Makalah Pretreatment
Makalah Pretreatment
Makalah Pretreatment
1.3. Aromatik
Senyawa aromatik yang paling sederhana dan yang memiliki boiling point paling
rendah adalah benzene (C6H6). Senyawa ini serupa dengan senyawa naphthene dalam hal
struktur ring namun berbeda dalam hal jumlah atom hydrogen yang hanya satu yang terikat
pada atom carbon (naphthene memiliki 2 atom hydrogen yang terikat pada atom carbon).
1.4. Olefin
Olefin sangat jarang ditemukan dalam crude oil karena komponen ini merupakan
produk dekomposisi dari jenis hydrocarbon lainnya. Konsentrasi olefin terbesar ditemukan
dalam produk thermal cracking dan catalytic cracking.
Seperti pemberian nama pada jenis paraffin, penamaan jenis olefin mempunyai
keunikan. Jika senyawa memiliki 1 ikatan rangkap disebut dengan akhiran -ene (seperti
propene, butene) dan jika senyawa memiliki 2 ikatan rangkap disebut dengan akhiran adiene (seperti butadiene, propadiene).
1.5. Senyawa Lain
Selain mengandung senyawa-senyawa hydrocarbon seperti tersebut di atas, crude
oil juga mengandung senyawa-senyawa lain dalam jumlah kecil yang dikelompokkan
sebagai impurities, seperti sebagai berikut:
Salts/Garam
Senyawa garam yang paling banyak adalah senyawa chloride, seperti sodium chloride,
magnesium chloride, dan calcium chloride. Senyawa garam ini dapat membentuk asam
yang dapat menimbulkan korosi pada bagian atas kolom CDU. Senyawa garam juga bisa
menyebabkan plugging pada peralatan seperti heat exchanger dan tray kolom fraksinasi.
Senyawa sulfur
Jika sulfur content suatu crude tinggi disebut sour crude. Senyawa sulfur yang paling
ringan adalah hydrogen sulfide (H2S) yang selain korosif juga merupakan deadly gas.
Senyawa lain adalah mercaptan yang merupakan nama umum untuk paraffinic hydrocarbon
yang satu atom hydrogennya diganti dengan radikal SH. Senyawa sulfur lainnya
mempunyai struktur ring olefin dan biasanya diberi nama depan thio.
Metal
Jenis metal yang biasa ditemukan di crude oil adalah arsenic, lead (timbal), vanadium, nikel,
dan besi. Sebagian besar metal dalam umpan CDU akan keluar bersama atmospheric
residue. Arsenic dan lead merupakan racun paling mematikan dari katalis unit catalytic
reforming, sedangkan vanadium, nikel, dan besi akan mendeaktivasi katalis catalytic
cracking.
jenis
umpan.
umpan.
Temperature
Pada
thermal
umumnya
decomposition/cracking
temperature
thermal
Pendahuluan
Hydrocracking merupakan unit proses kilang minyak bumi yang termasuk kelompok
secondary processing, yaitu proses downstream kilang minyak bumi yang
menggunakan reaksi kimia untuk menghasilkan produk-produknya. Walaupun
menggunakan katalis dan prosesnya meng-cracking umpan, namun seringkali
Hydrocracking tidak dikelompokkan ke dalam catalytic cracking. Seringkali istilah
catalytic cracking hanya diperuntukkan kepada unit-unit proses Fluid Catalytic
Cracking atau Residual Catalytic Cracking atau Residual Fluid Catalytic Cracking
(perbedaan
ketiganya
terutama
hanya
pada
jenis
umpannya).
Sedangkan
Teori Hydrocracking
Hydrocracking merupakan proses mengubah umpan berupa minyak berat menjadi
produk-produk minyak yang lebih ringan dengan kehadiran hydrogen dengan
bantuan katalis dan menggunakan tekanan tinggi (hingga 100 s/d 200 kg/cm2;
umumnya 175 kg/cm2) dan temperatur medium (290 s/d 454 oC). Catalyst yang
digunakan berbasis silica alumina dengan kombinasi nikel, molybdenum, tungsten.
Feed hydrocracking yang umum adalah heavy atmospheric gas oil, heavy vacuum
gas oil, catalytically gas oil, atau thermally cracked gas oil. Feedstock ini diubah
menjadi produk-produk dengan berat molekul yang lebih ringan dan biasanya
dengan memaksimalkan produk naphtha atau distillates (kerosene atau diesel).
Reaksi lain
4
Penjenuhan olefin
Penghilangan metal : senyawa organik metal akan terdekomposisi dan metal akan
secara permanen diserap atau beraksi dengan katalis. Metal ini merupakan racun
katalis yang permanen (tidak dapat dihilangkan).
Semua reaksi di atas bersifat eksotermis sehingga temperatur akan naik saat feed
melewati unggun katalis (catalyst bed).
Urutan kemudahan reaksi yang terjadi di hydrocracking adalah sebagai berikut
(mulai dari yang paling mudah hingga yang paling susah) :
Penghilangan logam
Penjenuhan olefin
Penghilangan sulfur
Penghilangan nitrogen
Penghilangan oksigen
Cracking parafin
yang akan mengurangi reformate dan hydrogen yield serta meningkatkan kecepatan
pembentukan coke pada permukaan katalis.
Temperatur reactor dapat didefinisikan menjadi 2 macam, yaitu :
1
Weighted Average Inlet Temperature (WAIT), yaitu total (fraksi berat katalis dalam
bed dikali temperature inlet bed).
Weighted Average Bed Temperature (WABT), yaitu total (fraksi berat katalis dalam
bed dikali rata-rata temperatur inlet dan outlet).
Dari kedua macam definisi tersebut di atas, WAIT paling sering digunakan dalam
perhitungan karena kemudahan perhitungan, walaupun WABT sebenarnya adalah
ukuran yang lebih baik dari kondisi reaksi dan temperatur katalis rata-rata.
tekanan
reaktor,
berbeda
dengan
di
unit
hydrocracker
yang