Myxobolus Genap
Myxobolus Genap
Myxobolus Genap
Morfologi
Myxobolus memiliki bentuk seperti buah pir atau biji semangka yang terbungkus
dalam modul yang berisi ribuan spora (Isfandi, 2011), spora Myxobolus berbentuk oval
atau membulat, memiliki sporoplasma yang dihasilkan oleh mytospora. Sporoplasma
Myxobolus memiliki dua inti (binukleat) dengan vakuola iodinophilous yang terletak
pada bagian posterior spora (Hoffman, 1999) Myxobolus memiliki dua kapsul polar
berbentuk pyriformis berukuran sama ( equal ) dan terletak pada bagian anterior sporan
(Anshary, 2008)
Molnar et al (2006) menyatakan dalam kapsul polar terdapat filamen polar yang
berbentuk spiral dan terletak tegak lurus terhadap sumbu longtudinal kapsul polar.
Kapsul polar memilki panjang berkilsa 8 – 9 nano meter dan lebar 2,5 – 3 nano meter (
Eiras et al., 2005 ). Sedangkan panjang rata-rata spora yaitu 10,5 nano meter dengan
lebar 6,6 nano meter dan ketebalan 3,9 nano meter ( Caffara et al., 2009 ).
Menurut Brinkhurst (2002) umumnya spora myxosporea terdiri atas dua dinding
spora, yang dibatasi oleh sebuah garis. Pada dinding spora terdapat satu atau dua polar
kapsul yang penting untuk identifikasi. Struktur spora Myxobolus dapat di lihat pada
gambar berikut
2. Siklus hidup
Siklus Hidup Myxobolus pada caci Oligochaeta terjadi bila nodul pecah dan
mengeluarkan spora. Spora menyebar di perairan sebagai plankton dan termakan oleh
cacing oligochaeta. Spora masuk ke dalam saluran pencernaan hingga usus, setelah itu spora
berkembang menjadi sporoplasma. Menurut yokoyama et al. (2012) parasit yang mengalami
perkembangan jaringan usus akan menghasilkan aktinospora ( stadium infektif untuk ikan).
Woo dan Buchmann (2011) menjelaskan aktinospora yang telah matang keluar dari
tubuh cacing ke lingkungan melalui feses atau ketika inang mati serta melalui tertelannya
cacing oleh ikan. Siklus hidup Myxobolus dapat dilihat pada gambar berikut .
3. Gejala klinis
Prevalensi serangan bervariasi dari rendah sampai berat dengan moralitas berpora
kronis. Diagnosis Myxobolusis dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan secara visual
terhadap tingak laku dan gejala klinis. Pengamatan lebih lanjut dapat dilakukan secara
mikroskopis.
Pencegahan parasit ini merupakan solusi terbaik sebab pengobatannya masih sulit
dilakukan karena parasit ini mempunyai kista yang mengelilingi spora. Pencegahan
Myxobolusis dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air yang optimum untuk kehidupan
ikan disertai pemberian pakan yang berkualitas. Selain itu, pencegahan Myxobolusis dapat
dilakukan melalui desinfeksi kolam, karantina ikan yang terinfeksi serta sterilisasi air masuk
(Noga,2010)
Daftar Pustaka
Skripsi Kolerasi Kualitas Air dengan Prevalensi Myxobolus pada Ikan Koi (cyprinus carpio) Di
sentra Budidaya ikan koi kabupaten Blitar, JAWA TIMUR.