Etika Akuntan Pajak

Unduh sebagai txt, pdf, atau txt
Unduh sebagai txt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

2.1 Pengertian Akuntansi Pajak Akuntansi pajak adalah akuntansi untuk keperluan pajak.

akuntan Pajak dapat memb uat beberapa uang yang cukup besar tergantung di mana Anda bekerja dan siapa And a bekerja. 2.2 Tanggung Jawab Akuntan Pajak IRS mengemukakan bahwa tanggung jawab utama praktisi pajak adalah sistem pajak. Komisi IRS, Roscoe Egger dalam Armstrong (1993 : 85) menyatakan bahwa suatu sist em pajak yang baik dan kuat tidak hanya terdiri dari entitas administrasi pajak saja, dalam kasus ini IRS. Hal tersebut juga harus terdiri dari Konggres, Admini strasi dan komunitas praktisi. Bukan sebagai bagian yang terpisah pada masyaraka t yang luas, tetapi lebih bekerja sama ke arah tujuan umum. Direktur praktik IRS , Leslie Shapiro dalam Armstrong (1993 : 85) lebih menegaskan bahwa ketika secar a umum menyetujui bahwa praktisi pajak mempunyai kewajiban atas kemampuan, loyal itas dan kerahasiaan klien, hal ini disebut juga tanggung jawab praktisi atas si stem pajak yang baik. Tanggung jawab terakhir adalah pentingnya pervasive (peres apan). Dalam hubungan antara praktisi dan klien yang normal, kedua tanggung jawa b dikenali dan dilaksanakan. Namun, situasi ini adalah sulit. Dalam beberapa sit uasi praktisi diperlukan untuk memutuskan kewajiban yang berlaku dan dalam pelak sanaannya dapat disimpulkan bahwa kewajiban atas sistem pajak yang tertinggi. IR S bersandar pada praktisi pajak untuk membantu dalam mengatur hukum pajak dengan jujur dan adil dalam pelayanan dan pengembangan kepercayaan klien dalam integri tas dan kepatuhan terhadap sistem pajak. Menurut William L. Raby dalam Armstrong (1993 : 85) sistem pajak yang mendukung IRS akan menimbulkan perdebatan pajak. Oleh karena itu,praktisi lebih baik melay ani publik dengan mengadopsi suatu sikap. Argumennya adalah aturan etika yang fu ndamental dalam praktik perpajakan pada tingkat etika personal adalah praktisi p ajak harus mengijinkan klien untuk membuat keputusan final. Praktisi tidak berha k mengganti skala nilai kliennya. Disamping itu praktisi harus bertanggung jawab tidak menyediakan informasi yang salah untuk pemerintah. Seorang auditor pajak bertanggung jawab mengaudit pajak penghasilan dari wajib pajak untuk menentukan apakah mereka telah memenuhi undang-undang perpajakan yang berlaku. Audit yang d ilakukan oleh auditor pajak termasuk jenis audit kepatuhan. 2.3 Etika Akuntan Pajak Salah satu klien yang terpenting menyarankan untuk merubah perlakuan dari bebera pa pajak penghasilannya. Kita percaya jika perlakuan yang disarankan oleh klien tersebut dibuat untuk memperkecilkan pajak yang sebenarnya. Walaupun itu tidak a da alasan yang tepat untuk merubahnya. Kita hanya mempuyai dua pilihan dasar yai tu : 1. Kita dapat menolak untuk perubahan tersebut 2. Kita dapat melakukan untuk perubahan tersebut sesuai yang disarankan oleh kli en. AICPS s Statement On Responsibilities in Tax Practice meyetujui akuntan merangkap peran sebagai penasehat hukum untuk klien dan pembawa kebenaran untuk pemerintah an. Dari perspektif etika, peran rangkap ini sangatlah penting karena peran rang kap akuntansi perpajakan lebih mempunyai tanggung jawab dua kali lipat daripada peran auditor yang kita ketahui selama ini. Akuntansi perpajakan mempunyai beber apa tanggung jawab masyarakat melalui pemerintah. Pertama, akuntansi perpajakan mempunyai larangan untuk berbohong dalam pajak penghasilan. Kedua, sebagai seora ng attestor tanda tangan di atas pajak penghasilan adalah sebuah hukuman dari su mpah palsu. Oleh karena itu ada suatu tanggung jawab kepada klien dan masyarakat untuk jujur dan tidak menjadi kompleks ketika seorang klien mencoba untuk menip u meskipun hal ini bisa merusak hubungan kita dengan klien. Kenapa kasus ini ben ar-benar terkuak dalam AICPS s Statement On Responsibilities in Tax Practice. Peni laian kami terhadap sistem pajak dapat berfungsi dengan efektif jika para pembay ar pajak melaporkan kebenaran penghasilan mereka secara komplit dan benar. Pajak penghasilan adalah sebuah perwakilan dari kenyatan di dapat pembayar pajak . Dan pembayar pajak memiliki tanggung jawab sebaliknya untuk memberikan data se cara benar. CPA mempunyai tugas terhadap sistem pajak dan juga klien mereka. Tap i bagaimanapun juga pembayar pajak tidak ada kewajiban untuk membayar pajaknya l

ebih dari apa yang sudah ditentukan dan pihak CPA bertugas membantu klien dalam meraih hal tersebut. Di posisi 06, telah dijelaskan secara gamlang bahwa para ak untan pajak tidak hanya mempunyai tugas dalam melindungi klien mereka dan juga s istem pajak. Tugas klien hanya membayar pajak sesuai dengan ketentuan tidak kura ng tidak lebih. Para pembayar pajak mempunyai tanggung jawab untuk memposisikan kewajiban mereka dengan benar tapi para akuntan mempunyai tugas untuyk menunjukkan kepada klien mereka mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai karena klien tidak diperkenak an mengambil keuntungan dari sistem pajak penghasilan. Kewajiban-kewajiban ini m engalir secara natural, sistem perpajakan yang bergantung pada penilaian seseora ng berjalan secara efektif jika seseorang memberikan penilaian yang jujur dan me mbayar pajak mereka dengan benar. Di tahun 1993 Goldmansachs & co menemukan sistem keamanan yang di tawarkan oleh ENRON Corp dan perusahan lainnya dalam bentuk kombinasi yang menarik. Sistem itu didesain sedemikian rupa untuk benar-benar melindungi asset perusahaan. untuk s eorang pengurus pajak sistem ini menyerupai sebuah pinjaman sehingga bunga pemba yaran dapat diambil dari pendapatan yang sudah dikenakan pajak. Untuk pemegang s aham dan rating agency yang melihat atau yang mencurigai perusahaan yang overlev eraged, sistem tersebut dirangkai secara wajar. Pada tingkat atas di departmen k euangan perusahaan Clinton atau MIPS terlihat seperti permainan tebak kata atau jalan bagi perusahaan untuk menutupi ukuran pengeluaran mereka ketika mereka men gurangi federal tax bill. MIPS menunjukkan bahwa suku bunga dengan kontribusi yang bagus dapat mengalahkan usaha dari bendahara untuk menyerang accounting internal. Dalam hal ini kami in gin mengemukaan bahwa pendeketan-pendekatan seperti yang diatas hanya bertentang an dengan kode etik dari pratik akuntansi dan juga hukum dari sistem pajak pasar ekonomi. Keterangan diatas mendasari pernyataan dari komite eksdekutif pajak da ri AICPA yang dikutip dari sebuah pamflet yang berjudul peryataan-peryataan dari standart pelayanan pajak. Salah satu dari pernyataan tersebut adalah kerja prak tek dari stadarisasi diatas panggilan resmi dari seorang akuntansi profesional. Para anggota harus memenuhi tanggung jawab mereka sebagai seorang profesioanal d engan menjaga dan mengamalkan standarisasi tersebut sehingga tingkat keprofesion alan mereka dapat diukur. Ada 6 standarisasi yang dipersembahkan oleh SSTs, yang menjadi tujuan kita ; 1. Seorang akuntansi pajak seharuasanya tiadak merekomendasikan suatu keadaan at au posisi jika posisi tersebut tidak pantas 2. Seorang akuntan pajak seharusnya tidak mempersiapkan atau menandai penghasila n jika hal ini merupakan suatu keadaan dimana seorang tidak bisa merekomendasika n no.1 3. Seorang akuntan pajak bisa merekomendasikan yang mana dia dapat menyimpulkan suatu keadaan tersebut dengan tidak tergesa-gesa 4. Seorang akuntan pajak mempunyai kewajiban untuk memberikan nasehat kepada kli ennya tentang hukuman yang dapat di berikan karena beberapa keadaan dan sekaligu s pemecahan masalahnya. 5. Seorang akuntan pajak seharusnya tidak merekomendasikan suatu keadaan dimana dapat bertindak secara tidak adil terhadap audit pemilihan proses oleh IRS 6. Melayani keadaan dimana orang hanya beragumen saja tanpa adanya praktek. Tetapi ada beberapa area dari akuntansi pajak yang belum jelas dan sangat proble matik. Hal ini adalah area tempat dari exploitation dari sistem pajak. Ada lima standar yang mengatakan bahwa akuntansi pajak tidak merekomendasikan pos isi yang eksploitasi pada proses audit IRS. tetapi lebih tepatnya perhitungan menge ksploitasi. Sebagai contohnya, apakah etika dari skema penghindaran pajak, dan a pakah ada area lain dimana akuntan dapat membantu klien mengeksploitasi sistem p ajak dan menghindari kewajiban pajak sesungguhnya. Dalam mengambil keputusan tentang penyisihkan aktivitas, sangat penting untuk di ingat STRP statement, penilaian kita terhadap sistem pajak dapat berfungsi efisie n jika pembayar pajak melaporkan pendapatan mereka yang sebenarnya dalam keuntun gan pajak, dengan benar dan secara komplit posisi ini dikatakan oleh opini Justic e Burger s dalam landmark kasus Arthur Young. Sistem kita yang komprehensif dan ko mpleks dari pajak federal, mengandalkan penilaian dan pelaporan kita, semua pemb

ayar pajak diminta untuk melakukan keterbukaan dalam pengungkapan dari relevan i nformasi pada autoritas pajak. Tanpa pengungkapan tersebut dan kekuatan dari pem erintah untuk memaksa pengungkapan, beban pajak nasional kita tidak akan merata dengan adil. Sebuah sistem yang bergantung pada penilaian sendiri dan pelaporan meletakkan se seorang dalam tipe pikiran dari operasi yang membuat golf seperti honorable game . Peraturan golf ini ada tergantung jika terjadi sesuatu- sebagai contohnya, jik a bola melewati daerah. Hal ini menjadi kewajiban bagi pemain golf untuk menghuk um dia dalam satu pukulan. Hampir sama dengan pajak. Tergantung dari seberapa be sar penilaian dan pelaporannya. Dalam konteks tersebut hal yang adil untuk semua orang adalah untuk melindungi diri mereka. Kehidupan sosial kita didasari oleh sistem penghargaan yang besar. Dapat kita tulis kesimpulan, siapa saja yang meng ambil keuntungan dari sistem disebut free riders. Beberapa Orang beranggapan bahwa suksesnya Opini Justice Burger s tidak hanya terl etak pada kehormatan dan penghargaan seperti pada kekuasaan pemerintah untuk mem aksa dari pengungkapan. Tapi hal ini tidak berarti karena pemerintah tidak dapat menangkap orang yang mencoba untuk menyampingkan Keadilan dan beban pajak seseo rang. Oleh karena itu mengapa dalam lima standar berpendapat, "akuntansi Pajak s eharusnya tidak merekomendasikan posisi yang mengeksploitasi' proses audit IRS" dan standar Yang ke Enam, hanya berfungsi sebagai perdebatan posisi. Walaupun dem ikian beberapa orang berpendapat dari perspective Justice Burger s, seperti skema yang terakhir mungkin dengan jalan surat dari hukum, mereka tidak mengerti denga n semangat dari hukum, yang sangat membutuhkan beban pajak nasional kita didistr ibusikan secara adil dan merata. Apa yang mungkin kita dapat dari sini adalah hu bungan antara ketidak etisan yang jelas dan praktek illegal, praktek yang dapat menjadi legal atau sah tetapi tidaketis, dan praktek yang secara etika diterima dan dianggalp legal. Aktivitas seperti dijuluki hustling dengan kritik yang dihara pkan dari praktek. Forbes Magazine melaporkan bahwa Deloitte dan Touche telah te rlibat dalam strategi penjualan yang disebut The Hustling of Rated Shelters. The H ustling consists, menurut Abraham J.Briloff, pajak jalan kehormatan professional dan klien perusahaan yang terhormat mengeksploitasi keuangan perusahaan modern untuk memuaskan diri dalam skema penghindaran dalam pemborosan pajak . Akuntan dan perusahaan akuntansi perlu menjaga tanggung jawab social mereka, meskipun akan memungkinkan timbulnya kewajiban pada klien. Namun, hal ini bisa saja menghancur kan persaingan mereka di mata klien. Jika kita beranggapan bahwa hal ini adalah yang dikerjakan sukarela, maka sangat naf. Jika kita menginginkan sangsi dari IRS untuk menanggulangi kode pajak bukan untuk meningkatkan semangat pajak. Biarpun begitu, tidak adanya gangguan dari IRS, dapat menimbulkan anggapan bahwa akunta n memiliki obligasi etika untuk memperangai rancangan pajak yang agresif atas na ma klien untuk klien dari kesejahteraan secara umum. Secara garis besar, akuntan dan perusahaan mereka membutuhkan ketekunan, karena harus profesional dalam bat asan etika. Pada artikel, The tax Adviser, Yetmar, Cooper, and Frank address ter dapat dua pertanyaan: apa yang dapat membantu penasihat untuk beretika? Tantanga n mereka dalam beretika? Pimpinan membantu nilai moral personal dan nilai standa r budaya dalam perusahaan dimana tidak mengajak melakukan perjanjian nilai etika untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi, hukum pajak dan permintaan dari klien a dalah kesempatan potensi yang besar untuk perilaku yang beretika dalam akuntansi pajak. Crenshaw dalam artikelnya menyebutkan empat alasan mengapa dibutuhkan tempat per lindungan pajak: 1. manajemen perusahaan mencari cara baru untuk memaksimalkan laba dan aliran ar us kas 2. meningkatkan kompleksitas baik dari kode pajak dan keuangan, membuat hal itu lebih mudah dalam realita ekonomi 3. persepsi tentang investasi bank dan mewujudkan keinginan produk pajak 4. risiko yang kecil Pernyataan Umum No. 1 Kemungkinan yang realistis umum: "Secara umum, suatu anggota perlu mempunyai sua tu niat baik dalam kepercayaan bahwa posisi keuntungan pajak direkomendasikan un tuk mempunyai suatu kemungkinan yang realistis secara administratif atau secara

hukum didukung atas baik buruknya suatu tantangan. Pernyataan Umum No. 2 Statemen ini adalah tidak diragukan dalam menentukan yang berikut: "Suatu anggot a perlu membuat suatu usaha yang layak untuk memperoleh informasi yang diperluka n dari seseorang wajib pajak untuk menyediakan jawaban yang sesuai untuk semua p ertanyaan pada suatu keuntungan pajak sebelum mempersiapkan penandatanganan. Pernyataan Umum No. 3 Kewajiban untuk menguji atau memverifikasi data pendukung: Suatu persiapan dalam mempercayai niat baik dari klien untuk menyediakan informasi yang akurat dalam menyiapkan suatu keuntungan pajak, tetapi "mestinya tidak mengabaikan implikasi dari informasi yang diperlengkapi dan perlu membuat pemeriksaan yang layak jika informasi tampak seperti salah, atau tidak sempurna" ( SSTS, p. 21). Pernyataan Umum No. 4 Penggunaan estimasi: Ini adalah standar yang tidak diragukan. Suatu persiapan da pat menggunakan perkiraan wajib pajak jika tidak praktis untuk memperoleh data y ang tepat dan jika persiapan dalam menentukan perkiraan adalah layak, didasarkan pada pengetahuan sebelum persiapan. Pernyataan Umum No. 5 Sesuai dengan pernyataan sebelumnya : ini adalah suatu standar yang teknis. Sepe rti dipaparkan dalam bentuk SSTS No. 1, mengenai posisi keuntungan pajak, dimana anggota boleh merekomendasikan suatu posisi keuntungan pajak atau menyiapkan su atu tanda keuntungan pajak yang meninggalkan perbaikan dari suatu item seperti d isimpulkan dalam suatu kelanjutan yang administratif atau keputusan pengadilan b erkenaan dengan suatu hasil yang utama dari wajib pajak" ( SSTS, p. 26). Pernyataan Umum No. 6 Kesalahan Pengetahuan: Apa yang terpaksa dilaksanakan ketika suatu persiapan sad ar akan suatu kesalahan sebelumnya ? Anggota perlu "menginformasikan wajib pajak dengan segera" dan " merekomendasikan yang mengoreksi tindakan yang diambil" ( SSTS, p. 28). Pernyataan Umum No. 7 Kesalahan Pengetahuan: kelanjutan yang administratif: Jika selama suatu kelanjut an yang administratif suatu persiapan mendeteksi suatu kesalahan, maka perlu "me minta persetujuan wajib pajak untuk menyingkapkan kesalahan untuk dikenakan paja k otoritas. Kekurangan persetujuan seperti anggota perlu mempertimbangkan dalam hal apakah perlu menarik dari perwakilan wajib pajak di kelanjutan yang administ ratif" ( SSTS, pp. 31-2). Pernyataan Umum No. 8 Format dan isi dari nasihat ke wajib pajak: Statemen ini tidak menentukan isi ma napun atau format yang umum dari nasihat dikarenakan cakupan dari nasihat menjad i sangat luas dan dikhususkan untuk masing-masing individu yang menjadi wajib pa jak secara terpaksa. Yang menjadi rekomendasi mereka adalah bahwa nasihat mencer minkan kemampuan/ wewenang profesional dan melayani wajib pajak terpaksa. Dalam kaitannya dengan etika akuntan pajak, AICPA mengeluarkan Statemet on Respo nsibilities in Tax Practice (SRTP). Adapun isinya adalah sebagai berikut: SRTP (Revisi 1988) No.1: Posisi Pengembalian Pajak SRTP (Revisi 1988) No.2: Jawaban Pertanyaan atas Pengembalian SRTP (Revisi 1988) No.3: Aspek prosedur tertentu dalam menyiapkan Pengembalian SRTP (Revisi 1988) No.4: Penggunaan Estimasi SRTP (Revisi 1988) No.5: Keberangkatan dari suatu posisi yang sebelumnya disampa ikan didalam suatu kelanjutan administrative atau keputusan pengadilan SRTP (Revisi 1988) No.6: Pengetahuan Kesalahan: Persiapan Kembalian SRTP (Revisi 1988) No.7: Pengetahuan Kesalahan: Cara kerja administrasi SRTP (Revisi 1988) No.8: Format dan isi nasihat pada klien 2.4 Fungsi Pajak Fungsi Pajak terdiri dari dari dua fungsi yaitu: a. Fungsi Budgetair Fungsi Budgetair disebut fungsi utama atau fungsi fiscal yaitu suatu fungsi dala m mana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukan dana secara optimal ke ka

s Negara berdasarkan undang undang perpajakan yang berlaku. b. Fungsi Regulerend Fungsi Regulerend disebut juga fungsi tambahan karena hanya sebagai pelengkap da ri fungsi utama yaitu budgetair. Dalam hal ini, pajak berfungsi sebagai alat yan g digunakan pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh : pemerintah ingin memberantas/mengurangi kebiasaan mabuk-mabukan dikalangan generasi muda maka pe merintah mengenakan pajak atas minuman keras dengan demikian harga menjadi mahal dan diharapkan konsumsi minuman keras menjadi berkurang 2.5 Kompleksitas Aturan Perpajakan vs Tuntutan Klien Pajak secara klasik memiliki dua fungsi. Pertama, fungsi bujeter. Kedua, fungsi reguleren. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23 ayat 2, disebutkan bahw a segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki fungsi yang luas antara lain sebagai sum ber pendapatan negara yang utama, pengatur kegiatan ekonomi,pemerataan pendapata n masyarakat, dan sebagai sarana stabilisasi ekonomi. Kalau kita lihat APBN, paj ak selalu dituntut untuk bertambah dan bertambah. Pemerintah harus memasukkan ua ng sebanyak-banyaknya ke kas negara. Dalam struktur anggaran negara, seperti hal nya negara kita bisa mencapai 75% diperoleh dari pajak. Kondisi inilah yang memi cu pemerintah untuk membuat aturan-aturan perpajakan. Aturan perpajakan merupaka n masalah yang sebaiknya menjadi prioritas bagi pemerintah supaya tidak terjadi tax evasion/tax avoidance. Berikut ini disajikan kasus yang mencerminkan kompleksitas aturan perpajakan vs tuntutan klien: a. Jeratan Pajak Ganda pada Dividen Secara teori Indonesia menganut klasikal sistem. Artinya, ada pembedaan subyek p ajak. Yaitu subyek pajak badan dan subjek pajak perseorangan. Yang bermasalah da lam pajak deviden adalah terjadi economic double taxation. Pengertiannya, sebelu m dividen dibagi kepada pengusaha, dia merupakan laba perusahaan yang dikenakan pajak, atau disebut pajak korporat. Namun, ketika dibagi lagi kepada pemegang sa ham di korporat, pemegang saham itu harus dikenakan pajak lagi. Inilah yang dise but sebagai pajak ganda. Sebagai perbandingan, Malaysia dan Singapura tidak lagi menggunakan pajak atas dividen. Mereka menggunakan kredit sistem. Yakni, pajak yang bisa dikreditkan kepada para pemegang saham di korporat. Sehingga, korporat hanya dimaknai sebagai sarana. Subyek pajak tetap melekat pada pribadi. Tak ada lagi pajak ganda yang membebani. b. Sengketa Pajak Kalau terjadi dispute, yakni hitungan wajib pajak (WP) dengan petugas pajak berb eda. Pada UU KUP 2000 kewenangan aparat Fiscus terlalu luas. Jika terjadi sengke ta SPT, maka apapun yang akan dipakai adalah hitungan aparat pajak, dan hitungan itu harus dibayar lebih dahulu oleh WP sebesar 50 persen dari hitungan petugas pajak sebelum bisa dibawa kepada pengadilan pajak. Kalau hitungan WP yang dinyat akan pengadilan benar maka WP berhak menerima restitusi. Malangnya, uang restitu si itu kenyataannya tidak segera dibayarkan oleh Fiscus. Jika uang restitusi jum lahnya milyaran jelas saja mengganggu cash flow para pengusaha. Inilah persoalan yang menjadi momok dalam dispute antara WP dengan aparat pajak. Untungnya, dala m UU KUP 28/2007 perhitungan SPT ditentukan secara bersama-sama. Jika ada perbed aan klaim angka, maka yang lebih dahulu dipakai adalah klaim WP. Sebelum masuk k e pengadilan pajak, WP hanya cukup membayar sebesar 50 persen dari klaim hitunga n WP sendiri. c. Tarif Pajak yang tinggi Ketua Tax Centre UI, Tafsir Nurchamid dan pengusaha Anton J Supit mengatakan bah wa tarif yang tinggi kalau diturunkan punya dampak pada seretnya penerimaan nega ra. Padahal disaat yang sama pendapatan negara itu sebagian besar ditujukan untu k membayar hutang dan obligasi rekap. Meskipun semestinya menurut Anton J Supit penerimaan dari pajak itu digunakan untuk membangun infrastruktur. Banyak kalangan perpajakan seperti Permana Agung, Gunadi, dan Haula Rusdiana men gatakan sebaiknya ada kebijakan untuk membuat tarif menjadi lebih rendah. Selain lebih kompetitif bagi dunia usaha, pajak yang rendah dianggap justru akan menin gkatkan penerimaan negara karena semakin banyaknya potensi pajak yang terjaring. Satu triliun dari seratus orang jauh lebih baik ketimbang satu triliun hanya da

ri sepuluh pembayar pajak. Tarif yang tinggi membuat yang bayar menjadi sedikit. Sehingga membuat banyak orang yang lain lebih sering menghindar dan kucing-kuci ngan dengan petugas pajak. Dalam pikiran mereka, sekali Anda punya NPWP sampai m ati Anda akan dikejar oleh aparat pajak. Prinsip ini membuat mereka kalau bisa s elalu baku atur atau main belakang dengan fiscus. 2.5 Keuntungan Menjadi Akuntan Pajak Menjadi seorang akuntan pajak dapat menjadi pilihan karir yang cukup menguntungk an cocok untuk banyak orang. karir ini paling cocok untuk mereka yang memiliki k emampuan matematika yang kuat dan yang menikmati bekerja dengan angka, pemecahan masalah, dan menyelesaikan karya analitis. Meskipun Anda mungkin dapat untuk mengamankan posisi yang lebih rendah tingkat d engan gelar dua tahun, itu adalah ide yang baik untuk mendapatkan setidaknya buj angan jika Anda berencana untuk membuat karir sebagai akuntan pajak. Yang sekola h banyak Anda selesai, posisi yang lebih baik Anda akan di atas tanah pekerjaan terbaik. Memiliki gelar yang akan membuka banyak pintu yang akan tidak akan tersedia untu k Anda. Itu tidak berarti bahwa tidak mungkin untuk memiliki karir yang panjang sukses sebagai akuntan pajak tanpa seperti gelar, tetapi jika mungkin, yang memi liki sedikitnya gelar sarjana adalah yang terbaik. Jelas, karir ini sangat cocok bagi mereka yang senang bekerja dengan angka, teta pi ada lebih untuk menjadi seorang akuntan pajak yang hanya angka-angka. Mereka juga harus memahami dan selalu mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku. Bagi an dari tugas mereka akan memastikan bahwa klien mereka, apakah bisnis atau indi vidu, menerima semua kredit pajak dan pemotongan yang mereka diperbolehkan. akun tan Pajak juga dapat membantu merencanakan klien untuk tahun pajak yang akan dat ang dengan membuat saran mengenai donasi, karyawan, dan faktor-faktor lain yang dapat berdampak pada berapa banyak pajak yang mereka akan harus membayar. Ini adalah aspek yang menantang dari pekerjaan yang akuntan pajak banyak menemuk an menyenangkan. Sambil mencari cara-cara kreatif untuk menurunkan tagihan pajak klien, bagaimanapun, adalah penting untuk mengetahui dan mengikuti semua hukum yang berlaku. Selalu ada tindakan juggling melakukan apa yang terbaik untuk klie n anda, namun melakukannya dengan cara yang etis. Tantangan ini memiliki potensi untuk membuat karir sebagai akuntan pajak jauh le bih memuaskan dari beberapa karir lain di akuntansi. Perlu diingat bahwa ada per bedaan antara preparer pajak dan akuntan pajak. Sebuah preparer pajak mungkin atau mungkin tidak memiliki gelar. Mereka telah me ngikuti kuliah dan mendapat sertifikasi dalam persiapan pajak, tetapi tidak akan memiliki pengetahuan yang mendalam bahwa akuntan pajak akan. Seorang preparer p ajak mungkin bisa mendapatkan pekerjaan dengan sebuah perusahaan persiapan pajak , tetapi akuntan pajak memiliki lebih banyak pilihan yang tersedia. Bisnis besar sering memiliki akuntan pajak mereka sendiri di staf. Ada juga bebe rapa perusahaan akuntansi pajak yang usaha kecil dan menengah akan menyewa untuk memastikan mereka mendapatkan setiap keringanan pajak yang tersedia bagi mereka . Pajak akuntan dapat bekerja dengan bisnis di hampir bidang apapun, dan beberapa menemukan daerah khusus di mana mereka menikmati pekerjaan. Sebagai contoh, bebe rapa akuntan pajak fokus pada perawatan kesehatan atau lembaga non-profit. Sebuah karir sebagai akuntan pajak mungkin akan cukup stabil. Itu cukup aman unt uk mengatakan bahwa, terlepas dari yang mengambil alih di Gedung Putih, pajak ti dak akan dihilangkan. Selama sebagai individu dan bisnis diwajibkan untuk membay ar pajak, akan ada pekerjaan untuk akuntan pajak yang memenuhi syarat. Memilih karir di akuntansi pajak, daripada akuntansi umum, memungkinkan Anda unt uk berkonsentrasi studi Anda sehingga Anda dapat bekerja untuk menjadi sebagai p engetahuan mungkin di niche ini. Dengan berfokus pada satu wilayah sempit di bid ang akuntansi, Anda dapat membuat diri Anda lebih berharga dari waktu ke waktu s ebagai Anda membangun baik pengetahuan Anda tentang kode pajak dan pengalaman An da. Menjadi seorang akuntan pajak adalah cara untuk memulai karir yang stabil, mengu ntungkan, dan menyenangkan.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 KESIMPULAN Pada waktu terakhir ini, perpajakan disoroti berbagai pihak dalam berbagai sudut pandang. Sebagai organisasi yang dinamis, yang mempunyai tugas pokok dan fungsi mengamankan penerimaan negara dalam APBN, Ditjen Pajak telah mendayagunakan sor otan tersebut sebagai sumber kekuatan dalam mengelola pajak. Ada 6 standarisasi yang dipersembahkan oleh SSTs, yang menjadi tujuan kita ; 1. Seorang akuntansi pajak seharuasanya tiadak merekomendasikan suatu keadaan at au posisi jika posisi tersebut tidak pantas 2. Seorang akuntan pajak seharusnya tidak mempersiapkan atau menandai penghasila n jika hal ini merupakan suatu keadaan dimana seorang tidak bisa merekomendasika n no.1 3. Seorang akuntan pajak bisa merekomendasikan yang mana dia dapat menyimpulkan suatu keadaan tersebut dengan tidak tergesa-gesa 4. Seorang akuntan pajak mempunyai kewajiban untuk memberikan nasehat kepada kli ennya tentang hukuman yang dapat di berikan karena beberapa keadaan dan sekaligu s pemecahan masalahnya. 5. Seorang akuntan pajak seharusnya tidak merekomendasikan suatu keadaan dimana dapat bertindak secara tidak adil terhadap audit pemilihan proses oleh IRS 6. Melayani keadaan dimana orang hanya beragumen saja tanpa adanya praktek. Tetapi ada beberapa area dari akuntansi pajak yang belum jelas dan sangat proble matik. Hal ini adalah area tempat dari exploitation dari sistem pajak. 3.2 SARAN Hendaknya akuntan pajak dapat lebih beretika dalam menjalankan profesinya. Untuk wajib pajak hendaknya melaporkan pendapatannya secara jujur dan menyadari penti ngnya pajak untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai