Stomatitis Aftosa Rekuren
Stomatitis Aftosa Rekuren
Stomatitis Aftosa Rekuren
frekuensi
terganggu.
yang
Beberapa
sangat
ahli
tinggi
menyatakan
akan
merasa
bahwa
SAR
sangat
bukan
Etiologi
Sampai saat ini, etiologi SAR masih belum diketahui dengan
pasti. Ulser pada SAR bukan karena satu faktor saja tetapi
multifaktorial yang memungkinkannya berkembang menjadi ulser.
Faktor-faktor ini terdiri dari pasta gigi dan obat kumur sodium lauryl
sulphate (SLS), trauma, genetik, gangguan immunologi, alergi dan
sensitifitas, stres, defisiensi nutrisi, hormonal, merokok, infeksi
bakteri, penyakit sistemik, dan obat-obatan. Dokter gigi sebaiknya
mempertimbangkan bahwa faktor-faktor tersebut dapat memicu
perkembangan ulser SAR.
1. Pasta Gigi dan Obat Kumur SLS
Penelitian menunjukkan bahwa produk yang mengandungi
SLS yaitu agen berbusa paling banyak ditemukan dalam
formulasi pasta gigi dan obat kumur, yang dapat berhubungan
dengan peningkatan resiko terjadinya ulser, disebabkan karena
efek dari SLS yang dapat menyebabkan epitel pada jaringan oral
menjadi kering dan lebih rentan terhadap iritasi. Beberapa
penelitian telah melaporkan bahwa peserta yang menggunakan
yang
seragam
tentang
adanya
pada
mukosa
mulut
dimana
pemicunya
tidak
diketahui.16 Menurut Bazrafshani dkk, terdapat pengaruh dari IL1B dan IL-6 terhadap resiko terjadinya SAR. Menurut Martinez
dkk, pada SAR terdapat adanya hubungan dengan pengeluaran
IgA,
total
protein,
dan
aliran
saliva.
Sedangkan
menurut
terhadap
fisik
dan
emosi.
Stres
dinyatakan
Dua
hari
sebelum
menstruasi
akan
terjadi
penurunan
keratinisasi
sehingga
menimbulkan
reaksi
yang
sehingga
mudah
terjadi
SAR.
Progesteron
dianggap
Patogenesis
Diagnosis
Tatalaksana