1065 4434 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

Volume 6, Nomor 2 (2022): 568-580

PENGARUH MARKETING MIX PRODUK MELON HIDROPONIK THE FARMHILL


TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI KOTA SEMARANG

THE FFECT OF MARKETING MIXED ON HYDROPONIC MELON PRODUCT IN


THE FARMHILL TOWARD CUSTOMERS LOYALTY IN SEMARANG CITY

Mashita Alfairuz Afza1*, Kustopo Budiraharjo2 , Edy Prasetyo3


1, 2, 3*
Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro
(Email: [email protected])
*
Penulis korespondensi: [email protected]

ABSTRACT
The research was conducted in January – March 2021 at The Farmhill store Semarang City.
The research location was determined purposively. This study aims to analyze the marketing
mix of hydroponic melon products and to analyze the effect of the hydroponic melon marketing
mix of The Farmhill on customer loyalty in the city of Semarang. The research method used a
survey. The sampling technique used accidental sampling. The samples used were 100
hydroponic melon customers at The Farmhill in Semarang City. Data collected from primary
and secondary data. Methods of data analysis using the SPSS 21.0 program package. The data
analysis method used multiple linear regression analysis. The results of the study are the value
of the Adjusted R Square of 0.732 or 73.2%, which indicates that product, price, place, and
promotion variables affect customer loyalty by 0.732 or 73.2% and the remaining 26.8% is
influenced by other variables. . Marketing mix aspects which include product, price, place, and
promotion variables simultaneously have a significant effect on customer loyalty of The
Farmhill hydroponic melon in Semarang City. Partially aspects of the marketing mix which
include product, place, and promotion variables affect customer loyalty of The Farmhill
hydroponic melon in Semarang City, while the price variable does not affect customer loyalty
of The Farmhill hydroponic melon in Semarang City.
Keywords: Customer loyalty, hydroponic melon, marketing mix.

ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2021 di The Farmhill store Kota
Semarang. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive). Penelitian bertujuan
menganalisis bauran pemasaran produk melon hidroponik dan menganalisis pengaruh
bauran pemasaran melon hidroponik The Farmhill terhadap loyalitas pelanggan di Kota
Semarang. Metode penelitian menggunakan survey. Teknik pengambilan sampel
menggunakan accidental sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 100 pelanggan
melon hidroponik di The Farmhill di Kota Semarang. Data yang dikumpulkan dari data
primer dan sekunder. Metode analisis data menggunakan paket program SPSS 21.0.
Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
adalah nilai dari Adjusted R Square sebesar 0,732 atau 73,2%, yang menunjukkan bahwa
variabel produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh terhadap variabel loyalitas

https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.06.02.21
Mashita Alfairuz Afza – Pengaruh Marketing Mix Produk Melon ....................................................... 569

pelanggan sebesar 0,732 atau 73,2% dan sisanya 26,8 % dipengaruhi oleh variabel lain.
Aspek marketing mix yang meliputi variabel produk, harga, tempat, dan promosi secara
serempak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan melon hidroponik
The Farmhill di Kota Semarang. Secara parsial aspek marketing mix yang meliputi
variabel produk, tempat, dan promosi berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan melon
hidroponik The Farmhill di Kota Semarang, sedangkan variabel harga tidak
mempengaruhi loyalitas pelanggan melon hidroponik The Farmhill di Kota Semarang.
Kata kunci: Marketing mix, melon hidroponik, loyalitas pelanggan.

PENDAHULUAN

Salah satu jenis pangan yang mempunyai manfaat bagi kesehatan manusia adalah buah.
Buah mempunyai kandungan vitamin serta mineral yang baik dalam memperbaiki metabolisme
bagi kesehatan tubuh manusia. Buah-buahan termasuk komoditas hortikultura yang bernilai
ekonomis tinggi dan dapat menjadi sumber penghasilan masyarakat dan petani. Hal ini lantaran
keunggulan buah-buahan mempunyai nilai jual yang besar, beragam jenis, ketersediaan sumber
daya penggunaan lahan serta teknologi yang mendukung, dan kemampuan pasar di tingkatan
nasional maupun tingkat internasional yang semakin berkembang pesat seiring berjalannya
waktu (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2013).
Beberapa perusahaan di bidang pertanian sudah menerapkan sistem pertanian berbasis
hidroponik. Pertanian hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman yang tidak
menggunakan tanah sebagai media tanam, melainkan menggunakan media tanam air.
Keunggulan dari pertanian hidroponik adalah tidak membutuhkan perawatan khusus, dapat
dipindahkan (portabel), kemudahan dalam merangkai peralatan dan media yang digunakan, dan
cocok di budidayakan pada lahan yang sangat terbatas (Diah, 2015). Pertanian hidroponik mulai
dikembangkan untuk menciptakan trend baru dan merupakan suatu usaha perusahaan untuk
menciptakan produk yang berbeda dari perusahaan pada umumnya yaitu perusahaan yang
memproduksi atau menjual buah secara yang ditanam secara konvensional. Dalam menghadapi
persaingan pasar, perusahaan di bidang pertanian harus mampu menerapkan strategi pemasaran
dengan tepat supaya perusahaan dapat menjual produk dalam jumlah yang lebih banyak lagi.
Bentuk strategi pemasaran yang dapat mendukung nilai jual dan memasarkan produk sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yaitu dengan menerapkan bauran pemasaran. Strategi
marketing mix digunakan untuk menciptakan permintaan produk yang dipasarkan melalui
loyalitas pelanggan dan membutuhkan peran pelanggan di dalamnya. Bauran pemasaran terdiri
dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) (Kotler dan
Amstrong, 2012). Sasaran dari bauran pemasaran yaitu menarik minat konsumen dengan
menciptakan produk yang menarik, menetapkan harga yang menarik, mendistribusikan produk
dengan mudah, mempromosikan secara efektif, serta mempertahankan prinsip kepuasan
pelanggan. Kepuasan pelanggan menjadi salah satu faktor penting dalam menciptakan suatu
loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal merupakan suatu aset bagi perusahaan.
The Farmhill merupakan produsen sekaligus sebagai distributor buah dan sayur
hidroponik. The Farmhill menjalankan kegiatannya dari hulu sampai ke hilir yang bergerak dari
bidang budidaya hingga pemasaran. Komoditas yang di produksi dan dijual di farmhill meliputi
pakchoy, pete, kale, apel, anggur, delima, pear, jeruk, lemon, kiwi, persimon, kelapa kopyor,
alpukat, matoa, ubi, nanas dan melon. Melon hidroponik merupakan komoditas produk
unggulan diantara komoditas lain yang terdapat di The Farmhill. The Farmhill mempunyai
greenhouse melon sebanyak 31 greenhouse, dimana masing-masing greenhouse mempunyai

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


570 JEPA, 6 (2), 2022: 568-580

luas 1.000 m2. Lokasi greenhouse berada di Salatiga, Ungaran, dan Solo. Jumlah melon yang
dipasarkan The Farmhill sekitar 6 ton per minggu.
The Farmhill memasarkan produknya ke outlet yang ada di Semarang, Solo dan Jakarta.
The Farmhill di Kota Semarang mempunyai pelanggan sekitar 400 orang selama sebulan. Selain
itu, The Farmhill juga memasarkan produknya melalui distributor yang ada di Surabaya, Bali,
Balikpapan, Samarinda, Palembang, Malang, dan Tulangagung. Pemasaran yang hanya fokus
kepada outlet dan distributor serta produk buah hidroponik yang masih tergolong langka dan
baru, menjadikan The Farmhill harus mengembangkan atau mengatur stategi marketing mix
yang baik agar tercipta loyalitas pelanggan. Adanya strategi pasar yang tepat diharapkan mampu
untuk menciptakan dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk sehingga pelanggan
melakukan pembelian ulang produk. Apabila konsumen menaruh sikap positif dalam evaluasi
pembeliannya, maka terciptalah loyalitas pelanggan untuk melakukan pembelian ulang terhadap
produk yang diinginkan (Supranto, 2011). Adapun tujuan penelitian yaitu menganalisis
pengaruh variabel bauran pemasaran produk melon hidroponik (produk, harga, tempat, dan
promosi) terhadap loyalitas pelanggan The Farmhill di Kota Semarang.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2021 di The Farmhill Kota Semarang.
Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan The Farmhill
sebagai produsen sekaligus distributor produk melon hidroponik terbesar di Kota
Semarang, lokasi strategis, dan banyak dikunjungi oleh pelanggan. The Farmhill satu-
satunya perusahaan pertanian bergaransi yang memproduksi melon dengan varian yang beragam
dan unik di Kota Semarang dengan teknologi hidroponik. Metode penelitian menggunakan
metode survey. Responden yang digunakan sebanyak 100 sampel pelanggan melon
hidroponik The Farmhill di Kota Semarang dengan menggunakan metode non
probability yaitu accidental sampling. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini
berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung
melalui kuesioner dan wawancara dari pelanggan melon hidroponik dan pihak
penanggung jawab The Farmhill. Data primer yang dikumpulkan antara lain
karakteristik responden, perilaku pelanggan melon hidroponik The Farmhill, dan
loyalitas pelanggan melon hidroponik The Farmhill di Kota Semarang. Jenis pertanyaan
dalam kuesioner berupa daftar pertanyaan tertutup sehingga responden dibatasi dalam
memberi jawaban kepada satu jawaban saja. Data sekunder diperoleh secara tidak
langsung literatur, jurnal penelitian, dan sumber lain yang relevan. Skala pengukuran
menggunakan skala likert. Variabel bebas meliputi Produk (X1), Harga (X2), Tempat
(X3), dan Promosi (X4), sedangkan variabel terikat menggunakan Loyalitas Pelanggan
(Y). Analisis data penelitian menggunakan analisis regresi linear berganda dengan paket
program SPSS 21.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN

The Farmhill merupakan salah satu perusahaan PT (perseroan terbatas) yang bergerak di
bidang pertanian hidroponik. Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) daerah provinsi
Jawa Tengah menerbitkan sertifikat kepada The Farmhill dengan nomor 33/22-3-01/39-0008-

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Mashita Alfairuz Afza – Pengaruh Marketing Mix Produk Melon ....................................................... 571

08/2020. Lokasi The Farmhill terletak di Jalan Cinde Barat Nomor 13 Jomblang Candisari Kota
Semarang. The Farmhill didirikan oleh Kabul Pamudji, lulusan dari Politiknik Mekanik Swiss
– ITB dengan mengambil program studi D3AT Maintenance Mekanik. The Farmhill
menjalankan kegiatannya dari hulu sampai ke hilir yang bergerak dari bidang budidaya hingga
pemasaran. Perusahaan bekerja sama dengan petani lokal dalam kegiatan produksinya, sehingga
para penggiat dan ahli hidroponik menggagas bahwa The Farmhill dipercaya mampu
mengembangkan pertanian berbasis modern di Indonesia. Strategi pemasaran yang
diterapkan oleh perusahaan yaitu dengan cara menerapkan aspek bauran pemasaran
(marketing mix) supaya mendapatkan keuntungan yang optimal. Visi dari The Farmhill
yaitu menyediakan produk dengan kualitas terbaik yang mampu bersaing dengan produk impor
akan tetapi tetap menggandeng para petani lokal. Komoditas utama The Farmhill terdiri dari
berbagai macam varietas melon dengan menggunakan benih impor dari Jepang, Korea,
Thailand, dan lain sebagainya. Varietas melon tersebut meliputi dalmation, cleo, lusina, thalent,
chamoe, rangipo, inthanon, dan green flash. Budidaya menggunakan sistem hidroponik tetes
(drip system) dengan media substrat yang berasal dari sabut kelapa (cocopeat). Kegiatan
budidaya dilakukan di Green House (GH). The Farmhill mempunyai 31 GH dengan luas 1.000
m2. Lokasi GH tertelak di Ungaran, Salatiga, dan Solo. Jumlah GH akan dikembangkan dengan
menambah jumlah GH secara bertahap dengan melakukan kerja sama bersama para investor.
Target pembagungan GH yang ingin dicapai The Farmhill yaitu mencapai 100 GH di sekitar
wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya mengingat permintaan pelanggan terhadap buah melon
terus meningkat. Satu GH dapat memuat sebanyak 4.000 tanaman melon hidroponik.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh data sebagai berikut.

Uji Validitas Produk


Uji validitas dilakukan dengan paket program aplikasi SPSS 21.0. Hasil uji validitas
variabel produk dapat dilihat dari 5 pertanyaan dari Tabel 1 :
Tabel 1. Uji Validitas Variabel Produk (X1)
Pertanyaan Sig. (2-tailed) Kesimpulan
X1.1 0,000 Valid
X1.2 0,000 Valid
X1.3 0,000 Valid
X1.4 0,000 Valid
X1.5 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa dari kelima pertanyaan variabel produk dinyatakan
valid karena mempunyai nilai sig. (2-tailed) ≤ 0,05, sehingga variabel produk dapat dilanjutkan
dengan pengujian berikutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012) yang
menyatakan bahwa kuisioner dapat dikatakan valid apabila mempunyai nilai signifikansi ≤ 0,05,
sehingga instrumen pertanyaan dari variabel dapat dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.

Uji Validitas Harga


Uji validitas dilakukan dengan paket program aplikasi SPSS 21.0. Hasil uji validitas
variabel harga dapat dilihat dari 5 pertanyaan dari Tabel 2 :

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


572 JEPA, 6 (2), 2022: 568-580

Tabel 2. Uji Validitas Variabel Harga (X2)


Pertanyaan Sig. (2-tailed) Kesimpulan
X2.1 0,000 Valid
X2.2 0,000 Valid
X2.3 0,000 Valid
X2.4 0,000 Valid
X2.5 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa dari kelima pertanyaan variabel harga dinyatakan
valid karena mempunyai nilai sig. (2-tailed) ≤ 0,05, sehingga variabel harga dapat dilanjutkan
dengan pengujian berikutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012) yang
menyatakan bahwa kuisioner dapat dikatakan valid apabila mempunyai nilai signifikansi ≤ 0,05,
sehingga instrumen pertanyaan dari variabel dapat dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.

Uji Validitas Tempat


Uji validitas dilakukan dengan paket program aplikasi SPSS 21.0. Hasil uji validitas
variabel tempat dapat dilihat dari 5 pertanyaan dari Tabel 3 :
Tabel 3. Uji Validitas Variabel Tempat (X3)
Pertanyaan Sig. (2-tailed) Kesimpulan
X3.1 0,000 Valid
X3.2 0,000 Valid
X3.3 0,000 Valid
X3.4 0,000 Valid
X3.5 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari kelima pertanyaan variabel tempat dinyatakan
valid karena mempunyai nilai sig. (2-tailed) ≤ 0,05, sehingga variabel tempat dapat dilanjutkan
dengan pengujian berikutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012) yang
menyatakan bahwa kuisioner dapat dikatakan valid apabila mempunyai nilai signifikansi ≤ 0,05,
sehingga instrumen pertanyaan dari variabel dapat dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.

Uji Validitas Promosi:


Uji validitas dilakukan dengan paket program aplikasi SPSS 21.0. Hasil uji validitas
variabel promosi dapat dilihat dari 5 pertanyaan dari Tabel 4 :

Tabel 4. Uji Validitas Variabel Promosi (X4)


Pertanyaan Sig. (2-tailed) Kesimpulan
X4.1 0,000 Valid
X4.2 0,000 Valid
X4.3 0,000 Valid
X4.4 0,000 Valid
X4.5 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.

Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa dari kelima pertanyaan variabel promosi dinyatakan
valid karena mempunyai nilai sig. (2-tailed) ≤ 0,05, sehingga variabel promosi dapat dilanjutkan

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Mashita Alfairuz Afza – Pengaruh Marketing Mix Produk Melon ....................................................... 573

dengan pengujian pada tahap berikutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012) yang
menyatakan bahwa kuisioner dapat dikatakan valid apabila mempunyai nilai signifikansi ≤ 0,05,
sehingga instrumen pertanyaan dari variabel dapat dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.

Uji Validitas Loyalitas Pelanggan


Uji validitas dilakukan dengan paket program aplikasi SPSS 21.0. Hasil uji validitas
variabel loyalitas pelanggan dapat dilihat dari 5 pertanyaan dari Tabel 5 :

Tabel 5. Uji Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)


Pertanyaan Sig. (2-tailed) Kesimpulan
Y1 0,000 Valid
Y2 0,000 Valid
Y3 0,000 Valid
Y4 0,000 Valid
Y5 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa dari kelima pertanyaan variabel loyalitas pelanggan
dinyatakan valid karena mempunyai nilai sig. (2-tailed) ≤ 0,05, sehingga variabel loyalitas
pelanggan dapat dilanjutkan dengan pengujian berikutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sugiyono (2012) yang menyatakan bahwa kuisioner dapat dikatakan valid apabila mempunyai
nilai signifikansi ≤ 0,05, sehingga instrumen pertanyaan dari variabel dapat dilanjutkan ke tahap
pengujian selanjutnya.

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan paket program aplikasi SPSS 21.0. Hasil uji reliabilitas
variabel produk, harga, tempat, promosi dan loyalitas dapat dilihat dari Tabel 6 :
Tabel 6. Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach Alpha Hasil Reliabilitas
Produk 0,876 Data Reliabel
Harga 0,827 Data Reliabel
Tempat 0,913 Data Reliabel
Promosi 0,878 Data Reliabel
Loyalitas 0,884 Data Reliabel
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha pada variabel produk, harga,
tempat, promosi, dan loyalitas konsumen masing-masing mempunyai nilai lebih dari 0,60,
sehingga semua variabel yang digunakan pada penelitian ini dapat dikatakan reliabel dan dapat
dilanjutkan ke penelitian selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali (2011) yang
menyatakan bahwa data kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai cronbach’s
alpha lebih besar dari 0,60.

Uji Asumsi Klasik


Uji Multikoleniaritas
Uji multikoleniaritas dilakukan dengan paket program aplikasi SPSS 21.0. Hasil uji
multikoleniaritas dapat dilihat dari Tabel 7 :

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


574 JEPA, 6 (2), 2022: 568-580

Tabel 7. Uji Multikoleniaritas


Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Produk 0,655 1,527
Harga 0,953 1,049
Tempat 0,277 3,604
Promosi 0,294 3,396
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa variabel produk mempunyai nilai tolerance
0,655 > 0,100 dan nilai VIF 1,527 < 10, variabel harga mempunyai nilai tolerance 0,953 > 0,100
dan nilai VIF 1,049 < 10, variabel tempat mempunyai nilai tolerance 0,277 > 0,100 dan nilai
VIF 3,604 < 10, variabel promosi mempunyai nilai tolerance 0,294 > 0,100 dan nilai VIF 3,396
< 10, sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas
(independen) pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hal ini didukung dengan
pendapat Priyatno (2010) yang menyatakan bahwa penyebab terjadinya multikolinearitas yaitu
apabila variabel mempunyai nilai tolerance < 0,1 atau nilai VIF > 10, sehingga regresi dengan
model yang baik terbebas dari korelasi diantara variabel independen.

Uji Autokorelasi
Berdasarkan uji autokorelasi yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0
diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 2,247. Nilai tersebut terletak antara nilai du 2,242 dan dl
2,408, sehingga tidak terdapat kesimpulan yang pasti tentang ada atau tidaknya autokorelasi
(ragu-ragu). Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali (2011) yang menyatakan bahwa kriteria
pengujian autokorelasi apabila 4 – du < d < 4 – dl, maka tidak menghasilkan adanya kepastian
terjadi autokorelasi maupun tidak (ragu-ragu), sehingga dapat menggunakan alternatif metode
lain yaitu menggunakan uji run test. Uji run test dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 21.0.
Hasil uji run testdapat dilihat dari Tabel 8 :

Tabel 8. Uji Autokorelasi Run Test


Run Test Unstandardized Residual
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,423
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa nilai asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,423 >
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Ghozali (2016) yang menyatakan bahwa kriteria pengambilan keputusan
dalam uji run test yaitu apabila nilai asymp. sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat
autokorelasi.

Uji Heteroskedasitas
Berdasarkan uji heterokedastisitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0
diperoleh hasil Gambar 1.

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Mashita Alfairuz Afza – Pengaruh Marketing Mix Produk Melon ....................................................... 575

Gambar 1. Scatterplot Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa titik-titik grafik scatterplot tidak


membentuk suatu pola tertentu maka dapat disimpulkan bahwa dalam uji ini tidak terjadi
heterokedastisitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali (2011) yang menyatakan bahwa
tidak akan terjadi gejala heteroskedastisitas apabila tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas maupun di bawah angka 0.

Uji Normalitas
Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 diketahui
hasil output uji normalitas dengan nilai signifikansi 0,054 > 0,05 sehingga nilai residual data
dikatakan normal. Hal ini didukung dengan pendapat Santoso (2016) yang menyatakan bahwa
data berdistribusi normal apabila nilai Asymp Sig. (2-tailed) > 0,05, atau munggunakan cara
lain dengan melihat Grafik P-Plot seperti pada Ilustrasi 2.

Gambar 2. Grafik P-Plot

Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui bahwa titik-titik pada grafik p-plot menyebar tidak
jauh dari garis diagonalnya sehingga residual model regresi analisis data yang sudah dilakukan
berdistribusi normal. Hal ini sesuai dengan pendapat Hal ini sesuai dengan pendapat Ghozali
(2015) yang menyatakan bahwa apabila grafik p-plot mempunyai titik-titik yang menyebar di
sekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal maka model regresi dapat dikatakan
normal atau sudah memenuhi asumsi normalitas.

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


576 JEPA, 6 (2), 2022: 568-580

Uji Regresi Linear Berganda


Berdasarkan uji regresi linear berganda yang sudah dilakukan pada penelitian ini
diperoleh hasil pada Tabel 9 :
Tabel 9. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel Koefisien Regresi
Konstanta (a) 0,212
Produk (X1) 0,189
Harga (X2) 0,054
Tempat (X3) 0,195
Promosi (X4) 0,551
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Berdasarkan hasil Tabel 21. diperoleh hasil persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut :
Y = 0,212 + 0,189 X1 + 0,054 X2 + 0,195 X3 + 0,551 X4
Persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta (a) sebesar 0,212, artinya loyalitas pelanggan melon hidroponik The Farmhill di
Kota Semarang bernilai 0,212 ketika tidak ada penambah produk, harga, tempat, dan
promosi. Koefisien konstanta mempunyai nilai positif, sehingga dapat dinyatakan bahwa
dengan mengasumsikan ketiadaan variabel produk, harga, tempat, dan promosi, maka
loyalitas pelanggan cenderung mengalami peningkatan.
2. Koefisien regresi variabel produk (X1) sebesar 0,189, bermakna bahwa apabila variabel
produk (kualitas, kemasan, ukuran, rasa, serta tingkat kematangan dan kesegaran melon)
mengalami kenaikan satu dan variabel harga, tempat, promosi mempunyai nilai tetap, maka
loyalitas pelanggan mengalami peningkatan sebesar 0,189. Nilai tersebut bernilai positif
sehingga menunjukkan adanya hubungan positif antara variabel produk terhadap loyalitas
pelanggan, semakin naik variabel produk (kualitas, kemasan, ukuran, rasa, serta tingkat
kematangan dan kesegaran melon) maka semakin meningkat loyalitas pelanggan. Hal
demikian berarti bahwa loyalitas pelanggan dalam melakukan pembelian buah melon
hidroponik The Farmhill dipengaruhi oleh variabel produk (kualitas, kemasan, ukuran, rasa,
serta tingkat kematangan dan kesegaran melon).
3. Koefisien regresi variabel harga (X2) sebesar 0,054, bermakna bahwa apabila variabel harga
(daya beli, harga sesuai kualitas, diskon, dan harga stabil) mengalami kenaikan satu dan
variabel produk, tempat, promosi mempunyai nilai tetap, maka loyalitas pelanggan
mengalami peningkatan sebesar 0,054. Nilai tersebut bernilai positif sehingga menunjukkan
adanya hubungan positif antara variabel harga terhadap loyalitas pelanggan, semakin naik
variabel harga (daya beli, harga sesuai kualitas, diskon, dan harga stabil) maka semakin
meningkat loyalitas pelanggan. Hal demikian berarti bahwa loyalitas pelanggan dalam
pembelian melon hidroponik The Farmhill dipengaruhi oleh variabel harga.
4. Koefisien regresi variabel tempat (X3) sebesar 0,195 bermakna bahwa apabila variabel
tempat (lokasi pemasaran, distribusi, dan fasilitas) mengalami kenaikan satu dan variabel
produk, harga, promosi mempunyai nilai tetap, maka loyalitas pelanggan mengalami
peningkatan sebesar 0,195. Nilai tersebut bernilai positif sehingga menunjukkan adanya
hubungan positif antara variabel tempat terhadap loyalitas pelanggan, semakin naik variabel
tempat (lokasi pemasaran, distribusi, dan fasilitas) maka semakin meningkat loyalitas
pelanggan. Hal demikian berarti bahwa loyalitas pelanggan dalam pembelian melon
hidroponik The Farmhill dipengaruhi oleh variabel tempat.

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Mashita Alfairuz Afza – Pengaruh Marketing Mix Produk Melon ....................................................... 577

5. Koefisien regresi variabel promosi (X4) sebesar 0,551 bermakna bahwa apabila variabel
promosi (promosi penjualan melalui media online maupun media cetak, promosi berkala,
dan iklan) mengalami kenaikan satu dan variabel produk, harga, tempat mempunyai nilai
tetap, maka loyalitas pelanggan mengalami peningkatan sebesar 0,551. Nilai menunjukkan
adanya hubungan positif antara variabel promosi terhadap loyalitas pelanggan, semakin naik
variabel promosi (promosi penjualan melalui media online maupun media cetak, promosi
berkala, dan iklan). Hal demikian berarti bahwa loyalitas pelanggan dalam pembelian melon
hidroponik The Farmhill dipengaruhi oleh variabel promosi.

Koefisien Determinasi (R2)


Berdasarkan uji koefisien determinasi diperoleh hasil nilai Adjusted R Square sebesar
0,732 atau 73,2%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel produk, harga, tempat, dan
promosi berpengaruh terhadap variabel loyalitas pelanggan sebesar 0,732 atau 73,2% dan
sisanya 26,8 % dipengaruhi oleh variabel lain. Koefisien determinasi yang mempunyai nilai
mendekati satu dapat diartikan bahwa variabel independen memberi seluruh informasi yang
dibutuhkan dalam memprediksi variasi terhadap variabel dependen. Menurut Umar (2011)
bahwa koefisien determinasi (R²) mempunyai nilai antara 0 sampai 1 (0 ≤ R² ≤ 1), semakin besar
nilai R² (mendekati 1) maka pengaruh variabel dependen secara serentak dianggap kuat,
sedangkan apabila nilai (R²) mendekati nol (0) maka pengaruh variabel dependen terhadap
variabel independen serentak adalah lemah. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Selang (2013) karena sama-sama mempunyai nilai R2 mendekati angka 1. Nilai
R2 yang diperoleh dari penelitian Selang (2013) sebesar 0,764 sehingga besarnya loyalitas
pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel independen (produk, harg, tempat, dan promosi) adalah
sebesar 76,4% dan sisanya 23,6% dipengaruhi oleh variabel lain.

Uji F
Uji F pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel produk, harga,
tempat, dan promosi secara serempak terhadap loyalitas pelanggan melon hidroponik The
Farmhill di Kota Semarang. Hasil Uji F dilakukan dengan paket program SPSS 21.0 dapat
dilihat dari Tabel 10 :
Tabel 10. Output Uji F
Sum of Mean
Model Square Df Square F hitung F tabel Sig.
Reggression 77,534 4 19,383 68,686 2,466 0,000b
Residual 26,809 95 0,282
Total 104,343 99
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.

Berdasarkan hasil Tabel 10 dapat diketahui bahwa nilai F hitung yaitu 68,686 dan nilai
sig. sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai F hitung > F tabel yaitu 68,686 >
2,466 dan nilai sig. ≤ 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan menerima
H1 artinya variabel produk, harga, tempat, dan promosi secara serempak mempengaruhi
loyalitas pelanggan. Hasil penelitian tersebut senada dengan penelitian Selang (2013) yang
menyatakan bahwa secara simultan produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas konsumen. Kesamaan dari penelitian tersebut dikarenakan masing-masing
variabel bauran pemasaran mempunyai nilai F hitung lebih besar dari F tabel. Menurut
Suharyadi dan Purwanto (2011) apabila nilai F hitung > F tabel atau nilai Sig. ≤ 0,05, maka H0

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


578 JEPA, 6 (2), 2022: 568-580

ditolak dan menerima Hl artinya variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen.

Uji t
Uji t penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel produk,
harga, tempat, dan promosi terhadap loyalitas pelanggan melon hidroponik The Farmhill di Kota
Semarang secara parsial atau sendiri-sendiri. Hasil Uji t dilakukan dengan paket program SPSS
21.0 dapat dilihat dari Tabel 11 :
Tabel 11. Output Uji t
Variabel t hitung t tabel Sig.
Produk 3,085 1,984 0,003
Harga 1,042 1,984 0,300
Tempat 2,052 1,984 0,043
Promosi 5,677 1,984 0,000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Berdasarkan Tabel 11 diperoleh hasil bahwa nilai t hitung dan sig. pada variabel produk
sebesar 3,085 dan 0,003. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu 3,085 >
1,984 dan sig 0,003< 0,05, sehingga H0 ditolak dan Hl diterima artinya variabel produk
mempengaruhi loyalitas pelanggan melon hidroponik The Farmhill Kota Semarang secara
parsial. Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk melon hidroponik The Farmhill sudah sesuai
dan mempengaruhi secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan melon hidroponik The
Farmhill Kota Semarang. Nilai t hitung dan sig. pada variabel harga sebesar 1,042 dan 0,300.
Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung < t tabel yaitu 1,042 < 1,984 dan sig 0,300 >
0,05, sehingga H0 diterima dan Hl ditolak artinya variabel harga tidak mempengaruhi loyalitas
pelanggan melon hidroponik The Farmhill Kota Semarang secara parsial. Nilai t hitung dan sig.
pada variabel tempat sebesar 2,052 dan 0,043. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung >
t tabel yaitu 2,052 > 1,984 dan sig 0,043 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan Hl diterima artinya
variabel tempat mempengaruhi loyalitas pelanggan melon hidroponik The Farmhill Kota
Semarang secara parsial. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tempat penjualan melon
hidroponik The Farmhill sudah sesuai dan mempengaruhi secara signifikan terhadap loyalitas
pelanggan melon hidroponik The Farmhill Kota Semarang. Nilai t hitung dan sig. pada variabel
promosi sebesar 5,677 dan 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu
5,677 > 1,984 dan sig 0,000 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan Hl diterima artinya variabel
promosi mempengaruhi loyalitas pelanggan melon hidroponik The Farmhill Kota Semarang
secara parsial. Hasil tersebut menunjukkan bahwa promosi melon hidroponik The Farmhill
sudah sesuai dan mempengaruhi secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan melon
hidroponik The Farmhill Kota Semarang. Hasil uji t tersebut tidak senada dengan penelitian
yang dilakukan Selang (2013) yang menyatakan bahwa secara parsial, promosi tidak
mempengaruhi secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Perbedaan hasil penelitian ini
disebabkan karena pada penelitian Selang (2013) mempunyai nilai t hitung < t tabel, pada
variabel tempat nilai t hitung -2,573 < t tabel 1,984 dan pada variabel promosi nilai t hitung -
2,478 < t tabel 1,984 sehingga nilai signifikansi tidak sesuai dengan standar. Perbedaan kedua
penelitian tersebut disebabkan adanya perbedaan nilai t hitung dari masing-masing variabel.
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2011) pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial terjadi apabila nilai t hitung > t tabel atau nilai Sig. ≤ 0,05. Hal demikian
dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel produk, tempat, dan promosi berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan melon hidroponik The Farmhill Kota Semarang, sedangkan

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


Mashita Alfairuz Afza – Pengaruh Marketing Mix Produk Melon ....................................................... 579

variabel harga tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan melon hidroponik The Farmhill Kota
Semarang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan judul “Pengaruh Marketing
Mix Produk Melon Hidropononik The Farmhill terhadap Loyalitas Pelanggan di Kota
Semarang” dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil nilai Adjusted R Square sebesar 0,732 atau 73,2%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa variabel produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh
terhadap variabel loyalitas pelanggan sebesar 0,732 atau 73,2% dan sisanya 26,8
% dipengaruhi oleh variabel lain.
2. Secara simultan aspek bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat,
dan promosi mempunyai pengaruh yang positif. Secara parsial variabel produk,
tempat, dan promosi berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, sedangkan
variabel harga tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
pelanggan melon hidroponik The Farmhill di Kota Semarang.
Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, saran yang dapat diberikan yaitu
perusahaan perlu mengembangkan strategi harga melon hidroponik, supaya melon
hidroponik dapat dijangkau oleh masyarakat umum bukan sekedar golongan masyarakat
menengah ke atas. Perusahaan perlu mengembangkan inovasi mengenai strategi
promosi baik di media sosial maupun di media cetak, karena mayoritas pelanggan melon
hidroponik The Farmhill mendapatkan informasi mengenai produk melalui orang
terdekat.

DAFTAR PUSTAKA

Diah, A. R. (2015). Hidroponik Wick System. Agromedia Pustaka, Jakarta.


Hortikultura, D. J. (2013). Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Produk Tanaman Buah Tahun 2014. Kementrian Pertanian, Jakarta.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivriate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, I. (2015). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivriate dengan Program SPSS IBM SPSS 23 Edisi 8.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Kotler, P dan G. Amstrong. (2012). Manajemen Pemasaran. Alfabeta, Bandung.
Priyatno, D. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS
dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Gaya Media, Yogyakarta.
Santoso, S. (2016). Panduan Lengkap SPSS Versi 23. PT Elex Media Komputido, Jakarta.

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)


580 JEPA, 6 (2), 2022: 568-580

Selang, C. A. (2013). Bauran pemasaran (marketing mix) pengaruhnya terhadap loyalitas


konsumen pada fresh mart bahu mall Manado. Jurnal EMBA, 1(3), 71–80.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Suharyadi, & Purwanto. (2011). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Salemba
Empat, Jakarta.
Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Rineka Cipta, Jakarta.
Umar, H. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. PT Raja
Grafindo, Persada.

JEPA, ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e)

You might also like