Kode B
Kode B
Kode B
12
Karakterisasi S impl i si a da n Ekstra k D a un Pa ca r Kuku ( L aws o ni . . . H us ni et . al.
seperti alkaloid, glikosida, flavonoid, fenol, saponin, tanin, Sumatera Barat. Bagian tanaman yang diambil adalah daun
dan minyak atsiri. Fenol dan flavonoid merupakan senyawa segar sebanyak 1,5 kg. Identifikasi tanaman dilakukan
aktif yang paling banyak ditemukan [2]. untuk memastikan spesies tanaman yang digunakan untuk
Beberapa penelitian tentang tanaman pacar kuku telah penelitian. Identifikasi dilakukan di Herbarium Universitas
dilakukan salah satunya oleh Wiem et. al. [6] tentang fenolat Andalas Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas.
total yang terdapat pada daun pacar kuku. Dilaporkan Sebanyak 500 g serbuk daun pacar kuku
juga bahwa komponen fenol yang terdapat pada daun
dimasukan kedalam botol maserasi. Sampel diekstraksi
pacar kuku memiliki daya antioksidan [7]. Kualitas ekstrak
dengan metoda maserasi dengan menggunakan pelarut
yang dihasilkan sangat tergantung dari bahan tanaman,
etanol 70%. Etanol ditambahkan sampai semua sampel
pemilihan pelarut dan metode ekstraksi [8].
Antioksidan adalah senyawa kimia pemberi elektron terendam. Selama 6 jam pertama sampel sekali-kali diaduk,
yang dapat meredam radikal bebas dengan cara memutuskan kemudian didiamkan selama 18 jam [14]. Pisahkan maserat
atau menghentikan reaksi berantai yang disebabkan oleh dengan kertas saring. Proses penyarian diulangi tiga kali
radikal bebas yang terdapat dalam tubuh [9]. Kandungan dengan jenis pelarut yang sama. Maserat yang diperoleh
antioksidan yang terdapat pada tanaman bertindak sebagai dipekatkan pada tekanan rendah menggunakan rotary
radical scavenger dan membantu mengkonversikan radikal evaporator (Buchi®) sehingga diperoleh ekstrak kental
bebas yang kurang reaktif. Antioksidan alami yang terdapat [15].
pada seluruh bagian tanaman berupa karotenoid, vitamin,
flavonoid, dan fenol. Antioksidan yang terdapat pada Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
tanaman, menarik minat atas potensi gizi dan efek terapi Larutan sampel 1% dilarutkan dalam pelarut etanol
yang dimilikinya [10]. Antioksidan dalam menghambat
lalu digunakan kuersetin sebagai pembanding KLT. Fase
jalannya reaksi oksidasi dapat melalui beberapa cara,
gerak yang digunakan yaitu toluen:etil asetat:aseton (2:2:1)
yaitu mekanisme donor proton, radical scavenger, oxygen
+ 3 tetes asam asetat. Bercak dilihat pada lampu UV 254
quencher, dan inhibisi dengan enzim [11].
Tanaman yang sama belum tentu mempunyai aktivitas nm, 365 nm, dan dengan penampak bercak sitroborat.
yang sama karena faktor geografis tempat tumbuh tanaman,
iklim, cara pembudidayaan, cara dan waktu panen, dan cara Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak
perlakuan pascapanen (pengeringan dan penyimpanan) Karakterisasi dilakukan terhadap simplisia dan
dapat mempengaruhi kandungan kimia tanaman [12,13]. ekstrak. Pada simplisia dilakukan uji organoleptik,
Tanaman pacar kuku juga banyak tumbuh di kota Padang, pemeriksaan mikroskopik, susut pengeringan, penetapan
Sumatera Barat, akan tetapi belum ada laporan tentang kadar sari larut air, penetapan kadar sari larut etanol,
kandungan fenolat total dan aktivitas antioksidan dari penetapan kadar abu total, dan penetapan kadar abu tidak
tanaman ini. Berdasarkan hal tersebut akan dilakukan larut asam. Ekstrak etanol daun pacar kuku dilakukan uji
karakterisasi simplisia dan ekstrak untuk mengetahui mutu
organoleptik, penetapan kadar abu total, penetapan kadar
simplisia dan ekstrak dan dapat juga digunakan untuk
abu tidak larut asam, dan kadar air [16].
melengkapi Farmakope Herbal Indonesia, serta penentuan
fenolat total dan uji aktivitas antioksidan dari ekstrak
Pemeriksaan Fenolat Total
etanol tanaman pacar kuku dengan metode FRAP (Ferric
Larutan uji dipipet 0,1 mL, ditambahkan 0,9 mL
Reducing Antioxidant Power).
aquadest 0,5 mL reagen Folin-Ciocalteu, lalu dikocok.
Larutan ini didiamkan selama 5 menit dan ditambahkan 2,5
Metode Penelitian mL larutan Na2CO3 20% ke dalam campuran dan dikocok
Bahan homogen. Larutan didiamkan selama 26 menit pada suhu
Daun segar Lawsonia inermis L, pelarut etanol 70%, kamar. Nilai serapan diukur dengan spektrofotometer
asam klorida 2 N, kloroform, toluen, asam galat, reagen UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum
Folin-Ciocalteu, natrium karbonat, ortho-fenantrolin, 765 nm. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali sehingga
aquadest, besi (II) sulfat heptahidrat, natrium asetat kadar fenolat yang diperoleh hasilnya dinyatakan sebagai g
trihidrat, asam asetat pekat, besi (III) klorida heksahirat, ekuivalen asam galat/100 g ekstrak sampel [17].
etil asetat, aseton, asam asetat, etanol 96%, dan kuersetin.
Identifikasi Aktivitas Antioksidan dengan Metode FRAP
Penyiapan Ekstrak Daun Pacar Kuku Sebanyak 0,1 mL larutan sampel dan 0,3 mL air suling
Sampel tanaman diambil dari daerah Lolong, Padang, ditambahkan ke dalam tabung yang telah berisi 3 mL
reagen FRAP. Campuran di-vortex dan diinkubasi pada
Table 1. Hasil perhitungan kadar fenolat total ekstrak daun pacar kuku dengan spektrofotometer
UV-Vis λmaks 765 nm.
Absorban Konsentrasi Konsentrasi rata-rata Kadar Fenolat Total
Pengulangan
(y) (x) (xi) (g/100 g)
0,225 77,92
1 0,226 78,32 78,05 15,61
0,225 77,92
0,239 83,52
2 0,237 82,72 82,85 16,57
0,236 82,32
0,229 79,52
3 0,228 79,12 79,39 15,88
0,229 79,52
Rata-rata 80,10 16,02 ± 0,17
Tabel 2. Hasil perhitungan aktivitas antioksidan ekstrak daun pacar kuku dengan spektrofotometer
UV-Vis λmaks 510 nm.
Absorban Konsentrasi Konsentrasi rata-rata Aktivitas Antioksidan
Pengulangan
(y) (x) (xi) (mmol Fe (II)/100 g)
0,203 0,2845
1 0,201 0,2829 0,2834 2,81
0,201 0,2829
0,204 0,2852
2 0,205 0,2860 0,2855 2,83
0,204 0,2852
0,207 0,2875
3 0,204 0,2852 0,2860 2,83
0,204 0,2852
Rata-rata 2,82 ± 0,01
Ekstrak etanol sebanyak 100 mg/10 ml diuji dengan [3] Das PK, Mondal AK. Studies on traditional ‘mehendi’ used as herbal
colour with special references to its antimicrobial activity and
metode FRAP dan diukur pada panjang gelombang
pigment profile by TLC. International Journal of Science and Nature.
510 nm memiliki aktivitas antioksidan sebesar 2,82 2012;3(4):799-804.
mmol Fe(II)/100 g. Prinsip dari metode FRAP adalah [4] Marc EB, Nelly A, Annick DD, Frederic D. Plants used as remedies
antirheumatic and antineuralgic in the traditional medicine of
berdasarkan kemampuan senyawa antioksidan berupa Lebanon. J Ethnopharmacol. 2008;120(3):315-334.
fenolat mereduksi ion Fe (III) menjadi Fe (II) membentuk [5] Gbolade AA. Inventory of antidiabetic plants in selected districts of
Lagos State, Nigeria. J Ethnopharmacol. 2009;121(1):135-139.
kompleks dengan ortho-fenantrolin berwarna jingga-
[6] Wiem A, Smail A, Wissem M, Faleiro M, Miguel M. Antioxidant,
merah. Berdasarkan penelitian Susantika et. al. [20] antiinflammatory and anti-acetylcholinesterase activities of leaf,
diketahui aktivitas asam galat sebagai pembanding uji flower and seed aqueous extracts of Lawsonia inermis from Tunisia.
Int. J. Pharm. Pharm. Sci. 2014;6(5):445-452.
aktivitas antioksidan hasilnya yaitu 9,34 mmol Fe(II)/100 [7] Hosein HKM, Zinab D. Phenolic compound and antioxidant activity of
g. Dari hasil yang didapat, setelah dibandingkan dengan henna leaves extracts (Lawsonia inermis). World Journal of Dairy &
Food Sciences. 2007;2(1):38-41.
aktivitas antioksidan asam galat maka hasil aktivitas
[8] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Parameter Standar
antioksidan ekstrak etanol daun pacar kuku lebih rendah Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan
dibandingkan aktivitas antioksidan asam galat. Republik Indonesia; 2000.
[9] Prakash A, Rigelhof F, Miller E. Antioxidant activity. Medallion
Laboratories: Analytical Progress. 2001;19(2):1-6.
Kesimpulan [10] Mandal S, Yadav S, Nema RK. Antioxidant: a review. Journal of
Chemical and Pharmaceutical Research. 2009;1(1):102-104.
[11] Gordon MH. The mechanism of antioxidants actions in vitro. Di
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan dalam: Hudson BJF, editor. Food Antioxidant. Elsevier Applied
bahwa ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% Science. 1990:1-18.
[12] Fluck H, Jaspersen SR. Medicinal Plants and Their Uses. London: W.
mempunyai rendemen ekstrak 36,05% dari 500 gram
Foulsham & Co. Ltd; 1976.
simplisia. Karakterisasi simplisia dan ekstrak etanol daun [13] Raskin I, Ripoll C. Can an apple a day keep the doctor away?. Current
pacar kuku telah sesuai dengan standar. Kadar fenolat Pharmaceutical Design. 2004;10(27):3419-3429.
[14] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Suplemen II Farmakope
total daun pacar kuku yaitu 16,02 g/100 g dan aktivitas Herbal Indonesia. Jakarta: Depkes RI; 2010.
antioksidan daun pacar kuku sebesar 2,82 mmol Fe(II)/100 [15] Departemen Kesehatan RI. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI; 1995.
g. Dibandingkan aktivitas antioksidan asam galat, aktivitas
[16] Kementerian Kesehatan RI. Farmakope Herbal Indonesia Suplemen
ekstrak daun pacar kuku lebih rendah. 3 Edisi I. Jakarta: Dirjen Pelayanan Farmasi dan Alat Kesehatan,
Kemenkes RI; 2013.
[17] Andayani R, Maimunah, Lisawati Y. Penentuan aktivitas antioksidan,
Referensi kadar fenolat dan likopen pada buah tomat (Solanum lycopersicum
L.). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 2008;13(1):31-37.
[1] Badan POM RI. Acuan Sediaan Herbal Vol. 7 Edisi I. Direktorat Obat [18] Agoes, G. Teknologi Bahan Alam (edisi revisi). Bandung: Penerbit ITB;
Asli Indonesia; 2012. 2007.
[2] Hasiani VV, Ahmad I, Rijai L. Isolasi jamur endofit dan produksi [19] Waterhouse AL. Folin ciocalteau micro method for total phenol in
metabolit sekunder antioksidan dari daun pacar (Lawsonia inermis wine. American Journal of Enology and Viticulture. 1999;28:1-3.
L.). Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015;1(4):146-153. [20] Susantika M. Penentuan kadar fenolat total dan uji ativitas
antioksidan dari ekstrak etanol kulit batang asam kandis. [Skripsi].
Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas; 2016.
Copyright © 2018 The author(s). You are free to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the
material for any purpose, even commercially) under the following terms: Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if
changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use; ShareAlike — If you remix,
transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)