Analisis Senyawa Kimia
Analisis Senyawa Kimia
Analisis Senyawa Kimia
net/publication/307700135
CITATIONS READS
0 621
5 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Gunawan Pasaribu on 29 September 2017.
ABSTRACT
Dryobalanops aromatica is a woody plant that produces non timber forest product such oil and crystal. The
chemical composition information is important for oil utilization and specific marker of the material. Traditionally, oil
quality was grouped based on its colour. The whiter the colour, the better the quality. This paper examines the chemical
content of four oil groups and two kinds of crystal. The examination was carried out in Gas Chromatography Mass
Spectrometry (GCMS). The results show that the oil of Dryobalanops aromatica 1 contains borneol up to 26.02%,
D. aromatica 2 contains 13.95%, D. aromatica 3 contains 24.03%, and D. aromatica 4 contains 1.09% in
longiborneol form. Meanwhile, crystal 1 contains 92.70% of borneol and crystal 2 contains 90.73%. Borneol compound
can act as chemical marker of Dryobalanops aromatica.
Keywords: Dryobalanops, oil, crystal, GCMS, borneol
ABSTRAK
Dryobalanops aromatica merupakan tumbuhan berkayu yang memproduksi hasil hutan bukan kayu
seperti minyak dan kristal. Informasi komposisi senyawa kimia penting diketahui dalam rangka
pemanfaatan dan penciri suatu bahan. Berdasarkan informasi dari masyarakat lokal, minyak
dikelompokkan berdasarkan warnanya. Semakin putih warna minyak, semakin baik kualitas. Tulisan ini
menyajikan komposisi senyawa kimia dari minyak dan kristal Dryobalanops aromatica menggunakan
kromatografi gas spektrometri massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak Dryobalanops
aromatica 1 mengandung borneol sebesar 26,02%, D. aromatica 2 mengandung 13,95%, D. aromatica 3
mengandung 24,03%, D. aromatica 4 mengandung 1,09% dalam bentuk longiborneol. Sementara untuk
kristal 1 mengandung 92,70% borneol dan kristal 2 mengandung 90,73%. Senyawa borneol merupakan
senyawa penciri Dryobalanops aromatica.
Kata kunci : Dryobalanops, minyak, kristal, GCMS, borneol
21
Penelitian Hasil Hutan Vol. 32 No. 1, Maret 2014: 21-26
kayat), Dryobalanops keithii Symington (kapur Padahal hasil olahan getah D. aromatica ini di
gumpait), dan Dryobalanops oblongifolia Dyer atau pasaran dikenal dengan nama Borneol
kapur keladan (Heyne, 1987). mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi,
Umumnya pemanfaatan Dryobalanops spp. tetapi belum banyak yang mengetahui bagaimana
selama ini lebih kepada kayunya untuk balok, tiang cara mengolah getah Dryobalanops menjadi kristal
dan konstruksi atap, papan pada bangunan Borneol. Oleh sebab itu perlu dicari teknologi
perumahan dan jembatan, serta juga dipakai yang tepat untuk mengolah getah menjadi kristal,
untuk perkapalan, peti (koper) dan mebel. sehingga kemurnian borneol tetap terjaga.
Kecuali beberapa jenis Dryoblanops seperti Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
aromatica, terkenal sebagai penghasil barus atau HHBK bersumber getah dan minyak perlu
kamper. Di Korea dan Jepang, pohon yang dilakukan penelitian menyeluruh terhadap minyak
menghasilkan barus atau kamper ini dikenal dan kristal Dryobalanops sehingga dalam
dengan nama Cinnamomum camphora dari Famili pengembangannya sudah dikuasai teknologi
Lauraceae, sedangkan kamper di Indonesia pengolahannya. Tulisan ini menyajikan sifat fisik
diperoleh dari pohon Dryobalanops aromatica dan analisis senyawa borneol dari minyak dan
Gaertn, yang masuk dalam Famili Dipterocarpaceae. kristal Dryobalanops aromatica dengan mengguna-
Di Pulau Sumatera, pohon kapur tumbuh liar kan kromatografi gas spektrometri massa
pada lahan datar, dengan serapan air yang baik (GCMS).
maupun pada daerah lereng bukit di hutan tropis
yang mencapai ketinggian hingga 500 meter dari
permukaan laut. Umumnya pohon ini tumbuh II. METODE PENELITIAN
dengan ukuran diameter batang yang besar dan
membentuk barisan pohon dengan ketinggian A. Bahan dan Alat
yang relatif sama dan rata (Whitten A.J., 1984;
Bahan yang digunakan adalah sebanyak empat
Simarangkir, 2000). Pada abad ke-17, selain di
jenis minyak dan dua jenis kristal Dryobalanops
daerah Barus pohon ini juga banyak tumbuh di
aromatica yang diperoleh dari Subulussalam,
daerah Dairi dan Kelasan yang merupakan daerah
Propinsi Aceh (Gambar 1). Peralatan yang
pegunungan, serta di tepi sungai Cinendang,
digunakan antara lain: erlenmeyer, gelas kimia,
Singkel (Vurren,1908 dalam Sutrisna, 2008). Getah
gelas ukur, buret, kompor gas, spatula, ekstraktor,
diambil dari batang pohon dan selama ini
magnetic stirrer, penyaring, timbangan, termometer,
langsung dijual, sehingga nilai jual lebih rendah
stopwatch dan kromatografi gas spektrometri
dibanding apabila getah diolah terlebih dahulu.
massa serta alat-alat bantu lainnya.
22
Analisis Senyawa Kimia Dryobalanops aromatica (Gunawan Pasaribu, et al.)
23
Penelitian Hasil Hutan Vol. 32 No. 1, Maret 2014: 21-26
B. Analisis Kualitas Minyak dan Kristal yaitu senyawa borneol 21,30% dan endo-borneol
sebanyak 33,30%. Hasil uji bioaktivitas me-
Hasil analisis minyak dan kristal tersebut nunjukkan bahwa minyak ini mampu mem-
disajikan disajikan pada Tabel 2. perbaiki sistim saraf dan obat penenang serta
Dari analisis yang dilakukan pada 4 jenis sebagai aroma terapi.
minyak, menunjukkan bahwa minyak 1 memiliki Senyawa borneol pada kristal 1 (Gambar. 2)
senyawa borneol yang paling tinggi, diikuti dan 2 sangat tinggi, karena berada pada kisaran
minyak 3, minyak 2 dan minyak 4. Kandungan diatas 90%. Kandungan senyawa borneol pada
senyawa borneol pada penelitian ini lebih tinggi kristal ini hampir mendekati kemurnian.
dari penelitian yang dilakukan oleh Koo et al. Kandungan borneol pada minyak dan kristal
(2004). Bahwa hasil identifikasi senyawa yang cukup tinggi berpotensi dimanfaatkan dalam
Dryobalanops aromatica dan uji bioaktifitasnya yang bidang farmasi. Hal ini disebabkan karena borneol
ada di pasar tradisional di Yeongchon, Korea, dalam dunia pengobatan sangat banyak
24
Analisis Senyawa Kimia Dryobalanops aromatica (Gunawan Pasaribu, et al.)
dimanfaatkan terutama untuk aplikasi eksternal. murni bersifat racun yang dapat mengakibatkan
Aplikasi yang banyak terutama untuk luka, luka kekacauan mental. Borneol di China dikenal juga
bakar, nyeri reumatik, wasir, penyakit kulit, dan dengan nama Bing Pian (Huo, 1995). Salah satu
ulserasi dari mulut, telinga, mata, dan hidung. penggunaannnya adalah sebagai bahan tambahan
Hampir selalu digunakan dalam formula pada pembalut wanita (bio panty) yang
kompleks, dan biasanya terdiri atas 1,6-8,5% dari bermanfaat untuk mengurangi kesakitan dan
total resep (Dharmananda, 2003). tekanan ketika haid, mengurangi kesakitan otot
Di bidang industri, borneol murni bersama dan sendi, membantu membersihkan darah beku,
juga isoborneol digunakan sebagai bahan baku dan mencegah perkembang biakan kuman
penyusun parfum dan bahan pengester. Borneol (Yuhana, 1991).
25
Penelitian Hasil Hutan Vol. 32 No. 1, Maret 2014: 21-26
BORNEOL
26