Minyak Lemak Tengkawang
Minyak Lemak Tengkawang
Minyak Lemak Tengkawang
Abstract
Tengkawang fruit is a non-timber forest product that produces vegetable oil which is processed
through the process of grinding, steaming, and pressing and then freezing it into tengkawang fat.
Tengkawang fat is known to contain high oleic acid so it can increase skin permeability through
cosmetic products. Lip balm is a skin moisturizing cosmetic that is used to moisturize lips skin so
that they do not dry and crack easily. Secang wood contains a brazilin compound which produces
red pigment as an antioxidant and is useful as a natural dye. Therefore, tengkawang fat lip balm
was prepared with secang wood extract as a coloring agent. This study aimed to determine the
characteristics and physical stability of tengkawang fat lip balm with secang wood extract as a
colorant for 28 days of storage. The research was conducted at the Wood Technology Laboratory,
Faculty of Forestry, for ± 4 weeks. The study used experimental methods consisting of three
formulas with different concentrations of tengkawang fat, namely FI (15%), FII (20%), and FIII
(25%). Evaluation of the preparation was carried out including organoleptic tests, homogenity
tests, pH tests, and irritation test. Evaluation for each formula showed that all lipbalm
preparations were stable, but better and physically stable at a concentration of 25% tengkawang
fat during 28 days of storage.
Keywords: tengkawang fruit, tengkawang butter, lipbalm, secang wood
Abstrak
Buah tengkawang merupakan hasil hutan bukan kayu penghasil minyak nabati yang diolah
melalui proses penghalusan, pengukusan, dan pengempaan kemudian dibekukan menjadi lemak
tengkawang. Lemak tengkawang diketahui mengandung asam oleat yang tinggi sehingga
memiliki kemampuan untuk meningkatkan permeabilitas kulit melalui produk kosmetik. Lipbalm
merupakan kosmetik pelembab kulit yang digunakan untuk melembabkan kulit bibir agar tidak
mudah kering dan pecah-pecah Kayu secang mengandung senyawa brazilin yang menghasilkan
pigmen warna merah sebagai antioksidan dan bermanfaat sebagai pewarna alami. Oleh karena
itu, dibuatlah sediaan lipbalm lemak tengkawang dengan ekstrak kayu secang sebagai pewarna.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan stabilitas fisik dari sediaan lipbalm
lemak tengkawang dengan ekstrak kayu secang sebagai pewarna pada penyimpanan selama 28
hari. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Kayu Fakultas Kehutanan selama ± 4
minggu. Penelitian menggunakan metode eksperimental terdiri dari tiga formula dengan
konsentrasi lemak tengkawang yang berbeda-beda yaitu FI (15%), FII (20%), dan FIII (25%)
kemudian dilakukan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, dan uji
iritasi. Evaluasi untuk setiap formula menunjukkan bahwa semua sediaan lipbalm stabil, namun
lebih baik dan stabil secara fisik pada konsentrasi lemak tengkawang 25% selama penyimpanan
28 hari.
Kata kunci: buah tengkawang, butter tengkawang, lipbalm, kayu secang
878
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887
879
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887
Kandungan tersebut diduga dapat gr. Bahan yang digunakan yaitu butter
melindungi kulit dan menghambat reaksi tengkawang, minyak zaitun, beeswax,
oksidasi sehingga dapat dijadikan BHT, metil paraben, propilen glikol,
sebagai zat pewarna alami pada sediaan etanol 70%, aquadest dan ekstrak kayu
lipbalm (Ambari et al., 2020). secang sebagai pewarna.
Penggunaan lemak tengkawang Prosedur Penelitian
sebagai bahan pembuatan lipbalm masih Pembuatan Simplisia
terbatas terutama kombinasinya dengan Pengambilan sampel kayu secang
pewarna alami masih sedikit. Oleh pada bagian dahan dengan diameter yang
karena itu, tujuan dari penelitian ini sudah cukup dan tidak terserang hama.
untuk memformulasikan dan Sampel kayu secang diperoleh dari Desa
mengevaluasi sediaan lipbalm dari Gerantung Kecamatan Monterado
lemak tengkawang dengan penambahan Kabupaten Bengkayang. Selanjutnya,
ekstrak kayu secang sebagai pewarna mengupas kulit kayu secang lalu
serta menganalisis karakteristik dan menjemurnya selama 5 hari. Setelah itu,
stabilitas fisik setiap formula sediaan kayu secang diserut tipis dan digunting
lipbalm dalam masa penyimpanan halus kemudian kayu secang
selama 28 hari. dikeringkan lagi dalam oven pada suhu
METODE PENELITIAN 40-50°C selama 24 jam.
Lokasi dan Waktu Pembuatan Ekstrak Kayu Secang
Penelitian ini dilaksanakan di Simplisia kayu secang ditimbang
Laboratorium Teknologi Kayu Fakultas kurang lebih 100 gram dan dimasukkan
Kehutanan Universitas Tanjungpura ke dalam botol kaca gelap, kemudian
Pontianak dengan waktu yang direndam dengan pelarut etanol 70%
dibutuhkan ± 4 minggu mulai dari sebanyak 750 ml dan ditutup rapat.
persiapan, pembuatan ekstrak, Proses maserasi dibiarkan selama 3 x 24
pembuatan formulasi sediaan, dan jam dan diulangi sebanyak 2 kali
pengujian sampai pengolahan data. terlindungi dari cahaya. Setelah itu,
Alat dan Bahan Penelitian maserat yang dihasilkan disaring
Peralatan penelitian meliputi menggunakan kertas saring dan
timbangan analitik, oven listrik, shaker, ditampung ke dalam erlenmeyer hingga
wadah kaca, botol kaca gelap, kertas diperoleh ekstrak cair. Ekstrak cair yang
saring, corong, erlenmeyer, gelas ukur, diperoleh dipekatkan menggunakan
cawan porselen, batang pengaduk, oven dengan suhu 50-55°C untuk
spatula, pH tester, kaca preparat, beaker memperoleh ekstrak kental kayu secang
glass, pipet tetes, dan wadah lipbalm 10 (Santi et al., 2020).
Rancangan Formula Lipbalm
880
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887
881
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887
882
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887
883
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887
iritasi yang ditimbulkan pada saat dalam dari 10 orang panelis. Hasil uji
mengoleskan sediaan lipbalm lemak iritasi terhadap 10 panelis dapat dilihat
tengkawang di kulit. Pengujian iritasi pada Tabel 5.
dilakukan dengan cara uji tempel terbuka
(patch test) pada lengan atas bagian
Tabel 2. Hasil uji organoleptis sediaan lipbalm lemak tengkawang (Organoleptic test
results for tengkawang fat lip balm preparations)
Uji Organoleptis Hari ke- Warna Aroma Tekstur
884
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887
Tabel 3. Hasil uji homogenitas sediaan lipbalm lemak tengkawang (The results of the
tengkawang butter lipbalm homogeneity test)
Uji Hari ke-
Homogenitas 1 7 14 21 28
Formula I Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Formula II Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Formula III Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Keterangan:
Formula I : Sediaan lipbalm dengan konsentrasi lemak tengkawang 15%
Formula II : Sediaan lipbalm dengan konsentrasi lemak tengkawang 20%
Formula III : Sediaan lipbalm dengan konsentrasi lemak tengkawang 25%
Tabel 4. Hasil uji pH sediaan lipbalm lemak tengkawang (The results of the pH test
of tengkawang butter lip balm)
Hari ke-
Uji pH 1 7 14 21 28
Formula I 5.4 5.6 5.7 5.7 5.8
Formula II 5.5 5.7 5.7 5.8 5.8
Formula III 5.4 5.6 5.6 5.7 5.7
Tabel 5. Hasil uji iritasi terhadap 10 panelis (The results of the irritation test on 10
panelists)
Hari Uji Panelis ke-
Ke- Iritasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
FI - - - - - - - - - -
1 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - ˗ - - - -
FI - - - - - - - - - -
7 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - - - - - -
FI - - - - - - - - - -
14 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - - - - - -
FI - - - - - - - - - -
21 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - - - - - -
FI - - - - - - - - - -
28 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - - - - - -
Keterangan:
(-) = Tidak terjadi reaksi
(+) = Terjadi reaksi kulit merah
(++) = Terjadi reaksi kulit gatal-gatal
(+++) = Terjadi reaksi kulit bengkak
885
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887
Berdasarkan hasil uji iritasi pada iritasi adalah lemak tengkawang dengan
Tabel 5, semua formula tidak konsentrasi 25% formula III.
menimbulkan reaksi apapun pada kulit
seperti kulit kemerahan, gatal-gatal atau DAFTAR PUSTAKA
bahkan kulit bengkak. Salah satu syarat Adliani, N., Nazliniwaty, N., & Purba,
D. (2012). Formulasi lipstik
pelembab kulit yaitu tidak boleh
menggunakan zat warna dari
mengiritasi atau menimbulkan alergi. ekstrak bunga kecombrang
Pada hari ke-1, 7, 14, 21, dan 28 semua (Etlingera elatior (Jack) RM
formula sediaan lipbalm lemak Sm.). Journal of Pharmaceutics
tengkawang tidak menunjukkan adanya and Pharmacology, 1(2), 87-94.
gejala iritasi ketika dioleskan pada kulit Ambari, Y., Hapsari, F. N. D., Ningsih,
10 orang panelis yang dibiarkan selama A. W., Nurrosyidah, I. H., &
15 menit. Hal ini sama dengan penelitian Sinaga, B. (2020). Studi formulasi
Warnida et al., 2020 menggunakan sediaan lip balm ekstrak kayu
lemak tengkawang dan bahan tambahan secang (Caesalpinia sappan L.)
dengan variasi beeswax. Journal
lainnya. Hasilnya tidak mencul reaksi
of Islamic Pharmacy, 5(2), 36-45.
apapun pada kulit. Efeknya justru
membuat bibir menjadi lembab dan Atikah, A., Arief, A. E., & Suharyani, I.
(2016). Formulasi sediaan lipstik
terlihat berkilau setelah dioleskan.
pelembab-pewarna bibir yang
KESIMPULAN mengandung sari hasil simulasi
Berdasarkan hasil penelitian yang menyirih. Jurnal Farmaku
telah dilakukan dapat disimpulkan (Farmasi Muhammadiyah
Kuningan), 1(1), 1-9.
bahwa perbedaan konsentrasi butter
tengkawang dalam sediaan lipbalm Butar-Butar, M. E. T., Sukawaty, Y., &
mempengaruhi uji organoleptis dan nilai Sa'adah, H. (2021). Formulation
and evaluation lotion of
pH tetapi tidak mempengaruhi uji tengkawang seed fat (Shorea
homogenitas dan uji iritasi. Semua mecistopteryx Ridley) and cocoa
formula lipbalm dengan konsentrasi fat (Theobroma cacao L.) as a
lemak tengkawang 15%, 20%, dan 25% base. Jurnal Farmasi Etam, 1(1),
memiliki karakteristik fisik yang baik. 1-9.
Maka dari itu, sedian lipbalm lemak Desnita, R., Anastasia, D. S., & Putri, M.
tengkawang dengan pewarna alami D. (2022). Formulasi dan uji sifat
ekstrak kayu secang pada formula I, II, fisik sediaan lip balm minyak
dan III tetap stabil karakteristik fisiknya zaitun (Olea europaea L.) dengan
basis lemak tengkawang. Jurnal
selama masa penyimpanan 28 hari,
Farmasi Sains dan Praktis, 8(1),
namun yang paling stabil karakteristik 116-122.
fisiknya sesuai hasil evaluasi uji
Fambayun, A. R. (2014). Budidaya
organoleptis, homogenitas, pH, dan
tengkawang untuk kayu
pertukangan, bahan makanan dan
886
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887
887