Induksi Umbi Mikro Kentang Dengan Kultur Jaringan
Induksi Umbi Mikro Kentang Dengan Kultur Jaringan
Induksi Umbi Mikro Kentang Dengan Kultur Jaringan
Disusun Oleh :
Galvan Yudistira (A24070040)
A. Latar Belakang
Kultur jaringan atau yag biasa disebut juga kultur in vitro merupakan suatu
metode untuk mengisolasi bagian tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok
sel, jaringan dan organ serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik, sehingga
bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi
tanaman utuh kembali (Gunawan, 1998 dalam Kusumaningrum, 2007). Dasar
pemikiran teknik kultur jaringan adalah teori totipotensi sel , yaitu kemampuan
sel tumbuhan membentuktanaman lengkap bila ditempatkan dalam lingkungan
yang sesuai. Umumnya sifat totipotensi lebih banyak dimiliki oleh bagian
tanaman yang masih juvenil , muda, dan banyak dijumpai pada daerah
meristematik (Santoso dan Nursandi, 2003 dalam Kusumanigrum, 2007).
Keunggulan sistem mikropropagasi tanaman adalah dapat meghasilkan propagul
tanaman dalam julah banyak dalam waktu singkat bebas hama dan penyakit
(sistemik dan non sistemik) serta identik dengan induknya (Wattimena, 2000
dalam Kusumaningrum, 2007).
Secara klonal tanaman kentang dapat diperbanyak dengan umbi bibit,
umbi mini, true potato seed (TPS), umbi mikro, maupun stek mikro. Tujuan dari
perbanyakan mikro kentang adalah memproduksi sejumlah besar bahan tanaman
dengan gen identik, produksi tanaman bebas virus, produksi senyawa metabolit
sekunder (solasodine pada kentang), perbaikan tanman (manipulasi jumlah
kromosom, polinasi in vitro, penyelamatan embrio) dan pelestarian plasma nutfah
(Wattimena, 1992 dalam Kusumaningrum, 2007).
Menurut Wattimena (2000) dalam Kusumaningrum (2007)
mikropropagasi kentang dapat berupa stek mikro dan umbi miro. Stek mikro
berasal dari perbanyakan stek buku tunggal pada media MS padat tanpa ZPT. Stek
mikro dapat digunakan untuk memproduksi umbi bibit atau umbi mini. Hussey
dan Stacey (1981) menyatakan bahwa laju perpanjangan dan penebalan batang,
jumlah buku, dan morfologi tunas mikro dipengaruhi oleh panjang hari ,
intensitas cahaya dan suhu. Selanjutnya Hutabarat (1994) dalam Kusumaningrum
(2007) menyatakan bahwa kondisi suhu optimum pembentukan buku adalah 20-
25°C dengan penyinaran terus-menerus. Semakin lama penyinaran akan membuat
batang tunas mikro kentang semakin tebal dan pendek. Batang yang tebal dan
pendek lebih muda disubkultur daripada batang yang panjang dan kurus.
Pengumbian Mikro
Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah melatih mahasiswa cara menginduksi umbi
mikro kentang secara in vitro dengan metode padat dan cair.
METODOLOGI
C. Metode
Planlet kentang dipotong di dalam cawan petri. Setiap eksplan
mengandung satu buku yang membawa satu mata tunas aksilar. Eksplan ditanam
dalam media MS0 sebanyak 5 eksplan per botol. Setiap botol diberi nama varietas
kentang dan tanggal tanam. Lalu disimpan di ruang kultur bersuhu 230C,
denganpencahayaan 1000 lux dan lama penyinaran 16 jam sehari. Penyimpanan
kultur dilakukan selama 4 minggu.
Tutup botol planlet kentang yang telah berumur 4 minggu dibuka di
dalam laminar air flow cabinet. Media dituangkan ke dalam botol secara
perlahan- lahan. Botol yang telah diberi media ditutup kembali. Selanjutnya
disimpan dalam ruang gelap dengan suhu 200C untuk pengumbian selama 8
minggu.
Pengamatan dilakukan terhadap jumlah kultur yang terkontaminasi, saat
mulai terbentuk bakal umbi mikro, jumlah planlet yang berumbi hingga 12
minggu, jumlah umbi per botol dan per planlet, bobot umbi per boto dan per
planlet, dan diameter umbi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Produksi umbi mikro kentang dapat dihasilkan secara in vitro dengan
menginduksi umbi mikro kentang dalam media padat cair di ruang gelap sehingga
dapat menggantikan produksi umbi kentang yang dihasilkan secara konvensional.
Dengan adanya teknik bibit umbi mikro kentang, dapat diperoleh kuantitas
tanaman dalam jumlah banyak, cepat, tidak terikat waktu, seragam, serta bebas
sari cendawan dan bakteri.
B. Saran
Umbi mikro kentang perlu dilakukan aklimatisasi, sehingga penyediaan
bibit umbi mikro kentang dapat dihasilkan secara cepat, banyak dan bebas
patogen serta dapat digunakan para petani untuk pertanian berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA