Kode B

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal Sains Farmasi & Klinis

p-ISSN: 2407-7062 | e-ISSN: 2442-5435


homepage: http://jsfkonline.org

ORIGINAL ARTICLE Vol. 5 No. 1 (April 2018) | pp. 12–16 |

Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak Daun


Pacar Kuku (Lawsonia inermis Linn) serta
Penentuan Kadar Fenolat Total dan Uji Aktivitas
Antioksidan
(Characterization of crude drugs and henna leaves extract (Lawsonia inermis Linn) and
determination of total phenolic content and antioxidant activity test)

Elidahanum Husni *, Netty Suharti, & Arlyn Pasella Tri Atma


Fakultas Farmasi Universitas Andalas
ABSTRACT: Lawsonia inermis Linn (henna leaves) is a medicinal plant from Lythraceae family. This plant has proven to be able to
treat a variety of diseases. This study was aimed to characterize the crude drugs (simplisia) and ethanol extracts of henna leaves,
determine the total phenolic content with Folin-Ciocalteau method and antioxidant activity with Ferric Reducing Antioxidant
Power (FRAP). The extraction was performed using 70 % ethanol. The crude drug was a powder, greenish brown color, bitter tasted
and with distinctive odor. The loss of drying simplisia was 4.92 % ± 0.16, total ash was 4.61 % ± 0.02, acid insoluble ash was 4.43
% ± 0.14, water soluble concentration was 3.30 % ± 0.06, and ethanol soluble concentration was 25.46 % ± 0.18. Characterization
of ethanol extracts was viscous, brown in color, typical odor and bitter tasted. The water content of ethanol extracts was 9.98 % ±
2.00, total ash content was 2.63 % ± 0.91, and non acid soluble ash content was 0.36 % ± 0.11. The results of the determination of
the total phenolics of ethanol extracts was 16.02 g/100 g. And antioxidant activity of ethanol extract was 2.85 mmol Fe (II)/100 g..
Keywords: lawsonia inermis; chracterization; total phenolics; antioxidant activity.
ABSTRAK: Lawsonia inermis Linn (pacar kuku) merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Lythraceae. Secara
farmakologi telah terbukti dapat mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi simplisia
dan ekstrak etanol daun pacar kuku, menentukan kadar fenolat total dengan metoda Folin-Ciocalteau dan uji aktivitas antioksidan
dengan metode Ferric Reducing Antioxidant Power. Daun pacar kuku diambil di daerah Padang, Sumatera Barat dan dimaserasi
menggunakan pelarut etanol 70% hingga didapatkan ekstrak etanol daun pacar kuku. Dari karakterisasi simplisia daun pacar kuku
diketahui bahwa bentuknya serbuk, warna coklat kehijauan, rasa pahit dan bau yang khas. Parameter susut pengeringan simplisia
diperoleh sebesar 4,92% ± 0,16, kadar abu total 4,61% ± 0,02, kadar abu tidak larut asam 4,43% ± 0,14, kadar sari larut air 3,30%
± 0,06, dan kadar sari larut etanol 25,46% ± 0,18. Karakterisasi ekstrak etanol daun pacar kuku secara organolpetis diketahui
bahwa bentuknya cairan kental, warna coklat, rasa kelat dan bau yang khas. Parameter kadar air ekstrak etanol daun pacar kuku
didapatkan sebesar 9,98% ± 2,00, kadar abu total 2,63% ± 0,91, dan kadar abu tidak larut asam 0,36% ± 0,11. Hasil penentuan
kadar fenolat total ekstrak etanol daun pacar kuku adalah 16,02 g/100g. Aktivitas antioksidan ekstrak daun pacar kuku yaitu 2,85
mmol Fe(II)/100 g..
Kata kunci: lawsonia inermis; karakterisasi; fenolat total; aktivitas antioksidan.

Pendahuluan berkumpul membentuk karangan bunga yang besar, bentuk


piramid. Buah tanaman pacar kuku kapsul berbentuk bulat
Indonesia memiliki banyak tanaman yang mempunyai [1]. Tanaman pacar kuku mempunyai banyak khasiat seperti
khasiat bagi kesehatan, salah satunya adalah tanaman pacar antimikroba, antioksidan, anti-iritan, anti karsinogenik, anti
kuku (Lawsonia inermis Linn). Tanamannya berhabitus inflamasi, analgetik, dan antipiretik
Article history
semak tinggi atau pohon kecil, tumbuh tegak, menahun melalui pengujian in vitro dan
Received: 10 Jan 2018
dengan percabangan yang banyak, tinggi mencapai 6 m, in vivo [2,3]. Selain itu tanaman Accepted: 12 April 2018
kulit batang abu-abu sampai cokelat, batang tidak berduri pacar kuku juga berfungsi sebagai Published: 30 April 2018
ketika masih muda, setelah tua berduri pada semua bagian antirheumatic, anti neuralgic agent Access this article
cabang-cabangnya. Helaian daun tunggal, letak berhadapan, [4] dan juga sebagai anti diabetic
tepi daun rata dan tangkai daun pendek, bentuk helaian agent [5]. Tanaman ini memiliki
daun elip sampai lanset melebar. Bunga majemuk tandan, kandungan utama senyawa aktif,

*Corresponding Author: Elidahanum Husni


Fakultas Farmasi Universitas Andalas,
Kampus Limau Manis, Padang, Indonesia, 25163 | Email: [email protected]

12
Karakterisasi S impl i si a da n Ekstra k D a un Pa ca r Kuku ( L aws o ni . . . H us ni et . al.

seperti alkaloid, glikosida, flavonoid, fenol, saponin, tanin, Sumatera Barat. Bagian tanaman yang diambil adalah daun
dan minyak atsiri. Fenol dan flavonoid merupakan senyawa segar sebanyak 1,5 kg. Identifikasi tanaman dilakukan
aktif yang paling banyak ditemukan [2]. untuk memastikan spesies tanaman yang digunakan untuk
Beberapa penelitian tentang tanaman pacar kuku telah penelitian. Identifikasi dilakukan di Herbarium Universitas
dilakukan salah satunya oleh Wiem et. al. [6] tentang fenolat Andalas Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas.
total yang terdapat pada daun pacar kuku. Dilaporkan Sebanyak 500 g serbuk daun pacar kuku
juga bahwa komponen fenol yang terdapat pada daun
dimasukan kedalam botol maserasi. Sampel diekstraksi
pacar kuku memiliki daya antioksidan [7]. Kualitas ekstrak
dengan metoda maserasi dengan menggunakan pelarut
yang dihasilkan sangat tergantung dari bahan tanaman,
etanol 70%. Etanol ditambahkan sampai semua sampel
pemilihan pelarut dan metode ekstraksi [8].
Antioksidan adalah senyawa kimia pemberi elektron terendam. Selama 6 jam pertama sampel sekali-kali diaduk,
yang dapat meredam radikal bebas dengan cara memutuskan kemudian didiamkan selama 18 jam [14]. Pisahkan maserat
atau menghentikan reaksi berantai yang disebabkan oleh dengan kertas saring. Proses penyarian diulangi tiga kali
radikal bebas yang terdapat dalam tubuh [9]. Kandungan dengan jenis pelarut yang sama. Maserat yang diperoleh
antioksidan yang terdapat pada tanaman bertindak sebagai dipekatkan pada tekanan rendah menggunakan rotary
radical scavenger dan membantu mengkonversikan radikal evaporator (Buchi®) sehingga diperoleh ekstrak kental
bebas yang kurang reaktif. Antioksidan alami yang terdapat [15].
pada seluruh bagian tanaman berupa karotenoid, vitamin,
flavonoid, dan fenol. Antioksidan yang terdapat pada Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
tanaman, menarik minat atas potensi gizi dan efek terapi Larutan sampel 1% dilarutkan dalam pelarut etanol
yang dimilikinya [10]. Antioksidan dalam menghambat
lalu digunakan kuersetin sebagai pembanding KLT. Fase
jalannya reaksi oksidasi dapat melalui beberapa cara,
gerak yang digunakan yaitu toluen:etil asetat:aseton (2:2:1)
yaitu mekanisme donor proton, radical scavenger, oxygen
+ 3 tetes asam asetat. Bercak dilihat pada lampu UV 254
quencher, dan inhibisi dengan enzim [11].
Tanaman yang sama belum tentu mempunyai aktivitas nm, 365 nm, dan dengan penampak bercak sitroborat.
yang sama karena faktor geografis tempat tumbuh tanaman,
iklim, cara pembudidayaan, cara dan waktu panen, dan cara Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak
perlakuan pascapanen (pengeringan dan penyimpanan) Karakterisasi dilakukan terhadap simplisia dan
dapat mempengaruhi kandungan kimia tanaman [12,13]. ekstrak. Pada simplisia dilakukan uji organoleptik,
Tanaman pacar kuku juga banyak tumbuh di kota Padang, pemeriksaan mikroskopik, susut pengeringan, penetapan
Sumatera Barat, akan tetapi belum ada laporan tentang kadar sari larut air, penetapan kadar sari larut etanol,
kandungan fenolat total dan aktivitas antioksidan dari penetapan kadar abu total, dan penetapan kadar abu tidak
tanaman ini. Berdasarkan hal tersebut akan dilakukan larut asam. Ekstrak etanol daun pacar kuku dilakukan uji
karakterisasi simplisia dan ekstrak untuk mengetahui mutu
organoleptik, penetapan kadar abu total, penetapan kadar
simplisia dan ekstrak dan dapat juga digunakan untuk
abu tidak larut asam, dan kadar air [16].
melengkapi Farmakope Herbal Indonesia, serta penentuan
fenolat total dan uji aktivitas antioksidan dari ekstrak
Pemeriksaan Fenolat Total
etanol tanaman pacar kuku dengan metode FRAP (Ferric
Larutan uji dipipet 0,1 mL, ditambahkan 0,9 mL
Reducing Antioxidant Power).
aquadest 0,5 mL reagen Folin-Ciocalteu, lalu dikocok.
Larutan ini didiamkan selama 5 menit dan ditambahkan 2,5
Metode Penelitian mL larutan Na2CO3 20% ke dalam campuran dan dikocok
Bahan homogen. Larutan didiamkan selama 26 menit pada suhu
Daun segar Lawsonia inermis L, pelarut etanol 70%, kamar. Nilai serapan diukur dengan spektrofotometer
asam klorida 2 N, kloroform, toluen, asam galat, reagen UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum
Folin-Ciocalteu, natrium karbonat, ortho-fenantrolin, 765 nm. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali sehingga
aquadest, besi (II) sulfat heptahidrat, natrium asetat kadar fenolat yang diperoleh hasilnya dinyatakan sebagai g
trihidrat, asam asetat pekat, besi (III) klorida heksahirat, ekuivalen asam galat/100 g ekstrak sampel [17].
etil asetat, aseton, asam asetat, etanol 96%, dan kuersetin.
Identifikasi Aktivitas Antioksidan dengan Metode FRAP
Penyiapan Ekstrak Daun Pacar Kuku Sebanyak 0,1 mL larutan sampel dan 0,3 mL air suling
Sampel tanaman diambil dari daerah Lolong, Padang, ditambahkan ke dalam tabung yang telah berisi 3 mL
reagen FRAP. Campuran di-vortex dan diinkubasi pada

Jurnal S ains Farma si & Kl i n i s | Vol . 05 No. 01 | A pr i l 2 0 1 8 13


Karakterisasi S impl i si a da n Ekstra k D a un Pa ca r Kuku ( L aws o ni . . . H us ni et . al.

suhu 370C selama 30 menit di tempat gelap pada suhu


ruang. Absorban sampel diukur pada panjang gelombang
serapan maksimum 510 nm. Larutan reagen FRAP
dengan air suling tanpa sampel digunakan sebagai larutan
blanko. Pengulangan dilakukan tiga kalisehingga aktivitas
antioksidan sampel yang diperoleh dinyatakan dalam besi
(II) ekuivalen (Fe+2 mM) menggunakan kurva standar
besi sulfat heptahidrat.

Hasil dan Diskusi


Bahan daun pacar kuku segar diambil di Lolong,
Padang, Sumatera Barat. Berdasarkan hasil identifikasi
dapat diketahui bahwa tanaman yang diidentifikasi dan
digunakan dalam penelitian ini adalah benar spesies Gambar 1. Ekstrak daun pacar kuku (a). Ekstrak daun pac-
Lawsonia inermis L. Selanjutnya dilakukan sortasi basah yang ar kuku pada deteksi UV 254 nm(b). Ekstrak daun pacar
bertujuan untuk memisahkan kotoran (tanah, rumput- kuku pada deteksi UV 365 nm(c). ekstrak daunpacar kuku
rumput, serangga) dari sampel. Setelah itu dikeringkan dengan penampak bercak sitroborat
di rumah kaca. Setelah kering dilakukan sortasi kering
penetapan kadar air ekstrak menunjukkan hasil 9,98%,
yang bertujuan untuk memisahkan kembali bagian
kadar abu total sebesar 2,63%, dan kadar abu tidak larut
tanaman atau kotoran yang tidak diinginkan yang masih
asam ekstrak sebesar 0,36%. Ekstrak etanol sebanyak
tertinggal pada simplisia kering [18]. Setelah sortasi kering,
5 mg/10 ml diuji dengan metode Folin-Ciocalteau pada
didapatkan simplisia berupa daun kering dengan berat
panjang gelombang 765 nm mempunyai kadar fenolat
600 gram. Selanjutnya simplisia kering dihaluskan dengan
total sebesar 16,02 g/100g. Metode Folin-Ciocalteau
blender. Tujuan penghalusan yaitu untuk memperluas
digunakan karena metode ini merupakan metode yang
permukaan partikel simplisia sehingga semakin besar
spesifik dan sensitif untuk senyawa fenol dan reagen yang
kontak permukaan partikel simplisia dengan pelarut
digunakan dalam jumlah sedikit. Reagen Folin-Ciocalteau
dan mempermudah penetrasi pelarut ke dalam simplisia
ini berwarna kuning kehijauan dan akan berubah menjadi
sehingga dapat menarik senyawa-senyawa dari simplisia
warna biru tua jika direaksikan dengan larutan sampel
lebih banyak.
yang telah ditambahkan dengan natrium karbonat [19].
Serbuk simplisia dimaserasi dengan pelarut etanol
Prinsip pengukuran kandungan fenolat dengan reagen
70% hingga didapatkan ekstrak kental. Hasil ekstraksi
Folin-Ciocalteau adalah terbentuknya senyawa kompleks
simplisia diperoleh rendemen 36,05% dari 500 gram
berwarna biru yang dapat diukur pada panjang gelombang
simplisia. Dari penotolan ekstrak etanol daun pacar
765 nm.
kuku pada lempeng kromatografi dan kuersetin sebagai
pembanding menggunakan fase gerak toluen:etil
asetat:aseton (2:2:1) + 3 tetes asam asetat dan dilihat pada
lampu UV 254 nm, 365 nm, dan dengan penampak bercak
sitroborat maka didapatkan Rf ekstrak yang sama dengan
Rf pembanding, yaitu 0,65.
Secara organoleptik diketahui bentuk simplisia
serbuk warna coklat kehijauan dengan rasa pahit dan bau
yang khas. Secara mikroskopis terlihat fragmen epidermis
bawah dengan stomata anomositik, sel minyak, berkas
pembuluh, dan rambut penutup tipe jarum. Untuk susut
pengeringan didapatkan sebesar 4,92%, kadar sari larut air
sebesar 3,29% dan kadar sari larut etanol sebesar 25,46%.
Sedangkan untuk kadar abu total sebesar 4,61% dan kadar Gambar 2. Panjang gelombang serapan maksimum larutan
abu tidak larut asam simplisia adalah sebesar 4,43%. standar asam galat dengan reagen Folin-Ciocalteau, (1)
Karakterisasi ekstrak etanol daun pacar kuku untuk 765nm wavelength, 0,300 abs.

14 Jur na l Sai ns Fa r m a s i & K l i ni s | Vo l . 0 5 N o . 0 1 | Apr i l 2018


Karakterisasi S impl i si a da n Ekstra k D a un Pa ca r Kuku ( L aws o ni . . . H us ni et . al.

Table 1. Hasil perhitungan kadar fenolat total ekstrak daun pacar kuku dengan spektrofotometer
UV-Vis λmaks 765 nm.
Absorban Konsentrasi Konsentrasi rata-rata Kadar Fenolat Total
Pengulangan
(y) (x) (xi) (g/100 g)
0,225 77,92
1 0,226 78,32 78,05 15,61
0,225 77,92
0,239 83,52
2 0,237 82,72 82,85 16,57
0,236 82,32
0,229 79,52
3 0,228 79,12 79,39 15,88
0,229 79,52
Rata-rata 80,10 16,02 ± 0,17

Gambar 3. Panjang gelombang serapan maksimum besi (II) sulfat heptahidrat


dengan reagen ortho-fenantrolin, (1) 510 nm wavelength, 0,306 abs.

Tabel 2. Hasil perhitungan aktivitas antioksidan ekstrak daun pacar kuku dengan spektrofotometer
UV-Vis λmaks 510 nm.
Absorban Konsentrasi Konsentrasi rata-rata Aktivitas Antioksidan
Pengulangan
(y) (x) (xi) (mmol Fe (II)/100 g)
0,203 0,2845
1 0,201 0,2829 0,2834 2,81
0,201 0,2829
0,204 0,2852
2 0,205 0,2860 0,2855 2,83
0,204 0,2852
0,207 0,2875
3 0,204 0,2852 0,2860 2,83
0,204 0,2852
Rata-rata 2,82 ± 0,01

Jurnal S ains Farma si & Kl i n i s | Vol . 05 No. 01 | A pr i l 2 0 1 8 15


Karakterisasi S impl i si a da n Ekstra k D a un Pa ca r Kuku ( L aws o ni . . . H us ni et . al.

Ekstrak etanol sebanyak 100 mg/10 ml diuji dengan [3] Das PK, Mondal AK. Studies on traditional ‘mehendi’ used as herbal
colour with special references to its antimicrobial activity and
metode FRAP dan diukur pada panjang gelombang
pigment profile by TLC. International Journal of Science and Nature.
510 nm memiliki aktivitas antioksidan sebesar 2,82 2012;3(4):799-804.
mmol Fe(II)/100 g. Prinsip dari metode FRAP adalah [4] Marc EB, Nelly A, Annick DD, Frederic D. Plants used as remedies
antirheumatic and antineuralgic in the traditional medicine of
berdasarkan kemampuan senyawa antioksidan berupa Lebanon. J Ethnopharmacol. 2008;120(3):315-334.
fenolat mereduksi ion Fe (III) menjadi Fe (II) membentuk [5] Gbolade AA. Inventory of antidiabetic plants in selected districts of
Lagos State, Nigeria. J Ethnopharmacol. 2009;121(1):135-139.
kompleks dengan ortho-fenantrolin berwarna jingga-
[6] Wiem A, Smail A, Wissem M, Faleiro M, Miguel M. Antioxidant,
merah. Berdasarkan penelitian Susantika et. al. [20] antiinflammatory and anti-acetylcholinesterase activities of leaf,
diketahui aktivitas asam galat sebagai pembanding uji flower and seed aqueous extracts of Lawsonia inermis from Tunisia.
Int. J. Pharm. Pharm. Sci. 2014;6(5):445-452.
aktivitas antioksidan hasilnya yaitu 9,34 mmol Fe(II)/100 [7] Hosein HKM, Zinab D. Phenolic compound and antioxidant activity of
g. Dari hasil yang didapat, setelah dibandingkan dengan henna leaves extracts (Lawsonia inermis). World Journal of Dairy &
Food Sciences. 2007;2(1):38-41.
aktivitas antioksidan asam galat maka hasil aktivitas
[8] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Parameter Standar
antioksidan ekstrak etanol daun pacar kuku lebih rendah Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan
dibandingkan aktivitas antioksidan asam galat. Republik Indonesia; 2000.
[9] Prakash A, Rigelhof F, Miller E. Antioxidant activity. Medallion
Laboratories: Analytical Progress. 2001;19(2):1-6.
Kesimpulan [10] Mandal S, Yadav S, Nema RK. Antioxidant: a review. Journal of
Chemical and Pharmaceutical Research. 2009;1(1):102-104.
[11] Gordon MH. The mechanism of antioxidants actions in vitro. Di
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan dalam: Hudson BJF, editor. Food Antioxidant. Elsevier Applied
bahwa ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% Science. 1990:1-18.
[12] Fluck H, Jaspersen SR. Medicinal Plants and Their Uses. London: W.
mempunyai rendemen ekstrak 36,05% dari 500 gram
Foulsham & Co. Ltd; 1976.
simplisia. Karakterisasi simplisia dan ekstrak etanol daun [13] Raskin I, Ripoll C. Can an apple a day keep the doctor away?. Current
pacar kuku telah sesuai dengan standar. Kadar fenolat Pharmaceutical Design. 2004;10(27):3419-3429.
[14] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Suplemen II Farmakope
total daun pacar kuku yaitu 16,02 g/100 g dan aktivitas Herbal Indonesia. Jakarta: Depkes RI; 2010.
antioksidan daun pacar kuku sebesar 2,82 mmol Fe(II)/100 [15] Departemen Kesehatan RI. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI; 1995.
g. Dibandingkan aktivitas antioksidan asam galat, aktivitas
[16] Kementerian Kesehatan RI. Farmakope Herbal Indonesia Suplemen
ekstrak daun pacar kuku lebih rendah. 3 Edisi I. Jakarta: Dirjen Pelayanan Farmasi dan Alat Kesehatan,
Kemenkes RI; 2013.
[17] Andayani R, Maimunah, Lisawati Y. Penentuan aktivitas antioksidan,
Referensi kadar fenolat dan likopen pada buah tomat (Solanum lycopersicum
L.). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 2008;13(1):31-37.
[1] Badan POM RI. Acuan Sediaan Herbal Vol. 7 Edisi I. Direktorat Obat [18] Agoes, G. Teknologi Bahan Alam (edisi revisi). Bandung: Penerbit ITB;
Asli Indonesia; 2012. 2007.
[2] Hasiani VV, Ahmad I, Rijai L. Isolasi jamur endofit dan produksi [19] Waterhouse AL. Folin ciocalteau micro method for total phenol in
metabolit sekunder antioksidan dari daun pacar (Lawsonia inermis wine. American Journal of Enology and Viticulture. 1999;28:1-3.
L.). Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015;1(4):146-153. [20] Susantika M. Penentuan kadar fenolat total dan uji ativitas
antioksidan dari ekstrak etanol kulit batang asam kandis. [Skripsi].
Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas; 2016.

Copyright © 2018 The author(s). You are free to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the
material for any purpose, even commercially) under the following terms: Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if
changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use; ShareAlike — If you remix,
transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)

16 Jur na l Sai ns Fa r m a s i & K l i ni s | Vo l . 0 5 N o . 0 1 | Apr i l 2018

You might also like