Laporan praktikum kimia ini mendeskripsikan percobaan untuk menentukan kadar cuka perdagangan dengan menggunakan titrasi asam-basa. Cuka diencerkan dan dititrasi dengan larutan NaOH 1M menggunakan indikator fenolftalein hingga berwarna merah muda. Rata-rata volume NaOH yang dibutuhkan digunakan untuk menghitung molaritas dan kadar cuka sebesar 19,2%.
0%(3)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
2K tayangan2 halaman
Laporan praktikum kimia ini mendeskripsikan percobaan untuk menentukan kadar cuka perdagangan dengan menggunakan titrasi asam-basa. Cuka diencerkan dan dititrasi dengan larutan NaOH 1M menggunakan indikator fenolftalein hingga berwarna merah muda. Rata-rata volume NaOH yang dibutuhkan digunakan untuk menghitung molaritas dan kadar cuka sebesar 19,2%.
Laporan praktikum kimia ini mendeskripsikan percobaan untuk menentukan kadar cuka perdagangan dengan menggunakan titrasi asam-basa. Cuka diencerkan dan dititrasi dengan larutan NaOH 1M menggunakan indikator fenolftalein hingga berwarna merah muda. Rata-rata volume NaOH yang dibutuhkan digunakan untuk menghitung molaritas dan kadar cuka sebesar 19,2%.
Laporan praktikum kimia ini mendeskripsikan percobaan untuk menentukan kadar cuka perdagangan dengan menggunakan titrasi asam-basa. Cuka diencerkan dan dititrasi dengan larutan NaOH 1M menggunakan indikator fenolftalein hingga berwarna merah muda. Rata-rata volume NaOH yang dibutuhkan digunakan untuk menghitung molaritas dan kadar cuka sebesar 19,2%.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
I. Judul Percobaan : Menentukan kadar cuka perdagangan
II. Tujuan Percobaan : Untuk menentukan kadar cuka perdagangan III. Hari/ tanggal Percobaan : Kamis, 28 Maret 2013 IV. Landasan Teori : Reaksi penetralan dapat digunakan untuk menetapkan kadar atau konsentrasi suatu larutan asam atau basa. Penetapan kadar suatu larutan disebut titrasi asambasa. Titrasi adalah penambahan larutan standar (larutan yang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain (analyt) dengan bantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen (kondisi dimana saat analyt tepat bereaksi dengan larutan standar). Titrasi dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna yang disebut titik akhir titrasi. Dalam titrasi digunakan larutan yang relatif encer, maka untuk menetukan kadar asam cuka perdagangan, cuka harus diencerkan. Jika tidak diencerkan maka akan memerlukan larutan NaOH yang terlalu banyak sehingga tidak praktis dan tidak mempunyai ketelitian yang baik. V. Alat dan Bahan : 1. Gelas ukur 10 ml 2 buah
2. Tabung reaksi 3 buah dan rak tabung reaksi 1 buah
3. Pipet tetes 1 buah
4. Cuka dagang
5. Larutan NaOH 1 M
6. Indikator PP (Fenolftalein)
7. Aquades
VI. Cara Kerja : 1. Membersihkan semua alat dengan air. 2. Memasukkan 1 ml cuka dagang ke dalam 3 tabung reaksi yang sudah dibersihkan. 3. Menambahkan air pada masing masing tabung reaksi hingga tingginya kurang lebih 2 cm. 4. Menambahkan indikator PP (Fenolftalein) sebanyak 2 tetes pada masing masing tabung reaksi, lalu mengocoknya. 5. Menyiapkan 1 gelas ukur ukuran 10 ml, kemudian membilasnya dengan larutan NaOH 1M. Setelah gelas ukur dibilas, kemudian mengisinya dengan larutan NaOH 1 M sebanyak 10 ml. 6. Meneteskan larutan NaOH pada salah satu tabung reaksi (larutan cuka) sampai warnanya tidak hilang saat dikocok (warna merah muda). 7. Menghitung volume NaOH yang digunakan. 8. Mengulangi langkah nomor 6 dan 7 pada tabung reaksi kedua dan tabung reaksi ketiga secara satu per satu, agar memperoleh data yang tepat. VII. Tabel Pengamatan : Nomor Tabung Volume Cuka Volume NaOH 1M Reaksi 1 1 ml 3 ml 2 1 ml 3,2 ml 3 1 ml 3,3 ml VIII. Analisis Data :
IX. Kesimpulan : Dari ketiga percobaan diperoleh 3 volume NaOH yaitu 3 ml, 3,2ml, dan 3,3 ml. Untuk menentukan kadar cuka diperlukan volume NaOH yang diperoleh dari rata rata ketiga volume NaOH, yaitu 3,2 ml. Setelah didapat rata rata volume NaOH, kita dapat menentukan Molaritas cuka (CH 3 COOH) yaitu 3,2M. Dengan Molaritas cuka (CH 3 COOH) kita dapat menghitung kadar cuka yaitu sekitar 19,2%