2698 4593 1 PB
2698 4593 1 PB
2698 4593 1 PB
Abstract
This paper intends to find out the hadiths about intercultural communication.
Intercultural communication in essence can create harmony and togetherness.
Besides that, they can also understand the differences between individuals. This
also often happens in Indonesia, because Indonesia is a country that has a variety
of cultures. And this difference must be supported, maintained and preserved. In
addition, in essence, intercultural communication contains an intercultural
dimension. In other words, the existence of intercultural communication has had a
positive impact to make it easier to socialize and minimize misunderstandings.
Communication is not only the knowledge learned in lecture classes. Even
communication itself has actually been taught by the Creator, Allah SWT, through
the Qur'an about how important communication is for humanity, especially
Muslims. Lexically communication is the sending and receiving of messages or
news between two or more people. So the message in question can be understood.
Communication influences changes in behavior, ways of life, and values. Inter-
cultural communication in an Islamic perspective is based on several emphases:
1. Religious: Habluminallah (Human-Allah relationship), 2. Social Value:
Hablum Minannas (Human-Human Relations). So here Islam encourages its
people so that religion does not always prioritize aspects of worship, but Islam
also advocates social worship, such as paying attention to the fate of weak people.
Keywords: Intercultural Communication, Islam, Hadith, Social Value.
Abstrak
hidup kemasyarakatan, serta nilai-nilai yang ada. Komunikasi antar budaya dalam
perspektif islam berdasarkan beberapa penekanan: 1. Religius : Habluminallah
(Hubungan manusia dengan allah), 2. Nilai Sosial : Hablum Minannas (Hubungan
Manusia dengan manusia). Jadi di sini Islam mendorong umatnya agar dalam
beragama tidak selalu mementingkan aspek ibadah mahdhoh saja, akan tetapi
Islam juga menganjurkan ibadah sosial, seperti memperhatikan nasib-nasib orang
lemah.
Kata Kunci : Komunikasi Antarbudaya, Islam, Hadits, Nilai Sosial.
Setelah ditarjih, maka yang atau berita antara dua orang atau
unggul diamalkan (rajih) dan lebih. Sehingga pesan yang
tidak unggul tidak diamalkan dimaksud dapat dipahami.
(marjuh). Dengan nasakh, Komunikasi mempengatuhi
maka yang wurud belakangan perubahan perilaku, cara hidup
diamalkan (disebut nasikh) dan kemasyarakatan, serta nilai-nilai
yang wurud duluan tidak yang ada. Perubahan-perubahan
diamalkan (disebut mansukh). tersebut tampaknya berbanding lurus
Jika tidak bisa di-jama‟, tarjih, dengan perkembangan teknologi
dan nasakh, maka di-tawaquf- komunikasi.
kan (mutawaqaff), artinya tidak Efektifitas komunikasi
diamalkan. menyangkut kontak sosial manusia
Berdasarkan kaidah di atas, dalam masyarakat. Ini berarti, kontak
maka Hadits ini merupakan Hadits dilakukan dengan cara yang berbeda-
makbul yang ma’mul bih, karena beda. Kontak yang paling menonjol
banyaknya lafazh matan Hadits yang dikaitkan dengan perilaku. Selain itu,
sama (baik lafzhi maupun ma’nawi), masalah yang menonjol dalam proses
yang semuanya lafazh-nya muhkam komunikasi adalah perbandingan
(lafazh dan maknanya antara pesan yang disampaikan
dengan pesan yang diterima.
Penjelasan Hadis dengan Ilmu Informasi yang disampaikan tidak
Komunikasi hanya tergantung kepada jumlah
Komunikasi tidak hanya ilmu (besar atau kecil) akan tetapi sangat
yang dipelajari di kelas perkuliahan tergantung pada sejauh mana
semata. Bahkan komunikasi sendiri informasi itu dapat dimengerti atau
sebenarnya telah diajarkan oleh Sang tidak. Tujuannya adalah bagaimana
Pencipta, Allah SWT, melalui mewujudkan komunikasi yang
kitabnya Alquran tentang bagaimana efektif dan efisien.
pentingnya komunikasi bagi umat Dalam perspektif Islam,
manusia, khususnya umat Islam. komunikasi disamping untuk
Secara leksikal komunikasi adalah mewujudkan hubungan secara
pengiriman dan penerimaan pesan vertical dengan Allah Swt, juga
75 Jurnal Interaksi | Volume : 3 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2019 | hlm 66 - 80
bertanya karena tidak tahu. Menurut zakat sebagai rukun Islam ke-3.
para mufassir hal itu dimaksudkan Kemudian dalam rukun Islam yang
untuk menggugah hati pendengarnya ke4 yaitu puasa, kita dilarang makan
agar memberikan perhatian lebih dan minum sebagai pelajaran bagi
kepada ayat selanjutnya. kita untuk dapat merasakan
bagaimana rasanya ketika seseorang
Penutup tidak bisa makan dan minum.
Jadi di sini Islam mendorong Dalam sebuah hadits qudsi
umatnya agar dalam beragama tidak dikatakan bahwa pada hari kiamat
selalu mementingkan aspek ibadah nanti Allah akan berfirman: "Wahai
mahdhoh saja, akan tetapi Islam juga anak Adam,…Aku meminta makan
menganjurkan ibadah sosial, seperti kepadamu tapi engkau tidak
memperhatikan nasib-nasib orang memberiku makan." Si hamba
lemah. Bahkan kalau kita cermati 5 bertanya, "wahai Tuhanku….
rukun Islam itu adalah merupakan bagaimana mungkin aku member-
gabungan antara habluminallah dan Mu makan sedangkan Engkau adalah
hablum minannas, gabungan antara Tuhan semesta alam?" Allah
hubungan vertikal dan horizontal. berfirman, "tidakkah kau tahu bahwa
Dimulai dari mengucapkan dua hamba-Ku si fulan meminta makan
kalimat syahadat yang merupakan kepadamu tapi engkau tiada
pertalian antara seorang hamba memberinya makan? Tidakkah
dengan Allah, namun pengakuan dan engkau tahu bahwa jika engkau
kesaksian tersebut tidaklah cukup memberinya makan, niscaya engkau
tanpa terus menerus menjaga akan menemukan itu disisi-Ku.
hubungan baik dengan Allah, yaitu "Wahai anak Adam,… Aku
dengan melaksanakan shalat sebagai meminta minum kepadamu tapi
rukun Islam yang kedua. Shalat yang engkau tidak member-Ku minum." si
secara simbolis gerak-geriknya hamba menjawab, "wahai Tuhanku,
mencerminkan kepasrahan kita bagaimana mungkin aku member-
kepada Allah. Kemudian ketaatan Mu minum sedangkan Engkau
tesebut dibuktikan dengan adalah Tuhan semesta alam." Allah
mengerjakan amaliah sosial yaitu berfirman, "hamba-Ku si fulan
Said A.S. Lubis I Hadis Rasulullah Seputar Komunikasi ........ 80