Perencanaan Penampang Sungai Cibuluh Kota Bogor Dengan Menggunakan Aplikasi Hec-Ras

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

PERENCANAAN PENAMPANG SUNGAI CIBULUH KOTA BOGOR

DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI HEC-RAS

Joko Dwi Hananto1


15314686
Dr. Heri Suprapto, MT.2

1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadama.
Jalan Margonda Raya 100, Depok, Indonesia
Email: [email protected]

ABSTRACT

Cibuluh River is one of the rivers that flow in the city of Bogor with a
length of 7,849 Km. Cibuluh Village, precisely in front of SMA 8 Bogor city is an
area that is often affected by flooding from the Cibuluh River overflow. The
occurrence of narrowing of the Cibuluh river channel due to the large number of
houses built around the Cibuluh river, as well as silting due to sedimentation of
the garbage that the community throws into the river, causes a reduction in river
crossing capacity to flowing the flood discharge. The purpose of this study is to
plan the dimensions of river channels that can accommodate flood discharge and
the budget plans. During the analysist using several methods, average method,
Smirnov-Kolmogrof method, chi – squared method, rational method. Based on the
results of the analysis, it can be seen that the flood discharge plan for the 10-year
period is 63,822 m3/s while the cibuluh river cross-section capacity that has
runoff is A13 -A15 43.541 m3/s – 61.601 m3/s. so that it cannot accommodate the
flood discharge. After being analyzed and planned the cross-sectional capacity is
square, A13 Width 4.2m and height 2.7m, A14 Width 4.7m and height 3m, A15
Width 6m and height 2.7m there is no runoff and total cost budget is Rp
4,196,138,230 using stone river.

Keywords : River, Flood discharge, HEC-RAS

1
ABSTRAK

Sungai Cibuluh merupakan salah satu sungai yang mengalir di wilayah


kota bogor dengan panjang 7.849 Km. Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor
Utara, Kota Bogor tepatnya didepan SMA 8 kota bogor merupakan daerah yang
sering terkena banjir dari luapan sungai Cibuluh. Terjadinya penyempitan saluran
sungai Cibuluh akibat banyaknya rumah yang dibangun disekitar sungai Cibuluh,
serta pendangkalan akibat sedimentasi sampah-sampah yang masyarakat buang ke
sungai, menyebabkan berkurangnya kapasitas penampang sungai untuk
mengalirkan debit banjir. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk merencanakan
dimensi saluran sungai yang dapat menampung debit banjir dan rencana anggaran
biaya (RAB). Selama analisis dilakukan menggunakan beberapa metode yaitu
metode rata – rata aljabar, metode Smirnov-Kolmogrof, metode chi –kuadrat,
metode rasional. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui debit banjir rencana
untuk periode ulang 10 tahun adalah 63.822 m3/s sedangkan kapasitas penampang
sungai cibuluh yang mengalami limpasan yaitu A13 –A15 43.541 m3/s – 61.601
m3/s. sehingga tidak dapat menampung debit banjir tersebut. Setelah dianalisis
dan direncanakan kapasitas penampang berbentuk persegi, A13 Lebar 4.2m dan
tinggi 2.7m, A14 Lebar 4.7m dan tinggi 2.7m, A15 Lebar 6m dan tinggi 3m
sehingga tidak terjadi limpasan di A13 – A15dan total anggaran biaya sebesar Rp
4,196,138,230 menggunakan batu kali.

Kata Kunci : Sungai, Debit banjir, HEC-RAS

LATAR BELAKANG menyebabkan air yang harusnya


Menurut Kodoatie dan Sugiyanto meresap ke dalam tanah menjadi
Banjir terjadi karena adanya dua melimpas, erosi dan sedimentasi
faktor utama, yaitu faktor manusia menjadi tinggi sehingga tampungan
dan faktor alam dari faktor manusia menjadi semakin kecil yang
terutama dikarenakan perubahan tata membuat terjadilnya banjir.
guna lahan seperti perubahan daerah Sedangkan faktor alam, antara lain
resapan air menjadi pemukiman. disebabkan oleh intensitas curah
Disamping itu perawatan sistem hujan yang tinggi, luas daerah
drainase yang kurang baik dan tangkapan sungai, jenis tanah dan
seringnya masyarakat membuang morphologi sungai.
sampah pada aliran sungai. Hal ini
2
TUJUAN PENULISAN dialihragamkan menjadi aliran di
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini sungai, baik melalui limpasan
diuraikan sebagai berikut : permukaan (surface runoff),
1. Menentukan intensitas hujan aliran antara (interflow, sub-
DAS Cibuluh. surface runoff), maupun sebagai
2. Menentukan Debit banjir Sungai aliran air tanah (groundwater
Cibuluh. flow) (Sri Harto, 1993).
3. Merencanakan penampang 3. BANJIR
Sungai Cibuluh untuk Banjir adalah aliran air yang
menampung debit banjir dengan tingginya melebihi muka air
menggunakan aplikasi HEC- normal sehingga melimpas dan
RAS. menyebabkan adanya genangan
4. Menentukan rencana anggaran pada daerah yang lebih rendah.
biaya 4. ANALISA HIDROLOGI
Analisa hidrologi yaitu
LANDASAN TEORI penjelasan tentang pengolahan
1. DAS data-data hidrologi yang tersedia
suatu wilayah daratan yang sehingga didapat debit
merupakan satu kesatuan dengan perencanaan yang diperlukan.
sungai dan anak-anak sungainya, Analisa hidrologi meliputi

yang berfungsi menampung, pengisian data kosong curah

menyimpan dan mengalirkan air hujan, perhitungan curah hujan

yang berasal dari curah hujan ke rata – rata, analisis frekuensi

danau atau ke laut secara alami. distribusi hujan, pengukuran

2. HUJAN dispersi, uji kecocokan, waktu

Hujan merupakan komponen konsentrasi,koefisien pengaliran,

masukan yang paling penting analisis debit banjir rencana.

dalam proses analisis hidrologi, 5. ANALISA HIDROLIKA

karena kedalaman curah hujan Analisa hidrolika bertujuan

(rainfall depth) yang turun untukmengetahui kemampuan

dalam suatu DAS akan penampang dalam menampung


3
debit banjir rencana. Analisa 2. Metode Perhitungan
hidrolika meliputi, jenis aliran, Metode perhitungan terdiri dari.
sifat – sifat aliran, passing Analisis hidrologi, analisa
capacity. hidrolika, analisis permodelan
6. HEC – RAS penampang menggunakan
HEC-RAS adalah sistem aplikasi HEC – RAS , Rencana
software terintegrasi, yang anggaran biaya. Semuanya
didesain untuk digunakan secara dilakukan secara berurutan
interaktif pada kondisi tugas sesuai dengan urutan dari
yang beraneka macam. Sistem diagram alir perencanaan.
ini terdiri dari interface grafik
pengguna, komponen analisa
hidrolika terpisah, kemampuan
manajemen dan tampungan data,
fasilitas pelapor dan grafik.
7. RENCANA ANGGARAN
BIAYA
RAB adalah rencana anggaran
biaya bangunan yang diibuat
untuk mengetahui berapa harga
untuk mewujudkan suatu
bangunan.
METODE PERENCANAAN
1. Metode Perencanaan
Metode perencanaan dalam
penulisan diartikan sebagai pola
atau acuan, dan cara yang
ditempuh dalam penyusunan
Gambar 1 Diagram Alir
rencana penulisan secara umum
Perencanaan Penampang Sungai
penulisan nya dengan hasil yang
Cibuluh
diinginkan.
4
DATA PERENCANAAN 2. Data Curah Hujan
1. Data Umum Data curah hujan digunakan dalam
Data umum berisikan informasi proses analisis hidrologi untuk
umum mengenai sungai yang mengetahui debit banjir rencana yang
dilakukan pengamatan meliputi mengalir pada saluran yang ditinjau,
panjang sungai, dimensi saluran, luas data curah hujan yang digunaklan
DAS, titik –titk rawan banjir,dll. berasal dari stasiun penakar hujan
Berikut adalah data umum dari yang berada disekitar DAS Cibuluh
sungai cibuluh: panjang sungai yaitu Stasiun Penakar Hujan
7849m, dimensi saluran 2.1 - 6.25, Cibinong, Stasiun Penakar Hujan
luas DAS 361,734 Ha, titik banjir Gadog dan Stasiun Penakar Hujan
yaitu kelurahan baranangsiang dan Kebun Raya. Data curah hujan bias
kelurahan ciparigi. didapat di BBWS Ciliwung cisadane
atau BMKG.

Gambar 2 DAS Cibuluh


Gambar 3 Lokasi Stasiun
Penakar Hujan

5
PERHITUNGAN DAN ANALISA
DATA c) Distribusi Normal
1. Analisis Hidrologi Distribusi normal atau kurva
a) Analisis Hujan Rata – rata : normal disebut juga distribusi
Metode Aljabar digunakan Gauss, berikut adalah
karena luas DAS masih sesuai perhitungan distribusi
persyaratan. frekuensinya:
 curah hujan stasiun 1  
n

1
R   curah hujan stasiun 2  
 X i

3 X i 1
 n
 curah hujan stasiun 3 
R  57  115  74
1 1001.45
3 X
10
R  82
X  100.14 mm
b) Analisis Frekuensi dan
probabilitas:
 X  X
n
2
i
Setelah dilakukan analisis pada i 1
S
data stasiun hujan untuk n  1
mendapatkan hujan rata – rata,
1292.82
S
kemudian data diurutjan sesuai 10  1
besarannya.
S  11.99
No.Urutan Tahun Maks
1 2014 119.2
2 2008 114.7 X T  X  K TS
3 2013 111.0
Variabel reduksi Gauss ( KT)
4 2016 100.0
KT2 = 0, KT5 = 0.84, KT10 = 1.28,
5 2017 99.9
6 2010 98.3 KT25 = 1.708
7 2012 98.3 X T10  100.145  1.280 x 11.99  115.485 mm
8 2015 92.0
9 2009 86.0 d) Distribusi Log Normal
10 2011 82.0
Distribusi Log Normal
Tabel 1 Curah Hujan Maksimum
merupakan bentuk logaritmik
Tahunan
dari distribusi normal, berikut
6
perhitungan distribusi frekuensi LogX T  Log X  K TSLogX
menggunakan metode Log
 
n
n  LogX i  Log X
3

Normal: Cs  i 1

n n  1n  2S 3
 LogX i
Cs 
- 0.000064
 
19.978
Log X  n  1
n

10
 1.998 mm 10 - 110 - 2 0.0523
Cs  - 0.063
 LogX 
n
2
 Log X
i
Nilai KT pada Log Pearson III
i 1

SLogX  n  1 KT2 = 0.0107, KT5 = 0.8382, KT10
0.024 = 1.2744, KT25 = 1.7573
 0.052
9
LogX T10  1.998  1.274 x 0.0521  2.064 mm
LogX T  Log X  K TSLogX XT10 = 115.952 mm

Variabel reduksi Gauss (KT)


KT2 = 0, KT5 = 0.84, KT10 = 1.28, f) Distribusi Gumbel

KT25 = 1.708 Distribusi Gumbel


menggunakan harga ekstrim
LogX T10  1.998  1.28 x 10.052  2.065 mm
XT10 = 10LogXT10 = 116.030 mm sebagai parameter perhitungan,
harga ekstrim tersebut yaitu
e) Distribusi Log Pearson III reduksi variasi (YT), reduksi rata
Distribusi Log Pearson III – rata (Yn), dan reduksi standard
menambahkan koefisien deviasi (Sn). Adapun Berikut
kemencengan (Cs) sebagai adalah perhitungan distribusi
parameter perhitungan, berikut frekuensinya:
n
adalah Perhitungan distribusi
X i
1001.45
frekuensinya: X  i 1
  100.14mm
n 10
n

 LogX i
19.997  X
n
X 2

Log X  n 1
  1.998 mm
i
i 1 1292.821
S   11.99
n 10
n  1 9
X T  X  K TS

 LogX 
n
2
 Log X Y  Yn
i
0.0.24 K T  T
SLogX  i 1
  0.052 Sn
n  1 9
koefisien kemencengannya (Cs) XT10 = 100.145 + (11.99 x 2.2502)
7
XT10 = 122.295 mm

g) Distribusi probabilitas
- Parameter Statik Normal
n

X i
X  i 1
n

 X 
n
2
i X Tabel 2 Perbandingan Hasil
i 1
S
n  1 Analisis Data dengan Syarat jenis
sebarannya
S
Cv 
X

Cs 
nx  XX  
3 h) Uji chi kuadrat

n  1n  2x S3 Pengujian Chi – Kuadrat

Ck 
nx  XX  
4 dilakukan pada selutuh metode

n  1n  2n  3x S4 distribusi frekuensi, yaitu


- Parameter Statik Logaritma Distribusi Normal, Distribusi
n

 LogX i
Log Normal, Distribusi Log
Log X  i 1
Pearson III, dan Distribusi
n

 LogX 
n
2
Gumbel.
 Log X
O i  Ei 
i 2
n
 
i 1
SLogX  2
n  1 i 1 Ei
SLogX
Cv  i) Uji semirnov kolmogorof
Log X
Uji Smirnov – Kolmogorov

Cs 
n x  LogX  Log X 
3
dilakukan pada 2 kelompok data
n  1n  2x S 3
yang memiliki kesamaan yaitu

Ck 

n x  LogX  Log X  4
pertama data pada metode
n  1n  2n  3x S 4
distribusi normal dang umbel,
kedua data pada metode

8
distribusi log normal dan log Total Perhitungan debit banjir
pearson III.
rencana (Q) pada periode ulang
Dmaks  PX  P' X
10 tahun adalah 63.822 m3/s.
j) Intensitas Hujan Rencana

Kurva intensitas hujan rencana, 2. Analisis Hidrolika


jika yang tersedia adalah hujan a) Analisis Penampang Eksisting

harian, dapat disatukan dengan dengan Metode Passing


Capasity.
Rumus Mononobe. Bentuk
Analisis penampang eksisting
umum dari Rumus Mononobe
dilakukan untuk mengetahui
adalah: titik-titik yang memerlukan
2
penanganan atau perbaikan.
X  24  3
I  24 x   Perbaikan tersebut dengan
24  t c 
k) Waktu konsentrasi yang terjadi membandingkan kapasitas debit
yang mampu dialirkan saluran
(time of concentration)
eksisting terhadap debit banjir
0.385
 0.87 x 0.2982

tc1     0.073 jam rencana yang telah
 1000 x 0.070 
diperhitungkan sebelumnya.
5
h) Debit Banjir Rencana P  R3
ne  5
Metode ini dapat n
Pi  Ri 3
menggambarkan hubungan 
i 1
(
ni
)

antara debit limpasan dengan Dimana :


besar curah hujan secara praktis ne =Koefisien manning
berlaku untuk luas DAS 5000 ekuivalen
2
hektar atau 50 Km (SNI 2415, P = Keliling basah total
2016). R = Jari – jari hidrolis total
Q =0.00278 x C x I x A Pi = Keliling basah pias ke 1, 2,
...., n
Ri = Jari – jari hidrolis pias ke 1,
2,..., n
9
Ni = Koefisien manning pias ke
1, 2, ...., n
Setelah nilai koefisien kekasaran
ekuivalen diketahui, maka langkah
selanjutnya adalah menghitung debit
kapasitas penampang eksisiting.

Q = A x V = 2.693 x 11.028 =

29.696 m3/s
Dimana,
2 1
1
V   R3  S 3
n Tabel 3 Perbandingan Qs dan Qt
2 1
1
V   0,017 3  0.609 2  11.028
0, Setelah dilakukan analisis didapatkan
Qs (debit tampungan) dan Qt (debit
Keterangan : banjir rencana), sehingga titik
3
Q = Debit aliran (m /s) dimana Qs < Qt harus dilakukan
3
A = Luas penampang basah (m ) perbubahan dimensi saluran agar
V = Kecepatan aliran (m/s) limpasan tidak terjadi lagi.
n = Koefisien manning
R = Keliling basah (m) 3) Analisis menggunakan aplikasi
S = Kemiringan hidrolik sungai HEC-RAS.
(m/m) Analisa penampang eksisting
dengan menggunakan program
HEC–RAS dilakukan sebagai
pendukung hasil analisa
penampang eksisting dengan
cara manual dan membuat
limpasan yang terjadi pada
saluran dapat ditampilkan secara
visual.

10
upah menggunakan jurnal harga

satuan bahan bangunan

konstruksi dan interior edisi 36

tahun 2017.
Gambar 4 Penampang Saluran Setelah dilakukan perhitungan
Eksisting A15 analisis harga satuan dan
Setelah dilakukan trial and error perhitungan volume
pada HEC-RAS didapatkan ditambahkan dengan pajak
dimensi saluran yang tidak sebesar 15% didapatkan total
mengalami limpasan yaitu: RAB sebesar 4,196,138,230
terbilang empat miliar seratus
Sembilan puluh enam juta
seratus tiga puluh delapan ribu
dua ratus tiga puluh rupiah

Gambar 5 Penampang Saluran KESIMPULAN


Rencana A15 dengan HEC-RAS Berdasarkan hasil perhitungan
perancangan dan analisis yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Intensitas Hujan DAS Cibuluh

yang digunakan adalah hasil dari


Tabel 4 Dimensi Rencana Titik
analisis dengan metode gumbel
yang mengalami Limpasan
karena hanya metode gumbel

4) Rencana Anggaran Biaya yang diterima sesuai

Perhitungan analisa harga satuan berdasarkan syarat karateristik


menggunakan permen PUPR 28- distribusi frekuensi, adapun
2016 dan harga material beserta
intensitas periode ulang 2
11
tahun=98.52, 5 tahun=112.825, Beta Offset Universitas
Parahyangan.
10 tahun = 122.305, 25 Tahun =
2. BR, Sri Harto. Analisis Hidrologi,
134.27. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1993
2. Dengan Luas DAS 361.734 HA
3. Chendratama Erick, 2015. Jurnal
didapat Debit banjir rencanan
Perencanaan Normalisasi Sungai
untuk periode ulang 10 tahun
Blukar Kabupaten Kendal.
(Q10) dengan metode rasional 4. Istiarto. 2011. Modul Pelatihan
3
adalah 63.822 m /det. Simulasi Aliran 1-Dimensi Dengan
3. Setelah Dihitung Qs dan Qt, Bantuan Paket Program
diketahui terdapat 3 titik yang Hidrodinamika HEC-RAS.
mengalami limpasan/meluap Universitas Gadjah Mada:
yaitu:, A13 – A15, Kemudian Yogyakarta.

dilakukan redesign dengan cara 5. Liputan6.com, 2010. Sungai


Cibuluh Meluap, Puluhan Rumah
trial dan error diHec-RAS
Terendam Diakses 25-Juli.
berikut adalah hasil dimensi
6. Permen PUPR NO 28 2016,
perencanaan adalah sebagai
Analisis Harga Satuan Pekerjaan
berikut:
Bidang Pekerjaan Umum,
A13 : B = 4.2m , H = 2.7m Kementerian Pu, Jakarta, 2016.
A14 : B = 4.7m , H = 2.7m 7. PP 37 Tahun 2012, Pengelolaan
A15 : B = 6m , H = 2.7m Daerah Aliran Sunga, Pemerintah
4. Total rencana anggaran biaya Republik Indonesia, Jakarta, 2012.
(RAB) untuk perencanaan 8. Soewarno. 1995. Hidrologi,
dimensi penampang sungai Aplikasi Metode Statistik untuk

Cibuluh setelah ditambahkan Analisa Data. Jil 1. Bandung:


Penerbit Nova.
nilali PPN 15% adalah Rp
9. Soewarno. 1995. Hidrologi,
4,196,138,230.
Aplikasi Metode Statistik untuk
Analisa Data. Jil 2. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit Nova.
1. Bambang Triadmojo, 2005.
Hidrologi Terapan. Yogyakarta:

12
10. Suripin. 2004. Sistem Perkotaan
yang Berkelanjutan. Yogyakarta:
Andi Offset.
11. SNI 2415:2016, Tata Cara
Perhitungan Debit Banjir Rencana,
BSN, Jakarta, 2016.

13

You might also like