1 PB
1 PB
1 PB
id/Sains-Peternakan
DOI: http://dx.doi.org/10.20961/sainspet.v%vi%i.27974 pISSN 1693-8828 eISSN 2548-9321
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan dan transglutaminase terhadap komposisi
kimia, kualitas fisik, dan karekteristik organoleptik sosis ayam. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalan
rancangan RAL (Rancangan Acak Lengkap) terdiri dari 4 perlakuan yaitu P0 (sosis dengan penambahan karagenan 3 % dan
tanpa penambahan transglutaminase), P1 (sosis + karagenan 3 % + transglutaminase 2 ml), P2 (sosis + karagenan 3 % +
transglutaminase 3 ml) dan P3 (sosis + karagenan 3 % + transglutaminase 4 ml) dengan masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 6 ulangan. Variabel yang diamati komposisi kimia (kadar air, kadar protein, kadar lemak dan kadar abu), kualitas
fisik (pH, susut masak dan Daya Ikat Air) dan kualitas organoleptik (warna, aroma, tekstur dan rasa). Data komposisi kimia
dan kualitas fisik dianalisis menggunakan ANOVA, dan diuji lanjut menggunakan Least Significant Different (LSD). Data
kualitas organoleptik dianalisis menggunakan Uji Sensoris Kruskal dan Wallis. Hasil penelitian menunjukkan sosis daging
ayam dengan penambahan karagenan dan transglutaminase pada level yang berbeda mempengaruhi kadar air, kadar protein,
dan kadar lemak, kadar abu. Sosis daging ayam dengan penambahan karagenan dan transglutaminase pada level yang berbeda
berpengaruh pada nilai pH, susut masak, dan daya ikat air Sosis daging ayam dengan penambahan karagenan dan
transglutaminase pada level yang berbeda memberikan pengaruh pada kesukaan panelis pada semua parameter (warna, hedonic
aroma, hedonic tekstur, rasa) tetapi tidak mempengaruhi penilaian panelis pada mutu hedoniknya. Penambahan
transglutaminase sampai dengan 3 ml menyebabkan terjadinya penurunan kualitas kimia tetapi meningkatkan kesukaan panelis
pada parameter rasa.
Kata kunci: Sosis daging ayam, Transglutaminase, Karagenan, Kualitas kimia, Kualitas fisik, Organoleptik
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the addition of carrageenan and transglutaminase on the chemical
composition, physical quality, and organoleptic characteristics of chicken sausage. The experimental design used in the study
was CRD (Completely Randomized Design) consisting 4 treatments, namely P0 (sausages with the addition of carrageenan
3% and without the addition of transglutaminase), P1 (sausages with addition of carrageenan 3% + addition of 2 ml
transglutaminase), P2 (sausage sausages with 3% carrageenan added + 3 ml transglutaminase addition and P3 (sausage with
3% carrageenan addition + 4 ml transglutaminase addition) with six replications each treatment. The variables observed were
chemical composition (water content, protein content, fat content, and ash content), physical quality (pH, cooking losses and
water binding capacity) and organoleptic quality (colour, aroma, texture and taste). Data on chemical composition and
physical quality were analyzed using ANOVA and further tested using Least Significant Different (LSD). Organoleptic quality
data were analyzed using the Kruskal and Wallis Sensory Tests. The results showed chicken sausage with the addition of
carrageenan and transglutaminase at different levels affected the water content, protein content, and fat content, ash content.
Chicken meat sausages with the addition of carrageenan and transglutaminase at different levels affect the pH value, cooking
losses, and water holding capacity. Chicken meat sausages with the addition of carrageenan and transglutaminase enzymes at
different levels have an influence on panellists preference for all parameters (colour, hedonic aroma, hedonic texture, taste)
but do not affect panellists assessment of their hedonic quality. Addition of transglutaminase up to the level of 3 ml causes a
decrease in chemical quality but increases the panelists' preference for taste parameters.
Keywords: Chicken sausage, Transglutaminase, Carrageenan, Chemical quality test, Physical quality, Organoleptic
73
bahan pengisi, bahan pengikat dan bumbu-bumbu selongsong sosis. Alat yang digunakan dalam
untuk meningkatkan flavor dan daya terima. Ada penelitian ini adalah mesin penggiling daging,
beberapa karakteristik yang harus dipenuhi untuk dapat timbangan digital, kompor, panci, baskom, sendok,
dikatakan sosis yang berkualitas memiliki memiliki sarung tangan, pisau, plastik klip, gunting, spidol, uji
tekstur kenyal, cooking loss rendah, Daya Ikat Air kimia (cawan aluminium, oven), uji fisik (plat kaca,
(DIA) yang tinggi sehingga memiliki juiceness yang kertas saring, kertas millimeter block, beban seberat 35
baik, daya irisnya baik, dan memiliki rasa yang dapat kg, gelas ukur, pH meter HM 7J TOA, plastik mika),
diterima oleh konsumen. uji organoleptik (alat tulis, kertas, kuisioner).
Beberapa dekade terakhir, produk pangan
diproduksi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Penyiapan Sosis dan Penambahan Enzim
nutrisi, akan tetapi lebih kepada pemenuhan aspek Transglutaminase
kesehatan. Serat pangan dapat mempengaruhi fungsi Penyiapan sosis dilakukan menurut metode (Yang
gastrointestinal dan proses sistem tubuh yang lain. et al., 2007) dengan penyesuaian yaitu pada proses
Meskipun dapat disediakan melalui suplementasi, stuffing yang dilakukan secara manual. Sosis yang
sangat dianjurkan bahwa serat pangan tersebut digunakan untuk pengujian tiap perlakuan adalah
sebaiknya diperoleh melalui konsumsi alami, seperti seberat 150 g, dengan komposisi penyusun sosis yaitu:
sereal, buah-buahan, sayuran atau kacang-kacangan daging 108 g (74 %); binder berupa albumen telur ayam
(Galisteo et al., 2008). Salah satu sumber serat dari 7,5 g (3 %), lemak 4,5 g (3 %), filler berupa tepung
lautan yang potensinya cukup besar adalah karagenan. terigu (5 %), bumbu 5,1 g (3,4 %), garam 2,5 g (1,67
Kappa karagenan (k-karagenan) merupakan salah %), gula 1,9 g (1,3 %), dan es batu (8,67 %). Tahapan
satu jenis karagenan yang dapat berfungsi sebagai serat pertama pembuatan sosis diawali dengan penggilingan
pangan yang mempunyai potensi sebagai bahan daging ayam, setelah itu dilakukan pencampuran
pengikat sekaligus pembentuk tekstur pada sosis yang bumbu dan karagenan. Transglutaminase sebanyak 1
belum banyak dimanfaatkan. Setelah terbentuk gel, mg, selanjutnya dicampurkan ke dalam 20 mM larutan
kargenan ini akan resisten terhadap degradasi. Secara NaCl sebanyak 20 ml, kemudian dimasukkan ke dalam
umum karagenan dapat digunakan dalam industri adonan sosis. Pada sosis P0 tidak dilakukan
makanan sebagai stabilisator (pengatur penambahan transglutaminase, pada P1 dilakukan
keseimbangan), thickener (bahan pengental), penambahan transglutaminase sebanyak 2 ml, pada P2
pembentuk gel, pengemulsi dan lain-lain. Berdasarkan dilakukan penambahan transglutaminase sebanyak 3
penelitian sebelumnya, penggunaan karagenan pada ml dan pada P4 dilakukan penambahan
level 3% diketahui memiliki sifat fungsional yang baik, transglutaminase sebanyak 4 ml. Selanjutnya adonan
akan tetapi sosis ayam dengan karagenan level tersebut sosis dimasukan ke dalam casing, lalu didiamkan
memiliki tekstur yang kasar (Ismanto, 2013). Langkah dengan suhu 4°C selama 24 jam, setelah itu dikukus
yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan selama 30 menit pada suhu 100ºC.
tersebut adalah dengan menambahkan bahan yang
dapat meningkatkan stabilitas produk selama Pengujian Kualitas Kimia
pemasakan sehingga tekstur produk lebih baik. Pengujian kualitas kimia yang dilakukan meliputi
Penambahan Transglutaminase ke dalam produk pengujian kadar air, kadar abu dilakukan dengan
merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh. metode gravimetrik dan kadar protein menggunakan
Basaran et al. (2010) menyatakan bahwa Kjeldahl. Kualitas kimia sosis dianalisis menurut
Transglutaminase (TGase) dapat menginisiasi metode Association of Official Analytical Chemist
pembentukan ikatan kovalen antara glutamin dan lisin (AOAC) (1995).
dalam protein. Menambahkan MTGase dapat
meningkatkan stabilitas termal protein daging, Pengujian Kualitas Fisik
memberikan sifat yang diinginkan untuk produk
restrukturisasi selama proses pemanasan. Penelitian ini Pengukuran pH Sosis
dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan Nilai pH diuji dengan menggunakan elektroda
karagenan dan transglutaminase terhadap komposisi glass pH meter mengikuti metode yang telah dilakukan
kimia, kualitas fisik dan henonik serta mutu hedonik oleh Tan et al. (2007).
sosis ayam.
Susut Masak Sosis
MATERI DAN METODE Perhitungan susut masak dengan melihat
kehilangan berat selama pemasakan dalam satuan %
Bahn dan Alat dan ditentukan dengan kombinasi pada masing-masing
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengulangan menurut metode (Boles & Swan, 1996).
daging ayam (bagian dada dan paha atas), garam,
bawang putih, tepung tapioka, es batu, lada putih, Daya Ikat Air (DIA)
mentega, karagenan jenis kappa-karagenan, microbial Pengujian daya ikat air dilakukan menurut metode
transglutaminase dipurifikasi dari Streptoverticillum Hamm (1972). Pengujian daya ikat air sosis diawali
mobaraense produksi Ajinomoto.co. Ltd, aquades, dan dengan menyiapkan sampel seberat 0,3 g. Sosis 0,3 g
Tabel 1. Komposisi kimia sosis ayam dengan penambahan karagenan dan transglutaminase
Perlakuan Kadar air(%) Kadar protein(%) Kadar lemak(%) Kadar abu(%)
P0 53,50±3,16a 18,16±2,37a 1,51±0,05d 2,69±0,74ns
c b
P1 51,83±2,05 16,54±3,17 3,78±0,54c 2,58±0,07ns
b c
P2 52,64±2,04 15,40±1,13 5,07±0,39a 2,59±0,12ns
a d
P3 53,40±4,09 14,88±2,07 4,72±0,87b 3,36±0,25ns
a,b,c,d
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05), ns (non signifant) = berbeda tidak nyata
(P>0,05). P0 = sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan dan tanpa penambahan transglutaminase; P1= sosis ayam dengan penambahan
3% karaginan + 2ml transglutaminase; P2= sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan + 3 ml transglutaminase; sosis ayam dengan
penambahan 3% karaginan + 4 ml transglutaminase
Keterangan:
1. a, b, c superskrip pada perlakuan yang berbeda pada mutu hedonik warna menunjukan berbeda nyata (P<0,05)
2. Skor hedonik warna : 1-5 (sangat tidak suka - sangat suka); Skor mutu hedonik warna : 1 -5 (sangat coklat – putih)
3. P0 = sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan dan tanpa penambahan transglutaminase; P1= sosis ayam dengan
penambahan 3% karaginan + 2ml transglutaminase; P2= sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan + 3 ml
transglutaminase; sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan + 4 ml transglutaminase
Tabel 2. Kualitas fisik sosis ayam dengan penambahan karagenan dan transglutaminase
Perlakuan Rata-rata nilai pH Rata-rata susut masak (%) Rata-rata DIA (%)
P0 5,7±0,04 4,24±1,10 58,68±2,60
P1 5,7±0,03 3,10±0,78 60,05±1,30
P2 5,7±0,01 4,52±1,19 58,85±1,78
P2 5,7±0,01 4,52±1,19 58,85±1,78
P3 5,7±0,02 3,96±0,77 60,72 ±1,52
Keterangan: P0 = sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan dan tanpa penambahan transglutaminase; P1= sosis ayam dengan penambahan
3% karaginan + 2ml transglutaminase; P2= sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan + 3 ml transglutaminase; sosis ayam dengan
penambahan 3% karaginan + 4 ml transglutaminase
Keterangan:
1. a, b, c superskrip pada perlakuan yang berbeda pada mutu hedonik warna menunjukan berbeda nyata (P<0,05)
2. Skor hedonik warna : 1-5 (sangat suka - sangat tidak suka), Skor mutu hedonik warna : 1 -5 (kasar - halus)
3. P0 = sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan dan tanpa penambahan transglutaminase; P1= sosis ayam dengan
penambahan 3% karaginan + 2ml transglutaminase; P2= sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan + 3 ml
transglutaminase; sosis ayam dengan penambahan 3% karaginan + 4 ml transglutaminase