
Motil karena flagela
Gram negative
Habitat: lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernaan,
dan rongga mulut hewan (termasuk manusia)
Patogenesitas: beberapa spesies patogenik bagi binatang (termasuk
manusia).
10
Gambar 7-6. Kelompok 4. Bakteri kuncup dan/atau berapendiks. (A) Bakteri
kuncup menunjukan prosteka. (Erwin, F. Lessel, penggambar). (B) Bakteri
bertangkai (berapendiks). Sel-sel Caulobacter melekat pada pelengkap umum
dan memperlihatkan pola roset. (Atas kebaikan V.B.D. Skerman). (C) Bakteri
bertangkai (berapendiks). Struktur batang Caulobacter. Perhatikan flagellum
pada ujung berlawanan (x 13.000). (Atas kebaikan A.L. Houwink dan W. van
Iterson, Biochem Biophys Acta, 5: 10, 1950).
11
kelinci, misalnya jika darah kelinci masuk ke dalam luka iris atau luka
gores.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri, yaitu
0,5–1,0 µm x 1,5 – 3 µm (lihat Gambar 7 – 10)
Motil karena flagella atau nonmotil
Aerobic
Gram negatif
Gambar 7-7. Suatu mikrograf electron Treponema pallidum yang tumbuh pada
kultur jaringan kelinci. Sel-sel Treponema menempel pada sel-sel kelinci. (Atas
kebaikan Thomas Fitzgerald dan I Bacterial 130: 1333, 1977).
12
perlu digunakan banyak sekali uji tambahan (biokimia, fisiologi, dan/atau
serologi) untuk mengidentifikasi spesies. Banyak skema uji laboratorium
yang seteliti-telitinya secara khusus dikembangkan untuk mencirikan dan
mengidentifikasi bakteri dalam kelompok ini.
Salah satu spesies bakteri yang diteliti secara teramat luas ialah
Escherichia coli, anggota kelompok ini. Bakteri ini, karena merupakan
penghuni normal dalam saluran pencernaan manusia dan hewan, maka
digunakan secara luas sebagai indicator pencernaan.
Bakteri dalam kelompok ini juga mengakibatkan banyak infeksi
pada saluran pencernaan makanan (enteric) manusia dan hewan, juga
penyebab penyakit pada beberapa tanaman. Beberapa contoh ialah
Shigella spp yang menyebabkan disentri, Salmonella spp yang
menyebabkan demm tifoid dan infeksi-infeksi enteric lainnya, Yersinia
pestis yang menyebabkan pes dan Vibrio cholera penyebab penyakit
kolera. Spesies dari genus Erwinia menyebabkan penyakit tumbuhan.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: batang pendek (0,5 – 1,0 x 1,0 – 3,0 µm) : banyak sekali
kesamaan morfologi pada sel-sel diantara taksa (lihat gambar 7-11).
Motil, sel-selnya peritrikus (yakni flagella secara merata tersebar di
seluruh permukaan sel) atau nonmotil.
Ciri-ciri biokimiawi: banyak sekali terjadi perubahan pada substrat, dan
keterangan ini memberikan cara-cara dasar untuk pembedaan dan
identifikasi spesies.
Anaerobic Fakultatif
Gram negative
Habitat: lingkungan akuatik, tanah, makanan, air seni, tinja
Patogenesitas: banyak spesies patogenik bagi manusia dan hewan :
beberapa patogenik bagi tumbuhan.
13
Gambar 7-8. Kelompok 5. Spiroket. Perhatikan perbedaan dalam hal sifat pilinan
pada sel yang berbeda-beda. (Erwin F. Lessel, penggambar)
14
Gambar 7-9. Kelompok 6. Spiroket. Bakteri spiral dan lengkung. (Erwin F.
Lessel, penggambar)
15
Patogenisitas: beberapa spesies patogenik untuk manusia, terutama
Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria meningitidis.
Gambar 7 – 10. Kelompok 7. Batang dan kokus aerobic gram negative. (Erwin F.
lessel, penggambar).
16
Gambar 7 – 11. Kelompok 8. Batang anaerobik fakultatif gram negatif. (Erwin F.
Lessel, penggambar)
Ciri-ciri terpilih
Autotrofik (energi diperoleh dari oksidasi senyawa-senyawa anorganik,
misalnya amonia dan nitrit, belerang dan senyawa-senyawa belerang
tereduksi, atau besi dan mangan)
Morfologi sel: bulat, batang, spiral membran berlapis banyak pada
beberapa spesies; bakteri pengoksidasi belerang dapat menyimpan
butir-butir belerang (lihat Gambar 7 – 15)
Motil karena flagela atau nonomotil
Gram negative
17
Habitat: tanah, limbah, lingkungan akuatik; lingkungan-lingkungan
alamiah yang banyak mengandung belerang, besi atau mangan,
misalnya air tambang asam dan sumber air panas belerang.
18
Autotrofik atau heterotrofik: energi dihasilkan dari oksidasi hidrogen atau
format atau asetat dengan pembentukan metan dan CO2
Morfologi sel: bola, batang, spiral
Motil karena flagela kutub atau nonmotil
Gram positif atau gram negative
Anaerobik
Beberapa spesies termofilik
Habitat: saluran gastrointestinal pada binatang, endapan pada lingkungan
akuatik, dan limbah
Gambar 7 – 13. Kelompok 10. Kokus dan kokobasillus gram negatif. (Erwin F.
Lessel, penggambar).
19
Nonmotil
Gram positif
Anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik
Heterotrofik: persyaratan nutrien berkisar luas
Habitat: tanah,air tawar; kulit dan selaput lendir pada binatang berdarah
panas, termasuk manusia
Patogenisitas: beberapa spesies merupakan patogen penting pada hewan
(termasuk manusia); banyak yang saprofitik.
Gambar 7 – 14. Kelompok 11. Kokus anaeorobik gram negatif. (Erwin F. Lessel,
penggambar).
20
Habitat: tanah, air, lingkungan akuatik. Saluran pencernaan hewan
(termasuk manusia)
Patogenisitas: beberapa spesies patogenik bagi hewan (termasuk manusia)
dan beberapa menyebabkan peracunan makanan.
16. Kelompok 16. Bakteri batang gram positif tak membentuk spora
Kelompok ini hampir seluruhnya terdiri dari laktobasilus, yaitu
bakteri berbentuk batang dan membentuk spora yang erat hubungannya
dengan susu dan produk susu. Mereka mampu memfermentasikan gula
susu (laktose) menjadi asam laktat dan asam-asam lain. Dapat dijumpai
dalam hewan yang melakukan fermentasi dan produk tumbuhan serta
dalam rongga mulut, vagina, dan saluran pencernaan manusia dan hewan.
Mereka tidak dianggap patogenik.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: basilus terdapat tunggal atau dalam rantai (lihat Gambar 7-
19)
Nonmotil
Gram positif
Anaerobik atau anaerobik fakultatif
Ciri-ciri metabolik: asam laktat merupakan produk akhir yang khas dari
fermentasi
21
Habitat: produk persusuan, produk-produk dari daging dan butiran (grain),
air, limbah, serta produk fermentasi; rongga mulut, vagina, serta
saluran pencernan makanan hewan (termasuk manusia).
22
Patogenisitas: banyak patogen penting bagi hewan (termasuk manusia) dan
tumbuhan
23
bentuk tidak menular yang lebih besar dan berdinding tipis, yang
membelah diri. Spesies-spesies chlamydia adalah penyebab penyakit
trakoma, limfogranuloma venereum, uretritis, psitakosis, ornitosis, dan
penyakit-penyakit lain.
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: batang pendek atau lonjong, acapkali pleomorfik; bebrapa
membentuk tubuh kokoid (tubuh elementer) yang berkembang
menjadi tubuh lebih besar dalam daur hidup yang khas (lihat ganbar 7-
21)
Gram negative
Nonmotil
Parasit obligat intraselular (kultivasi laboratoris dalam sistem kultur
jaringan atau hewan)
Habitat: serangga pembawa, burung, dan mamalia (termasuk manusia)
Patogenesitas: banyak patogen penting pada manusia dan hewan
Gambar 7-18. Kelompok 15. Batang dan kokus pembentuk endospora. (Erwin F,
Lessel, penggambar).
24
Gambar 7-19. Kelompok 16. Bakteri gram negatif berbentuk batang tak
membentuk spora (asporogen). (Erwin F, Lessel, penggambar)
Ciri-ciri terpilih
Morfologi sel: tidak ada dinding sel sejati; kandungan sel terbungkus oleh
membran berlapis tiga yang tak kaku. Beberapa sel sangat kecil (0,2
µm).; sangat pleomorfik (Gambar 7-22)
Biasanya nonmotil
Gram negative
Anaerobik fakulatif
Habitat: selaput lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.
Patogenesitas: parasit dan patogen pada banyak macam mamalia dan
burung; beberapa mungkin patogen tumbuhan
25
Gambar 7-20. Kelompok 17. Aktinomsetes dan organisme sekerabat. (Erwin F,
Lessel, penggambar).
26
Gambar 7-21. Kelompok 18. Riketsia. (A) Rickttsia akari pada olesan yang
dibuat dari hasil kerikan peritineal mencit percobaan yang terinfeksi (x 940). (B)
R. Tsutsugamushi pada sito plasma sel terinfeksi (x 940). (C) R. Prowazwkii
26
pada kulturkantung kuning telor (x 1.500). (D) R. Tvphi pada kultur kantung
kuning telur (x 1.000). (Dari N.J. Kramis dan the rocky mountain laboratory,
U.S. public Health Service)
27
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi bakteri menurut Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriology pada umumnya diterima secara internasional. Manual ini direvisi
secara berkala untuk memanfaatkan pengetahuan baru yang menjaditersedia
melalui penelitian dan mikroorganisme dan melalui teknik baru untuk
menganalisis data yang diperoleh Bergey’s Manual edisi kedelapan yang
sekarang ini membagi semua bakteri menjadi 19 bagian (kelompok), dan
masing-masing dicirikan oleh sifat-sifat morfologi atau metabolik yang nyata.
Tekanan diberikan pada pengelompokkan bakteri yang memiliki ciri-ciri umun
dan mudah dikenali. Tidak ada usaha untuk mengatur penempatan
mikroorganisme yang mencerminkan skema suatu perkembangan evousi,
sebagaimana dilakukan banyak hal pengetahuan kita mengenai
mikroorganisme belum engkap
Bakteri, sebagaimana tampak melalui uraian singkat mengenai 19
kelompok itu yang disajikan disini, memperlihatkan keraguan yang luas.
Tidak ada organisme lain yang mempunyai kisaran ciri morfologi, fisiologi,
dan metabolik yang seluas dan menyamai bakteri. Sebagai contoh, riketsia
adalah parasit intraselular, dan sepenuhnya bergantung pada sel inang untuk
melakukan beberapa proses vital ataupun untuk memperoleh produk tertentu.
Sebaliknya, bakteri genus thiobacillis memperoleh energi dari oksidasi sulfur
dan memperoleh karbon daro karbondioksida. Mikoplasma membentuk tubuh
yang sederhana, bentuk terkecil mikroorganisme tersebut tidak dapat dilihat
jelas dengan mikroskop cahaya. Sebaliknya, streptomisetes tumbuh menjadi
filamen dengan panjang lebih dari 100 µm. Semua ini adalah bakteri.
28
Sudah sepantasnya kita mengharapkan bila Bergey’s Manual edisi
kesembilan terbit dan mengandung banyak taksa baru disamping perubahan-
perubahan dalam taksonomi. Harapan ini tidaklah berlebihan karena itu kita
harus meninjau kembali pendapat-pendapat kita sebelumnya. Pada masa yang
akan datang keputusan taksonomik akan menjadi lebih objektif dan kurang
subjektif dengan tumbuhnya pengetahuan dasar kita dan dengan dianalisisnya
data yang semakin banyak jumlahnya bagi setiap spesies itu dengan kompoter.
B. Saran
Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh
karena itu besar harapan penulis untuk pembaca mengkritisi makalah ini, baik
dari segi isi maupun dari segi penulisan makalah.
Selanjutnya, mudah-mudahan makalah ini dapat dimanfaatkan oleh
semua pembaca dan dapat dimanfaatkan. Atas kritik dan saran dari pembaca,
penulis ucapkan terimakasih.
29
DAFTAR PUSTAKA
30