Artikel
Artikel
Artikel
Submitted: (Isi dengan tanggal Submit ke Web, cth: 2 April 2020); Accepted: (Kosongkan);
Published: (Kosongkan)
Abstract.
Learning mathematics as an active, dynamic, and generative process is aimed at developing reason,
thinking logically, systematically, critically and carefully, as well as being objective and open in
dealing with various problems. One of the learning models that can improve the learning outcomes of
junior high school students is to apply the Problem Based Learning (PBL) learning model. Problem
Based Learning is a learning model designed so that students gain important knowledge, which makes
them proficient in solving problems and having the skills to participate in teams. This study aims to
produce learning tools (syllabus, lesson plans, worksheets) based on Problem Based Learning to
facilitate valid and practical mathematical understanding of number pattern material for class VIII
SMP/MTs. Based on the analysis of the results of the LKPD trials in small groups using the problem-
based learning model to facilitate mathematical understanding of the number pattern material for
class VIII SMP/MTs, it can be concluded that LKPD has met the practical requirements.
matematika adalah sebesar 46,56. Nilai rata- bagaimana belajar, dan dapat mengembangkan
rata tersebut membuat mata pelajaran lingkungan kelas yang memungkinkan
matematika menjadi mata pelajaran dengan terjadinya pertukaran ide secara terbuka,
perolehan nilai terendah setiap tahunnya. Pada model pembelajaran Problem Based Learning
tingkat provinsi, khususnya Provinsi Riau nilai atau yang biasa disingkat dengan PBL
rata-rata Ujian Nasional (UN) matematika merupakan suatu model pembelajaran
SMP/MTs pada tahun 2019 adalah sebesar kurikulum 2013 yang tepat untuk memfasilitasi
46,06 dan masih berada dibawah nilai kemampuan pemahaman matematis.
ketuntasan minimum yang ditentukan yaitu Penelitian Usman Aripin (2015:126)
55,00 (Kemendikbud, 2019). Berdasarkan hasil menyimpulkan, peningkatan pemahaman
tes PISA dan hasil ujian nasional tersebut, matematis yang pembelajarannya
dapat disimpulkan bahwa kemampuan menggunakan pendekatan pembelajaran
pemahaman matematis peserta didik di berbasis masalah lebih baik dari pada yang
Indonesia masih tergolong rendah. pembelajarannya menggunakan pendekatan
Materi yang diujikan pada UN konvensional. Sumartini (2016:157), untuk
mencakup 4 materi pokok, yaitu: (1) bilangan, meningkatkan kemampuan pemecahan
(2) aljabar, (3) geometri dan pengukuran, dan masalah peserta didik, perlu didukung oleh
(4) statistika dan peluang. Pada materi pokok model pembelajaran berbasis masalah.
bilangan, sebanyak 39,71% peserta didik di (Yelvalinda, Heni Pujiastuti, Abdul Fatah,
Indonesia yang dapat menjawab dengan benar. 2019:639) menyatakan, model pembelajaran
Sementara untuk Kota Pekanbaru, terdapat berbasis masalah memberikan konstruksi
44,89% siswa yang dapat menjawab benar yang baik dalam mengembangkan
(Kemendikbud, 2019). Persentase tersebut kemampuan pemahaman matematis peserta
menyebabkan materi pokok bilangan menjadi didik. Pembelajaran berbasis masalah
materi dengan persentase jawaban benar memberikan pengaruh lebih baik terhadap
terendah yang dimiliki siswa dibandingkan kemampuan pemahaman matematis peserta
dengan tiga materi pokok lainnya didik (Minarni, 2013:172). (Nurul Fitri, Said
(Kemendikbud 2019). Hal ini memperlihatkan Munzir, M. Duskri, 2017:66) menyatakan
pemahaman matematis peserta didik pada model pembelajaran berbasis masalah dapat
materi pokok bilangan masih rendah. Materi meningkatkan kemampuan repsentasi
pokok bilangan yang diuji kan adalah materi matematis peserta didik. (Erna Novianti,
pola bilangan pada kelas VIII SMP/MTs yang Putri Yuanita, Maimunah, 2020: 810),
banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari- penerapan model PBL meningkatkan
hari. kemampuan pemecahan masalah matematis
peseta didik. (Desi Irawati, Nahor Murani
Berdasarkan Kurikulum 2013, pola Hutapea, Maimunah, 2020:19), menyatakan
bilangan menempati posisi strategis dalam penerapan model Problem Based Learning
pembelajaran karena konsep pola bilangan (PBL) dapat memperbaiki proses pembelajaran
sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari dan meningkatkan hasil belajar matematika
mulai dari pola yang sengaja dibuat oleh Berdasarkan fakta Kemampuan
manusia seperti pola pemberian nomor rumah Pemahaman Matematis yang belum optimal,
sampai pada pola yang ada di alam seperti pola maka guru perlu memfasilitasi peserta didik
bilangan Fibonacci pada aneka bunga dan melalui perbaikan dengan menyusun dan
hewan (Disnawati & Nahak, 2019:67). Oleh merencanakan perangkat pembelajaran
karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang menggunakan model Problem Based Learning
tinggi terhadap materi pola bilangan yang yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk
merupakan titik awal siswa mempelajari dan mengembangkan Kemampuan Pemahaman
memahami matematika sebagai modal dalam Matematis yang baik dan matang. Perangkat
pendidikan. pembelajaran merupakan pedoman bagi guru
Untuk memfasilitasi kemampuan selama melaksanakan proses pembelajaran,
pemahaman matematis peserta didik dalam sehingga proses pembelajaran berlangsung
situasi berorientasi berbasis masalah termasuk secara terarah dan terorganisir. Beberapa
Jurnal PRINSIP Pendidikan Matematika p-ISSN : 2656-2375
Volume x, Nomor x, Bulan Tahun e-ISSN : 2723-5521
DOI
jprinsip.ejournal.unri.ac.id
VIII SMP/MTs. Penelitian ini dilakukan yang dapat membantu peserta didik dalam
melalui empat tahap pengembangan, yaitu: proses pembelajaran abstrak.
tahap define (pendefinisian); design Tahap ketiga pada define dilakukan
(perencanaan); develop (pengembangan); dan analisis tugas yang bertujuan untuk
disseminate (penyebaran). Adapun hasil yang menganalisis kompetensi yang dikembangkan
diperoleh pada setiap tahap pengembangan dalam kegiatan pembelajaran. Kompetensi
dapat dilihat sebagai berikut. Dasar (KD) yang peneliti teliti pada penelitian
1. Tahap Define (Pendefinisian) ini terkait dengan materi Pola Bilangan yaitu
Pada tahap ini pertama kali dilakukan KD 3.1 Membuat generalisasi dari pola pada
analisis awal-akhir dengan cara barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek
mengumpulkan dan menganalisis data dan KD 4.1 Menyelesaikan masalah yang
mengenai perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan pola pada barisan bilangan
digunakan di sekolah melalui wawancara dan barisan konfigurasi objek.
bersama guru mata pelajaran matematika. Dari Tahap keempat pada define dilakukan
kegiatan tersebut diperoleh informasi bahwa analisis konsep yang bertujuan untuk
guru belum mampu untuk membuat perangkat mengidentifikasi, merinci dan menyusun
pembelajaran berupa Silabus. RPP, dan LKPD secara sistematis konsep-konsep yang relevan
yang baik dan dapat memfasilitasi kemampuan dengan materi pola bilangan. Peneliti mengkaji
pemahaman matematis peserta didik sehingga konteks penyajian materi berdasarkan buku
dibutuhkan solusi untuk menanggulangi peserta didik kelas VIII SMP/MTs terbitan
masalah yang ditemukan. Salah satu cara untuk Kemendikbud revisi 2017.
menyelesaikan permasalahan tersebut adalah Tahap kelima pada define dilakukan
dengan mengembangkan perangkat spesifikasi tujuan pembelajaran berfungsi
pembelajaran berupa Silabus, RPP dan LKPD sebagai acuan dalam pengembangan perangkat
dengan menerapkan model Problem Based pembelajaran berupa silabus, RPP, dan LKPD.
Learning untuk memfasilitasi kemampuan Tujuan pembelajaran disususun sesuai dengan
pemahaman matematis peserta didik yang Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap materi
valid dan praktis. Hal ini bertujuan untuk yang ditetapkan sebagai pertimbangan dalam
mempermudah guru dalam melaksanakan mengembangkan RPP berdasarkan analisis
proses pembelajaran yang baik dan berkualitas. tugas dan konsep.
Tahap kedua pada define dilakukan 2. Tahap Design (Perencanaan)
analisis karakteristik peserta didik yang Pada tahap design, pertama melakukan
bertujuan mengetahui berbagai karakteristik pemilihan media yang bertujuan untuk
peserta didik kelas VIII SMP/MTs dalam menentukan sarana atau media agar produk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Diperoleh yang dihasilkan dapat digunakan. Peneliti
informasi bahwa peserta didik pada umumnya menggunakan media cetak berbentuk buku.
hanya terbiasa menghafalkan rumus daripada Hal ini dikarenakan perangkat pembelajaran
memahami konsep dalam menyelesaikan suatu yang dikembangkan berupa silabus, RPP, dan
permasalahan. Hal ini dapat menyebabkan LKPD akan lebih praktis dan mudah
peserta didik enggan untuk memecahkan digunakan atau disimpan.
masalah dalam matematika. Dalam proses Tahap kedua dilakukan pemilihan
pembelajarannya, guru telah memberikan soal- format. Kemudian pada tahap ketiga dilakukan
soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari- rancangan awal perangkat pembelajaran.
hari. Namun dalam penyelesaiannya tidak Produk dalam penelitian terdiri dari silabus,
menitikberatkan pada peran aktif peserta didik RPP, dan LKPD dengan model Problem
merencanakan hingga menyelesaikan masalah, Based Learning untuk memfasilitasi
melainkan guru memberikan contoh soal Kemampuan Pemahaman Matematis.
beserta penggunaan rumus sebelum peserta 3. Tahap Develop (Pengembangan)
didik mengerjakan soal-soal yang diberikan. Tahap pengembangan terdiri dari
Oleh karena itu, perlu dikembangkan validasi perangkat pembelajaran yang
perangkat pembelajaran matematika melalui sebelumnya telah dikonsultasikan dengan
penerapan model Problem Based Learning
Jurnal PRINSIP Pendidikan Matematika p-ISSN : 2656-2375
Volume x, Nomor x, Bulan Tahun e-ISSN : 2723-5521
DOI
jprinsip.ejournal.unri.ac.id
Kegiatan Sangat
3,36 3,31 3,33 3,4 3,35
Pembelajaran Valid
Rata-Rata Kategori Sangat
Aspek yang Dinilai Penilaian 3,27 3,27 3,47 3,27 3,32
Validasi Validasi Valid
Sangat
Rata-rata 3,50 3,58 3,56 3,49 3,53
Komponen Silabus 4,00 Sangat Valid Valid
KI 4,00 Sangat Valid
KD 4,00 Sangat Valid Berdasarkan data hasil validasi silabus diatas,
Materi Pembelajaran 4,00 Sangat Valid maka silabus dinyatakan layak diujicobakan.
IPK 3,67 Sangat Valid Berdasarkan hasil validasi RPP yang
Kegiatan dinilai oleh validator diperoleh nilai rata-rata
3,33 Sangat Valid total validasi yaitu 3,53 dan dikategorikan
Pembelajaran
Penilaian 3,67 Sangat Valid sangat valid. Rincian data hasil validasi RPP-1,
Alokasi Waktu 4,00 Sangat Valid RPP-2, RPP-3 dan RPP-4 dapat dilihat Tabel 2
Sumber Belajar 3,67 Sangat Valid berikut.
Skor Rata-Rata 3,82 Sangat Valid Tabel 2. Hasil Validasi RPP
pembimbing, revisi produk dan uji coba Berdasarkan data hasil validasi RPP
kelompok kecil. pada tabel 2, maka RPP dinyatakan layak
Perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan dengan revisi sesuai saran
dikonsultasikan dengan pembimbing Berdasarkan hasil validasi LKPD yang
selanjutnya divalidasi oleh validator. dinilai oleh validator diperoleh nilai rata-rata
Kevalidan produk dapat ditentukan dalam total validasi yaitu 3,48 dan dikategorikan
tahap ini. Validasi perangkat pembelajaran sangat valid. Rincian data hasil validasi
dilakukan oleh tiga validator yaitu dua orang LKPD-1, LKPD-2, LKPD-3 dan LKPD-4
dosen pendidikan matematika Universitas Riau dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
dan satu orang guru SMPN Pangkalan Kuras.
Saran dari validator selanjutnya dijadikan Tabel 3. Hasil Validasi LKPD
Rata-rata LKPD
acuan untuk memperbaiki perangkat Aspek yang ke- Rata-rata Kategori
pembelajaran yang dikembangkan. Dinilai
1 2 3 4
Total Validasi
Berdasarkan hasil validasi silabus Tampilan Sangat
diperoleh nilai rata-rata yaitu 3,82 dan 4,00 4,00 4,00 3,67 3,92
Sampul LKPD Valid
dikategorikan sangat valid. Rincian data hasil Sangat
Isi LKPD 3,47 3,40 3,47 3,42 3,44
validasi silabus dapat dilihat pada lampiran 5 Valid
dan hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 1 Syarat Didaktis 3,25 2,92 3,17 3,33 3,17 Valid
berikut. Syarat
3,72 3,44 3,11 3,67 3,49
Sangat
Tabel 1. Hasil Validasi Silabus Kontruksi Valid
Rata-rata RPP ke- Sangat
Aspek yang Rata-rata Kategori Syarat Teknis 3,41 3,37 3,41 3,41 3,40
Valid
Dinilai 1 2 3 4 Total Validasi
Sangat
Sangat Rata-Rata 3,57 3,43 3,43 3,50 3,48
Komponen RPP 4,00 4,00 3,67 4,00 3,92 Valid
Valid
Berdasarkan data hasil validasi LKPD
Sangat
KI 3,33 3,67 3,67 3,67 3,59 diatas, maka LKPD dinyatakan layak
Valid
Sangat diujicobakan dengan revisi sesuai saran.
KD &IPK 3,42 3,42 3,33 3,42 3,40
Valid Berdasarkan empat kali pertemuan
Tujuan Sangat peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk
3,42 3,42 3,50 3,33 3,42
Pembelajaran Valid melakukan proses pembelajaran terlebih
Materi Sangat
Pembelajaran
3,58 3,58 3,67 3,50 3,58
Valid
dahulu peserta didik harus diarahkan untuk
Model, memahami langkah-langkah pembelajaran.
Pendekatan, & Sangat Kegiatan ini bertujuan supaya lebih efektifnya
3,67 4,00 4,00 3,33 3,75
Metode Valid proses pembelajaran. Hasil angket respon
Pembelajaran peserta didik dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Media,
Sangat
Alat/Bahan, & 3,47 3,53 3,40 3,47 3,47
Valid
Sumber Belajar
Jurnal PRINSIP Pendidikan Matematika p-ISSN : 2656-2375
Volume x, Nomor x, Bulan Tahun e-ISSN : 2723-5521
DOI
jprinsip.ejournal.unri.ac.id
Tabel 4. Hasil Angket Respon Uji Coba Develop (pengembangan) dan Disseminate
Kelompok Kecil (penyebaran).
Perangkat pembelajaran yang
Rata-Rata LKPD dikembangkan kemudian divalidasi oleh 3
Aspek yang ke- Rata-rata Kategori
Dinilai Total Kepraktisan orang validator. Setelah memenuhi kriteria
1 2 3 4
valid dan direvisi sesuai saran, produk
Tampilan Sangat
3,79 3,76 3,83 3,76 3,79 diujicobakan dengan ujicoba kelompok kecil di
LKPD Praktis
Isi/Materi Sangat SMPN 45 Pekanbaru untuk melihat
3,70 3,67 3,70 3,50 3,64
pada LKPD Praktis kepraktisan LKPD. Berdasarkan hasil validasi
Kemudahan dan uji coba yang dilakukan, diperoleh bahwa
Sangat
Penggunaan 3,67 3,61 3,67 3,39 3,59
LKPD
Praktis perangkat pembelajaran telah dinilai
Sangat memenuhi kriteria valid dan praktis untuk
Rata-Rata 3,72 3,68 3,73 3,55 3,67 digunakan dalam pembelajaran.
Praktis
Berdasarkan analisis hasil uji coba Penelitian ini masih memiliki beberapa
kelompok kecil terhadap LKPD pada materi kekurangan yaitu: (1) materi pembelajaran
pola bilangan yang dinilai oleh 6 orang peserta mengenai barisan aritmatika bertingkat tidak
didik menunjukkan bahwa LKPD memiliki tercantum pada perangkat pembelajaran; dan
kategori sangat praktis dengan total rata-rata (2) permasalahan yang terdapat pada LKPD-3
3,67. kegiatan-1 tidak kontekstual.
Berdasarkan analisis hasil uji coba
LKPD pada kelompok kecil dengan model
DAFTAR PUSTAKA
problem based learning untuk memfasilitasi
Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran.
kemampuan pemahaman matematis pada
PT Remaja Rosdakarya
materi pola bilangan kelas VIII SMP/MTs
dapat disimpulkan bahwa LKPD telah Desi Irawati, Nahor Murani Hutapea,
memenuhi syarat praktis. Maimunah, (2020). Penerapan Model
4. Tahap Penyebaran (Disseminate) Problem Based Learning untuk
Tahap disseminate bertujuan untuk Meningkatkan Hasil Belajar
melakukan penyebaran atau penggunaan Matematika Peserta Didik Kelas VIII.4
produk dalam skala lebih besar namun tahap SMP Negeri 8 Pekanbaru. Jurnal
ini tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. eduMATH, Vol 9 (No.2), hal 1-20.
Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan DOI: https://doi.org/10.32682/edumath.v9
biaya sehingga peneliti tidak melakukan i2.1488
sosialisasi dalam jumlah terbatas kepada guru
dan peserta didik. Peneliti hanya melakukan Eri Widyastuti. (2015). Peningkatan
pengemasan (packaging) perangkat Kemampuan Pemahaman Konsep Dan
pembelajaran matematika yaitu dengan cara Komunikasi Matematis Siswa Dengan
dibukukan dan melakukan publikasi pada saat Menggunakan Pembelajaran Kooperatif
penyajian hasil penelitian di seminar hasil. Tipe Jigsaw. Journal of Mathematic
Education, Vol 1 (No.1), hal 1-14.
SIMPULAN DOI: 10.30595/alphamath.v1i1.208
Penelitian pengembangan ini
menghasilkan produk berupa perangkat Erna Novianti, Putri Yuanita, Maimunah.
pembelajaran matematika yang terdiri dari (2020). Pembelajaran Berbasis Masalah
Silabus, RPP dan LKPD menggunakan model dalam Meningkatkan Kemampuan
problem based learning untuk memfasilitasi Pemecahan Masalah Matematika. Journal
kemampuan pemahaman matematis pada of Education and Learning Mathematics
materi pola bilangan kelas VIII SMP/MTs. Research, Vol 1 (No.1), hal 65-73.
Peneliti mengembangkan perangkat DOI: https://doi.org/10.31004/cendekia.v
pembelajaran menggunakan model 4-D yang 4i2.286
terdiri dari 4 tahap yaitu Define
(pendefinisian), Design (perancangan),
Jurnal PRINSIP Pendidikan Matematika p-ISSN : 2656-2375
Volume x, Nomor x, Bulan Tahun e-ISSN : 2723-5521
DOI
jprinsip.ejournal.unri.ac.id
Hermina Disnawati & Selestina Nahak. (2019). Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Pengembangan Lembar Kerja Berbasis Pendidikan. Alfabeta
Etnomatematika Tenun Timor pada
Materi Pola Bilangan. Jurnal Elemen, Vol Sumartini, T. S. (2016). Peningkatan
5 (No.1), hal 64-79. DOI: Kemampuan Pemecahan Masalah
10.29408/jel.v5i1.1022 Matematis Siswa melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah. Jurnal Mosharafa, Vol
Kemendikbud. (2019). Laporan Hasil Ujian 5 (No.2), hal 148-158.
Nasional. (Online), DOI: https://doi.org/10.31980/mosharafa.
https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil- v5i2.270
un/. Diakses 30 Juli 2020.
Usman, A. (2015). Meningkatkan
Kemendikbud. (2019). Hasil PISA Indonesia Kemampuan Pemahaman Matematik
2018. (Online). Peserta didik SMP Melalui Pendekatan
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/ Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal
2019/12/hasil-pisa-indonesia-2018-akses- P2M STKIP Siliwangi, Vol 2 (No.1), hal
makin-meluas-saatnya-tingkatkan- 120-127. DOI:
kualitas. Diakses 23 Juni 2023. https://doi.org/10.22460/p2m.v2i1p120-
127.171
Minarni, A. (2013). Pengaruh Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Terhadap Yelvalinda, Heni Pujiastuti, Abdul Fatah.
Kemampuan Pemahaman Matematis dan (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Keterampilan Sosial Peserta didik SMP Problem Based Learning terhadap
Negeri di Kota Bandung. Paradikma Kemampuan Pemahaman Matematis.
Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 5 Prosiding Seminar Nasional & Call For
(No.2), hal 162-174. Papers Program Studi Magister
DOI: https://doi.org/10.24114/paradikma. Pendidikan Matematika Univeritas
v6i2.1077 Siliwangi, hal 633-640.