Laporan Kukerta IAIN

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN AKHIR MAHASISWA KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

LOKASI DESA KECAMATAN KABUPATEN

: Desa Kubangkondang : Kubangkondang : Cisata : Pandeglang

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPM) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN TAHUN 2012

34

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu adil dan bijaksana dalam menentukan sikap serta bertindak kepada hamba-Nya tanpa ada diskriminasi dan intervensi dari pihak manapun.sehingga pada perjalanannya kuliah kerja nyata kita pada minggu pertama ini masih berjalan lancar, walaupun masih banyak hal yang harus dibenahi. Limpahan solawat dan salam kepada sang revolusioner dunia dan reformer sejati nabi Muhammad saw serta sahabat sahabatnya. Sejalan dengan tuntutan dan tantangan para wisudawan dan wisudawati di masa yang akan datang dengan berbagai kemajuan teknologi dan perkembangan peradaban, maka dibutuhkan kesiapan mental dan strategi khusus dalam pengembangan kemampuan diri dan pemberdayaannya di masyarakat kelak. Menyadari hal tersebut di atas, maka peran mahasiswa sangat butuhkan eksistensinya sebagai insan yang memiliki potensi di masa yang akan datang untuk dapat menggali dan mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga diperoleh calon-calon pengabdi masyarakat yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan di era globalisasi dunia, dimana bangsa kita harus mengusai ilmu pengetahuan dan tenologi yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sebagai mana diharapkan oleh bangsa dan Negara. Atas dasar itu, maka sesuai dengan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma perguruan tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat luas dengan berbagai permasalahannya sehingga diharapkan setahap demi setahap dapat membantu masyarakat untuk menuju masyarakat yang mandiri dan lebih dinamis serta sejahtera baik materil maupun spiritualnya. Sesuai dengan tujuan pengabdian kepada masyarakat, maka kami dari kelompok yang berlokasi di Desa Kubangkondang Kec. Cisata Kab. pandeglang mencoba memberikan sumbangan pemikiran di tengah-tengah kehidupan masyarakat secara nyata melalui kegiatan Kulaih Kerja Nyata (KUKERTA), yang mana terdiri dari gabungan mahasiswa dari beberapa fakultas yang ada di Institut agama Islam Negeri SMH Banten, memberikan dan mengamalkan apa yang telah didapat di bangku perkuliahan selama 7 (tujuh) semester dengan menjadikan hal tersebut sebagai insprirator dan motivator dalam proses tranformasi nilai-nilai kepada masyarakat di Desa kubangkondang kec. Cisata untuk dijadikan bahan diskusi dengan masyarakat di Kelurahan tersebut secara nyata dan langsung, agar masyarakat dapat termotivasi untuk berperan secara aktif dalam pembangunan nasional di segala bidang sehingga akan mempercepat proses perubahan menuju masyarakat yang mandiri dan dinamis. Kuliah Kerja Nyata ini merupakan salah satu tugas mahasiswa guna menunjang kelancaran dan keberhaasilan program mahasiswa di lingkungan IAIN SMH Banten yaitu salah satu persyaratan dalam penyusunan skripsi dan memperoleh gelar sarjana sesuai dengan keilmuannya masing-masing. Berdasarkan hasil observasi dan pemetaan wilayah sebagai tahap pertama untuk merencanakan program-program kegiatan dengan mengidintifikasi permasalahan yang ada dan siapa yang harus diajak dan kerjasama, serta apa saja yang akan menghambat dalam terealisasinya program yang sudah di rencanakan. Sebagai langkah awal kita dalam rangka
37

mengsinkronkan antara kebutuhan masyarakat dengan program-program yang kita rencanakan adalah mengadakan pertemuan antara masyarakat dengan stake holder yang ada mulai dari aparat desa, atau pemuda sampai dengan tokoh masyarakat dan ibu-ibu pengajian sebagai ajang silaturrahim kita untuk menjalin keakraban. Sebuah pendekatan yang diharapkan mapu melibatkan peserta KUKERTA bersamasama dengan masyarakat untuk terus menerus belajar dan bertindak secara stimulutan dalam rangka menumbuhkan kesadaran kritis yang dapat melahirkan tindakan nyata untuk melakukan perubahan social guna mewujudakan sebuah tatanan social yang emansipatoris. Dengan begitu secara tidak langsung kita bisa berdialog dengan masyarakat guna mengetahui permasalahn-permasalahan yang kemudian dijadikan referensi buat menyusun program. Hasil yang didapatkan pada pertemuan itu terbagi menjadi tiga sector permasalahan. Pertama, pendidikan yang menjadi prioritas, karena masyarakat yang terjadi sekarang ini prihatin dengan minimnya tenaga pengajar untuk mengajar di madrasah-madrasah dan pengajian anak-anak usia dini serta generasi muda yang melanjutkan sampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, masyarakat di desa ini khususnya anak-anak, banyak yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah lanjutan. Hal ini terjadi, ada disebabkan oleh kurangnya minat mereka untuk melanjutakan pendidikan da nada yang disebabkan keterbatasan ekonomi keluarga sehingga ada sebagian orang tua yang meminta anak-anaknya untuk membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kedua, Dari sector kebersihan yang menjadi salah satu masalah yang sangat urgen di Desa Kubangkondang, hal ini disebabkan karena banyaknya masyarakat sekitar yang kurang tanggap akan masalah kebersihan ini. Hal tersebut terlihat pada realita sungai-sungai yang menjadi pembuangan sampah bagi masyarkat sekitar. Ketiga, sector ekonomi masyarakat, sector ini pun tidak kalah urgen dengan sectorsector di atas utnuk menunjang terealisasinya kedua sector di atas. Oleh Karena itu, sebagai langkah awal kami dan masyarkat mencoba menitikberatkan pada sector pendidikan dan sector social terutama masalah kebersihan. B. Tujuan Tujuan dari Kuliah Kerja Nyata KUKERTA IAIN SMH Banten sebagai berikut: 1. Mengembangkan mahasiswa untuk berinteraksi secara aktif di kalangan masyarakat dalam upaya membantu terciptanya kondisi masyarakat yang dinamis dan responsive terhadap berbagai perubahan yang terjadi dilingkungannya. 2. Memberikan pemahaman dan pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan kegunaan hasil pendidikannya dan menumbuhkan sikap dan tanggung jawab social mereka sebagai calon sarjana terhadap masyarkat 3. Mengembangkan pengetahuan agama, sikap dan keterampilan mahasiswa melalui penerapan ilmu-ilmu agama Islam, teknologi dan seni yang bernapaskan Islam secara langsung di masyarakat serta melatih mahasiswa untuk kerjasama antar bidang keaglian secara terpadu. 4. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap permasalahan pembangunan masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan, untuk kemudian di carikan jalan pemecahannya secara terpadu, sehingga mahasiswa menjadi konseptor, motivator dan dinamistor pembangunan.
37

C. Landasan 1. Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional 2. Undang undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Peraturan pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi 4. Peraturan pemerintah No. 91 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 5. Keputusan Presiden RI No.91 Tahun 2004 tentang Perubahan Status STAIN SMH Banten Serang menjadi IAIN SMH BANTEN 6. Keputusan Kementrian Agama RI 383 Tahun 1997 tentang Pelaksanaan Kurikulum Nasional Program Sarjana (S1) 7. Kepurtusan Mentri Agama RI No. 5 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN SMH Banten 8. Keputusan Kementrian Agama RI No. 43 Tahun 2008 tentang Status IAIN SMH Banten D. Visi dan Misi Visi Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) adalah menjadi mitra pembangunan masyarakat yang religius melalui integrasi pengalaman tri dharma perguruan tinggi. Adapun misi Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) adalah: 1. Mencetak pengabdi masyarakat yang profesional dalam bidang sosial keagamaan serta memiliki keshalehan sosial dan spiritual untuk mewujudkan masyarakat madani 2. Melakukan transformasi pengetahuan seni dan budaya melalui nilai-nilai ajaran Islam 3. Memberikan konstribusi terhadap proses pembangunan masyarakat dalam rangka memperluas landasan spiritual moral dan etika pembangunan . E. Sasaran dan Manfaat Adapun sasaran dan manfaat kegiatan KUKERTA adalah sebagai berikut: a). Bagi Masyarakat 1. Masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan pemikiran untuk meningkatkan cara berpikir, pengetahuan dan keterampilannya, sehingga dapat menumbuhkan potensi sumberdaya dan selanjutnya berkembang secara mandiri. 2. Terbentuknya kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan potensi lokal, sehingga upaya kelanjutan pembangunan dalam bidang agama dapat terjamin b). Bagi Pemerintah 1. Membantu mempercepat pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumberdaya manusia 2. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara perguruan tinggi dan pemerintah c). Bagi Mahasiswa 1. Mendewasakan cara berfikir, bersikap dan bertindak serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan pemecahan masalah secara praktis dan terpadu 2. Melatih dan membiasakan mahasiswa menghadapi dan menyelesaikan masalah
37

melalui kerjasama antar bidang keahlian 3. Mendalami penghayatan dan pengetahuan mahasiswa terhadap berbagai masalah dalam masyarkat yang sedang melaksanakan pembangunan khususnya di bidang agama 4. Memperoleh pengalaman sebagai basis pembelajaran dalampengorganisasian masyarakat d). Bagi IAIN 1. Mendapatkan masukan bagi penyelenggaraan pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat 2. Meningkatkan partisipasi dan peranan IAIN dalam melaksanakan pembangunan khususnya di bidang agama 3. Meningkatkan kerjasama IAIN dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan instansi lain yang terkait F. Waktu dan Tempat Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) mahasiswa IAIN SMH Banten dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2012 sampai dengan tanggal 08 April 2012 di Wilayah Desa Kubangkondang Kec. Cisata Kab. Pandeglang Provinsi Banten.

BAB II KONDISI OBJEKTIF LOKASI DESA KUBANGKONDANG A. SEJARAH DESA KUBANGKONDANG Desa Kubangkondang merupakan bagian dari Kecamatan Cistata Kabupaten Pandeglang, adapun untuk memperoleh data tentang sejarah desa Kubangkondang dari terbentuknya Desa ini, kami mendatangi tokoh masyarakat sekitar, sesepuh desa kubangkondang sebagai narasumber kami, namun dari sekian banyak narasumber, kami tidak dapat memperoleh data yang valid. Namun kami memperoleh sedikitnya sejarah tentang terbentuknya desa Kubangkondang, berdasarkan hasil wawancara kami dengan tokoh masyarakat setempat dan narasumber lain, nama desa Kubangkondang diaktualisasikan atas dasar wilayah yang terdapat sebuah kubangan dan pohon kondang. Pada zaman dahulu kala wilayah Desa Kubangkondang didominasi oleh rawa rawa, ada sebuah kubangan yang diatasnya dikeliliingi oleh pohon kondang,dimana didalam kubangan tersebut selalu mengalir mata yang tidak pernah berhenti dan konon sampai sekarangpun mata air itu masih mengalir, tepatnya yang sekarang telah berdiri mesjid. Karena hal tersebutlah warga masyarakat sekitar menamai didaerahnya menjadi Kubangkondang. Untuk mengetahui kapan berdirinya Desa Kubangkondang sendiri kami tidak menemui hasil yang valid, karena narasumber kamipun kurang mengetahuinya karena mereka sendiri tahu dari leluhur mereka sendiri.
37

Dalam perjalanan sejarah Desa Kubangkondang, Masjid AT-TAQWA yang ada dikampung mesjid merupakan salah satu bagian dari sejarah penting desa Kubangkondang, karena mesjid tersebut merupakan mesjid tertua yaang ada di kecamatan Cisata dan Menes khususnya Desa Kubangkondang. Mesjid tersebut berdiri sejak 1928 seiring dengan datangnya organisasi islam yaitu MUHAMADIYAH. Masjid tersbut menjadi saksi perlawanan pahlawan pada zaman penjajahan Belanda maupun penjajahan Jepang. Hingga saat ini masjid sudah mengalami beberapa kali rehabilitasi entah itu terkena serangan mortir pada zaman penjajahan maupun karena faktor usia. Dan sampai saat ini juga masjid tersebut menjadi pusat kegiatan keagamaan Desa Kubangkondang. B. KONDISI DEMOGRAFIS 1. Jumlah penduduk a. Jumlah penduduk - Laki-laki : 1.622 orang - Perempuan : 1.530 orang Jumlah : 3.152 orang b. Jumlah penduduk / angkatan kerja - TNI : 4 orang - POLRI : 1 orang - PNS : 57 orang - Buruh : 887 orang - Tani : 215 orang - Wiraswasta : 103 orang Jumlah : 1.267 orang C. KONDISI PENDIDIKAN MASYARAKAT No Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan 1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 51 orang 37 orang 2 Usia 3-6 tahun yang sudah masuk TK 45 orang 45 orang 3 Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 80 orang 80 orang 4 Usia 7-18 yang sedang sekolah 217 orang 296 orang 5 Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah 57 orang 61 orang Usia 18-56 tahun pernah sekolah SD tetapi 6 tidak tamat 34 orang 34 orang 7 Tamat SD/sederajat 353 orang 343 orang 8 Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 32 orang 42 orang 9 Jumlah usia 28-56 tahun tidak tamat SLTA 28 orang 28 orang 10 Tamat SMP/sederajat 251 orang 200 orang 11 Tamat SMA/sederajat 97 orang 106 orang 12 Tamat D-1/sederajat 2 orang 2 orang 13 Tamat D-2/sederajat 6 orang 1 orang 14 Tamat D-3/sederajat 2 orang 1 orang
37

15 16 17

Tamat S-1/sederajat Tamat S-2/sederajat Tamat S-3/sederajat

23 orang orang ...orang

4 orang ...orang orang

D. KONDISI EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT 1. Mata Pencaharian Pokok a. TNI : 4 orang b. POLRI : 1 orang c. PNS : 57 orang d. Buruh : 887 orang e. Tani : 215 orang f. Wiraswasta : 103 orang Jumlah : 1.267 orang 2. Kelembagaan Ekonomi a. Koperasi : 1 unit b. Industri kerajinan : 2 unit c. Industri makanan : 1 unit E. KONDISI SOSIAL DAN KEAGAMAAN a. Geografi Wilayah desa kubangkondang membawahi 7 RW dan 25 RT dengan batas-batas sebagai berikut : a) Batas utara : Desa Kondang Jaya b) Batas selatan : Desa Idaman (Pagelaran) c) Batas Timur : Desa Cisereh d) Batas Barat : Desa Bulagor (Patia) b. Luas desa Luas desa kubangkondang 458 Ha terdiri dari : a) Pemukiman : 44 Ha b) Sawah : 153 Ha c) Perkebunan : 89,2 Ha d) Lain-lain : 3 Ha c. Ideologi dan Kepercayaan masyarakat desa kubangkondang : a) Masyarakat desa kubangkondang mayoritas berideologi nasional yaitu: pancasila dan hanya sebagian kecil saja yang belum menerima ideology nasional. b) Agama penduduk desa kubangkondang 100 % beragama islam dan 75 % berorganisasi Muhamadiyah. c) Sarana ibadah di desa kubangkondang 6 masjid dan 4 mushola F. POTENSI DESA 1. PONTENSI UMUM
37

1) Luas Wilayah Menurut Penggunaan a. Luas pemukiman b. Luas persawahan : 220 Ha/m2 c. Luas peerkebunan : 7 Ha/m2 d. Luas kuburan : 6 Ha/m2 e. Luas pekarangan : 47 Ha/m2 f. Perkantoran : 6 Ha/m2 g. Luas prasarana umum lainnya : 34 Ha/m2 Total luas : 458 Ha/m2 Tanah Sawah a. Sawah irigasi teknis : 44 Ha/m2 b. Sawah tadah hujan : 175 Ha/m2 Total luas : 220 Ha/m2 Tanah Kering a. Tegal / ladang : 102 Ha/m2 b. Pemukiman : 25 Ha/m2 c. Pekarangan : 111 Ha/m2 Total luas : 238 Ha/m2 Tanah Fasilitas Umum a. Tanah bengkok : 4 Ha/m2 b. Lapangan olahraga : 2,5 Ha/m2 c. Perkantoran pemerintah : 1,5 Ha/m2 d. Tempat pemakaman desa : 4 Ha/m2 e. Pertokoan : 2 Ha/m2 f. Jalan : 8 Ha/m2 Total luas : 21,10 Ha/m2 Tanah Hutan Hutan produksi 2) Iklim a. Jumlah bulan hujan b. Suhu rata-rata harian c. Tinggi tempat dari permukaan laut 3) Jenis Dan Kesuburan Tanah a. Tingkat kemiringan tanah b. Lahan terlantar Tingkat erosi tanah Luas tanah yang tidak ada erosi 4) Topografi Desa / kelurahan dataran rendah
37

: 118 Ha/m2

: 6 Ha/m2

: 6 bulan : 27C : 75 mdl

: 45 derajat : 1,5 ha/m2

: 458 ha/m2

: 458 ha/m2

5) Orbitasi a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Jarak ke ibu kota kecamatan Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan kendaraan bermotor Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor Jarak ke ibu kota kabupaten/kota Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan kendaraan bermotor Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor Kendaraan umum ke ibu kota kabupaten / kota Jarak ke ibu kota provinsi Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan kendaraan bermotor Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor Kendaraan umum ke ibu kota Provinsi 5 Km jam 3/4 jam 36 jam 1 jam 5 jam 3 unit 44,80 Km 2,5 jam 11,5 jam 3 unit

2. PERTANIAN 1) Tanaman Pangan a. Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan a) Jumlah keluarga memilki tanah pertanian b) Tidak memiliki c) Memilki kurang 10 ha Jumlah total keluarga petani

: 325 keluarga : 149 keluarga : 201 keluarga : 675 keluarga

b. Luas tanaman pangan menurut komoditas pada tahun ini a) Jagung 2 ha : 12,4 ton/ha 3,5 ha : 12,6 ton/ha b) Kacang panjang 220 ha : 4 ton/ha c) Padi sawah 2,6 ha : 14,4 ton d) Ubi kayu 1,4 ha : 20,34 ton/ha e) Cabe 1,5 ha : 22,57 ton/ha f) Mentimun : 1 ton/ha g) Kacang turis 15,6 ha : 17,4 ton/ha h) Umbi-umbian lain

37

c. Kepemilikan lahan tanaman buah-buahan 1. Kepemilikan lahan tanaman buah-buahan a. Memilki kurang dari 10 ha 2. Hasil tanaman dan luas tanaman buahbuahan a. Mangga 9,5 ha b. Rambutan 8 ha c. Manggis 7 ha d. Duku 4 ha e. Pisang 5 ha f. Melinjo 6 ha

: 201 keluarga

52,5 ton/ha 28 ton/ha 28,5 ton/ha 23 ton/ha 102 ton/ha 108 ton/ha

3. PERKEBUNAN Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas a. Kelapa 16,5 ha 28.000.000 kw/ha b. Mahoni 0,5 ha 500 phn c. Albasiah 33,5 ha 11,156 phn 4. KEHUTANAN Hasi Hutan Bambu : 3400phn/17000 m3/th 5. PETERNAKAN 1) Jenis populasi ternak Jenis ternak Jumlah pemilik Perkiraan jumlah populasi Kerbau 15 orang 64 ekor Ayam kampong 200 orang 1166 ekor Bebek 20 orang 534 ekor Domba 10 orang 60 ekor Angsa 2 orang 4 ekor Kelinci 2 orang Anjing 21 orang 27 ekor Kucing 53 orang 60 ekor 2) Produksi peternakan Telur 300 kg/th 3) Ketersediaan hijauan pakan ternak Luas lahan gembalaan 12 ha 4) Ketersediaan lahan pemeliharaan ternak / padang penggebalaan Milik masyarakat umum 12 ha
37

6. PERIKANAN Jenis dan alat produksi budidaya ikan laut dan payau a. Pancing 32 unit b. Jala 10 unit 7. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA A. Umur JUMLAH UMUR ORANG < 1 tahun 47 1 42 2 48 3 52 4 50 5 42 6 52 7 56 8 48 9 59 10 46 11 48 12 46 13 49 14 58 15 48 16 44 17 63 18 59 19 58 20 53 21 48 22 47 23 49 24 46 25 48 26 50 27 54 28 47 29 48 B. Jumlah
37

UMUR 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 lebih dari 58

JUMLAH ORANG 47 48 42 40 45 52 53 41 46 47 48 49 54 58 38 40 45 46 47 40 43 44 48 46 39 52 49 50 48 296

Jumlah total Jumlah laki-laki Jumlah perempuan Jumlah kepala keluarga

: : : :

3152 1622 1530 883

orang orang orang orang

C. Pendidikan NO TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN 1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 51 orang 37 orang 2 Usia 3-6 tahun yang sudah masuk TK 45 orang 45 orang Usia 7-18 tahun yang tidak pernah 3 sekolah 80 orang 80 orang 4 Usia 7-18 yang sedang sekolah 217 orang 296 orang Usia 18-56 tahun yang tidak pernah 5 sekolah 57 orang 61 orang Usia 18-56 tahun pernah sekolah SD 6 tetapi tidak tamat 34 orang 34 orang 7 Tamat SD/sederajat 353 orang 343 orang Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat 8 SLTP 32 orang 42 orang Jumlah usia 28-56 tahun tidak tamat 9 SLTA 28 orang 28 orang 10 Tamat SMP/sederajat 251 orang 200 orang 11 Tamat SMA/sederajat 97 orang 106 orang 12 Tamat D-1/sederajat 2 orang 2 orang 13 Tamat D-2/sederajat 6 orang 1 orang 14 Tamat D-3/sederajat 2 orang 1 orang 15 Tamat S-1/sederajat 23 orang 4 orang 16 Tamat S-2/sederajat orang ...orang 17 Tamat S-3/sederajat ...orang orang D. Mata Pencaharian Pokok Petani : Buruh tani : Buruh/swasta : Pegawai negeri : Pedagang : Guru swasta : E. Agama Islam Kristen Katholik Hindu

401 302 368 51 252 18

orang orang orang orang orang orang

: : : :

3152

orang orang orang orang


37

F. Catatan Mental Dan Fisik CACAT FISIK Sumbing : 3 orang

G. Tenaga Kerja 1. Penduduk usia 15-55 tahun 2. Penduduk usia 15-55 tahun ibu rumah tangga 3. Penduduk usia 15-55 tahun masih sekolah Tenaga kerja (1)-(2)-(3) 8. POTENSI KELEMBAGAAN A. Lembaga Pemerintahan - PEMERINTAH DESA Jumlah aparat Pendidikan Kepela Desa Pendidikan Sekretaris Desa Juklah RW/dusun/taparu atau sebutan lain Jumlah RT atau sebutan lain - BADAN PERWAKILAN DESA Jumlah anggota Pendidikan ketua BPD B. Lembaga Kemasyarakatan - Organisasi Perempuan Jumlah anggota - Organisasi Karang Taruna Jumlah anggota - Organisasi Profesi (misalnya:petani) Jumlah anggota - LKMD atau sebutan lain Jumlah pegurus - Kelompok Gotong Royong Jumlah anggota

: 1947 : 607 : 53 : 1287

orang orang orang orang

: : : : : : :

45 SLTA SLTP 7 22 15 SLTA

: : : : : : :

30 orang Pata Morgana 40 Orang orang

Masyarakat 80 orang

C. Kelembagaan Politik Nama partai politik Nama partai politik

: :
37

Golkar PAN

Nama partai politik Nama partai politik Nama partai politik

: : :

PPP PAN PKS

D. Kelembagaan Ekonomi - Koperasi : Jumlah anggota : - Industri Kerajinan : Jumlah tenaga kerja : - Industri Makanan : Jumlah tenaga kerja : - Warung Kelontong : Jumlah tenaga kerja : - Angkutan : Jumlah tenaga kerja : - Pedagang Pengumpul/Tengkulak : E. Lembaga Pendidikan TK Jumlah penduduk Jumlah guru SD/SEDERAJAT Jumlah murid Jumlah guru

1 40 1 30 1 32 53 106 21 21 3

Unit Orang Unit Orang Unit Orang Unit Orang Unit Orang Orang

: : : : : :

2 32 5 3 620 30

Unit Orang Orang Unit Orang Orang

F. Kelembagaan Keamanan Jumlah pos kamling Jumlah hansip/sejenisnya Bentuk partisipasimasyarakat dalam kamling 9. POTENSI PRASARANA DAN SARANA A. Prasarana Dan Sarana Transportasi 1. Prasarana Transportasi darat

: : :

8 Unit 10 Orang social

37

1.1. Jalan desa Panjang jalan aspal 2. S Panjang jalan makadam a Panjang jalan tanah r 1.2.Jalan antar desa/kecamatan a Panjang jalan aspal n Panjang jalan makadam a Panjang jalan tanah 1.3. Jembatan Desa T Jembatan beton r Jembatan besi a Jembatan kayu n Jembatan antar 1.4. s desa/kecamatan p Jembatan beton o Jembatan besi r Jembatan kayu t a Pangkalan Ojek s Jumlah i

Baik (km atau Unit) 3 100 m Jumlah 5 buah - buah 1 buah Jumlah - buah - buah -buah

Rusak (km atau Unit) 5 km 1500 km Rusak 1 buah - buah - buah Rusak - buah - buah -buah

B. Prasarana Komunikasi 1. Telpon Telpon umum Wartel Warnet 2. Kantor pos Kantor pos Kantor pos pembantu 3. Radio/TV TV umum Pemilik radio Jumlah TV Jumlah parabola C. Prasarana Air Bersih Jumlah prasarana air berih Sumurn Pompa : Sumur gali : Mata air : Hidran umum :

: : : : : : : : :

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak 302 Unit 6 Unit

5 203 13 -

Unit Unit Unit Unit


37

PAH MCK

: :

Unit Unit

D. Prasarana Pemerintahan Balai desa : Ada Kondisi : baik Jumlah mesin tik :2 buah Jumlah meja :3 buah Jumlah kursi : 45 buah Jumlah almari arsip : buah Jumlah balai dusun : buah Kantor BPD : tidak ada E. Prasarana Peribadatan Masjid Mushola Greja Kristen Greja khatolik Wihara Pura F. Prasarana Olah Raga Sepak bola Meja pingpong Lap. Volley

:6 :3 ::::-

unit unit unit unit unit unit

:1 :2 :4

buah buah buah

G. Prasarana Dan Sarana Kesehatan Posyandu :3 unit Bidan desa :1 orang H. Prasarana Pendidikan NAMA SD/SEDERAJAT TK Lembaga Pendidikan Agama I. Prasarana Penerangan Listrik PLN Keterangan JUMLAH 3 2 5 RUSAK 2 5

: Semua Kampung

37

G. PERMASALAHAN DESA KUBANGKONDANG Hambatan dan kendala selalu ada di dalam masyarakat sosial, termasuk desa Kubangkondang, adapun Hambatan dan Kendala masyarakat yang dihadapi Masyarakat desa kubangkondang dapat dilihat pada tabel berikut ini: N O HAMBATAN/KENDAL A KETERANGAN Kurangnya lapangan pekerjaan sehingga penduduk asli pribumi merantau ke daerah lain untuk mencari pekerjaan Petani hanya mengandalkan persawahan tadah hujan sehingga pada saat kemarau mereka sulit dalam menggarap sawahnya Kurangnya penampung hasil petanian dan pekebunan sehingga mereka sulit untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan Kurangn ya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan umum Jauhnya jarak tempuh antara pemukiman penduduk dengan tempat pendidikan, misalnya: SMP/Sederajat, SMA/Sderajat Minimny a pendapatan rata-rata penduduk Kurangn ya suport moril yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya Minimny a Tenaga Medis di desa kuabangkondang, Seperti: Bidan, Mantri dan Dokter Kurangya kesadaran masyarakat untuk berpola hidup sehat. Seperti: check up rutin di posyandu bagi balita, Membiasakan Diri membuang hajat di MCK yang tersedia Kurangn ya Air bersih Minimny a Tenaga pengajar keagamaan yang selalu
37

1.

Sector pekerjaan / pertanian

2. Sektor Pendidikan -

3. Sektor Kesehatan

4. Sektor Keagamaan -

5.

Sektor Sosial

memberikan ilmunya tehadap masyarakat sekitar Kurangya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dan menjalani kegiatan-kegiatan keagamaan, khususnya para pemuda Kurangn ya suport moril yang diberikan oleh tokoh masyarakat kepada warganya untuk selalu berpartisipasi dan melakukan kegiatan-kegiaatan keagamaan Adanya kesenjangan masyarakat dengan pemerintah desa terkait program-rogram dan kegiatan serta kebijalan-kebijakan yang dikeluarkan. Adanaya kesenjangan antara pemuda kampung Yang satu dengan pemuda kampug yang lainnya Kurangn ya komunikasi antara warga yang satu dengan warga yang lain

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RENCANA AKSI A. IDENTIFIKASI MASALAH Teknik indentifikasi masalah yang kami lakukan dengan cara melakukan observasi secara bersama-sama dengan seluruh anggota kelompok yang dibantu oleh sekretaris desa beserta masyarakat dengan cara mengkaji dan meneliti keadaan wilayah yang ada di desa kubangkondang kec. Cisata kab. Pendeglang. Hal tersebut memberikan pengetahuan awal kepada kami unntuk membuat program dan menjalankan kegiatan yang akan kami laksanakan bersama dengan masyarakat. Sosialisasi ke masing-masing kampung dengan arahan dari masing-masing RT, sehingga kami betul-betul mengetahui wilayah-wilayah yang termasuk kedalam lingkungan desa Kubangkondang kec. Cisata kab. Pandeglang. Kondisi wilyah desa Kubangkondang yang terletak didaerah dataran tinggi yang dikelilingi oleh perkebunan dan persawahan serta pemukiman. Desa kubangkondang adalah salah satu daerah penghasil buah-buahan di daerah pandeglang. Langkah-langkah yang diutamakan dalam rangka melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) di desa kubangkondang kec. Cisata kab. pandeglang, antara lain: a) Wawancara, yaitu mengadakan dialog kepada masyarakat untuk menggali informasi dan data. Dalam teknik ini mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan wawancara kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa, aparat pemerintahan Desa, Tokoh Masyarakat, RT, RW dan tokoh pemuda serta warga setempat.
37

b) Mengadakan koordinasi dengan aparat desa kubangkondang serta aparat terkait demi suksesnya kagiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA). c) Melakukan Personal Approach (pendekatan pribadi) dan Public Approach (pendekatan kolektif) dengan para tokoh masyarakat desa kubangkondang. d) Inventarisir masalah, yang untuk selanjutnya dituangkan dalam program kerja berdasarkan bidang garapan yang ditentukan, yaitu: Bidang keagamaan, bidang pendidikan, pemuda dan olahraga serta bidang HUMAS. e) Menentukan skala prioritas terhadap hasil inventarisasi masalah, agar program kerja yang ditetapkan dapat direalisasikan secara efektif dan efisien. f) Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata, maka peserta KUKERTA menggunakan metode Transektor, agar memperlancar dan mempermudah melaksanakan kegiatan program yang direncanakan. B. METODE DAN TEKNIK YANG DIGUNAKAN 1. Membuat Alur Sejarah Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembuatan alur sejarah ini antara lain: 1) Mendisusikan sejarah-sejarah yang ada di desa kubangkondang dengan seseorang yang tahu benar tentang sejarah, kondisi dan kebutuhan masyarkat desa kubangkondang, yakni Ust. Fauzan sebagai tokoh masyarakat dan bapak ruyani sebagai sekretaris desa kubangkondang. 2) Memberikan penjelasan tentang tujuan pembahasan alur sejarah ini. 3) Memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada Narasumber tentang alur sejarah desa kubangkondang 2. Melakukan Transektor Transek (penelusuran desa) merupakan teknik untuk memfasilitasi kami dalam melakukan pengamatan langsung terhadap lingkunagan dan keadaan sumber-sumber daya yang ada dalam desa kubangkondang kec. Cisata kab. Pandeglang dengan menelusuri wilayah desa sehingga kami dapat menguasai medan atau wilayah yang menjadi objek kegiatan kami. Tujuan dari teknik ini adalah kami memperoleh gambaran sumber daya alam masyarakat beserta masalah-masalah, perubahanperubahan, keadaan dan potensi-potensi yang ada di desa kubangkondang kec. Cisata kab. Pandeglang. Hasil dari pemetaan ini di gambarkan dalam diagram transek, dibawah ini:

37

Gambar Transektor

Topik/ Aspek

Tata Guna Lahan

Pemukiman & Pekarangan Cukup subur, warna coklat

Sawah Tanah kurang subur

Sungai & Irigasi Batu pasir & tanah

Perkebunan Tanah merah Pasir tanah agak menurun

Tata Guna Lahan

Jenis Vegulasi Tanaman

Pisang, kelapa, melinjo, palawija, rmbutan, singkong, jeruk, dukuh.

Singkong, kelapa, sengon, kacang panjang, pisang.

Bambu, singkong, pisang, dukuh, albasiah, mahoni.

Manfaat

Mendirikan bangunan Galengan ditanami Sumber air (sumur) pohon kelapa Budidaya bibit albasiyah Hasil tanaman untuk keperluan rumah tangga dan dijual

Air untuk irigasi Air untuk kebutuhan rumah tangga

Untuk penghijauwan Pohon bambu di gunakan untuk keprluan pribadi dan di jual

34

Tindakan Yang Dilakukan

Perbaikan jalan Membuat pagar agar dapat mengetahui batas wilayah kepemilikan tanah

Harapan

Memperbaiki jalan agar lebih baik dengan cara mengaspal

Pengendalian hama Membuat saluran pipa untuk dengan racun kimia kebutuhan rumah tangga dan Perbaikan lahan keseburun dengan pupuk Memberantas tikus secara masal Produksi pertanian Air terus mengalir sehingga meningkat dapat mencukupi kebutuhan dilahan

Bantuan pemerintah Adanya tebang pilih pada tanaman yang tertentu

Potensi

Kurangnya kompak di warga Ada kemauan untuk lebih maju

Lebih baik untuk pertanian

Air cukup untuk pengairan

Penghijauan untuk mencegah erosi dan untuk keperluan masyarakat dimasa yang akan datang Adanya tebang pilih Tanah cukup untuk penghijauan Kayu dan bamboo cukup untuk bahan bangunan

37

Masalah

Jalan rusak dan berlubang Kurangnya kesejahtraan masyarakat Gorong gorong tidak berfungsi Sebagian jalan masih tanah Membuat pagar untuk daerah dataran tinggi agar tidak terjadi longsor

Seringnya banjir pada musim hujan Curah hujan tinggi Terserang hama dan penyakit Kurangnya dana untuk membeli pemberantas hama

Musim kemarau air kurang Pecahnya saluran irigasi yang terbuat dari bambu

Musim kemarau tanah kering

37

3. Melakukan Pemetaan Wilayah Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan pemetaan wilayah ini antara lain: 1) Menyepakati topik peta serta wilayah yang akan digambar 2) Menyepakati simbol-simbol yang akan digunakan 3) Menggambar bersama warga batasan-batasan wilayah dan beberapa titik tertentu 4) Mendiskusikan lebih lanjut bersama masyarakat tentang keadaan, masalahmasalah, sebabnya serta akibatnya. 5) Menyimpulkan hasil-hasil yang dibahas dalam diskusi bersama masyarakat. Berikut ini adalah hasil pemtaan wilayah desa kubangkondang kec. Cisata kab. Pandeglang :

34

4. Membuat Diagram Veun Diagram Veun merupakan teknik yang bermanfaat untuk melihat hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di desa kubangkondang kec. Cisata kab. pandeglang. Berikut ini adalah hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di desa kubangkondang kec. Cisata kab. Pandeglang: DIAGRAM VENN
Guru/Usta d
Keluarga Tani

Pemerintah Desa

BPD

PKBM

Masyarakat Desa Kubangkondang

Kelompok Pengrajin
Puskesmas

Kades

GAPOKTAN

Posyandu/ Bidan Desa

37

5. Membuat Trend and Change Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan Trend and Change ini antara lain: 1) Melakukan persiapan 2) Mendiskusikan bersama masyarakat perubahan-perubahan penting yang terjadi di desa tersebut serta sebab-sebabnya 3) Menyepakati simbol-simbol yang akan dipakai 4) Menyimpulkan bersama masyarakat persoalan-persoalan BAGAN PERUBAHAN DAN KECENDERUNGAN (TREND AND CHANGE)

PENDIDIKAN

Dulu

Sekarang

Faktor Ekonomi Rendah

Ekonomi Memadai

Jarak Tempuh Jauh

Bertambahnya Fasilitas Pendidikan

Mindset Tidak Pentingnya Pendidikan Khususnya Bagi Wanita

Midset Pendidikan itu Penting

6. Melakukan Analisis Pohon Masalah - Dilihat dari analisis di atas bagaimana sudut pandang, kurangnya pekerjaan masyarakat kubangkondang secara global. - Dilihat dari segi ekonomi belum begitu maju, sehingga lebih memilih merantau untuk mencari pekerjaan. - Minimnya panen padi dikarenakan tani tadah hujan

37

Analisis Pohon Masalah

Kesejahtraan Kurang

Pendapatan Rendah

Produksi Padi Rendah

Terserang Hama/ Penyakit

Terendam Banjir

Pengairan Tidak Optimal

Modal Kurang

Curah Hujan Tinggi

Faktor Iklim

Tadah Hujan

Dataran Rendah

Dataran Tinggi

7. Membuat Kalender Musiman Kalender musiman dipergunakan untuk mengetahui kegiatan utama, masalah dan kesempatan dalam siklus tahunan yang dituangkan dalam bentuk diagram. Hasilnya, yang digambarkan dala suatu kalender dengan bentuk matriks, merupakan informasi penting sebagai dasar pengembangan rencana program.

37

KALENDER MUSIMAN JAN Tanam Padi >>>>>>> >>>>>>> >>>> Panen durian qqqqqqq qqqqqqq qqqqqq FEB MAR Musim Hujan ......... BULAN APR Panen padi fffffffffffff fffffffffffff ffffffff MEI JUN Panen melinjo Wwwwwwwwwwww wwwwwwwwwwww wwwwwwww JUL AGUS Musim Kemarau 77777777777777777 77777777777777777 7777777777 SEP Tanam padi >>>>>> >>>>>> >>>>>> >> BULAN OKT NOV DES Musim Hujan Panen padi fffffffffff fffffffffff ffffff

Panen manggis kkkkkkkk kkkkkkkk kkkkkk

Panen dukuh Oooooooo oooooooo oooooooo oooooooo o

Palawija, timun, jagung, kacangkacangan, melon mmmmmmmmmm mmmmmmmmmm mmmmmmmm

Fasilitator

: Bpk. Toyib Ibu Babay Bpk. Bahtiyar Bkp. Bakri

Partisipan: Bpk. Suhana Bpk. Maman Ibu. Minah

Catatan keterangan: Tanam Padi

: >>>>>>>>

Panen Durian

: qqqqqqqq

34

Musim Hujan Panen padi Panen Melinjo Musim Kemarau

: ................ : fffffffffffff : wwwwww : 777777777

Panen Manggis Panen Dukuh Palawija, timun, jagung, kacang-kacangan, melon

: kkkkkkkkk : oooooooo : mmmmmm

37

8. Membuat Diagram Alur Diagram alur menggambarkan arus dan hubungan pemasaran kerajinan tangan yang ada didesa kubangkondang. Diagram ini digunakan untuk menganalisa alur pemasaran. DIAGRAM ALUR PEMASARAN

Pasar

Kota

Hasil Kebun dan Tani

Emping

Batu Bata

Ayaman Bambu

Tetangga/ Warga

34

C. ANALISIS MASALAH Kondisi masyarakat desa kubangkondang yang masih tradisional hal ini terlihat ketika kami menginventarisasi masalah untuk dijadikan program kerja dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KUKERTA). Pada hakekatnya kondisi masyarakat bisa dirubah dengan memberikan simulasi dan pengetahuan yang sesuai dengan permasalahan sehingga dapat merubah asumsi mereka suatu permasalahan tertentu sehingga timbulah kesadaran dari masyarakat tersebut. D. MATRIK RANKING NO NAMA MASALAH SOLUSI MASALAH

Mengembangkan potensi yang ada di desa kubangkondang seperti dalam sector Kurangnya lapangan kerja pertanian, dan kerajinan anyaman di desa kubangkondang sehingga masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari hasil pertanian dan kerajinan anyaman tersebut. - Memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang pentingnya Kurangnya minat dalam pendidikan dalam kehidupan, mengenyam pendidikan ke - Membuat kelompok belajar di selajenjang yang lebih tinggi sela waktu kegiatan masyarakat, seperti kursus. - Memberikan pengarahan dan pemahaman terhadap masyarakat bahwa hidup bersih adalah langkah awal agar terhindar dari serangan Kurangnya Tim Medis dan penyakit. fasilitas kesehatan, seperti - Merekomendasikan kepada puskesmas, bidan, mantri, masyarakat agar tidak ragu dan tidak dll segan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ketika pusling (puskesmas keliling) hadir di desa Kubangkondang. Mempererat silaturahim dengan mengadakan kegiatan-kegiatan, antara lain : Kurangnya interaksi social - Mengadakan pengajian rutin kemasyarakatan - Mengadakan kerja bakti - Mengadakan perlombaan-perlombaan dala bidang olahraga, seni, kerajinan, dan keagamaan.
34

Banyaknya faham / mazhab di desa kubangkondang seperti MD, NU, LDII, NII dan Ahmadiyah

Mengadakana pengajian sekaligus memberikan pemahaman bahwasannya kehidupan bermasyarakat harus tetap terjaga dengan harmonis walaupun terdapat perbedaan mahzab karena yang paling terpenting adalah Tuhan kita Allah dan Rasul kita Muhammad SAW

E.

PERENCANAAN AKSI Setelah melihat kondisi keadaan masyarakat setempat, sehingga muncul dalam benak kami untuk membuat suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta pencerahan bagi masyarakat umumnya dan khususnya bagi anak-anak. Dalam program aksi kuliah kerja nyata (KUKERTA) kami menerapkan bebrapa program selama kami berada di lingkunagan masyarakat yang sifatnya rutinitas dan berkelanjutan sehingga mengena kepada masyarakat. Program yang kami susun adalah sebagai berikut :

1. BIDANG KEAGAMAAN

NO

KEGIATAN

WAKTU

TEMPAT Halaman Kantor Desa Posko dan Musholah

1 2

Perlombaan Keagamaan Pengajian

Minggu Ke-3 Rutin Bada Magrib

2. BIDANG PENDIDIKAN NO 1 NAMA KEGIATAN Kursus Bahasa WAKTU Terjadwal TEMPAT Posko Kukerta dan PKBM 1. SDN. Kubangkondang 1 2. SDN. Kubangkondang 2 3. SDN. Kubangkondang 3 4. Madrasah Diniyah

Tenaga pengajar

Terjadwal

Muhammadiyah 5. Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) - Paket A - Paket B - Paket C 3. BIDANG PEMUDA/I DAN OLAHRAGA NO 1 2 3 NAMA KEGIATAN Perlombaan Olahraga Senam pagi Pembuatan kerajinan Tangan WAKTU Minggu Ke-3 Rutin hari Minggu Minggu Ke-2 TEMPAT Conditional Lapangan Posko KUKERTA

4. BIDANG HUMAS NO 1 2 NAMA KEGIATAN Penyuluhan (Pertanian dan Wirausaha) Baksos (Bakti Sosial) WAKTU Minggu Ke-4 Rutin Perminggu TEMPAT Auditorium kantor desa - Kantor desa - Masjid dan Mushola

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM A. TAHAP PRA PELAKSANAAN 1. Penyusunan Program KUKERTA Setelah observasi, penelusuran wilayah/transektor atau pemetaan wilayah, maka diperoleh beberapa informasi dan pohon masalah dari masyarakat Desa Kubangkondang Kec. Cisata Kab. Pandeglang yang dilakukan oleh peserta KUKERTA, untuk itu dirumuskan dan direncanakan pembuatan program yang akan dilaksanakan selama kegiatan KUKERTA berlangsung. Penyusunan perencanaan program KUKERTA ini melibatkan warga setempat yang tahu dan merasakan secara mendalam masalah yang ada, sehingga program-program yang direncanakan tersebut diharapakan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan perspektif dan kebutuhan masyarakat. Adapun yang terlibat dalam penyusunan program tersebut yaitu; Peserta KUKERTA, Sekretaris Desa, RT, RW, Tokoh Masyarakat, Staf Desa
8

dan Para pemuda dengan melakukan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan penyusunanya. Penyusunan program kegiatan KUKERTA didasarkan pada Siklus Kerja Logis seperti berikut:
IDENTIFIKASI Tujuan Kegunaan

EVALUASI

RANCANAGAN/ KKL PENAKSIRAN

Tujuan Kegunaan Kegiatan


IMPLEMENTASI dan MoNITORING

Keluaran Kegiatan

2. Jenis Program KUKERTA Jenis Tujuan/ No. Kegiatan Target

Indikator Hasil Terjalinnya keakraban yang harmonis antara warga dan masyarakat Mengetahui permasalahan dan potensipotensi yang ada di masyarakat Perilaku sopan santun Akhlak yang baik
9

Silaturrahim dan Konsolidasi

Menjalin keakraban dan mengetahui kondisi riil masyarakat

Proses Melakukan berbagai kegiatan diskusi kecil Musyawarah bersama

2 Pengajian Anak-anak Penanaman pendidikan dan pengetahuan agama

Pengajian al_Quran Pendidikan dan Pembelajaran Aqidah Akhlak Teknik iqra

Pengajian Bapak dan Ibu

Pengadaan Al_Qur'an

Pemantapan pengetahuan agama serta penanaman kesadaran menggali ilmu keagamaan Memfasilitasi warga untuk dapat membaca al_Quran di Masjid/mushola/ majlis talim Memfasilitasi masyarakat yang yang minat berolahraga Agar terciptanya kantor yang nyaman serta bersih dan enak buat ngantor para aparat Desa Terciptanya lingkungan yng bersih dan nyaman

Perilaku sopan santun Akhlak yang baik

Pengajian tentang tauhid Pendidikan dan Pembelajaran ibadah

5.

Gotong Royong memperbaiki Sarana Olahraga Baksos mengecat dan memperbaiki kantor balai desa

6.

Tersedianya al_Quran Antusiasme warga membaca al_Quran Tersedianya fasilitas olahraga Antusias masyarakat terhadap olahraga Antusias para aparat desa terhadap baksos yang dilaksanakan Lingkunagan Bersih, nyaman dan enak di pandang Memberikan pengetahuan dasar tetang tani Menambah kesadaran masyarakat tentang bertani Perlomabaan fashion show

Pengajian al_Quran Pendidikan dan Pembelajaran Tajwid

Gotong royong bersama masyarakat

Gotong bersama desa

royong aparat

7.

Baksos Jumat bersih

Gotong royong bersama aparat desa, RT, dan masyarakat Proses Memberikan materi dari dinas pertanian dan peternakan Tanya jawab

8.

Memberikan Penyuluhan pengetahuan Pertanian tentang tata cara Tema bertani dan meningkatkan berwirausaha sector dari hasil Pertanian dan pertanian Pemasarannya tersebut Perlombaan keagamaan Mempererat tali silaturrahmi
10

9.

Para peserta yang dilibatkan adalah

diantara masyarakat Memberikan wawasan terhadap pentingnya bahasa asing dijaman modernisasi

10.

Kusus bahsa inggris di PKBM

Hafalan surat anak-anak dari pendek usia 15 th 10 th Pidato Paham bahasa Para siswa inggris diajarkan kosa Bisa berbica kata bahasa dengan inggris bahasa inggris Siswa dapat memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh para peserta kukerta SDN Kubangkondang 1 SDN kubangkondang 2 SDN kubangkondang 3 Madrasah Diniyah Muhammadiyah Pusat kegiatan belajar masyarakat Paket A Paket B Paket C Bisa Antusias para ibumembuat bros ibu dalam Gantungan membuat kunsi kerajiana tangan Pandu Dll

11.

Tenaga Pengajar

Memberikan dan menyalurkan ilmu pengetahuan telah telah didapat oleh peserta kukerta selama belajar

12

Bimbingan pembuatan kerajinan Tangan

Memberikan bimbingan khususnya kepada ibu-ibu tentang pembuatan kerjinan tangan

B. PELAKSANAAN PROGRAM Dalam rangka melaksanakan program kerja di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) di Desa Kuabangkondang Kec. Cisata Kab. Pandeglang, kami mengacu pada hasil observasi dan inventarisasi masalah di lapagan. Adapun rincian kegiatan disesuaikan dengan bidang garapan yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut: 1) Bidang Keagamaan/Kerohanian Menghidupkan kembali pengajian anak-anak, remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak di masyarakat
11

Mempereratkan tali silaturrahmi antar sesama masyarakat kubangkondang Perlombaan Keagamaan 2) Bidang Pendidikan Merintis kusus bahasa inggris di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Membantu tenaga pengajar - SDN Kubangkondang 1 - SDN Kubangkondang 2 - SDN Kubangkondang 3 - Madrasah Diniyah Muhammadiyah - Pusat kegiatan belajar masyarakat Paket A Paket B Paket C 3) Bidang Pemuda/i dan olahraga Memperbaiki sarana olahraga Memberikan alat-alat olahraga Perlomabaan Voley ball 4) Bidang HUMAS Penyuluhan pertanian bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Baksos (bhakti sosial) Melaksanakan Jumat Bersih (JUMSIH) dan bekerjasama dengan pihak terkait. C. EVALUASI DAN REFLEKSI KEGIATAN AKSI KUKERTA Evaluasi merupakan tahap akhir kegiatan yaitu me-review (meninjau ulang) hasilhasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang telah dilaksanakan pada minggu pertama sampai akhir pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) di minggu ke tujuh. Dengan maksud untuk mengetahui program-program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang berhasil dan gagal dilaksanakan. Dalam rangka mengevaluasi program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA), cenderung menimbulkan kontradiksi dan persepsi yang berbeda. Hal ini disebabkan relativitas kemampuan tiap-tiap individu dalam menilai suatu permasalahan dan sangat tergantung pula pada perspektif masing-masing. Pada dasarnya, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) menghasilkan dampak positif yang cukup dirasakan oleh masyarakat setempat kendati segala sesuatunya masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini bisa dibuktikan dari antusias masyarakat untuk berpartisipasi mengikuti segala bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang telah dilaksanakan, baik secara formal maupun nonformal dan secara personal maupun universal. Terutama kegiatan yang bersifat kegotong royongan dan keagamaan. Akan tetapi kami sadar sepenuhnya, bahwa semua program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang telah terlaksana belum bisa dijadikan barometer sebuah
12

keberhasilan dan kesuksesan. Dan dengan segenap harapan, segala kekurangan yang ada dapat menjadi tolak ukur untuk meraih keberhasilan di masa yang akan datang. Dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) banyak peluang atau penunjang yang melancarkan realisasi program tapi di sisi lain tidak sedikit pula hambatan yang dialami sehingga program yang dijalankan kurang optimal terutama pada saat melaksanakan program-program yang diutamakan. Dan dari beberapa program-program prioritas yang telah direncanakan oleh mahasiswa peserta KUKERTA secara universal terdapat faktor penunjang dan faktor penghambat, berikut penjabarannya: 1). Faktor Penunjang Beberapa hal yang menunjang lancarnya program peserta Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) selama berada di lokasi antara lain: Sikap masyarakat desa kuabangkondang yang Responship, sehingga dengan ikhlas menerima kehadiran peserta Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) untuk menjalankan program-program yang telah dicanangkan, terutama mereka menjadikan kami bagian dari keluarga mereka. Sikap aparat Desa, Tokoh masyarakat dan ketua pemuda yang kooperatif sehingga memudahkan kami untuk memperoleh data dan informasi serta melaksanakan program kerja berdasarkan bidang garapan yang telah di tentukan. Adanya lembaga pendidikan (formal dan non formal) dan sarana lainnya yang cukup mendukung guna merealisasikan program kerja. Dukungan dan antusias para pemuda dan anak-anak setempat terhadap kegiatankegiatan yang kami laksanakan selama lokasi Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) 2). Faktor Penghambat Selain pendukung sebagaimana telah kami kemukakan diatas, terdapat pula beberapa factor penghambat lancarnya pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA), yaitu sebagai berikut: Letak kampung yang satu dengan yang lain cukup berjauhan, ditambah lagi kondisi jalan yang tidak memungkinkan, sehingga terkadang menghambat kami untuk merealisasikan program kerja secara maksimal. Para RT/RW dan tokoh masyarakat yang hanya dapat ditemui pada malam hari, karena setiap harinya sibuk dengan aktivitas masing-masing, sehingga cukup menghambat kami untuk menginventarisir masalah dan mensosialisasikan program kerja yang Akan dilaksanakan. Kesibukan masyarakat yang cukup padat, sehingga terkadang kami merasa kesulitan untuk merealisasikan program kerja yang berorientasi langsung dengan masyarakat baik secara personil maupun kolektif.

13

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melaksanakan kegiatan selama kurang lebih 42 hari menurut kalender yang telah dijadwalkan oleh Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, maka kami dapat mengimplementasikan beberapa hal yang terdapat selama mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) di Desa Kubangkondang Kec. Cisata Kab. Pandeglang sebagai berikut : 1. Masyarakat merupakan element penting dalam kehidupan bersama dalam satu desa, sehingga banyak pertimbangan yang harus dilakukan dalam berbagai aspek sehingga banyak pengetahuan yang bnyak kita dapatkan 2. Masyarakat mengetahui dengan kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan adalah oleh mereka dan untuk mereka. 3. Lingkungan masyarakat sangatlah berbeda dengan lingkungan kampus dimana lingkungan masyarakat lebih mudah diajak untuk bersama melaksanakan suatu kegiatan. 4. Kami sadar dan mengetahui bahwa keadaan serta lingkungan kehidupan masyarakat sangatlah berarti serta banyak mengandung pengetahuan dan inovasi baru dalam membangun motivasi 5. Kami dapat mengetahui peranan serta kehidupan dalam menentukan kebijakan untuk untuk membuat inovasi yang terbaru dalam masyarakat. Sedangkan hikmah yang dapat kami ambil dari yang kecil sampai terbesar yakni kami lebih mengetahui keberagaman pendapat serta pemikiran yang terdapat dalam masyarakat, tidak mudah untuk dicarikan jalan keluar sehingga banyak butuh pendekatan sampai dengan merekan mengetahui betapa pentingnya kehidupan secara bersama dengan dilandasi kebersamaan dan pemecahan masalah secara bersama dalam suatu forum yakni musyawarah. B. REKOMENDASI Beberapa rekomendasi yang akan disampaikan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) sebagai penutup dan akhir laporan ini, antara lain: 1. Mahasiswa Kepada teman-teman kelompok yang ada di desa kubangkondang agar lebih bersemangat dan memperhatikan tugas dan tanggungjawab sebagai peserta KUKERTA. 2. Masyarakat Kepada masyarakat agar lebih sering mencari pengetahuan-pengetahuan baik dari dalam atau luar lingkungan, serta senantiasa menjaga kebersamaam, kekeluargaan dan keharmonisan bermasyarakat. 3. IAIN SMH Banten
14

Kepada LPM IAIN SMH Banten agar lebih aktif dan cermat dalam mementau dan me monitoring kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta KUKERTA, serta memberikan kemudahan dalam berbagai hal yang akan memberikan kepuasan bagi semua pihak yang tercatat dalam kegiatan yang dilakukan demi terciptanya kegiatan KUKERTA yang sesui dengan tujuan KUKERTA tersebut. - Kepada Dosen Pembimbing agar lebih sering me monitoring dan memotivasi kami sehingga kami dapat dengan semangat melakukan kegiatan-kegiatan yang kami rencanakan, serta mengevaluasi kegiatan yang kami yang kami laksanakan, karena evaluasi merupakan harapan bagi kami yang akan membawa kearah yang lebih baik lagi. 4. Pemerintah daerah - Pemerintah Profinsi Banten, agar menetapkan skala prioritas dalam rangka menetapkan kebijakan, terutama yang berkaitan dengan masalah pembangunan daerah. Dengan kata lain, kebijakan yang ditetapkan hendaknya lebih bernuansa kerakyatan dan secara langsung dapat oleh masyarakat. - Pemerintah Kab. Pandeglang agar memperhatikan perkembangan daerah yang masih tertinggal secara intensif, juga mensosialisasikan berbagai program yang menjadi kebijakan pemerintah daerah. Agar masyarakat mendapatkan informasi mengenai kebijakan tersebut. - Pemerintah Kecamatan Cisata dan Pemerintah Desa Kubangkondang, agar lebih respon dan meningkatkan dukungan terhadap pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Dengan demikian program yang dilaksanakan akan membuahkan hasil yang maksimal. Akhirnya kami sebagai peserta KUKERTA mengharapkan kepada seluruh pihak agar di dalam menjalankan segala aktivitas sehari-hari, ditengah-tengah kesibukan dan disegala urusan duniawi, awalilah hal itu dengan niat yang ikhlas dan bermusyawarahlah apabila hal itu demi kepentingan bersama, evaluasilah hal itu agar kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga allah bersama dan memberkati kita semua. Amiin.

15

Anda mungkin juga menyukai