2698 4593 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Hadis Rasulullah Seputar Komunikasi Antarbudaya

Said Ahmad Sarhan Lubis


Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
e-mail: [email protected]

Abstract

This paper intends to find out the hadiths about intercultural communication.
Intercultural communication in essence can create harmony and togetherness.
Besides that, they can also understand the differences between individuals. This
also often happens in Indonesia, because Indonesia is a country that has a variety
of cultures. And this difference must be supported, maintained and preserved. In
addition, in essence, intercultural communication contains an intercultural
dimension. In other words, the existence of intercultural communication has had a
positive impact to make it easier to socialize and minimize misunderstandings.
Communication is not only the knowledge learned in lecture classes. Even
communication itself has actually been taught by the Creator, Allah SWT, through
the Qur'an about how important communication is for humanity, especially
Muslims. Lexically communication is the sending and receiving of messages or
news between two or more people. So the message in question can be understood.
Communication influences changes in behavior, ways of life, and values. Inter-
cultural communication in an Islamic perspective is based on several emphases:
1. Religious: Habluminallah (Human-Allah relationship), 2. Social Value:
Hablum Minannas (Human-Human Relations). So here Islam encourages its
people so that religion does not always prioritize aspects of worship, but Islam
also advocates social worship, such as paying attention to the fate of weak people.
Keywords: Intercultural Communication, Islam, Hadith, Social Value.

Abstrak

Tulisan ini bermaksud untuk mengetahui hadits-hadits seputar komunikasi


antarbudaya. Komunikasi antarbudaya pada hakikatnya dapat menciptakan
keselarasan dan kebersamaan. Selain itu juga dapat saling memahami sisi-sisi
perbedaan antar individu. Hal itu pun sering terjadi di Indonesia, karena Indonesia
merupakan negeri yang memilik ragam budaya. Dan perbedaan inilah yang harus
didukung, dipelihara dan dilestarikan. Selain itu, pada hakikatnya, komunikasi
antarbudaya mengandung dimensi antar budaya. Dengan kata lain, adanya
komunikasi antar budaya telah memberikan dampak positif untuk mempermudah
bersosialisasi dan meminimalisir kesalahpahaman. Komunikasi tidak hanya ilmu
yang dipelajari di kelas perkuliahan semata. Bahkan komunikasi sendiri
sebenarnya telah diajarkan oleh Sang Pencipta, Allah SWT, melalui kitabnya
Alquran tentang bagaimana pentingnya komunikasi bagi umat manusia,
khususnya umat Islam. Secara leksikal komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih. Sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Komunikasi mempengatuhi perubahan perilaku, cara
67 Jurnal Interaksi | Volume : 3 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2019 | hlm 66 - 80

hidup kemasyarakatan, serta nilai-nilai yang ada. Komunikasi antar budaya dalam
perspektif islam berdasarkan beberapa penekanan: 1. Religius : Habluminallah
(Hubungan manusia dengan allah), 2. Nilai Sosial : Hablum Minannas (Hubungan
Manusia dengan manusia). Jadi di sini Islam mendorong umatnya agar dalam
beragama tidak selalu mementingkan aspek ibadah mahdhoh saja, akan tetapi
Islam juga menganjurkan ibadah sosial, seperti memperhatikan nasib-nasib orang
lemah.
Kata Kunci : Komunikasi Antarbudaya, Islam, Hadits, Nilai Sosial.

Latar Belakang Masalah berkumpul dan berkomunikasi satu


Ketika adanya komunikasi di sama lain. Dengan kata lain,
antara orang-orang yang memiliki komunikasi antarbudaya ini akan
kebudayaan yang berbeda-beda, di terjadi ketika adanya komunikasi
situlah terjadinya komunikasi antara orang-orang yang memiliki
antarbudaya. Stewart L. Tubis kebudayaan yang berbeda-beda demi
mengatakan bahwa komunikasi antar mencapainya suatu tujuan
budaya adalah komunikasi antara komunikasi yang sama serta terjalin
orang-orang yang berbeda budaya. interaksi yang lancar pada
Pernyataan ini beranggapan bahwa hakekatnya. Sedangkan menurut para
perbedaan cara hidup yang ahli yang lain ada yang berpendapat
berkembang dan dianut oleh seperti Sitaram (1970) yang
sekelompok orang serta berlangsung mengatakan bahwa komunikasi
dari generasi ke generasi. (Liliweri: antarbudaya merupakan seni untuk
2002) memahami dan saling pengertian
Selain Stewart, Hamid antara khalayak yang berbeda
Mowland juga berpendapat bahwa kebudayaan. Jandit (1998)
komunikasi antar budaya sebagai Berbeda halnya dengan
human flow across national Srnover dan Porter (1972) yang
boundaries. Asumsi tersebut berpendapat bahwa komunikasi
merupakan sekelompok manusia antarbudaya terjadi manakala bagian
yang menyebrangi lintas budaya. yang terlibat dalam kegiatan
Seperti adanya keterlibatan suatu komunikasi tersebut mempunyai
konferensi internasional di mana latar belakang budaya dan
bangsa-bangsa dari berbagai negara pengalaman yang berbeda. Latar
Said A.S. Lubis I Hadis Rasulullah Seputar Komunikasi ........ 68

belakang tersebut mencerminkan sisi perbedaan antar individu. Hal itu


nilai yang dianut oleh kelompoknya pun sering terjadi di Indonesia,
berupa pengalaman, pengetahuan, karena Indonesia merupakan negeri
dan nilai. Kemudian, Rich (1974) yang memilik ragam budaya. Dan
menyimpulkan bahwa komunikasi perbedaan inilah yang harus
antarbudaya terjadi ketika orang- didukung, dipelihara dan
orang yang berbeda kebudayaan dilestarikan. Selain itu, pada
dipertemukan. Sehingga, dapat hakikatnya, komunikasi antar budaya
ditarik kesimpulan, bahwa mengandung dimensi antar budaya.
komunikasi antar budaya ini Dengan kata lain, adanya komunikasi
merupakan komunikasi yang terjadi antar budaya telah memberikan
ketika kedua orang atau lebih sedang dampak positif untuk mempermudah
proses berkomunikasi, untuk bersosialisasi dan meminimalisir
mencapai pemahaman, maupun kesalahpahaman. Pada pembahasan
pengertian yang terjadi di antara tulisan ini akan menguraikan
khalayak yang berbeda kebudayaan. mengenai hadis komunikasi antar
Oleh karena itu, kegiatan inilah yang budaya.(Purwasito: 2003)
membawa keselarasan dalam
berkomunikas i(Tubbs dan Moss Teks Hadis Tentang Komunikasi
1996) Antarbudaya
Hakikat dari komunikasi 1. Hadis Utama
antarbudaya ini merupakan kegiatan ‫ص ََل ِح‬ َ ‫أ َ ََل أ ُ ْخ ِج ُش ُو ُْ ِثؤ َ ْف‬
ّ ِ ٌ‫ض ًَ ِِ ْٓ دَ َس َج ِخ ا‬
َّ ٌ‫ص ٍَ ِبَ َوا‬
yang terjadi dalam berkomunikasi ‫د‬ ِ ‫ص ََل ُح رَا‬
ْ ‫َّللا لَب َي ِإ‬
ِ َّ ‫ىي‬َ ‫س‬ ُ ‫صذَلَ ِخ لَبٌُىا َث ٍَى ٌَب َس‬ َّ ٌ‫َوا‬
setiap individu dengan individu lain. ُ‫د ْاٌجٍَ ِْٓ ْاٌ َحب ٌِمَخ‬
ِ ‫ْاٌجٍَ ِْٓ َوفَ َسبد ُ رَا‬
Baik dua orang bahkan lebih. Artinya: “Maukah kalian saya
Sehingga, terciptalah kemudahan dan beritahu suatu hal yang lebih utama
pemahaman segala macam bentuk daripada derajat puasa, shalat dan
perbedaan yang ada. (Devito: 2010) sedekah? Para sahabat menjawab:
Komunikasi antarbudaya tentu ya Rasulallah. Lalu Nabi
pada hakikatnya dapat menciptakan bersabda: hal tersebut adalah
keselarasan dan kebersamaan. Selain mendamaikan perselisihan, karena
itu juga dapat saling memahami sisi-
‫‪69 Jurnal Interaksi | Volume : 3 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2019 | hlm 66 - 80‬‬

‫‪karakter‬‬ ‫‪perselisihan‬‬ ‫‪itu‬‬ ‫‪d. Hadis riwayat Imam Abu‬‬


‫)‪membinasakan” (Al Hindi, 1985: 58‬‬ ‫‪Daud‬‬
‫َحذَّثََٕب ُِ َح َّّذ ُ ْث ُٓ ْاٌعَ ََل ِء َحذَّثََٕب أَثُى ُِعَب ِوٌَخَ َع ْٓ‬
‫‪2.‬‬ ‫‪Hadis hadis yang serupa‬‬ ‫ع ْٓ َسب ٌِ ٍُ َع ْٓ أ ُ ِ َّ‬‫ْاْل َ ْع َّ ِش َع ْٓ َع ّْ ِشو ث ِْٓ ُِ َّشح َ َ‬
‫‪a. Hadis riwayat Imam Ahmad‬‬ ‫ص ٍَّى‬ ‫سى ُي َّ ِ‬
‫َّللا َ‬ ‫بي َس ُ‬ ‫اء َع ْٓ أ َ ِثً اٌذ َّْسدَ ِ‬
‫اء لَب ٌَمَ َ‬ ‫اٌذ َّْسدَ ِ‬
‫َحذَّثََٕب أَثُى ُِ َعب ِو ٌَخَ َع ِٓ ْاْل َ ْع َّ ِش َع ْٓ َ‬
‫ع ّْ ِشو ث ِْٓ ُِ َّشح َ‬ ‫أ َ ََل أ ُ ْخ ِج ُش ُو ُْ ِثؤ َ ْف َ‬
‫ض ًَ ِِ ْٓ دَ َس َج ِخ‬ ‫َّللاُ َعٍَ ٍْ ِه َو َس ٍَّ َُ‬
‫َّ‬
‫اء َع ْٓ أَثًِ‬ ‫َع ْٓ َسب ٌِ ُِ ث ِْٓ أَثًِ ْاٌ َج ْع ِذ َع ْٓ أ ُ ِ َّ اٌذ َّْسدَ ِ‬ ‫سى َي َّ ِ‬
‫َّللا‬ ‫صذَلَ ِخ لَبٌُىا ثٍََى ٌَب َس ُ‬ ‫َواٌ َّ‬ ‫ص ََلحِ‬ ‫صٍَ ِبَ َواٌ َّ‬‫اٌ ِ ّ‬
‫َّللاُ َعٍَ ٍْ ِه َو َسٍَّ َُ أ َ ََل‬
‫صٍَّى َّ‬ ‫اء لَبٌَمَب َي َس ُ‬
‫سى ُي َّ ِ‬
‫َّللا َ‬ ‫اٌذ َّْسدَ ِ‬ ‫د ْاٌجٍَ ِْٓ ْاٌ َحب ٌِمَخ ُ‬
‫د ْاٌجٍَ ِْٓ َوفَ َسبد ُ رَا ِ‬
‫ص ََل ُح رَا ِ‬
‫لَب َي إِ ْ‬
‫صٍَ ِبَ‬‫ص ََلحِ َواٌ ِ ّ‬ ‫ض ًَ ِِ ْٓ دَ َس َج ِخ اٌ َّ‬ ‫أ ُ ْخجِ ُش ُو ُْ ثِؤ َ ْف َ‬
‫د ْاٌجٍَ ِْٓ َوفَ َسبد ُ‬
‫ص ََل ُح رَا ِ‬ ‫صذَلَ ِخ لَبٌُىا ثٍََى لَ َ‬
‫بي ِإ ْ‬ ‫َواٌ َّ‬ ‫‪e. Hadis riwayat Ibnu Hibban‬‬
‫ً ْاٌ َحب ٌِمَ ُخ‬
‫د ْاٌ َجٍ ِْٓ ِه َ‬ ‫رَا ِ‬ ‫أخجشٔب عجذ هللا ثٓ دمحم اْلصدي ‪ ،‬لبي ‪ :‬حذثٕب‬
‫إسحبق ثٓ إثشاهٍُ اٌحٕظًٍ ‪ ،‬لبي ‪ :‬حذثٕب أثى‬
‫‪b. Hadis riwayat Imam Bukhari‬‬ ‫ِعبوٌخ ‪ ،‬لبي ‪ :‬حذثٕب اْلعّش ‪ ،‬عٓ عّشو ثٓ‬
‫حذثٕب صذلخ لبي ‪ :‬حذثٕب أثى ِعبوٌخ ‪ ،‬عٓ‬ ‫ِشح ‪ ،‬عٓ سبٌُ ثٓ أثً اٌجعذ ‪ ،‬عٓ أَ اٌذسداء ‪،‬‬
‫اْلعّش ‪ ،‬عٓ عّشو ثٓ ِشح ‪ ،‬عٓ سبٌُ ثٓ أثً‬ ‫عٓ أثً اٌذسداء ‪ ،‬عٓ سسىي هللا صٍى هللا عٍٍه‬
‫اٌجعذ ‪ ،‬عٓ أَ اٌذسداء ‪ ،‬عٓ أثً اٌذسداء ‪ ،‬عٓ‬ ‫وسٍُ لبي ‪ « :‬أَل أخجشوُ ‪ ،‬ثؤفضً ِٓ دسجخ‬
‫إٌجً ملسو هيلع هللا ىلص لبي ‪ « :‬أَل أٔجئىُ ثذسجخ أفضً ِٓ‬ ‫اٌصٍبَ ‪ ،‬واٌمٍبَ ؟ » ‪ ،‬لبٌىا ‪ :‬ثٍى ٌب سسىي هللا ‪،‬‬
‫اٌصَلح واٌصٍبَ واٌصذلخ ؟ » لبٌىا ‪ :‬ثٍى ‪ ،‬لبي ‪:‬‬ ‫لبي ‪ « :‬إصَلح راد اٌجٍٓ (‪ ، )1‬وفسبد راد‬
‫« صَلح راد اٌجٍٓ (‪ ، )1‬وفسبد راد اٌجٍٓ هً‬ ‫اٌجٍٓ هً اٌحبٌمخ »‬
‫اٌحبٌمخ »‬
‫‪f. Hadis riwayat Imam Baihaqy‬‬
‫‪c. Hadis riwayat Imam Tirmidzi‬‬ ‫أخجشٔب أثى اٌحسٍٓ ثٓ اٌفضً اٌمطبْ ‪ ،‬ثجغذاد ‪،‬‬
‫أٔب أثى عّشو ثٓ اٌسّبن ح وأخجشٔب أثى عجذ هللا‬
‫ع ْٓ ْاْل َ ْع َّ ِش َع ْٓ‬ ‫َحذَّثََٕب َهَّٕبد ٌ َحذَّثََٕب أَثُى ُِعَب ِوٌَخَ َ‬ ‫اٌحبفظ ‪ ،‬ثٕب أثى اٌعجبس اْلصُ ‪ ،‬لبَل ‪ :‬ثٕب أحّذ‬
‫ع ْٓ أ ُ ِ َّ‬
‫َع ّْ ِشو ث ِْٓ ُِ َّشح َ َع ْٓ َسب ٌِ ُِ ث ِْٓ أَثًِ ْاٌ َج ْع ِذ َ‬ ‫ثٓ عجذ اٌججبس ‪ ،‬ثٕب أثى ِعبوٌخ ‪ ،‬عٓ اْلعّش ‪،‬‬
‫ص ٍَّى‬ ‫سى ُي َّ ِ‬
‫َّللا َ‬ ‫بي َس ُ‬ ‫اء َع ْٓ أَثًِ اٌذ َّْسدَ ِ‬
‫اء َلب ٌَ َم َ‬ ‫اٌذ َّْسدَ ِ‬ ‫عٓ عّشو ثٓ ِشح ‪ ،‬عٓ سبٌُ ثٓ أثً اٌجعذ ‪،‬‬
‫َّللاُ َعٍَ ٍْ ِه َو َسٍَّ َُ أ َ ََل أ ُ ْخ ِج ُش ُو ُْ ِثؤ َ ْف َ‬
‫ض ًَ ِِ ْٓ دَ َس َج ِخ‬ ‫َّ‬ ‫عٓ أَ اٌذسداء ‪ ،‬لبٌذ ‪ :‬لبي سسىي هللا صٍى هللا‬
‫ص ََل ُح‬ ‫صذَلَ ِخ لَبٌُىا َث ٍَى لَب َي َ‬ ‫ص ََلحِ َواٌ َّ‬ ‫ص ٍَ ِبَ َواٌ َّ‬
‫اٌ ِ ّ‬ ‫عٍٍه وسٍُ ‪ « :‬أَل أخجشوُ ثؤفضً ِٓ دسجخ‬
‫ً ْاٌ َحب ٌِمَخُ‬
‫د ْاٌ َجٍ ِْٓ ِه َ‬
‫د ْاٌ َجٍ ِْٓ فَإ ِ َّْ فَ َسبدَ رَا ِ‬
‫رَا ِ‬ ‫اٌصٍبَ واٌصَلح واٌصذلخ ؟ » لبٌىا ‪ :‬ثٍى ٌب‬
‫سسىي هللا ‪ .‬لبي ‪ « :‬صَلح راد اٌجٍٓ » ‪ .‬لبي ‪:‬‬
‫« وفسبد راد اٌجٍٓ هً اٌحبٌمخ » وفً سواٌخ اثٓ‬
‫اٌسّبن ‪ « :‬فإْ فسبد راد اٌجٍٓ هً اٌحبٌمخ »‬
Said A.S. Lubis I Hadis Rasulullah Seputar Komunikasi ........ 70

Asbabul Wurud Hadis lalu dengan nikmat-Nya kalian


Asbabul wurud diartikan menjadi bersaudara”
dengan sebab-sebab keluarnya hadis,
atau sebab-sebab yang menjadi Konsep ini merupakan salah
pegantar Rasululullah Saw satu ajaran agama Islam. Dalam
mengucapkan hadis. Untuk Alquran terdapat beberapa ayat yang
mengetahui asbab al-wurud Hadits menerangkan tentang konsep
perlu dilakukan penelitian dengan tersebut, baik dalam kontek konflik
menggunakan kitab asbab al-wurud level komunitas kecil seperti konflik
dan kitab syarah. Dan menurut yang terjadi dalam hubungan suami
penelitian penulis, hadits ini tidak istri (Surat al-Nisa‟ ayat 128),
ditemukan sebab wurud-nya. Adapun maupun dalam level komunitas besar
munasabah hadits ishlah ini dengan seperti konflik yang terjadi antara
Alquran dan Hadits lain diantaranya dua kelompok orang mukmin yang
adalah nash yang berbicara seputar bertika (Surat al-Hujarat ayat 9).
perintah untuk berpegang teguh Di dalam Hadits lainnya,
terhadap ajaran agama Allah, hidup disebutkan bahwa Abu Hurairah ra.
rukun, menjunjung tinggi nilai berkata, Rasulullah saw. bersabda
persaudaraan, persatuan dan kesatuan (yang artinya), “Setiap ruas tulang
tanpa permusuhan sebagaimana tubuh manusia wajib dikeluarkan
difirmankan oleh Allah Swt dalam shadaqahnya setiap hari ketika
Alquran surat Ali Imran ayat 103 : matahari terbit. Mendamaikan secara
ْ‫َّللا َج ٍِّعب ً َوَلَ رَف ََّشلُىاْ َوارْ ُو ُشوا‬
ِ ّ ًِْ ‫َص ُّىاْ ِث َحج‬
ِ ‫َوا ْعز‬ adil dua orang yang bertikai adalah
َ ٌََّ‫َّللا َعٍَ ٍْىُ ّْإِرْ ُوٕز ُ ُْ أ َ ْعذَاء فَؤ‬
ُْ ‫ف ثٍََْٓ لٍُُىثِ ُى‬ ِّ ‫ذ‬ َ َّ ‫ِٔ ْع‬ shadaqah, membantu orang lain
ْ َ ‫فَؤ‬
ً ‫صجَ ْحزُُ ثِِٕ ْع َّزِ ِه إِ ْخ َىأب‬ menaiki kendaraan atau
Artinya: “Dan berpegang teguhlah mengangkatkan barang ke atas
kalian semua kepada tali agama kendaraannya adalah shadaqah, kata-
Allah, dan janganlah kalian bercerai kata yang baik adalah shaqadah, tiap-
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah tiap langkah untuk mengerjakan
kepadamu, ketika kamu dahulu shalat di masjid adalah shadaqah, dan
(masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, menyingkirkan duri dari jalan adalah
maka Allah mempersatukan hatimu,
71 Jurnal Interaksi | Volume : 3 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2019 | hlm 66 - 80

shadaqah.” (HR. al-Bukhari dan mauquf, dan maqthu. Dan apabila


Muslim) tanda bentuk dan idhafahnya
eksplisit disebut haqiqi, dan jika
Hasil dan Pembahasan implisit disebut hukmi. Berdasarkan
Analisis Hadis ketentuan tersebut maka Hadits ini
1. Berdasarkan Jumlah Rawi termasuk Hadits marfu’, qauli, dan
Menurut jumlah rawi, Hadits haqiqi. Marfu‟ artinya Hadits
terbagi kepada Hadits mutawatir dan tersebut idhafahnya disandarkan
ahad. Hadits mutawatir adalah Hadits langsung pada Nabi Saw. Qauli
yang jumlah rawinya banyak dengan artinya adalah Hadits yang
syarat beritanya mahshus (indrawi), merupakan perkataan Nabi Saw.
tidak ada kesan dusta, dan tiap Adapun haqiqi adalah Hadits yang
thabaqah jumlah rawi minimal tanda bentuk dan idhafahnya
empat orang. Hadits ahad adalah eksplisit sabda Rasul Saw.
Hadits yang jumlah rawinya tidak
banyak, yakni tiga setiap thabaqah 3. Berdasarkan Sanad
(masyhur), dua setiap thabaqah Dari segi bersambung
(aziz), dan satu setiap thabaqah tidaknya sanad, Hadits terbagi ke
(gharib). Berdasarkan kriteria dalam muttashil dan munfashil.
tersebut, maka Hadits tentang Ishlah Hadits muttashil adalah Hadits yang
termasuk Hadits Ahad Gharib sebab sanadnya bersambung, yakni rawi
tidak memenuhi syarat mutawatir murid dan rawi guru yang ada pada
yakni setiap thabaqah jumlah sanad bertemu (liqa’) karena hidup
rawinya minimal lima sejaman, setempat, dan seprofesi
Hadits. Hadits munfashil adalah
2. Berdasarkan Matan Hadits yang sanadnya terputus
Dari segi bentuk matan, (inqitha’) yakni putus pada rawi
Hadits terbagi kepada Hadits qauli pertama (mursal), putus pada
(ucapan), Hadits fi’li (perbuatan), mudawin dengan gurunya (mu’alaq),
dan Hadits taqriri (ketetapan). Dari putus satu rawi dalam sembarang
segi idhafah matan, Hadits terbagi thabaqah (munqathi), dan putus dua
pada marfu’ (idhafah pada Nabi), rawi dalam dua thabaqah berturut-
Said A.S. Lubis I Hadis Rasulullah Seputar Komunikasi ........ 72

turut (mu’dhal). Berdasarkan kriteria ditolak sebagai hujjah dengan


tersebut, Hadits Ishlah adalah Hadits sebutan Hadits dh’aif. Hadits shahih
muttashil karena semua thabaqah adalah Hadits yang diriwayatkan
mulai shahabat sampai mudawinnya oleh rawi yang tsiqah, sanadnya
bersambung. muttashil (liqa’), matannya marfu’
Dari segi keadaan sanad, (idhafah pada Nabi), tidak ada illat
Hadits terbagi kepada Hadits (penambahan pengurangan dan
mu‘an‘an (terdapat „an dalam penggantian), dan tidak ada
sanad), Hadits mu’anan (terdapat kejanggalan (tidak bertentangan
‘ana ta’kid dalam sanad), Hadits aliy dengan al-Qur‟an, Hadits shahih, dan
(jumlah rawi dalam sanad sedikit akal sehat). Hadits hasan sama
dengan rata-rata per thabaqah-nya seperti Hadits shahih namun rawinya
satu atau dua orang), Hadits nazil tidak sampai tamm dhabit, tetapi
(jumlah rawi dalam sanad banyak hanya sampai qalil dhabit. Hadits
dengan rata-rata per thabaqah-nya dha’if adalah Hadits yang gugur satu
tiga orang atau lebih), Hadits syarat atau lebih dari syarat Hadits
musalsal (ada persamaan sifat rawi shahih atau hasan. Kaidah tersebut
dalam sanad), dan Hadits muddabaz adalah kaidah dasar. Dalam tash-hih
(ada dua rawi dalam sanad yang terdapat kaidah dalam kenaikkan
saling meriwayatkan). Berdasarkan kualitas, yaitu Hadits hasan dapat
kriteria tersebut, Hadits ini bisa menjadi shahih apabila dikuatkan
dikatakan Hadits Mu‘an‘an dan dengan muttabi’ (sanad lain) dan
Hadits Aliy. syahid (matan lain), yang kemudian
disebut shahih li ghairihi. Begitu
4. Kualitas Hadits juga Hadits dha’if yang mardud
a. Tash-hih (ditolak sebagai hujjah) dapat naik
Berdasarkan kualitasnya, menjadi makbul yakni menjadi hasan
Hadits terbagi ke dalam Hadits li ghairihi apabila Hadits dha’if
maqbul dan mardud. Makbul adalah tersebut memiliki muttabi‟ dan atau
Hadits yang diterima sebagai hujjah syahid, sepanjang dha‟if-nya bukan
dengan sebutan shahih dan hasan. maudhu’, matruk dan munkar.
Hadits mardud adalah Hadits yang
73 Jurnal Interaksi | Volume : 3 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2019 | hlm 66 - 80

Berdasarkan kaidah tersebut, c. Tathbiq Hadits


Hadits Ishlah dapat disimpulkan Setelah diketahui keshahihan
merupakan Hadits makbul dengan Hadits ini, perlu untuk ditelusuri
kategori shahih, karena diriwayatkan pada aspek penerapannya karena
oleh rawi yang tsiqah, sanadnya Hadits makbul mungkin ma’mul bih
muttashil (liqa’), matannya marfu’ dan mungkin ghair ma’mul bih.
(idhafah pada Nabi), tidak ada illat Kaidahnya adalah sebagai berikut:
(penambahan pengurangan dan 1. Jika Hadits makbul itu hanya
penggantian), dan tidak ada satu atau banyak namun sama
kejanggalan (tidak bertentangan (baik lafzhi maupun ma’nawi),
dengan al-Qur‟an, Hadits shahih, dan maka ma’mul atau ghair
akal sehat).Adapun keberadaan ma’mulnya ditentukan oleh
seorang rawi’ yang dha’if pada satu muhkam atau mutasyabih-nya
jalur periwayatan (dalam riwayat al- matan. Jika muhkam (lafazh
Baihaqi) tidak mempengaruhi dan maknanya jelas dan tegas)
kualitas hadits secara keseluruhan. maka ma’mul bih. Namun jika
mutasyabih (lafazh dan
b. I’tibar maknanya tidak jelas) maka
Menentukan kualitas Hadits ghair ma’mul bih.
berdasarkan petunjuk jenis kitabnya 2. Jika makbul itu banyak namun
(konvensi muhaditsin bahwa jenis tanaqudh (berbeda) atau
kitab Hadits menjelaskan kualitas ta’arudh (berlawanan) maka
Haditsnya), penjelasan kitab kamus untuk menentukan ma’mul dan
dan syarah, dan pembahsan kitab ghair ma’mul-nya harus
ilmu. Dengan i’tibar diwan dapat ditempuh terlebih dahulu
diketahui status Hadits Ishlah dengan thariqah jama’,
merupakan Hadits shahih karena kemudian tarjih, nasakh, dan
terdapat dalam beberapa kitab shahih tawaquf. Jika Hadits makbul
seperti Shahih Bukhari dan Ibnu itu yang ta’arudh bisa
Hiban, meski sebagiannya terdapat dikompromikan maka
dalam kitab sunan. keduanya diamalkan dan
disebut Hadits mukhltalif.
Said A.S. Lubis I Hadis Rasulullah Seputar Komunikasi ........ 74

Setelah ditarjih, maka yang atau berita antara dua orang atau
unggul diamalkan (rajih) dan lebih. Sehingga pesan yang
tidak unggul tidak diamalkan dimaksud dapat dipahami.
(marjuh). Dengan nasakh, Komunikasi mempengatuhi
maka yang wurud belakangan perubahan perilaku, cara hidup
diamalkan (disebut nasikh) dan kemasyarakatan, serta nilai-nilai
yang wurud duluan tidak yang ada. Perubahan-perubahan
diamalkan (disebut mansukh). tersebut tampaknya berbanding lurus
Jika tidak bisa di-jama‟, tarjih, dengan perkembangan teknologi
dan nasakh, maka di-tawaquf- komunikasi.
kan (mutawaqaff), artinya tidak Efektifitas komunikasi
diamalkan. menyangkut kontak sosial manusia
Berdasarkan kaidah di atas, dalam masyarakat. Ini berarti, kontak
maka Hadits ini merupakan Hadits dilakukan dengan cara yang berbeda-
makbul yang ma’mul bih, karena beda. Kontak yang paling menonjol
banyaknya lafazh matan Hadits yang dikaitkan dengan perilaku. Selain itu,
sama (baik lafzhi maupun ma’nawi), masalah yang menonjol dalam proses
yang semuanya lafazh-nya muhkam komunikasi adalah perbandingan
(lafazh dan maknanya antara pesan yang disampaikan
dengan pesan yang diterima.
Penjelasan Hadis dengan Ilmu Informasi yang disampaikan tidak
Komunikasi hanya tergantung kepada jumlah
Komunikasi tidak hanya ilmu (besar atau kecil) akan tetapi sangat
yang dipelajari di kelas perkuliahan tergantung pada sejauh mana
semata. Bahkan komunikasi sendiri informasi itu dapat dimengerti atau
sebenarnya telah diajarkan oleh Sang tidak. Tujuannya adalah bagaimana
Pencipta, Allah SWT, melalui mewujudkan komunikasi yang
kitabnya Alquran tentang bagaimana efektif dan efisien.
pentingnya komunikasi bagi umat Dalam perspektif Islam,
manusia, khususnya umat Islam. komunikasi disamping untuk
Secara leksikal komunikasi adalah mewujudkan hubungan secara
pengiriman dan penerimaan pesan vertical dengan Allah Swt, juga
75 Jurnal Interaksi | Volume : 3 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2019 | hlm 66 - 80

untuk menegakkan komunikasi gaya bicara atau pembicaraan


secara horizontal terhadap sesama (qaulan) yang dikategorikan sebagai
manusia. Komunikasi dengan Allah kaidah, prinsip, atau etika
Swt tercermin melalui ibadah-ibadah komunikasi Islam, yakni (1) Qaulan
fardhu (salat, puasa, zakat dan haji) Sadida, (2) Qaulan Baligha, (3)
yang bertujuan untuk membentuk Qulan Ma‟rufa, (4) Qaulan Karima,
takwa. Sedangkan komunikasi (5) Qaulan Layinan, dan (6) Qaulan
dengan sesama manusia terwujud Maysura.
melalui penekanan hubungan sosial Komunikasi antar budaya
yang disebut muamalah, yang dalam perspektif Islam berdasarkan
tercermin dalam semua aspek beberapa penekanan:
kehidupan manusia, seperti sosial, 1. Religius : Habluminallah
budaya, politik, ekonomi, seni dan (Hubungan manusia dengan
sebagainya. allah)
Soal cara (kaifiyah), dalam 2. Nilai Sosial : Hablum Minannas
Al-Quran dan Al-Hadits ditemukan (Hubungan Manusia dengan
berbagai panduan agar komunikasi manusia).
berjalan dengan baik dan efektif. Islam memiliki ajaran yang
Kita dapat mengistilahkannya membentangkan dua bentuk
sebagai kaidah, prinsip, atau etika hubungan yang harmonis
berkomunikasi dalam perspektif a. Tata hubungan yang mengatur
Islam. Kaidah, prinsip, atau etika antara manusia dengan
komunikasi Islam ini merupakan Tuhannya dalam hal ibadah
panduan bagi kaum Muslim dalam (ubudiyah) atau yang populer
melakukan komunikasi, baik dalam dikatakan dengan hablum
komunikasi intrapersonal, minallah
interpersonal dalam pergaulan sehari b. Tata hubungan yang mengatur
hari, berdakwah secara lisan dan antara manusia dengan makhluk
tulisan, maupun dalam aktivitas lain. yang lainnya dalam wujud
Dalam berbagai literatur amaliyah sosial. Dalam Alquran
tentang komunikasi Islam kita dapat surat Ali Imron: 112 Allah swt
menemukan setidaknya enam jenis berfirman
Said A.S. Lubis I Hadis Rasulullah Seputar Komunikasi ........ 76

َّ ْٓ ِّ ِ ًٍ ‫ذ َعٍَ ٍْ ِه ُُ اٌ ِزٌَّّخُ أٌََْٓ َِب ث ُ ِمفُىاْ إَِلَّ ثِ َح ْج‬


ِ‫َّللا‬ ْ َ‫ض ِشث‬
ُ Hablum minallah menurut
‫ذ‬ْ َ‫ض ِشث‬ ِ َّ َِّٓ ِ ‫ت‬
ُ ‫َّللا َو‬ ٍ ‫ض‬ َ َ‫بس َوثَآ ُإوا ثِغ‬ ِ ٌَّٕ‫َو َح ْج ًٍ ِ َِّٓ ا‬ bahasa berarti hubungan dengan
ِ َّ ‫د‬
‫َّللا‬ ِ ‫َعٍَ ٍْ ِه ُُ ْاٌ َّ ْس َىَٕخُ رَ ٌِ َه ثِؤََّٔ ُه ُْ وَبُٔىاْ ٌَ ْىفُ ُشوَْ ثِآٌَب‬ Allah. Namun dalam pengertian
ْ‫صىا َّووَبُٔىا‬
َ ‫ع‬ ٍ ّ ‫َوٌَ ْمزٍُُىَْ اْلَٔ ِجٍَبء ِثغٍَ ِْش َح‬
َ ‫ك رَ ٌِ َه ِث َّب‬ syariah makna hablum minallah
َْ ‫ٌَ ْعزَذ ُو‬ sebagaimana yang dijelaskan di
Artinya:"Mereka diliputi kehinaan di dalam tafsir At-Thabari, Al-
mana saja mereka berada, kecuali Baghawi, dan tafsir Ibnu Katsir
jika mereka berpegang kepada tali adalah “Perjanjian dari Allah,
(agama) Allah dan tali (perjanjian) maksudnya adalah masuk Islam atau
dengan manusia dan mereka kembali beriman dengan Islam sebagai
mendapat kemurkaan dari Allah dan jaminan keselamatan bagi mereka di
mereka diliputi kerendahan. yang dunia dan di akhirat” Sehingga dapat
demikian itu karena mereka kafir kita pahami bahwa untuk
kepada ayat-ayat Allah dan membangun hubungan kita kepada
membunuh Para Nabi tanpa alasan Allah, kita mempunyai kewajiban
yang benar. yang demikian itu untuk menunaikan hak-hak Allah,
disebabkan mereka durhaka dan dan apakah hak-hak Allah itu? Hak-
melampaui batas." hak Allah ialah mentauhidkan dan
Ayat ini memberikan kepada tidak menyekutukan-Nya dengan
kita tentang malapetaka yang telah yang lain serta menjalankan syariat
menimpa Bani Israil sebagai akibat Allah. Misalnya: sholat, puasa dan
kedurhakaan mereka kepada Allah sebagainya. (Daud Ali: 1998)
dan kepada para nabi. Sehingga Namun apakah cukup hanya
mereka harus mengalami dengan hablum minallah saja,
malapetaka, kehinaan, kemiskinan, sedangkan di sisi yang lain kita
dan kemurkaan dari Allah. Dan mengabaikan hablum minannas?
dalam ayat tersebut diberitakan pula Tentu tidak cukup, mengingat kita
bahwa jalan keluar dari segala adalah makhluk sosial yang tidak
malapetaka tersebut adalah bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
membangun kembali hablum Di dalam Alquran juga banyak ayat-
minallah dan hablum minannas. ayat yang menyebutkan tentang
perintah mengerjakan sesuatu yang
77 Jurnal Interaksi | Volume : 3 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2019 | hlm 66 - 80

berkaitan dengan hablum mengerjakan sembahyang (hablum


minannallah namun diiringi juga minallah) secara kontinu. Kedua,
dengan hablum minannas, antara lain menyadari bahwa dalam harta yang
pada QS.Al-Ma‟arij ayat 19-24 yang kita miliki terkandung bagian
artinya: tertentu untuk fakir miskin (hablum
"Sesungguhnya manusia diciptakan minannas).
bersifat keluh kesah lagi kikir (19), Di dalam Al-Quran Allah
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berfirman di dalam surat an-nisa ayat
berkeluh kesah (20), Dan apabila ia 36 yang berbunyi
mendapat kebaikan ia amat kikir ِْٓ ٌَ‫َّللاَ َوَلَ ر ُ ْش ِش ُوىاْ ثِ ِه َشٍْئًب َو ِث ْبٌ َىا ٌِذ‬ َّ ْ‫َوا ْعجُذ ُوا‬
(21), Kecuali orang-orang yang ِ ‫ٍٓ َو ْاٌ َج‬
‫بس‬ ِ ‫ِإحْ َسبًٔب َو ِثزِي ْاٌمُ ْش َثى َو ْاٌ ٍَز َب َِى َو ْاٌ َّ َسب ِو‬
mengerjakan shalat (22), Yang ‫ت‬
ِ ٕ‫ت ِثبٌ َج‬ ِ ‫بح‬ِ ‫ص‬ َّ ٌ‫ت َوا‬ ِ ُٕ‫بس ْاٌ ُج‬ ِ ‫رِي ْاٌمُ ْش َثى َو ْاٌ َج‬
mereka itu tetap mengerjakan َ َّ َّْ ِ‫َذ أ َ ٌْ َّبُٔ ُى ُْ إ‬
َِٓ ‫َّللا َلَ ٌ ُِحت‬ ْ ‫ًٍ َو َِب ٍََِى‬
ِ ِ‫َواث ِْٓ اٌ َّسج‬
shalatnya (23), Dan orang-orang ً ‫َوبَْ ُِ ْخز َبَلً فَ ُخ‬
‫ىسا‬
yang dalam hartanya tersedia bagian Artinya: "Sembahlah Allah dan
tertentu (24), Bagi orang (miskin) janganlah kamu mempersekutukan-
yang meminta dan orang yang tidak Nya dengan sesuatupun. dan berbuat
mempunyai apa-apa (yang tidak mau baiklah kepada dua orang ibu-
meminta)" (DEPAG RI: 2002) bapak, karib-kerabat, anak-anak
Dalam ayat tersebut secara yatim, orang-orang miskin, tetangga
tegas Allah menyebutkan bahwa yang dekat dan tetangga yang jauh,
keluh kesah dan kikir itu telah dan teman sejawat, Ibnu sabil dan
menjadi sifat bawaan manusia sejak hamba sahayamu. Sesungguhnya
dia diciptakan. Bukankah kalau kita Allah tidak menyukai orang-orang
tidak memiliki harta kita sering yang sombong dan membangga-
berkeluh kesah? Sebaliknya, kalau banggakan diri"
kita memiliki banyak harta kita Ayat tersebut mengandung
sering lebih cenderung untuk kikir. dua bentuk akhlak, yaitu akhlak
Lalu bagaimana caranya agar sifat kepada Allah (hablum minallah)
bawaan kita tersebut dapat kita yang ditunjukkan dengan perintah
hindari? Allah menyebutkan paling agar kita menjalin hubungan baik
tidak ada dua jalan, pertama, kepada Allah dengan cara tidak
Said A.S. Lubis I Hadis Rasulullah Seputar Komunikasi ........ 78

menyekutukan-Nya dengan yang dimana kitapun akan menjadi


lain. Dan akhlak terhadap sesama musafir dan jangan sombong kepada
manusia (hablum minannas) yang pembantu rumah tangga karena
ditunjukkan dengan perintah berbuat mereka besar bantuannya kepada kita
baik kepada kedua orang tua, karib meskipun tidak besar upah yang kita
kerabat, anak-anak yatim, orang- berikan.
orang miskin tetangga yang dekat Dalam surat Al-Ma'un ayat 1-
dan tetangga yang jauh, teman 7 Allah berfirman:
sejawat, orang yang dalam ‫)فَزَ ٌِ َه اٌَّزِي ٌَذ ُع‬١( ٌّٓ ُ ّ‫ْذ اٌَّزِي ٌُ َى ِز‬
ِ ‫ة ثِبٌ ِذ‬ َ ٌَ‫أسأ‬
َ
perjalanan dan hamba sahaya. ِ ‫ط َع ِبَ ْاٌ ِّ ْس ِى‬
ًٌ ٌْ ‫)فَ َى‬٣( ٍٓ َ ‫)وَل ٌَ ُحض َعٍَى‬ َ ٢( ٍُ َ ِ‫ْاٌٍَز‬
Selanjutnya Allah menutup َ ْٓ ‫)ا ٌَّزٌَِٓ ُه ُْ َع‬٤( ٍٍَّٓ ِ ‫ص‬
َْ‫صَلرِ ِه ُْ َسبهُى‬ َ ُّ ٍْ ٌِ
ayat di atas dengan kalimat: " )٧( َْ‫)وٌَ َّْٕعُىَْ ْاٌ َّبعُى‬
َ ٦( َْ‫)اٌَّزٌَِٓ هُ ُْ ٌ َُشا ُءو‬٥(
Sesungguhnya Allah tidak menyukai Artinya:"Tahukah kamu (orang)
orang-orang yang sombong dan yang mendustakan agama? (1),
membangga-banggakan diri". Itulah orang yang menghardik anak
Dengan maksud agar kita tidak yatim(2), Dan tidak menganjurkan
sombong kepada orang tua, karena memberi makan orang miskin (3).
ada saat dimana kita juga pasti akan Maka kecelakaanlah bagi orang-
menjadi tua. Jangan sombong kepada orang yang shalat (4), (yaitu) orang-
anak-anak yatim karena ada saat kita orang yang lalai dari shalatnya (5),
juga akan menjadi yatim. Jangan Orang-orang yang berbuat riya (6),
sombong kepada orang miskin Dan enggan (menolong dengan)
karena ada saat kita juga akan barang berguna (7)"
menjadi miskin secara tiba-tiba. Dalam surat tersebut, Allah
Jangan sombong kepada tetangga SWT demikian lugas mengaitkan
karena merekalah orang yang antara agama dengan keberpihakan
pertama memberikan pertolongan kepada kaum dhuafa. Seseorang
kepada kita saat kita mengalami dikategorikan mendustakan agama
kesulitan. Jangan sombong kepada manakala ia mengabaikan anak yatim
teman karena kita sangat dan orang miskin. Di awal surat Al-
membutuhkannya. Jangan sombong Ma‟un tersebut Allah menggunakan
kepada musaffir karena ada saat pertanyaan, tapi bukan berarti Allah
79 Jurnal Interaksi | Volume : 3 | Nomor : 1 | Edisi Januari 2019 | hlm 66 - 80

bertanya karena tidak tahu. Menurut zakat sebagai rukun Islam ke-3.
para mufassir hal itu dimaksudkan Kemudian dalam rukun Islam yang
untuk menggugah hati pendengarnya ke4 yaitu puasa, kita dilarang makan
agar memberikan perhatian lebih dan minum sebagai pelajaran bagi
kepada ayat selanjutnya. kita untuk dapat merasakan
bagaimana rasanya ketika seseorang
Penutup tidak bisa makan dan minum.
Jadi di sini Islam mendorong Dalam sebuah hadits qudsi
umatnya agar dalam beragama tidak dikatakan bahwa pada hari kiamat
selalu mementingkan aspek ibadah nanti Allah akan berfirman: "Wahai
mahdhoh saja, akan tetapi Islam juga anak Adam,…Aku meminta makan
menganjurkan ibadah sosial, seperti kepadamu tapi engkau tidak
memperhatikan nasib-nasib orang memberiku makan." Si hamba
lemah. Bahkan kalau kita cermati 5 bertanya, "wahai Tuhanku….
rukun Islam itu adalah merupakan bagaimana mungkin aku member-
gabungan antara habluminallah dan Mu makan sedangkan Engkau adalah
hablum minannas, gabungan antara Tuhan semesta alam?" Allah
hubungan vertikal dan horizontal. berfirman, "tidakkah kau tahu bahwa
Dimulai dari mengucapkan dua hamba-Ku si fulan meminta makan
kalimat syahadat yang merupakan kepadamu tapi engkau tiada
pertalian antara seorang hamba memberinya makan? Tidakkah
dengan Allah, namun pengakuan dan engkau tahu bahwa jika engkau
kesaksian tersebut tidaklah cukup memberinya makan, niscaya engkau
tanpa terus menerus menjaga akan menemukan itu disisi-Ku.
hubungan baik dengan Allah, yaitu "Wahai anak Adam,… Aku
dengan melaksanakan shalat sebagai meminta minum kepadamu tapi
rukun Islam yang kedua. Shalat yang engkau tidak member-Ku minum." si
secara simbolis gerak-geriknya hamba menjawab, "wahai Tuhanku,
mencerminkan kepasrahan kita bagaimana mungkin aku member-
kepada Allah. Kemudian ketaatan Mu minum sedangkan Engkau
tesebut dibuktikan dengan adalah Tuhan semesta alam." Allah
mengerjakan amaliah sosial yaitu berfirman, "hamba-Ku si fulan
Said A.S. Lubis I Hadis Rasulullah Seputar Komunikasi ........ 80

meminta minum kepadamu tapi Daftar Pustaka


engkau tiada memberinya minum. Ali, Mohammad Daud. 1998.
Pendidikan Agama Islam.
Padahal jika engkau memberinya
Rajawali pers: Jakarata.
minum niscaya akan kau dapati itu
al-Hindiy, Al-Muttaqiy. 1985. Kanz
disisi-Ku". (Taufik dkk, 2010) al-‘Ummal fi Sunan al-Aqwal
Hadits tersebut secara tidak wa al-Af’al. Mausu‟ah al-
Risalah: Beirut.
langsung memerintahkan kita untuk
peka terhadap fenomena sosial. Al-Suyuthi. 1988. al-Jami’ al-
Shaghir. al-Maktabah al-
Apakah kita sudah memperhatikan Islamiy: Beirut.
orang-orang yang sedang
Depag. RI. 2002. alquran Terjemah.
membutuhkan pertolongan kita baik Gema Insani Perss: Jakarta.
berupa makanan, minuman, dll
Devito, Joseph A. 2010. Komunikasi
ataukah kita termasuk orang yang Antarmanusia. Kuliah Dasar.
Professional Books: Jakarta.
terlena dengan gemerlap dunia
sehingga melupakan hal itu? Amat Fred E. Jandt. 1998. Intercultural
Communication, An
banyak kehidupan orang lain di Introduction. Sage
sekitar kita yang tidak memiliki Publication: London.
kehidupan seberuntung kita. Seburuk Liliweri, Alo. 2003. Dasar-Dasar
apapun kondisi kita saat ini, pasti Komunikasi Antarbudaya.
Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
masih ada saja yang lebih buruk
dibandingkan dengan kehidupan kita Purwasito, Andrik. 2003.Komunikasi
Multikultural. Universitas
sekarang. Kita lihat sekarang Muhammadiyah Surakarta:
saudara-saudara kita yang ada di Surakarta.

Palestina sana, mereka sedang Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss.


1996. Human Communication:
membutuhkan bantuan kemanusiaan
Konteks-konteks Komunikasi.
dari seluruh ummat Islam dunia, tak Remaja Rosdakarya: Bandung.
terkecuali bantuan kita ummat Islam Taufik, Ahmad dkk. 2010.
indonesia. Cukupklah ayat-ayat dan Pendidikan Agama Islam.
Yuma Pustaka: Surakarta.
hadits tersebut sebagai penggugah
hati kita untuk peduli terhadap Wensinck, A.J. 1946. al-Mu`jam al-
Mufahras li Alfazh al-Hadits
saudara-saudara kita yang sedang al-Nabawiy. Maktabah Baril:
membutuhkan bantuan kita. Beirut.

You might also like