10 59 1 PB
10 59 1 PB
10 59 1 PB
Oleh:
Legisnal Hakim
Abstract
Motor diesel is growing rapidly now, and have a better performance, technology and
construction machinery has undergone innovation - innovation that spectacular, fuel system, air
intake systems and other systems, which can support the engine performance is also experiencing a
very recent innovation. Diesel engines are usually called compression ignition engine (compression
ignition engines), how ignition fuel is done by spraying fuel into the air that has been pressurized
and high temperature.
Currently diesel engine with a small total volume produce big power, is none other than the
already wide use of the turbo charger to add the intake air pressure and increase the effective
pressure, increased air temperature in the cylinder so the engine power increased by approximately
25% compared to engines without turbo chargers . Turbo Charger driven by exhaust gases from
combustion, where the turbo charger has two main components of the turbine wheel, made of heat-
resistant cast metal and compressor wheels, made of aluminum alloy in rollers and then done.
Dominant turbine wheel gets the direct heat from the remaining combustion gases, and,
temperature of exhaust gas turbo-diesel engine that uses a range between 600 - 7000C. There is also
a diesel engine equipped with cooling air before the air entered keselinder with the aim of avoiding
severe decline in the volume of fresh air which affects the amount of air which is input / smoked.
Failure may occur in turbine wheel that may be caused by gas temperature and exhaust gas quality
is not normal, with the theoretical analysis of thermodynamics can be calculated based on the
assumption that pressure is not normal.
4. Penyetelan celah katup, saringan udara dan motor diesel dengan ruang bakar terbuka atau
bahan bakar juga sangat perannya untuk penyemprotan tidak langsung
menjaga tenaga motor diesel tetap stabil. Untuk menghasilkan temperatur yang
Dari keempat syarat motor diesel ini sangat ideal yang diharapkan dapat mengahasilkan
besar pengaruhnya terhadap tenaga motor daya maksimal maka ada beberapa hal perlu
diesel diperhatikan yaitu :
a Kerja mekanis gas pembakaran
2. DASAR TEORI b Bahan bakar dan pembakaran
Motor diesel empat tak yang dominan c Diagram siklus ideal dan siklus sebenarnya
digunakan pada saat ini, dan prinsip empat tak d Daya poros dan kerugian – kerugiannya.
lebih baik untuk menghasilkan panas dan Disini akan dibahas siklus udara yang
pembakaran yang sempurna dibandingkan biasanya dipergunakan sebagai siklus ideal
dengan mesin dua tak. Proses siklus untuk menganalisa siklus motor bakar
termodinamika pada motor diesel empat tak berdasarkan teori. Fluida kerja siklus udara
ada 2 type siklus secara teoritis yang dianggap sebagai gas ideal yang mempunyai
dikembangkan yaitu siklus tekanan konstan, kalor spesifik dan berat molekul tertentu yang
ini biasanya digunakan pada motor diesel yang konstan. Dimana : berat molekul ( M ) =
putaran rendah, dan siklus gabungan ini 29 ; kalor spesifik (Cp ) = 0,29 kcal/kg K ; dan
biasanya digunakan pada motor diesel putaran Cv = 0,1715 kcal/kg K ).yang dimaksud
tinggi. Secara teoritis proses siklus dengan gas ideal ialah setiap gas yang
diasumsikan siklus ideal atau siklus udara, memenuhi hubungan.
dengan beberapa idealisasi sebagai berikut : ̅
PV = GRT atau Pv = RT atau
1. Fluida kerja didalam selinder adalah udara,
Dimana :
dianggap sebagai gas ideal dengan
P = tekanan gas, kg/m2
konstanta kalor yang konstan.
v = volume spesifik dari gas, m3/kg
2. Proses kompresi dan ekspansi berlangsung
V = volume gas, m3
secara isentropik.
G = berat gas, kg
3. Proses pembakaran dianggap sebagai
M = berat molekul dari gas, kg/kmol
proses pemanasan fluida kerja.
R = konstanta gas, m kg/kg K = 29,3 m kg/kg
4. Pada akhir proses ekspansi, yaitu pada
K untuk udara
waktu torak mencapai TMB, fluida kerja ̅ = konstanta gas universal, m kg/kmol K =
didinginkan sehingga tekanan dan
848 m kg/kmol K untuk setiap gas
temperaturnya turun mencapai tekanan dan
T = temperatur absolut K
temperatur atmosfir.
5. Tekanan fluida kerja didalam selinder
Persamaan energi yang akan dipakai
selama langkah buang dan langkah hisap
dalam analisis ini adalah
adalah konstan dan sama dengan tekanan
atmosfir.
Bila motor diesel mencapai putaran
diatas 1000 rpm, ini sudah termasuk motor Dimana :
diesel putaran tinggi. Dan ini pada prinsipnya U = energi dalam, kcal
sudah menggunakan prinsip siklus gabungan, Q = jumlah kalor yang masuk, kcal
pada motor diesel secara kontruksi ruang bakar W = kerja, m kg
terbagi dua yaitu motor diesel dengan ruang J = faktor pengubah satuan, 427 m
bakar terbuka atau penyemprotan langsung, kg/kcal
i dan e = menunjukan keadaan awal
dan akhir dari suatu proses.
Legisnal Hakim, Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian - Universitas Pasir Pengaraian Page 19
Analisis Teoritis Thermodinamika
P 3a 3 P 2 3
4 4
1 1
v v
q m1
qk 4
0 1
6 5
A Volume Spesifik, v B
Gambar 2-3 siklus tekanan terbatas dari motor diesel dengan turbocarger
Pada proses siklus, temperatur, tekanan dan reversibel ). Jadi Q = 0 dan ΔS = 0, maka kerja
keadaan fluida kerja pada akhir proses sama yang dilakukan adalah
dengan pada saat proses itu dimulai. ; ( negatif ; fluida
Proses ( 0 – 1 ) langkah hisap. Udara seberat
G kg masuk kedalam selinder pada tekanan- kerja dikenai kerja )
konstan. Udara mengisi ruang selinder yang Dalam proses isentropik berlaku hubungan
bertambah besar kerena torak bergerak dari
TMA ke TMB, jadi udara melakukan kerja ( ) ( ) ( )
sebesar : Maka
( )
; ( positif ; fluida kerja
( ) ( ) ( ) ( )
melakukan kerja )
Proses ( 1 – 2 ) langkah kompresi. Proses
berlangsung secara isentropik ( adiabatik dan
Page 20 JURNAL APTEK Vol. 2 No. 1 Juli 2010
Analisis Teoritis Thermodinamika
Legisnal Hakim, Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian - Universitas Pasir Pengaraian Page 21
Analisis Teoritis Thermodinamika
penyalaan
3
spontan 1 2 3 4
60 2
D
600
C
40 1,0
0,9
0,8
400
0,7
E
B 0,6
20 0,5
1 ,0 1,1 1,2 1,3
A 103 ToK
200
7 00 60 0 5 00
Temperatur udara ( oC)
-100 -50 0 50 100
Bahan bakar Diesel Bahan bakar Diesel
Sudut “temper atur rendah” dengan bilangan setana 47
engkol (o) 30 atm 40 atm
Pembakaran
Penyemprotan 40 atm
60 atm
Gambar 2-4 Pengaruh tekanan dan Kecepatan udara, 4ft/detik (1,2 m/detik)
Nozel, jennis lubang (0,35 x 1,0 mm)
temperatur terhadap kelambatan Kapasitas penyemprotan 35 mm3
Tekanan penyemprotan 170 atm
penyalaan ( oleh F.W. Stringer,
A.E. Clarke & J.S. Clarke )
Gambar 2-5 Diagram Indikator Hipotetik dari
Motor Diesel
Dari diagram dua diatas dapat dilihat masuk menjadi naik menjadi 1,5 kg/cm2, dan
pengaruh tekanan dan temperatur terhadap saat temperatur udara pada saat kompresi akan naik
penyalaan ( telambat atau cepat ), akibat dari juga bisa mencapai 6000C, dari siklus ideal
kedua keadaan penyalaan ini bisa bisa dikalkulasikan berapa besar panas pada
menghasilkan temperatur yang rendah atau saat pengisian udara, kompresi, pembakaran,
pembakaran tidak sempurna, dan akan ekspansi, pembuangan panas dan gas sisa
berimbas pada performance mesin, dan pembakaran. Panas yang dihasilkan proses
temperatur gas buang tidak pada temperatur pembakaran sangat berpengaruh sekali pada
sebenarnya, kemungkinan temperatur gas hasil akhir pembuangan untuk itu perlu sekali
buang dibawah temperatur udara masuk, bila perlu penelitian sebab – sebab temperatur gas
ini terjadi pada mesin menggunakan buang tidak mengalami panas yang diinginkan,
turbocharger, akan berdampak pada turbin dan ini biasanya terjadi pada putaran idle /
karena mengalami kejutan temperatur. Untuk stasioner, perbedaan temperatur pembuangan
itu perlu juga untuk diteliti berapa temperatur setiap selinder pada putaran idle/stasioner bisa
gas buang sebenarnya dan temperatur gas menjadi parameter tidak terjadinya
buang idealnya. pembakaran yang sempurna dan campuran
Kerugian pembuangan cukup besar, yang tepat, ini juga menghasilkan bentuk asap
maka perlu ada usaha untuk menguranginya. pembuangan tidak pada standarnya, pada
Dan salah satu cara untuk mengurangi mesin diesel yang menggunakan turbocharger
kerugian buangan adalah dengan memasang bisa juga berpengaruh terhadap umur
turbo charger pada saluran buang. Gas buang pemakaian roda turbin yang mengalami shock
dimanfaatkan untuk menggerakan turbine gas temperatur karena tidak stabil temperatur gas
yang menggerakkan kompresor. Dengan buang yang keluar pada putaran rendah dan
menggunakan turbocarjer tekanan udara putaran tinggi.
Page 22 JURNAL APTEK Vol. 2 No. 1 Juli 2010
Analisis Teoritis Thermodinamika
%
8
lub oil system
29
21 foreign objects
bearings
other
overspeed
7 maintenance/installalation
4
defect
9 12
unknown
11
Gambar 2-6 faktor – faktor penyebab kerusakan Turbocharger (buletin marine enginer edisi 37 april
2008)
Mulai
Pengolahan data
Hasil / hipotesa
Selesai
Legisnal Hakim, Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian - Universitas Pasir Pengaraian Page 23
Analisis Teoritis Thermodinamika
q m1
qk 4
0 1
6 5
A Volume Spesifik, v B
Gambar 4-1 siklus tekanan terbatas dari motor diesel dengan turbocarger
4.2. Mesin
4.3. diesel dengan spesifikasi : Timing pengabutan : 120 sebelum TMA
Maximum out put : 86 PS/3600 rpm
Type : 4 JA-1, OHV Maximum torque : 17,5kg-m/2300 rpm
Selinder : 4 in-line Idling speed : 750 rpm
Type ruang bakar : Pengabutan langsung Tipe pompa injeksi : Distributor pump
Bore x stroke : 93 x 92 mm Tipe nozzle : Tipe lubang
Volume selinder : 2499 cm3 Jumlah lubang nozzle : 4
Perbandingan kompresi : 18 : 1 Tekanan awal nozzle : 185 kg/cm2
Tekanan kompresi : 31kg/cm2
Urutan pengabutan : 1-3-4-2
ΔU = - 63 J
(
)
1–2 Q 0 0
W/J –( U2 – - W = P2 x VL = 31kg/cm2 x 625 cm3 = 19375 kg cm =
U1 ) 193,75kgm = 0,45 kcal = - 1884 J
( )
⁄
( )
⁄
( )
( )
ΔU U2 – U1 1884 J; T2 = 84,480C
W = Q2 – 3a x 𝜂tu
W = 2721,55 J x 0,7 = 1905,085 J
Dimana G = γ x VL
G = 1,225 x 10-6 kg/cm3 x 625 cm3 = 0,000765 kg
Legisnal Hakim, Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian - Universitas Pasir Pengaraian Page 25
Analisis Teoritis Thermodinamika
V3 < V3a
⁄
( ) ( )
⁄
ΔU U3 – U3a
3–4 Q 0 0
W/J –( U4 – U3 )
⁄ ⁄
ΔU U4 – U3 3224 J
4–1 Q U1 – U4 ( ) ( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) ⁄
( )
( )
W/J 0 0
ΔU U1 – U4 0,095kcal x 4187 j/kcal = 397,765 J
Legisnal Hakim, Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian - Universitas Pasir Pengaraian Page 27
Analisis Teoritis Thermodinamika
1–0 Q 0 0
W/J
( ( ) ( )
) ⁄
( )
⁄ ⁄
ΔU = 63 J
( )
Tabel 4.2 Data perhitungan temperatur gas buang berdasarkan asumsi tekanan kompresi.
Proses Mesin kondisi ideal Neraca kalor % Temperatur gas buang akibat
tekanan kompresi menurun
Hisap P0 =P1 = 1,032 kg/cm2 Diasumsikan Diasumsikan
0
Prose 0 - 1 T0 = T1 = 32 C tetap tetap
VL = 2500/4 = 625
cm3 Kerja efektif 30
W= ~ 40.
Kerugian
ΔU = -67 J mekanis 11 ~ 4
Kompresi Kerugian
dan pendinginan 25 ~
pembakaran P2 = 31kg/cm2 11. P2 = 25 kg/cm2 P2 = 20kg/cm2
0 0
Proses 1-2 T2 = 84,48 C Kerugian buang T2 = 79,6 C T2 = 74,7
W = - 1884 J 34 ~
ΔU = 1884 J 40
Proses 2 – P3a = 61,38 kg/cm2 T3a = 42020C T3a = 30080C
0 2
3a T3a = 4773,38 C P3a = 49,5kg/cm P3a = 39,5kg/cm2
P3 = 122 kg/cm2
T3 = 24020C
Qm1 =
Δ
Proses 3a – P3 = 122 kg/cm2 P3 = 98 kg/cm2 P3 = 78,5kg/cm2
0 0
3 T3 = 2402 C T3 = 2112 C T3 = 15140C
Qm2 = 0,877 kcal
Qtotal = 1,527 kcal
W2 =
ΔU = 2625 J
Usaha P3 = 122 kg/cm2 P3 = 98 kg/cm2 P3 = 78,5kg/cm2
0 0
Proses 3 – 4 T3 = 2402 C T3 = 2112 C T3 = 15140C
ΔU =
Legisnal Hakim, Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian - Universitas Pasir Pengaraian Page 29