SISTEM SIRKULASI Lanjutan Jantung

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

SISTEM SIRKULASI

Sistem sirkulasi terdiri atas sistem kardiovaskuler, pembuluh darah dan limfe yang terdiri atas struktur berikut ini : (Jeffrey, 2010) 1. Jantung, dengan fungsi memompa darah. 2. Arteri, suatu rangkaian pembuluh eferen yang setelah bercabang akan mengecil, dengan fungsi mengangkut darah, bersama nutrient dan oksigen ke jaringan. 3. Kapiler, jalinan difus saluran-saluran halus, yang beranastomis secara luas dan melalui dinding pembuluh inilah terjadi pertukaran antara darah dan jaringan. 4. Vena, bagian konvergensi dari kapiler ke dalam sistem pembuluh-pembuluh yang lebih besar kearah jantung.

A. Sistem Kardiovaskuler (Jantung) Jantung adalah organ berotot yang berkontraksi secara berirama dan merupakan bagian sirkulasi dari sistem vaskuler yang sangat khusus memompa darah, selain itu juga berfungsi menghasilkan hormon yang disebut faktor natriuretik atrial. Jantung memiliki 4 ruangan utama yaitu atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri, dan ventrikel kanan. Vena kava superior dan inferior mencurahkan darah vena yang berasal dari seluruh bagian tubuh ke dalam atrium kanan dan selanjutnya masuk ke dalam ventrikel kanan. Darah didorong dari ventrikel kanan melalui arteri pulmonalis menuju kedua paru tempat pertukaran gas terjadi dan kemudian kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis (Leeson, 1996). Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan : 1. Endokard (lapisan terdalam), merupakan homolog tunika intima pembuluh darah dan menutupi seluruh permukaan dalam jantung, terdiri atas selapis sel endotel yang bersinambung dengan endotel pembuluh darah yang masuk dan keluar jantung. Di bawah endotel terdapat lapisan tipis yang mengandung serat kolagen halus membentuk lapisan subendotel dan yang paling jauh dari lumen yang menyatu dengan miokardium terdapat lapisan subendokardial yang terdiri atas jaringan ikat longgar, mengandung banyak pembuluh saraf dan cabang-cabang sistem hantar rangsang jantung. Semakin ke dalam lapisan banyak mengandung serat elastin dan serat otot polos (Leeson, 1996).

2. Miokard (lapisan tengah), yang membentuk massa utama jantung dan merupakan lapisan jantung paling tebal terdiri atas sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung dibagi menjadi dua yaitu sel kontraktil dan sel pembangkit dan penghantar rangsang, yang membangkitkan dan menghantar isyarat yang memulai denyut jantung (Junqueira, 1997). Pada bagian dalam miokard beberapa berkas terkucil pada permukaan dalam dan terbungkus endokardium. Berkas-berkas ini disebut trabekulae karnae atau trabekula karnosa. Lembar-lembar otot atrium dan ventrikel melekat dengan jaringan interstitial (endomisium) kepada bangunan penyangga utama jantung disebut kerangka jantung (Jeffrey, 2010). 3. Epikard/Perikard (lapisan terluar), disebut juga perikardium visceral yaitu suatu membran serosa dari jantung (Junqueira, 1997). Di bawah mesotel terdapat lapisan tipis jaringan ikat yang mengandung banyak serat elastin yaitu lapisan subperikardial yang terdiri atas jaringan ikat longgar mengandung pembuluh darah, saraf, dan lemak. Dapat menyatukan epikardium dengan miokardium (Leeson, 1996). Jantung memiliki daerah pusat fibrosa yaitu kerangka fibrosa, yang berfungsi sebagai pangkal katup, tempat asal, dan insersi miosit jantung. Terdiri atas jaringan ikat padat fibrosa tempat melekat otot jantung dan katup-katupnya, komponen yang utama adalah septum membranaseum, trigonum fibrosum, dan anulus fibrosus (Junqueira, 1997). Anulus fibrosus atau cincin fibrosa melingkari pangkal aorta dan arteri pulmonalis dan pintu atrioventrikuler. Cincincincin ini merupakan tempat penambat utama serat-serat otot atrium dan ventrikel dan juga sebagai tempat tambatan katup atrioventrikuler. Trigonum fibrosum berupa massa jaringan fibrosa di antara pintu-pintu arteri dan pintu-pintu atrioventrikuler. Septum membranaseum, bagian fibrosa sekat interventrikel, juga menjadi tempat melekat ujung bebas beberapa serat otot jantung. Pada mamalia jaringan ikat pada annulus dan trigonum bersifat kondroid dan dapat berwujud tulang rawan atau tulang (Leeson, 1996). Katup jantung terdiri atas jaringan ikat padat sebagai pusat (mengandung serat kolagen dan elastin), dilapisi oleh lapisan endotel dengan pangkal katup melekat pada anulus fibrosa dari kerangka fibrosa (Junqueira, 1997). Katup atrioventrikuler (trikuspidal dan mitral) merupakan lipatan endokardium yang dilapisi jaringan ikat fibrosa yang menyatu dengan annulus fibrosus, endokardiumnya lebih tebal pada permukaan yang menghadap atrium dan lebih banyak mengandung serat elastis. Katup semilunar aorta dan arteri pulmonalis strukturnya sama dengan

katup atrioventrikuler, setiap katup terdiri atas tiga daun, bagian tengahnya berupa lempeng fibrosa setiap katup membentuk penebalan (nodulus Arantius). Semua katup dihubungkan dengan muskulus papilaris ventrikel oleh benang fibrosa yang disebut korda tendinea (Leeson, 1996).

Sapta mulai sini ya kiki.


Sistem penghantar rangsang. Sistem pembangkit dan perangsang rangsang jantung terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan atrium dan ventrikel berdenyut berurutan dan memungkinkan jantung berfungsi sebagai pompa efisien. Jantung dilengkapi dengan serat jantung
khusus yang berfungsi untuk mengatur denyut jantung dengan cara mengatur kontraksi kedua atrium dan ventrikel (Leeson, 1996).

Serat-serat yang berubah dari sistem ini (Serat Purkinye), mempunyai kecepatan hantar rangsang lebih daripada serat otot jantung biasa. Serat purkinye umumnya bergaris tengah lebih besar dibandingkan serat otot jantung biasa dan relatif mengandung lebih banyak sarkoplasma. Impuls timbul pada nodus sinoatrial, yang terletak pada pertemuan vena kava superior dan atrium kanan. Nodus ini berisi jalinan padat serat penghantar kecil-kecil, impuls merambat ke nodus atrioventrikuler yang terletak di dalam dinding tengah atrium kanan, nodus ini juga terdiri dari serat-serat penghantar yang membentuk jalinan padat (Leeson, 1996). Struktur sel purkinye ditandai dengan berkurangnya miofibril, sarkoplasmanya banyak, berkas
sabut-sabutnya diliputi sedikit jaringan ikat sering disebut lapis subendokard. Pembuluh darah

jantung. Dua arteri koronaria mensuplai darah ke jantung, dan vena jantung mengalirkannya kembali.
Arteri didalam miokardium membentuk jalinan kapiler padat dan mengalirkan darah kembali ke vena kardiaka kemudian ke sinus koronarius dan tercurah kembali ke dalam atrium kanan. Daya regenerasinya tidak ada, bila rusak diganti jaringan ikat (Leeson, 1996).

B. Sistem Pembuluh Darah Struktur arteri mengangkut darah ke jaringan, tahan terhadap perubahan tekanan darah pada bagian awal dan mengatur aliran darah pada bagian terminal (Junqueira, 1997). Dinding arteri pada umumnya terdiri atas tiga lapis tunika : (Leeson, 1996)

1. Tunika Intima (interna), merupakan tunika yang paling dalam terdiri atas selapis sel endotel di sebelah dalam, di luarnya diliputi oleh lapisan subendotel yang merupakan jaringan ikat fibroelastis halus dan yang paling luar berupa sabuk serat elastic yang disebut membran elastika interna (tunika elastika interna). 2. Tunika Media, merupakan tunika yang berada di tengah terdiri atas sel otot polos yang tersusun melingkar. Serat-serat elastin dan kolagen dalam jumlah beragam terselip di antara sel-sel otot polos. 3. Tunika Adventitia, merupakan tunika yang berada di lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat yang kebanyakan unsurnya tersusun sejajar sumbu panjang pembuluh (memanjang). Berbatasan dengan tunika media dan terdapat tunika elastika eksterna yang jelas. Pembuluh darah arteri dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu : 1. Arteriol

Anda mungkin juga menyukai