Patofisiologi Ginjal
Patofisiologi Ginjal
Patofisiologi Ginjal
Patofisiologi Patofisiologi adalah diambil dari dua kata yaitu patologi dan fisiologi. Patologi adalah ilu mengenai penyakit dan Fisiologi adalah ilmu tentang fungsi tubuh yang normal. Jadi Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai fungsi-fungsi tubuh yang mengalami gangguan atau fungsi-fungsi yang berubah akibat proses penyakit. Ginjal Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebr ata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan. Ginjal yang normal pada orang dewasa berukuran : Panjang: 10-13 cm (4 -5 inci) Lebar: 5-7,5 cm (2-3 inci) Berat: kurang lebih 150 gram Persentase berat ginjal: 0,5% dari berat tubuh Fungsi Ginjal yaitu 1) Membuang racun dan produk buangan/limbah dari darah. Racun di dalam darah diantaranya urea dan uric acid. Jika kandungan kedua racun ini terlalu berlebihan, akan mengganggu metabolisme tubuh. 2) Menjaga kebersihan darah dengan meregulasi seluruh cairan (aira dan garam) di dalam tubuh. 3) Meregulasi tekanan darah. Ginjal menghasilkan enzim renin yang bertugas mengontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolisis. Renin mengubah protein dalam darah menjadi hormon angiotensis. Selanjutnya angiotensis akan diubah menjadi aldosterone yang mengabsorbsi sodium dan air ke dalam darah. 4) Mengatur keseimbangan pH darah. 5) Memproses vitamin D sehingga dapat distimulasi oleh tulang. 6) Memproduksi hormon erythropoiethin yang bertugas memproduksi sel darah merah di tulang. Patofisiologi Ginjal A. Bawaan : Asidosis tubulus renalis Congenital hydronephrosis Congenital obstruction of urinary tract Duplicated ureter Ginjal sepatu kuda Penyakit ginjal polycystic Renal dysplasia Unilateral small kidney B. Didapat : Diabetic nephropathy Glomerulonephritis Hydronephrosis adalah pembesaran satu atau kedua ginjal yang disebabkan oleh terhalangnya aliran urin. Interstitial nephritis Batu ginjal ketidaknormalan yang umum dan biasanya menyakitkan. Tumor ginjal Wilms tumor Renal cell carcinoma Lupus nephritis Minimal change disease Dalam sindrom nephrotic, glomerulus telah rusak sehingga banyak protein dalam darah masuk ke urin. Other frequent features of the nephrotic syndrome include swelling, low serum albumin, and high cholesterol. Pyelonephritis adalah infeksi ginjal dan seringkali disebabkan oleh komplikasi infeksi urinary tract. Gagal ginjal Gagal ginjal akut Gagal ginjal kronis
Penjelasan Patofisiologi Ginjal 1. Asidosis tubulus renalis Tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosa sering terlambat. Asidosis tubulus renalis (renal tuular acidosis, RTA) adalah suatu penyakit ginjal (renal) khususnya pada bagian tubulus
NURRAMADHANI.A.SIDA.
NURRAMADHANI.A.SIDA.
NURRAMADHANI.A.SIDA.