Overburden 1.120.000 BCM Di Pit Taman Tambang Air Laya Bulan September

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Universitas Bangka Belitung: Open Journal Systems

Jurnal Mineral, Maret 2018, Vol. 3 (1), hal. 1 – 8

Kajian Teknis Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Pada Pencapaian Pengupasan
Overburden 1.120.000 BCM di Pit Taman Tambang Air Laya Bulan September
2016 PT Bukit Asam (Persero) Tbk
(Tecnical Study Trencher-Load Transport and Conveyance at 1,120,000 BCM of
Overburden Stripping Achievement in Pit Taman Tambang Air laya September 2016 PT
Bukit Asam (Persero) Tbk)

Irwan Edel Frudis S 1, Janiar Pitulima2,Mardiah2


1
Mahasiswa Program Sarjana, JurusanTeknikPertambangan, Universitas Bangka Belitung
2
Staf Pengajar, Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Bangka Belitung

Abstract
In the layer of overburden stripping activities in Pit Taman attainment production amounted
about 82% of the production target set in the amount of 925,187.2 BCM of production target of
1,120,000 BCM. This is due to the high resistance factor affecting work efficiency so that production is
produced by means of unloading and transportation have not been able to achieve the production
target. The data obtained in the field in the form of a data cycle time tools obtained from the
calculation of the time distribution of each trencher-fit to perform the excavation, swing content, swing
empty and loading and conveyance maneuvering, loading, road to disposal, dumping and back to front
as well as the calculation of effective working hours will do the calculation of the amount of
productivity. After calculating the theoretically obtained by 1,656,454.08 BCM of overburden
production for excavator-unloading and BCM 1,405,890.9 for conveyance. To get productivity achieve
production targets then do the optimization tools work plan is to optimize. Optimizing plan working
hours adjustment tools and repair equipment capacity are obtained overburden production amounted
to 1,914,890.2 BCM. As for after the technical review of the excavator-unloading and conveyance in
stripping overburden at Pit Taman in September 2016 on the calculation of production trencher-load
transports that have been implemented should only use 3 units of excavator-unloading is 3 units of PC
Komatsu 2000 for with the use of 3 units with improvements and performance optimization tools as
well as the factors that influence has reached its production target of 1,670,167.71 BCM and for the
use of conveyances using Komatsu HD 785 20 units with a production target of 1,615,712.8 BCM.

Keyword: Productivity, trencher-load transport.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu


1. Pendahuluan dilakukan kajian terhadap alat gali-muat dan alat
angkut serta mengetahui faktor-faktor yang
Kegiatan pengupasan lapisan overburden di menyebabkan ketidaktercapaian produksi
Pit Taman Tambang Air Laya pencapaian tersebut.
produksi hanya sebesar 82% yaitu sebesar
925.187,2 BCM dari target produksi sebesar Tujuan Penelitian
1.120.000 BCM. Ketidaktercapaian produksi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jam
tersebut disebabkan oleh beberapa hal yang ketersediaaan alat untuk mendapatkan efisiensi
mempengaruhi, oleh karena itu untuk mencapai kerja rangkaian alat gali-muat dan alat angkut,
target produksi yang optimal diperlukan kinerja mengetahui produksi alat gali-muat dan alat
alat yang optimal juga berupa alat gali-muat dan angkut yang digunakan untuk mencapai target
alat angkut yang berperan dalam kegiatan produksi overburden, menganalisa faktor-faktor
pengupasan overburden, peningkatan efisiensi penyebab ketidaktercapaian produksi dan
kerja serta keserasian kerja antara alat gali-muat optimalisasi yang dapat dilakukan untuk dapat
dan alat angkut juga sangat berpengaruh meningkatkan rencana produksi alat gali-muat
terhadap pencapaian produksi saat kegiatan dan alat angkut sehingga akan dapat memenuhi
penambangan berlangsung. target produksi yang ditetapkan, mengetahui
jumlah produksi alat gali-muat dan alat angkut
* Korespodensi Penulis: Irwan Edel Frudis S, Jurusan setelah dilakukan perbaikan, serta mengkaji
Teknik Pertambangan,Universitas Bangka Belitung,
Balunijuk, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka
penggunaan alat gali-muat dan alat angkut pada
Belitung. pengupasan overburden di Pit Taman Tambang
E-mail: [email protected] Air Laya 2016.

65
Jurnal Mineral, Maret 2018, Vol. 3 (1), hal. 1 – 8

Produktivitas alat gali-muat dapat dihitung


dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Lokasi Penelitian
Lokasi IUP PT Bukit Asam (Persero) Tbk
Lokasi penelitian ini di Pit Taman, Wilayah
berjarak ±186 km ke arah Barat Daya dari pusat
Izin Usaha Penambangan (WIUP) PT Bukit Asam
kota Palembang. Wilayah IUP PT Bukit Asam
(Persero) Tbk, di Desa Tanjung Enim, o
(Persero) Tbk, terletak pada posisi 03 42’30” LS–
Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara o o o
04 47’30” LS dan 103 45’00” BT – 103 50’10”
Enim, Provinsi Sumatera Selatan. BT.

Gambar 1. Lokasi penelitian di IUP PT Bukit Asam (Persero) Tbk

Gambar 1. Lokasi penelitian di IUP PT Bukit Asam (Persero) Tbk


Tinjauan Pustaka

Pgm   Cb  Bf  Sf  Eff (3)


Menurut Nabar (1998), pada excavator seperti 60
backhoe dalam satu siklus, waktu yang CTm
diperlukan untuk produksi adalah waktu menggali Keterangan :
(digging), swing isi, pemuatan (loading), dan 3
Pgm : produksi alat gali-muat (m /jam)
swing kosong. Dimana cycle time back hoe bisa CTm : waktu edar alat gali-muat (detik)
didapat sebagai berikut : 3
Cb : kapasitas bucketalat gali-muat (m )
CT = T1 + T2 + T3 + T4 (1) Bf : faktor isian mangkuk (Bucket Factor) (%)
Keterangan : Sf : faktor pengembangan
CT : cycle time (detik) Eff : efisiensi kerja alat angkut (PA× EU) (%)
T1 : waktu menggali (digging) (detik) Produktivitas alat angkut dapat dirumuskan
T2 : waktu swing isi (detik) sebagai berikut:

Pa   Ca  Sf  Eff (4)
T3 : waktu pemuatan (loading) (detik) 60
T4 : waktu swing kosong (detik)
Rumus untuk mencari cycle time dump truck CTa
menurut Nabar (1998) sebagai berikut : Keterangan :
3
CT = T1 + T2 + T3 + T4 + T5 + T6 (2) Pa : produksi alat angkut (m /jam)
Keterangan : CTa : waktu edar alat angkut (detik)
CT : cycle time dump truck, (menit) Ca : kapasitas bak alat angkut ( n × Cb × Bf )
T1 : waktu manuver pemuatan, (menit) n : jumlah curah bucket alat gali-muat
T2 : waktu mengisi muatan tanah penutup terhadap alat angkut
3
(menit) Cb : kapasitas bucket alat gali-muat (m )
T3 : waktu berjalan dan bak terisi muatan (menit) Bf : faktor isian mangkuk (Bucket Factor) (%)
T4 : waktu maneuver penumpahan (menit) Sf : faktor pengembangan
Eff : efisiensi kerja alat angkut (PA×EU) (%)

66
Jurnal Mineral, Maret 2018, Vol. 3 (1), hal. 1 – 8

Nilai keserasian kerja alat gali-muat dan alat Ad : jarak as roda depan (m)
angkut dapat dihitung dengan menggunakan Ab : jarak as roda belakang (m)
rumus sebagai berikut: C : jarak antara dua truk (m)
(nH  n  Ctm)
MF 
2. Metode Penelitian
nM  Cth
(5)

Keterangan : Objek Penelitian


nH : jumlah alat angkut
Ctm : waktu edar alat gali-muat (detik) Objek penelitian yang diamati adalah variabel-
n : jumlah curah bucket untuk mengisi variabel yang penting dalam perhitungan cycle
penuh alat angkut time seperti penggalian, pengisian, swing
nM : jumlah alat gali-muat kosong, swing isi untuk alat gali-muat,
Cth : waktu edar alat angkut (detik) sedangkan untuk alat angkut menghitung loading
time, dumping, waktu jalan isi, waktu jalan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kosong, dan waktu tunggu. Kemudian data-data
produktifitas alat adalah sebagai berikut:
cycle time dari setiap variabel dipisahkan dengan
a. Mechanical availability
waktu tunggu agar diketahui penyebab lamanya
MA   100 % (6)
W cycle time alat-alat gali-muat dan angkut.
W R
Tahapan Penelitian
Keterangan:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
W : Working Hours atau jumlah jam kerja alat adalah metode evaluasi, dimana penelitian
R : Repair atau jumlah jam untuk perbaikan dilakukan melalui beberapa tahapan yang
meliputi: studi literatur, penelitian dilapangan,
b. Physical availability pengumpulan data, pengolahan datadari data

W S
primer dan data sekunder. Selanjutnya
PA   100 % (7) didapatkan hasil dan pembahasan berdasarkan
W RS data yang diperoleh dan dibantu dengan studi
literatur. Hasil dan pembahasan data akan
Keterangan: menjawab tujuan penelitian ini. Hasil dari analisa
S:Stand by hours atau jumlah jam suatu alat data adalah ketersediaan alat dan efisiesni kerja,
produktifitas alat, faktor penyebab serta
yang tidak dapat dipergunakan. perbaiakan, produktifitas setelah perbaikan dan
c. Use of availability (UA) kajian penggunaaan alat yang digunakan di Pit
Taman Tambang Air Laya Bulan September

UA   100 % (8)
2016.
W
W S 3. Hasil dan Pembahasan
d. Effective Utilization.

EU   100 % (9)
W Jam Ketersediaan Alat
W  SR
Lebarjalanangkut minimum yang Tabel 4.1 dibawah ini merupakan waktu yang
dipakaiuntukjalurgandaataulebihmenurutAASHT dibutuhkan alat dalam kegiatan penambangan di
O Manual Rural High-Way Designdalam Pit Taman bulan September 2016 yang
Waterman (2010) adalah : didapatkan dari laporan penggunaan alat milik
PT Pamapersada Nusantara.
L= n Wt+ (n+ 1) (0,5 Wt) (10) Tabel 1. Jam Ketersediaan Alat
M WH Delay Idle
Alat AT (HR)
Keterangan : (HR) (HR) (HR) (HR)
L : lebar jalan angkut minimum (m) PC200
32,02 687,97 517,63 123,55 46,79
0-8
n : jumlah jalur PC800 59,26 660,74 450,05 150,46 60,23
Wt : lebar alat angkut total (m) HD78
12,90 707,10 483,79 213,65 9,80
Rumus yang digunakan untuk menghitung lebar 5
jalan angkut minimum pada belokan adalah : Dump
16,41 703,59 497,89 134,34 71,36
truck
W = n ( U + Fa + Fb + Z ) + C (11)

(U  Fa  Fb)
Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui berapa
CZ  (12) lama alat-alat yang digunakan untuk bekerja
2 (working hour), jam perawatan alat
Keterangan : (maintenance), waktu saat alat siap untuk
Fb : lebar juntai belakang (m) bekerja tetapi tidak berjalan (delay dan idle) dan

67
Jurnal Mineral, Maret 2018, Vol. 3 (1), hal. 1 – 8

dari data tersebut makaselanjutnya akan HD 785 39.600


10.778
dilakukan perhitungan Mechanical Avaibility
(MA), Physical Avaibility (PA), Use of Avaibility DT Nissan 39.60 2.710
(UA) dan Effective Utilization (EU) untuk
mengetahui jam ketersediaan alat dan berapa b. Kondisi Front Penambangan
persen efektifitas kerja alat (Effective Utilization).
Tabel 2.Ketersediaan alat gali muat angkut dan Kondisi front yang sempit pada Gambar 2
efisiensi kerja alat mengakibatkan keadaan lapangan menjadi
crowded. Hal ini akan mengakibatkan efisiensi
No Alat MA PA UA EU
kerja alat dan produktivitas alat menurun.
% % % %

1 PC 94,1 95,5 75,2 71,8


2000
2 PC 800 88,3 91,7 68,1 62,5

3 HD 785 97,4 94,5 66,2 64,9

4 Dump 96,8 97,7 70,7 69,1


truck

Perhitungan Produktivitas dan Keserasian


Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Secara
Teoritis

Berdasarkan tabel pada Lampiran 1 dapat Gambar 2. Kondisi front Pit Taman
diketahui untuk produksi perbulan (PC) secara
teoritis di Pit Taman pada bulan September 2016 c. Banyaknya Delay Cycle Time
dihasilkan produksi overburden sebesar Nilai cycle time akan mempengaruhi
1.656.454,08 BCM dan untuk produksi alat produktivitas alat berat. Semakin kecil cycle time
angkut yaitu HD dan dump truck menghasilkan maka produktivitas akan meningkat. Semakin
produksi sebesar 1.405.890,89 BCM sedangkan banyak delay cycletime maka nilai cycle time
secara aktual dilapangan dihasilkan produktivitas semakin besar dan produktivitas semakin kecil.
overburden sebesar 925.187,2 BCM. Delay cycle time didominasi saat alat angkut
mengambil posisi untuk dimuat. Hal ini
Penyebab Target Produksi di Pit Taman Tidak menunjukkan terdapat masalah pada saat dump
Tercapai Serta Optimalisasi dan Perbaikan truck ingin mengambil posisi akan dimuat di front.
yang Dapat Dilakukan Padahal nilai match factor alat < 1, sehingga
1. Penyebab Target Produksi Tidak Tercapai seharusnya tidak ada waktu antri dump truck
untuk dimuat. Alat angkut yang mengantri dapat
a. Rencana Jam Kerja Produksi Alat Gali- dilihat pada Gambar 3.
Muat Angkut
Berdasarkan data yang diperoleh i kehilangan
waktu masing-masing alat pada Bulan september
2016 adalah pada Tabel 3.
Tabel 3. Kehilangan watu pada alat
Kehilangan
Rencana Kerja
Alat Waktu
(Bulan/Bulan)
(Menit/Bulan)
PC 2000 39.600
10.809
(1780)
PC 2000
39.600
(1747) 10.685
Gambar 3. Antrian alat angkut
PC 2000
39.600 d. Geometri Jalan Angkut
(1782) 13.600
Jalan merupakan faktor penting yang
PC 800 39.600 mempengaruhi produktivitas alat angkut.
13.199
(2304) Kondisi jalan yang mendukung dapat

68
Jurnal Mineral, Maret 2018, Vol. 3 (1), hal. 1 – 8

meminimalkan waktu edar alat. Semakin kecil antar tiap alat gali-muat) dengan jarak sebesar
waktu edar maka jumlah ritase yang didapat 40-60 m dengan unit lain dan untuk PC 800
akan bertambah dan produktivitas alat semakin (small fleet) sebaiknya mempunyai working galeri
tinggi. Rata-rata jumlah ritase alat angkut HD sebesar 20-30.
785 dari Pit Taman ke Disposal adalah 19
menit dengan jumlah 140 ritase dalam 1 hari, Tabel 5. Working geometri menurut Handbook
jika kondisi jalan angkut ideal untuk semua ‘’’’’’30th Edition
segmen maka jumlah ritase akan bertambah Kategori Menggunakan Minimum
dan produktivitas alat semakin tinggi. Excavator Working Galeri
Small PC 400 PC 20 Meter
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan Fleet 800
ada bebrapa faktor jalan yang diteliti yaitu lebar Medium PC 1250 30 Meter
jalan angkut pada jalan lurus minimal 23 m dan Fleet
lebar jalan angkut pada tikungan minimal 33 m, Big Fleet PC 2000 40 Meter
sedangkan untuk grade jalan angkut
perusahaan telah menetapkan maksimal grade
jalan angkut sebesar 8%. Very Big PC 4000 s/d 60 Meter
Fleet PC 8000
2. Optimalisasi dan Perbaikan Rencana Kerja
Alat c. Perbaikan Lebar dan Grade Jalan Angkut
Perbaikan lebar dan grade jalan angkut dari
a. Perbaikan Jam Kerja Alat Gali-Muat dan disposal ke front penambangan adalah pada
Alat angkut Jalan Cenderawasih, Jalan Rajawali dan Jalan
Dalam pencapaian target produksi yang Camar.
optimal yaitu sebesar 1.120.000 BCM Perbaikan lebar jalan angkut ini diharapkan
diperlukan jam kerja yang efektif pula, apabila akan mempermudah dan mempersingkat waktu
jam kerja yang telah direncakan tidak sesuai hauling alat angkut pada saat bermuatan
dengan realisasi dan terjadi banyak kehilangan ataupun pada saat kosong. Untuk ketentuan
waktu (lost time) maka akan sangat lebar jalan angkut lurus yaitu lebih dari 23 m dan
berpengaruh terhadap jumlah produksi alat lebar jalan angkut pada tikungan yaitu lebih dari
tersebut. Perbaikan jam kerja alat adalah 33 m, sedangkan untuk perbaikan grade jalan
dengan mengurangi kehilangan-kehilangan adalalah untuk mempermudah jalan angkut agar
waktu yang yang sebenarnya dapat diatasi dan tidak terlalu menanjak atau terlalu curam atau
di minimalisir. Adapun kehilangan waktu yang tidak lebih dari 8%. Berdasarkan perbaikan yang
telah diperbaiki terdapat pada Tabel 4. telah dilakukan adapun sebelum dan sesudah
perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.
Tabel 4. Perbaikan kehilangan waktu
Kehilangan Kehilangan Perbaikan Grade Jalan Angkut
Waktu Waktu 140 Overburden ke Disposal
Alat Sebelum Setelah 120
Perbaikan Perbaikan
100
(Menit/Bulan) (Menit/Bulan
PC 2000 80
10.809 8.155
(1780) 60
PC 2000 40
(1747) 10.685 8.165
20

PC 2000 0
(1782) 13.600 8.635 -20 ABCDE FGH I J K L NOPQRS TUV
Elevasi Aktual Perbaikan Elevasi
-40
PC 800
13.199 8.275
(2304) Gambar 4. Perbaikan Grade Jalan Angkut
HD 785
10.778 8.425
DT Jumlah Produksi Alat Setelah Dilakukan
Nissan 2.710 2.500 Perbaikan
CWB
Setelah dilakukan perbaikan pada setiap
b. Perbaikan Front Kerja di Lapangan faktor yang mempengaruhi produktivitas alat gali-
Menurut Komatsu Handbook 30th Edition muat dan angkut maka dapat dihitung jumlah
(2009) pada Tabel 5 untuk front kerja pada PC produtivitas alat tersebut akan tetapi cycle time
2000 sebaiknya mempunyai working galeri (jarak yang digunakan merupakan cycle time aktual
tanpa perbaikan dikarenakan keadaan di
69
Jurnal Mineral, Maret 2018, Vol. 3 (1), hal. 1 – 8

lapangan yang kurang memungkinkan tidak


adanya delay cycle time, oleh karena itu delay
cycle time tetap di hitung dan perbedaan yang
sangat sedikit antara aktual dan perbaikan.
Setelah dilakukan optimalisasi dan perbaikan Penutup
pada Lampiran 2, produksi pada alat gali-muat
dan alat angkut selanjutnya dibuat perbandingan Kesimpulan
antara produksi secara aktual di lapangan,
produksi yag dihitung secara teoritis maupun 1. Jam ketersediaan alat yang digunakan pada
produksi setelah dilakukan optimalisasi agar kegiatan pengupasan overburden di Pit
hasilnya dapat dilihat secara garis besar. Berikut Taman selama Bulan September 2016 adalah
perbandingannya pada Gambar 5. sebagai berikut: Dump truck dengan Effective
Utilization untuk PC 2000 adalah 71,8 %, PC
800 adalah 62,5 %, HD 785 dengan EU 64,9
% dan EU utuk Dump truck 69,1%.
2500000 2. Setelah dilakukan perhitungan jumlah
produksi dan dan kebutuhan alat gali-muat
2000000 serta alat angkut seharusnya dengan jumlah
alat yang ada yaitu 3 unit alat angkut PC 2000
dan 1 unit PC 800 akan mampu melakukan
1500000
pengupasan overburden sebesar
1.656.454,08 BCM dan dengan jumlah alat
1000000 angkut yaitu 20 unit HD 785 dan 10 unit dump
truck mampu mengangkut overburden
500000 sebesar 1.405.890,89 BCM.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak
0
tercapaian produksi di Pit Taman adalah
Aktual Teoritis Optimalisasi kurang, kondisi front penambangan yang
sempit, banyak terjadi delay cycle time serta
geometri jalan berupa lebar dan grade jalan
Gambar 5. Perbandingan produktifitas secaraak- angkut yang belum semuanya sesuai.
tual, teoritis dan setelah optimalisasi 4. sebagai berikut: Jam ketersediaan alat yang
Adapun setelah dilakukan kajian teknis
Kajian Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Pada terhadap alat gali-muat dan alat angkut pada
Pengupasan Overburden di Pit Taman pengupasan overburden di Pit Taman,
Material overburdendidumping di beberapa Tambang Air Laya pada Bulan September
disposal yaitu disposal Limoa, Back Filling 2016 dicapai pengupasan untuk alat gali
Prebench (BFP) dengan masing-masing jarak 1.670.167,71 BCM dan untuk pengunaan alat
disposal ± 3000 m, ± 3200 m. Pit Taman, angkut mengunakan HD Komatsu 785
Tambang Air Laya memiliki target pengupasan sebanyak duapuluh unit dengan pencapaian
overburden pada bulan September sebesar produksi sebesar 1.615.712,8 BCM.
1.120.000 BCM. Namun realisasi produksi
sebesar 925.187,2 BCM. Pengupasan Saran
overburden ini dilakukan oleh kontraktor yaitu PT
Pamapersada Nusantara. Adapun saran untuk meningkatkan produksi
Setelah dilakukan kajian teknis terhadap alat agar mencapai 1.120.000 BCM di bulan
gali-muat dan alat angkut pada pengupasan September adalah:
overburden di Pit Taman, Tambang Air Laya 1. Mengoptimalkan kehilangan waktu pada jam
pada Bulan September 2016 dari perhitungan kerja efektif untuk meningkatkan jam kerja.
produksi alat gali-muat angkut yang telah 2. Penggunaan alat yang maksimal agar tidak
dilaksanakan sebaiknya hanya menggunakan menyebabkan crowded pada front
tiga unit alat gali muat yaitu tiga unit PC penambangan selain itu juga mengurangi
Komatsu 2000 karena dengan penggunaan tiga delay time.
unit saja dengan perbaikan dan optimalisasi 3. Perbaikan jam kerja yang sesuai dan
kinerja alat serta faktor-faktor yang memperbaiki jalan angkut dengan
mempengaruhi sudah mencapai target produksi memperhatikan jalan pada tikungan
sebesar 1.670.167,71 BCM dan untuk khususnya serta grade jalan yang tidak boleh
pengunaan alat angkut mengunakan HD melebihi 8%.
Komatsu 785 sebanyak duapuluh unit dengan
pencapaian produksi sebesar 1.615.712,8 BCM.

70
Jurnal Mineral, Maret 2018, Vol. 3 (1), hal. 1 – 8

Daftar Pustaka

Hartman, Howard L. 1987. Introductory Mining


Engineering. The University of Alabama
Tuscaloosa. Alabama.
Indriyani dan A. Fuad Z. 2010. Modul Kuliah
Pemindahan Tanah Mekanis Dan Alat Berat.
Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang.
Indonesianto, Yanto. 2005. Pemindahan Tanah
Mekanis, Jurusan Teknik Pertambangan –
FTM, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta. Yogyakarta.
Komatsu Inc. 2009. Komatsu Performance Hand
Book, 30th Edition. Japan.
Nabar, Darmansyah. 1998. Diktat Kuliah
Pemindahan Tanah Mekanis. Unsri.
Palembang
Prodjosumarto, Partanto. 1993. Diktat
KuliahPemindahan Tanah Mekanis, Jurusan
Teknik Pertambangan, Institut Teknologi
Bandung.
Rostiyanti, Susy F. 2008. Alat Berat Untuk
Proyek Konstruksi. Rineka Cipta. Jakarta.
Suwandhi, Awang. 2004. Perencanaan Jalan
Tambang, Diktat Perencanaan Tambang
Terbuka. Jurusan Teknik Pertambangan
UNISBA. Bandung.
Sulistyana,Waterman, 2010, Perencanaan
Tambang, Anugerah Print, Yogyakarta.
Tenriajeng, Andi T. 2003. Pemindahan Tanah
Mekanis. Gunadarma.

71
Jurnal Mineral, Maret 2018, Vol. 3 (1), hal. 1 – 8

Lampiran 1. Produksi overburden di PitTaman secara teoritis pada Bulan September 2016
Target
Jam Total
Produktivitas Produksi Jumlah Produksi
No Alat jalan MF Produksi
BCM/Jam BCM/Bulan unit Tanah
Efektif BCM/bulan
(BCM)
PC 2000 1,01 537.468,
1 517,63 1.038,36 537.468,28 1
(1782) 28
PC 2000 591.340,
2 517,63 1.142,4 591.340,51 1 0,82
(1747) 51 1.120.000
PC 2000 0,94 360.969,
3 517,63 697,35 360.969,28 1
(1780) 28
PC 800 0,81 166.676,
4 450,05 370,35 166.676,01 1
(2304) 01
1.656.45
Total Produksi PC
4,08
Total Target
Jam
Produktivitas Produksi Jumla Produksi Produksi
No Alat jalan MF
BCM/Jam BCM/Bulan h unit BCM/bul Tanah
Efektif
an (BCM)
HD 785 1,01 458.661,
5 483,79 158.01 76.443,65 6
(3100 m) 9
HD 785 436.659,
6 483,79 128,94 62.379,88 7 0,82
(3000m) 16
1.120.000
HD 785 0,94 344.274,
7 483,79 101,66 49.182,09 7
(3000m) 64
DT 0,81 166.295,
8 497,89 33,4 16.629,52 10
(3200Km) 2
1.405.89
Total Produksi HD 30
0,89

Lampiran 2. Jumlah produksi overburden setelah dilakukan perbaikan


Target
Jam Total
Produktivitas Produksi Jumlah Produksi
No Alat jalan Produksi
BCM/Jam BCM/Bulan unit Tanah
Efektif BCM/bulan
(BCM)
1 PC 2000 (1782) 525 1.149,71 603.597,75 1 603.597,75
2 PC 2000 (1747) 524 1.261,7 661.130,8 1 661.130,8
1.120.000
3 PC 2000 (1780) 516,1 758,56 405.448,16 1 405.448,16
4 PC 800 (2304 522,1 468,71 244.713,49 1 244.713,49
Total Produksi PC 1.914.890,2
HD 785 (3100
5 520 191.61 99.637,2 6 597.823,2
m)
HD 785
6 520 156,36 81.307,2 7 569.150,4
(3000m) 1.120.000
HD 785
7 520 123,28 64.105,6 7 448.739,2
(3000m)
8 DT (3200Km) 618,4 45,31 28.019,7 11 308.209
Total Produksi HD 30 1.923.921,8

72

You might also like