Identifikasi Parasit Usus Dan Sel Darah Pada Feses Balita Gizi Buruk Di Mulyorejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan
Identifikasi Parasit Usus Dan Sel Darah Pada Feses Balita Gizi Buruk Di Mulyorejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan
Identifikasi Parasit Usus Dan Sel Darah Pada Feses Balita Gizi Buruk Di Mulyorejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan
Tuti Suparyati
Akademi Analis Kesehatan (AAK) Pekalongan
Email: [email protected]
ABSTRACT
Nutrients come from food consumed through the digestion process such as absorption,
transportation, storage and metabolism. Malnutrition during the golden age (under five years old)
is irreversible, malnutrition affects brain development.
Malnutrition caused by less consumption of food and infectious diseases. Intestinal
infection by parasites is one of the types of infectious diseases in toddlers that can cause
malabsorption of nutrients and reduce appetite. In addition, intestinal infections can also cause
injury, so that blood cells are obtained in the feces. These all increase the risk of malnutrition.
This research aim to find intestinal parasitic infection and blood cells in malnourished toddlers in
Mulyorejo, Tirto District, Pekalongan Regency.
The research method is descriptive, to describe the results of feces examination, data
collection by feces examination in the laboratory, using the direct method and centrifugation to get
intestinal parasites. The population in this research were all malnourished toddlers in Mulyorejo in
August 2019 with 8 of total respondents. For sample using total sampling of all respondents.
The results is intestinal parasitic infections were not found in 8 samples tested, intestinal protozoa
0 (0%) and intestinal worms from group soil transmitted helminth 0 (0%). Examination of blood
cells, found 2 feces samples (25%) contain with normal leukocytes and 6 samples (75%) exceeded
from normal limits. Other than that, 0 feces samples (0%) with normal erythrocytes and 8 samples
(100%) exceeded from normal limits.
The conclusions of this research is intestinal parasitic infections such as intestinal
protozoa 0 (0%) and intestinal worms 0 (0%) were not found in 8 samples tested, but blood cells
were present with exceeded from normal limits.
10
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020
11
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020
12
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020
spesimen feses dan di bawa ke protozoa usus, sel darah yaitu sel
laboratorium GM Pekalongan. darah merah/ eritrosit dan sel darah
Pemeriksaan feses di putih/ lekosit.
laboratorium dengan cara Hasil pemeriksaan feses secara
pemeriksaan mikroskopis metode mikroskopis metode langsung untuk
langsung, menggunakan eosin untuk pemeriksaan parasit usus yaitu
mendapatkan data parasit cacing Soil cacing Soil Transmited Helminth dan
Transmited Helminth usus, protozoa protozoa usus, didapatkan sebagai
usus dan sel darah pada feses yaitu berikut:
sel darah merah/ eritrosit dan sel Tabel 1. Hasil pemeriksaan parasit
darah putih/ lekosit, kemudian
usus pada feses secara mikroskopis
pemeriksaan dilanjutkan dengan metode langsung.
metode pengendapan/ sentrifugasi
untuk memastikan hasil pemeriksaan
infeksi parasit usus. No. Sampel Telur/ larva cacing Protozoa
Data yang terkumpul diolah 1 Negatif Negatif
dengan program SPSS versi 17 dan 2 Negatif Negatif
disajikan secara deskriptif.
3 Negatif Negatif
HASIL DAN PEMBAHASAN 4 Negatif Negatif
Desa Mulyorejo merupakan 5 Negatif Negatif
bagian dari wilayah kecamatan Tirto
Kabupaten Pekalongan, ditetapkan 6 Negatif Negatif
sebagai desa prioritas penanganan/ 7 Negatif Negatif
laboratorium kemiskinan, desa 8 Negatif Negatif
tersebut masuk dalam wilayah kerja
Negatif 100 % Negatif 100 %
Puskesmas Tirto II, terdapat 8 Balita
Gizi Buruk. Positif 0 % Positif 0 %
Orang tua Balita Gizi Buruk
Keterangan nilai normal jenis
mewakili balitanya yang berjumlah 8
pemeriksaan sebagai berikut:
orang, semuanya bersedia untuk
menjadi responden penelitian dan Telur/ larva cacing : negatif
semuanya menyerahkan feses untuk Protozoa : negatif (Gajah
dilakukan pemeriksaan pada bulan Mada, L. 2020)
Februari 2020.
Feses yang terkumpul Tabel 1 menunjukkan tidak
kemudian diperiksa di laboratorium ditemukan parasit usus, semua
GM Pekalongan, dengan sampel mendapatkan hasil negatif
pemeriksaan mikroskopis metode 100% untuk pemeriksaan parasit
langsung, yaitu feses dioleskan di usus yaitu telur/ larva cacing Soil
atas obyek glass, ditetesi eosin dan Transmited Helminth usus maupun
dipeiksa dibawah mikrskop. protozoa usus, sehingga dapat
Pemeriksaan mikroskopis metode dikatakan bahwa hasil dalam batas
langsung untuk mencari apakah di normal untuk infeksi cacing Soil
dalam feses terdapat telur/ larva Transmited Helminth pada balita gizi
cacing Soil Transmited Helminth, buruk di Desa Mulyorejo Kecamatan
13
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020
Tirto Kabupaten Pekalongan. Semua pada feses, sel darah yang dimaksud
sampel juga mendapatkan hasil adalah sel darah merah atau eritrosit
negatif untuk pemeriksan protozoa dan sel darah putih atau lekosit.
usus, sehingga dapat dikatakan Hasil pemeriksaan feses secara
bahwa hasil dalam batas normal mikroskopis metode langsung untuk
untuk infeksi protozoa usus pada pemeriksaan sel darah pada feses,
balita gizi buruk di Desa Mulyorejo didapatkan sebagai berikut:
Kecamatan Tirto Kabupaten Tabel 2. Hasil pemeriksaan sel darah
Pekalongan. pada feses secara mikroskopis
Pemeriksaan dilakukan pula metode langsung.
untuk mendapatkan adanya sel darah
14
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020
15
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020
langsung yaitu asupan gizi dan depannya yang lebih baik dan
penyakit infeksi dan faktor yang kelak menjadi penerus bangsa
tidak langsung yaitu ketersediaan yang berkualitas.
pangan di rumah, pola asuh, pola 2. Bagi instansi terkait diharapkan
makan, sanitasi lingkungan dan pemeriksaan lebih komprehensif
akses terhadap pelayanan kesehatan. terhadap Balita gizi buruk, untuk
Faktor tersebut juga dipengaruhi mencari penyebab gizi buruk
oleh faktor ekonomi, pendidikan. sehingga penanganan lebih tepat
Faktor-faktor tersebut tidak diteliti dan segera dapat mengatasi
dan tidak dikendalikan dalam keadaan gizi Balita.
penelitian ini. 3. Bagi peneliti disarankan
melakukan penelitian tentang
KESIMPULAN faktor-faktor lainnya yang
Penelitian ini memperoleh menjadi penyebab gizi buruk
kesimpulan yaitu berdasarkan hasil Balita.
pemeriksaan feses secara 4. Bagi pembaca diharapkan ikut
mikroskopis metode langsung dan mencegah terjadinya gizi buruk
pengendapan terhadap infeksi parasit dalam keluarganya.
usus yaitu cacing Soil Transmited
Helminth dan protozoa usus serta sel DAFTAR PUSTAKA
darah pada feses Balita Gizi Buruk Barakat M, Ibrahim N, Nasr A. In
di Desa Mulyorejo kecamatan Tirto Vivo Endoscopic Imaging of
Kabupaten Pekalongan adalah Ancylostomiasis-Induced
sebagai berikut: Gastrointestinal Bleeding:
1. Tidak ditemukan infeksi parasit Clinical and Biological
usus, yaitu protozoa usus 0 Profiles. Am J Trop Med Hyg.
(0%), cacing usus 0 (0%) dari 8 2012; 87: 701-5
sampel
2. Ditemukan 2 sampel (25%) Chou J, Cheng K, Chen S., Overt
lekosit feses normal dan 6 small-intestine bleeding caused
sampel (75%) melebihi batas by Ancylostoma duodenale
normal dari 8 sampel.
3. Ditemukan 0 sampel (0%) Depkes. 2005. Perkembangan
eritrosit feses normal dan 8 Penanggulangan Gizi Buruk di
sampel (100 %) melebihi batas Indonesia tahun 2005.
normal dari 8 sampel. http://www.depkes.co.id
4. Sel darah pada feses bisa Fransisca R. O., Iriani A. D., Mutiksa
menjadi penyebab gizi buruk F. A., Izati S., Utami R. K.,
pada Balita. 2012, Hubungan Infeksi Parasit
Usus dengan Pengetahuan
SARAN Perilaku Hidup Bersih Sehat
Saran yang dapat diberikan dari pada Anak SD Bekasi, Ejki,
penelitian ini antara lain: Vol. 3, No. 1, April 2015.
1. Bagi keluarga Balita agar lebih
memperhatikan tumbuh
kembang balitanya, untuk masa
16
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020
17