Garin Lesmana, Zaenal, Iswandaru: Abstract. PT Rajawali Internusa Is A Company Engaged in Coal Mining, Located
Garin Lesmana, Zaenal, Iswandaru: Abstract. PT Rajawali Internusa Is A Company Engaged in Coal Mining, Located
Garin Lesmana, Zaenal, Iswandaru: Abstract. PT Rajawali Internusa Is A Company Engaged in Coal Mining, Located
200
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENAMBANGAN … | 201
1. Pendahuluan
PT Rajawali Internusa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di sector
pertambangan, dan menargetkan produksi sebesar 50 ribu ton/bulan. Untuk memenuhi terget
produksi tersebut, maka diperlukan efesiensi kerja yang tinggi untuk mencapai target produksi,
dengan mengurangi waktu hambatan seperti waktu Standby dan waktu Repair.
Kegiatan penambangan batubara merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan
batubara sebagai hasil dari penambangannya, dengan melewati tahap gali-muat dan angkut dari
alat mekanis yang digunakan. Dalam pelaksanaan penambangan ini tentu akan mempengaruhi
hasil dari batubara yang didapatkan, yang nantinya dapat diatur sesuai dengan rencana dan target
produksi dari perusahaan, namun akhir-akhir ini PT Rajawali Internusa mendapati suatu
masalah, dimana hasil produksi tidak konsisten dalam mencapai target produksi, yang
menyebabkan terjadi kerugian dari pihak perusahaan itu sendiri. Faktor yang menjadi hambatan
utama berkaitan dengan alat gali-muat dan angkut, dimana efesiensi kerja, waktu edar,
perawatan jalan dan kecepatan alat yang kurang maksimal.
Mengetahui hal tersebut, maka PT Rajawali Internusa perlu melakukan kajian mengenai
produktivitas alat gali-muat, dan angkut agar dapat mengatasi kerugian dari perusahaan dan
mencapai target produksi yang telah diterapkan dari perusahaan. Selanjutnya, tujuan dalam
Teknik Pertambangan
202 | Garin Lesmana, et al.
2. Landasan Teori
Pemindahan tanah mekanis merupakan segala macam kegiatan yang berhubungan
dengan kegiatan pemberaian, penggalian, pemuatan, pengangkutan, penimbunan, perataan, dan
pemadatan tanah atau batuan dengan alat-alat mekanis. Dalam proses penambangan, proses ini
harus dilakukan sebagaimana yang diketahui bahwa cadangan tambang terdapat di bawah
permukaan bumi sehingga dilakukannya proses penggalian terlebih dahulu untuk mendapatkan
cadangan tambang tersebut.
Dalam melakukan pemindahan material maka terdapat faktor-faktor produksi yang
perlu diperhatikan, terutama untuk memenuhi target produksi yang diinginkan oleh suatu
perusahaan, maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi, khususnya pada
produksi alat mekanis, seperti kondisi front penambangan, kondisi jalan angkut, keterampilan
operator, waktu edar, efesiensi kerja, faktor pengembangan materia, faktor isian mangkuk,
metode pemuatan, jalan, elevasi, cuaca.
Produktivitas Alat Angkut
Produktivitas alat menunjukkan kemampuan dari suatu alat yang digunakan untuk
berproduksi dalam waktu tertentu. Produktivitas sendiri dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
2. Waktu Kerja Alat Angkut Mitsubishi Fuso FN527 ML-K 6x4HD 220PS
Waktu Kerja rata-rata per hari = 288,88 menit
Waktu Kerja tersedia per hari = 540 menit
We
Efisiensi Kerja alat gali-muat = Wt x 100%
288,88
= 540 x 100%
= 53,49 %
3. Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut
Produktivitas alat pada kegiatan penambangan dapat diperoleh berdasarkan perhitungan
dari masing-masing rangkaian kegiatan yang sudah ditetapkan, data yang dibutuhkan
untuk memperoleh produktivitas alat gali-muat dan angkut seperti waktu edar, kapasitas
bucket alat muat, faktor pengembangan material, faktor pengisian, dan juga efisiensi
kerja alat.
1. Produktivitas Alat Muat
Alat muat yang digunakan yaitu Komatasu PC300 LC-7 dengan kegiatan penambangan
batubara yang dilaksanakan.
Produktivitas alat gali dihitung dengan rumus berikut ini:
Em ×3600×Hmt ×FFm ×SF
Pim =
CTm
44,893% x3600 x 1,8 x 106% x 74,22%
Pim =
14,08
Pim= 162,55 BCM/jam/unit
Pm = P1m x nm
= 162,55 BCM/ jam/ unit x 1 unit
= 162,55 BCM/jam
Waktu kerja rata-rata perhari adalah 9 jam sehingga produksinya adalah sebagai berikut :
Pm = 162,55 BCM/ jam x (9 jam/ hari) x 26 hari/ bulan
= 38.035,90 BCM/ bulan
Teknik Pertambangan
204 | Garin Lesmana, et al.
Match factor merupakan nilai yang menunjukan keserasian kerja antara alat gali-muat
dan alat angkut yang digunakan dalam dalam satu rangkaian, nilai keserasian ini dapat
ditentukan berdasarkan data cycle time dan jumlah antara alat gali-muat dan alat angkut yang
digunakan di lapangan. Dari hasil data yang telah di dapat dan diperhitungkan, nilai keserasian
alat masih di bawah 1, yang artinya alat muat memiliki waktu menunggu alat angkut untuk
datang. Berikut merupakan hasil perhitungan faktor keserasian alat yang ada :
Na(Np x Ltm)
MF = Nm x Cta
x 100%
Na(Np x Ltm)
MF = Nm x Ca x 100%
6 (15 x 0,23)
MF = 1 x 25,223 x 100%
MF = 0,83
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai
berikut :
1. Produksi penambangan batubara seacra actual untuk alat gali-muat sebesar 38.035,90
BCM/bulan dan alat angkut sebesar 37.952,61 BCM/bulan. Sehingga produksi
penambangan batubara belum mencapai target produksi yang ditetapkan PT Rajawali
Internusa yaitu 50.000 BCM/bulan.
2. Faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak tercapainya produksi batubara, dimana
kurang optimalnya kecepatan alat angkut untuk hauling batubara dari loading point ke
stockpile, juga terdapat faktor jalan yang masih bergelombang dan mudah terjadi sliperry
di segmen tertentu.
3. Perbaikan produksi batubara dilakukan dengan melakukan perbaikan Cycle Time,
dimana pengurangan waktu perjalanan sebanyak 7,5 menit, sehinggga produksi alat gali-
muat yang semula sebesar 38.035,90 BCM/bulan dan alat angkut yang semula sebesar
37.952,61 BCM/bulan menjadi 54.721,70 BCM/bulan dan 54.670,40 BCM/bulan.
5. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan, penulis memberikan
beberapa saran seperti berikut:
1. Perawatan jalan, terutama pada segmen tertentu, sehingga dapat meningkatkan kecepatan
dari alat angkut.
2. Mengoptimalkan kecepatan alat angkut pada jalan tambang, dengan memperhatikan SOP
dari perusahaan, sehingga dapat meningkatkan produksi batubara.
Daftar Pustaka
Ady Winarko, dkk., 2015, “Evaluasi Teknis Geometri Jalan Angkut Overburden Untuk Mencapai
Target Produksi 240.000 BCM/bulan di Site Project Mas Lahat PT Ulima Nitra Sumatera
Selatan”, Sumatera Selatan.Universitas Sriwijaya.
Annisa N, 2019, “Perencanan Jalan Transportasi Batubara dari Stockpile Menuju Dermaga oleh
PT Atrya Swascipta Rekayasa di Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan”,
Bandung: Universitas Islam Bandung.
Anonim, 2017, “Geospasial Untuk Negri”, Bogor. Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasaan
Informasi Geospasial, Badan Informasi Geospasial (BIG).
Anonim, 2017, “Handbook Komatsu PC300-LC-7 Excavator”, Japan.
Anonim, 2011, “Handbook Manajemen Alat-Alat Berat, PT United Tractors.Tbk”, Application
Engineering Dept.
Filiyanti, Teta Ateta Bangun, 2009, “Diktat Kuliah Pengembangan Tanah Mekanik dan Alat-Alat
Berat”, Medan. Universitas Sumatera Utara
Jamalul Insan, 2020, “Kajian Produksi Pengiriman Bijih Nikel untuk Mencapai Target Produksi
1.500.000 Ton Per Tahun di PT Gag Nikel, Distrik Waigeo, Kecamatan Waigeo Barat,
Kabupaten Kepulauan Raja Ampat Provinsi Papua Barat”, Bandung: Universitas Islam
Bandung
M, Rizqi Wicaksono, 2020, “Evaluasi Jalan Tambang Berdasarkan Teori AASHTO untuk
Meningkatkan Produksi Pengupasan dan Pengangkutan Overburden pada Kegiatan
Penambangan Batubara di Area Roto South Pit G PT Kideco Jaya Agung, Desa Batu
Kajang Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser Kalimantan Timur”, Bandung.
Universitas Islam Bandung.
Prodjosumarto, Partanto, 1993, “Pemindahan Tanah Mekanis”, Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Prodjosumarto, Partanto, 2000, “Tambang Terbuka (Surface Mining)”, Bandung : Institut
Teknologi Bandung.
Rochmanhadi, 1992, ‘Alat-alat Berat dan Kegunaanya “, Jakarta : Yayasan Badan Penerbit
Pekerjaan Umum.
Teknik Pertambangan