BAB IV Gambaran Umum Wilayah-1
BAB IV Gambaran Umum Wilayah-1
BAB IV Gambaran Umum Wilayah-1
IV
GAMBARAN UMUM
WILAYAH
Kalimantan Barat
3. Sebelah Selatan : Kabupaten Bintan
1.
Sebelah
Barat
Semenanjung
Malaysia
dan
Ibukota
Luas (Km2)
Daratan
26,10
448,46
404,71
37,69
67 ,87
146,83
235,01
172,71
233,99
43,65
160,93
23,35
2.001,30
Lautan
Jumlah
262.197,0 264.198,3
7
7
Midai
Sabang Barat
Bunguran Barat
Sedanau
Bunguran Utara
Kelarik
Pulau Laut
Air Payang
Pulau Tiga
Sabang Mawang
Barat
Bunguran Timur
Ranai
Bunguran Timur
Tanjung
Laut
Bunguran
Tengah Harapan Jaya
Bunguran Selatan Cemaga
Serasan
Serasan
Serasan Timur
Terayak
Subi
Arung Ayam
Kabupaten
262.197
Ranai
Natuna
,07
Sumber : BPS Kabupaten Natuna (Natuna Dalam Angka Tahun 2015)
264.198,
37
Tabel 4.2.
Jumlah Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten Natuna
Kecamatan
Desa/Kelurahan
Jarak (Km)
0,437
6,153
2,899
4,756
3,297
3,378
0,128
18,77
14,075
15,956
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau TigaBunguran Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 3
Kecamatan
Desa/Kelurahan
Desa Gunung Putri
Desa Sedarat Baru
Jarak (Km)
15,875
12,611
Desa Binjai
Desa Pian Tengah
Desa Semedang
Serasan
Kel. Serasan
Desa kampung Hilir
Desa Batu Berian
Desa Tanjung Balau
Desa Tg.Setelung
Kel. Bandarsyah
Kel.Ranai Kota
kel. Ranai Darat
Bunguran Timur
Desa Sepempang
Desa Sungai Ulu
Desa Batu Gajah
Desa Kelarik Utara
Desa Kelarik
Desa Kelarik Air Mali
Desa Kelarik Barat
Bunguran Utara
Desa Teluk Buton
Desa Belakang Gunung
Desa Gunung Durian
Desa Seluan Barat
Desa Subi
Desa Meliah
Desa Subi Besar
Desa Pulau Panjang
Subi
Desa Pulau Kerdau
Desa Terayak
Desa Subi Besar Timur
Desa Meliah Selatan
Desa Kadur
Pulau Laut
Desa Tanjung Pala
Desa Air Payang
Pulau Tiga
Desa Tg. Batang
Desa Serantas
Desa Sgb. Mawang
Desa Sededap
Desa Pulau Tiga
Desa Sabang Mawang Barat
Desa Tg. Kumbik utara
Desa Setumuk
Desa Selading
24,49
13,866
17,013
1,594
0,56
6,757
2,562
0,956
1,77
0,785
1,478
5,858
7,554
8,475
2,085
0,763
1,697
21,750
34,713
2,848
1,278
21,806
0,903
1,752
1,791
30,363
34,86
0
1,917
1,538
5,186
7,359
0
3,864
4,856
0,108
9,325
3,168
1,808
2,877
6,172
5,852
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau TigaBunguran Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 4
Kecamatan
Desa/Kelurahan
Jarak (Km)
Tabel 4.3
Pulau Terluar Di Kabupaten Natuna
Nama
Negara
Kecamatan
Desa
Pulau
Tetangga
Subi Kecil
Subi Timur
Subi
Malaysia Timur
Sekatung
Pulau Laut
Tanjung Pala Vietnam
Sebetul
Pulau Laut
Air Payang
Vietnam
Semiun
Pulau Laut
Air Payang
Vietnam
Tokong Boro
Bunguran Utara Kelarik Barat Malaysia Barat
Senua
Bunguran Timur Sepempang Malaysia Timur
Kepala
Serasan Timur
Air Nusa
Sumber : Buku Saku Kabupaten Natuna 2015
Malaysia Timur
Tabel 4.4
Pulau Terdepan Kabupaten Natuna
Nama Pulau
Perantu
Merendai
Murik
Kecamatan
Serasan Timur
Serasan Timur
Serasan
Desa
Air Nusa
Arung Ayam
Kampung Hilir
Negara
Tetangga
Kab. Sambas
Vietnam
Vietnam
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau TigaBunguran Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 5
Midai
Midai
Sabang Barat
Kab. Bintan
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau TigaBunguran Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 6
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau TigaBunguran Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
Jenis tanah latosol adalah jenis tanah mineral yang telah mengalami
pelapukan lanjut, sangat tercuci sehingga batas-batas horison menjadi
baur, kandungan mineral primer dan unsur hara rendah dengan warna
tanah merah, coklat kemerahan, coklat, coklat kekuningan dijumpai
dari muka laut hingga ketinggian 900 m diatas permukaan laut. Jenis
tanah podsolik dijumpai pada ketinggian antara 50 m hingga 350 m
dpl, sedangkan jenis tanah organosol dijumpai pada daerah cekungan
di belakang sungai utama yang merupakan daerah rawa dan pada
umumnya tingkat kematangan hemik sampai saprik. Tinggi kesuburan
sedang dan mempunyai tingkat kematangan hemik sampai saprik.
Tingkat kesuburan tanah pada daerah studi yang nilai berdasarkan
kriteria yang ditetapkan oleh Pusat Penelitian Tanah (PPT) tahun 1983
tergolong rendah hingga sedang pada seluruh jenis tanah yang teliti.
Tanah yang terdapat di Kecamatan Serasan dan Midai umumnya
terdiri dari jenis tanah gleisol, latosol, alluvial, litosol dan organosol.
Tanah-tanah tersebut terbentuk dari bahan induk bahan organik
(endapan pantai berupa pasir, kerikil dan sisa tumbuhan), batuan
beku basa dan batuan vulkanik. Tanah alluvial sebagaian besar
menempati satuan visiografi daratan pasang surut dan pantai marin
terbentuk dari bahan induk alluvium pantai/endapan marin. Pada
satuan fisiografi ini tanah terbentuk dari bahan endapan muda
(alluvium-kolluvium) dan proses pembentukannya sangat dipengaruhi
oleh fluktuasi air/genangan sehingga sifat-sifat hidromorfik di dalam
penampangannya. Jenis tanah gleisol dijumpai di Pulau Subi besar
yang berkembang dari bahan alluvium-koluvium yang terdiri dari
endapan halus dan kasar (campuran) serta lumpur marin menempati
satuan fisiografi pasang-surut dan pelembahan dengan bentuk
wilayah datar.
Perkembangan tanah sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang selalu
jenuh air (hidromorfik) yang dicirikan oleh adanya gleid yang
merupakan hasil dari proses reduksi. Kondisi drainase terhambat
sampai sangat terhambat, kedalaman tanah umumnya dalam dengan
pekembangan struktur yang sangat lemah pada lapisan atas dan pejal
Laporan Akhir
IV - 13
IV - 14
Desember
Rata-Rata 2014
42
45
304,3/19
196,7/15
IV - 15
rengas
(Gluta
renghas),
rumput
kawat
(Lycopodium
tetap saja hutan ini sangat kaya akan flora dan faunanya. Pohon
yang mendominasi hutan ini adalah dari family Dipterocarpaceace,
dan jenis lain yang mempunya nilai ekonomis yang sangat tinggi
yaitu Ulin (Eusideroxylon zwageri) yang saat ini merupakan pohon
yang dilindungi karena jumlahnya yang semakin sedikit.
Secara
umum
walaupun
hutan
yang
terdapat
di
wilayah
hanya
sekitar
12,45%
(25.374,54
hektar).
Lahan
non
terbangun terdiri dari hutan seluas 92.252,51 hektar (45,27% dari luas
daratan Kabupaten Natuna), perkebunan 18.666,73 hektar (9,16%),
sawah 115,64 hektar (0,06%), belukar rawa 8.025,83 hektar (3,94%),
padang
rumput
1.404,20
hektar
(0,69%),
semak
belukar
seluas
lahan
lainnya
di
Kabupaten
Natuna
adalah
untuk
permukiman dan bangunan, luas kawasan permukiman yang ada saat ini
sebesar 25.374,54 hektar atau 12,45% dari luas daratan Kabupaten
Natuna. Lokasi permukiman tersebar di sepanjang pantai, kecuali
Laporan Akhir
IV - 17
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
III
yang
berlokasi
di
Kecamatan
Bunguran
Tengah.
Secara
Barat
sehingga
membutuhkan
alat
transportasi
untuk
mencapai kota tersebut yang saat ini kurang memadai. Sebaliknya kota
Ranai
relatif
lebih
mampu
menjalankan
fungsinya
sebagai
pusat
pelayanan bagi kota itu sendiri dan desa-desa di sekitarnya. Untuk itu
dalam tahap perencanaan tata ruang Kabupaten Natuna, Kota Ranai
merupakan kota yang diharapkan berkembang untuk melayani penduduk
Pulau Bunguran, maupun sebagai ibukota Kabupaten Natuna serta base
camp bagi instansi yang akan terlibat dalam pembangunan Kabupaten
Natuna.
Laporan Akhir
IV - 18
dan
71
desa/kelurahan di
Kabupaten
Natuna.
Secara
No
.
Kecamatan
1.
2.
3.
Midai
Bunguran Barat
Bunguran Utara
Laporan Akhir
LakiLaki
2.536
5.708
2.019
Peremp
uan
Jumla
h
Total
2.529
5.365
1.917
5.065
11.073
3.936
Jumlah
KK
1.619
3.095
1.152
RataRata
Anggota
Keluarga
3
4
4
IV - 21
No
.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1
0.
1
1.
1
2.
Kecamatan
Pulau Laut
Pulau Tiga
Bunguran Timur
Bunguran Timur
Laut
Bunguran Tengah
Bunguran
Selatan
Penduduk
LakiPeremp
Laki
uan
1.269
1.131
2.601
2.291
13.361
12.399
2.400
4.892
25.760
575
1.313
6.922
RataRata
Anggota
Keluarga
4
4
4
Jumla
h
Total
Jumlah
KK
2.264
1.537
2.131
1.416
4.395
2.953
1.276
812
4
4
1.318
1.251
2.569
743
Serasan
2.456
2.430
4.886
1.309
Subi
1.393
1.377
2.770
795
1.342
35.579
2.771
73.470
772
20.383
4
4
Serasan Timur
1.429
Jumlah
37.891
Sumber : Natuna Dalam Angka 2015.
di
12
kecamatan
dan
73
desa/kelurahan.
Dilihat
dari
Kabupaten Natuna. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7.
Distribusi Penduduk Kabupaten Natuna Tahun 2014
Laporan Akhir
IV - 22
Luas
(Km2)
No.
Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Midai
Bunguran Barat
Bunguran Utara
Pulau Laut
Pulau Tiga
Bunguran Timur
Bunguran Timur
Laut
Bunguran Tengah
Bunguran
Selatan
Serasan
Subi
Serasan Timur
Jumlah
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Jumlah
Pendudu
k
Kepadata
n
Pendudu
k
Distrib
usi (%)
26,10
448,46
404,71
37,69
67,87
146,83
5.065
11.073
3.936
2.400
4.892
25.760
194,06
24,69
9,73
63,68
72,08
175,44
7
15
5
3
7
35
235,01
172,71
4.395
2.953
18,70
17,10
6
4
233,99
43,65
160,93
23,35
2001,30
2.569
4.886
2.770
2.771
73.470
10,98
111,94
17,21
118,67
36,71
3
7
4
4
100
tempat
ke
tempat
lain.
Sedangkan
faktor
yang
dapat
kependudukan
di
Kabupaten
Natuna
ditinjau
berdasarkan
komposisinya.
Proyeksi
jumlah
penduduk
Kabupaten
Natuna
IV - 23
pertumbuhan
penduduk,
dengan
pertimbangan-
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kecamatan
Midai
Bunguran Barat
Bunguran Utara
Pulau Laut
Pulau Tiga
Bunguran Timur
Bunguran Timur
Laut
Bunguran Tengah
Bunguran Selatan
Serasan
Serasan Timur
Subi
Jumlah
Jumlah
Pendudu
k
2014
5.065
11.073
3.936
2.400
4.892
25.760
4.395
2.953
2.569
4.886
2.770
2.771
73.470
Laporan Akhir
Proyeksi Penduduk
2016
5.709
12.421
4.353
2.473
5.503
25.999
4.910
3.232
2.893
5.138
2.939
3.114
78.684
2021
6.412
13.950
4.888
2.778
6.180
29.198
5.514
3.629
3.249
5.770
3.300
3.497
88.365
2026
7.114
15.478
5.424
3.082
6.857
32.396
6.118
4.027
3.605
6.403
3.662
3.880
98.046
2031
7.817
17.006
5.959
3.386
7.534
35.595
6.722
4.424
3.960
7.035
4.023
4.264
107.72
5
IV - 24
terdapat
54
jiwa.
Kecamatan
Bunguran
Utara
merupakan
Kecamatan
Midai
Bunguran Barat
Bunguran Utara
Pulau Laut
Pulau Tiga
Bunguran Timur
Bunguran Timur
Laut
Bunguran
Tengah
Bunguran
Selatan
Serasan
Serasan Timur
Subi
Jumlah
Luas
Wilayah
Km2
26,1
448,46
404,71
37,69
67,87
146,83
235,01
172,71
233,99
43,65
160,93
23,35
2.001,30
2021
246
31
12
74
91
199
23
21
14
132
21
150
44
2026
273
35
13
82
101
221
26
23
15
147
23
166
49
2031
300
38
15
90
111
242
29
26
17
161
25
183
54
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 27
terhadap
jumlah
penduduk
tahun
2031,
secara
umum
Kecamatan
Luas
Wilayah
Km2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Midai
Bunguran Barat
Bunguran Utara
Pulau Laut
Pulau Tiga
Bunguran Timur
Bunguran Timur
Laut
Bunguran Tengah
Bunguran Selatan
Serasan
Serasan Timur
Subi
Total
26,10
448,46
404,71
37,69
67,87
146,83
235,01
172,71
233,99
43,65
160,93
23,35
2.001,30
Proyeksi
Penduduk
Thn 2031
Daya
Tampung
(Jiwa)
7.817
17.006
5.959
3.386
7.534
35.595
6.722
4.424
7.035
4.023
4.264
7.817
107.726
2.610
44.846
40.471
3.769
6.787
14.683
23.501
17.271
23.399
4.365
16.093
2.335
200.130
Keterangan
Masih
Sangat
Mencukupi
IV - 28
2009
berjumlah
92.060,
dikarenakan
pada
tahun
2008
mengakibatkan
penurunan
penduduk
sebesar
23.057
jiwa
(33,41%).
Berdasarkan rentang usianya, penduduk suatu wilayah dapat dibedakan
menjadi penduduk usia muda dengan rentang usia 0-14 tahun,
penduduk usia produktif 15-64 tahun dan penduduk usia tua atau 65
tahun ke atas. Berdasarkan pada kategori di atas, pada tahun 2014
penduduk Kabupaten Natuna didominasi oleh penduduk dengan usia
produktif, yaitu penduduk dengan rentang usia 15-64 tahun, yaitu
mencapai 46.616 jiwa sebesar 63,45%, sementara usia 0-14 sebanyak
24.425 jiwa sebesar 33,28% dan penduduk dengan usia tua (65 tahun
keatas) merupakan penduduk yang jumlahnya paling sedikit, yaitu
dengan jumlah 2.401 jiwa atau 3.27%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 4.11
Tabel 4.11.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin,
2015
Kelompok
Umur
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 29
0-4
5 -9
10 -14
15 -19
20 -24
25 -29
30 -34
35 -39
40 -44
45 -49
50 -54
55 -59
60 -64
65 -69
70 -74
75 +
4.052
4.301
4.067
2.887
2.338
3.210
3.362
3.288
2.703
2.424
1.767
1.328
980
605
316
263
4.000
4.186
3.848
2.575
2.155
3.268
3.158
2.963
2.449
2.139
1.554
1.188
880
523
338
356
8.052
8.487
7.915
5.462
4.493
6.478
6.520
6.251
5.152
4.563
3.321
2.516
1.860
1.128
654
619
Masalah
kependudukan
ketenagakerjaan,
pertumbuhan
selalu
berkaitan
salah
satu
contoh
penduduk
akan
berpengaruh
dengan
adalah
masalah
tingginya
juga
pada
tingkat
tingginya
hampir
berbanding
sama
dengan
jumlah
penduduk
yang
merupakan bukan angkatan kerja. Hal ini dilihat dari presentase dan
jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja sebanyak 46.616 jiwa
(63,45%) dan jumlah penduduk yang bukan angkatan kerja sebanyak
26.855 jiwa (36,55%). Dengan mengasumsikan bahwa persentase besar
angkatan kerja serta bukan angkatan kerja penduduk pada tahun 2015
berjumlah 46.616 jiwa dengan penduduk laki-laki adalah 24.287 jiwa
Laporan Akhir
IV - 30
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
Bekerja
Mencari Kerja
Sekolah
Mengurus Rumah
Tangga
Lainnya
Jumlah
penduduk
Kabupaten
Natuna
menurut
lapangan
usaha
peternakan,
kehutanan,
perikanan,
pertambangan,
IV - 31
penggalian, jasa dan lainnya. Dilihat dari lapangan usaha pada tahun
2014 sebagian besar penduduk di Kabupaten Natuna bekerja di sektor
pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan berjumlah 9.122 jiwa
atau sebesar 30,17%. Selain bekerja di sektor pertanian, peternakan,
kehutanan, perikanan, penduduk di Kabupaten Natuna juga banyak
bekerja di sektor jasa yaitu sebanyak 8.372 jiwa atau sebesar 27,69%.
Presentase Penduduk menurut lapangan usaha di Kabupaten Natuna
dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7.
Jumlah Penduduk Kabupaten Natuna Berdasarkan Lapanga
Usaha Tahun 2014
10,000
9,000
8,000
Industri Pengolahan
7,000
6,000
5,000
Bangunan/Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
4,000
3,000
2,000
1,000
Sumber:
Natuna Dalam Angka, 2015
0
IV - 32
pendidikan dasar, yaitu 24.894 jiwa atau 43,78%, belum tamat Sekolah
Dasar dan sebesar 629 jiwa atau 1,11%. Presentase Penduduk menurut
tingkat pendidikan di Kabupaten Natuna dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8.
Presentase Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Di Kabupaten Natuna Tahun 2014
5000
10000
15000
629
11.039
S MA/s ederajat
454
Diploma IV/S 1
20000
S 2/S3
24.894
13.705
Akademi/Diploma III
5.075
25000
950
120
Budha
dan
Hindu.
Dilihat
dari
jumlahnya,
penduduk
yang
digunakan
untuk
evaluasi
hasil
pelaksanaan
IV - 33
Representasi
dari
IPM
(indeks
Pembangunan
Manusia)
ditinjau
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 34
Gambar 4.9
Perkembangan angka IPM Kabupaten Natuna Tahun 2009-2013
selama
kurun
waktu
tahun
terakhir
menunjukkan
oleh
peningkatan
indeks
pada
tiga
komponen
utama
pembuntukan angka IPM. Dengan capaian IPM yaitu sebesar 72,25 pada
tahun 2013, saat ini Kabupaten Natuna menempati peringkat 6 se-provinsi
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 35
Kepulauan Riau
menunjukkan
Perkembangan
peningkatan
masing-masing
selama
komponen
IPM
periode
selama
tersebut.
tiga
tahun
IV - 36
pada tahun 2013 mencapai 97,22 persen, dan artinya masih ada sekitar
2,78 persen penduduk 15 tahun keatas yang buta aksara atau belum
mampu baca tulis.
Komponen rata-rata lama sekolah juga memperlihatkan tren positif dan
pada tahun 2013 rata-rata lama sekolah mencapai 7,94 tahun. Artinya
penduduk usia 15 tahun atau lebih di Kabupaten Natuna mempunyai
kecenderungan meyelesaikan pendidikannya pada jenjang kelas satu
sampai dua SMP.
Adanya perhatian pemerintah Kabupaten Natuna terhadap bidang
pendidikan dimana saat ini pengeluaran pemerintah untuk pelayanan
pendidikan mencapai 17,87 persen (Bappeda, 2014) serta adanya
partisispasi
aktif
dari
seluruh
komponen
masyarakat
dapat
IV - 37
persen.
Upaya
pemerintah
kabupaten
membebaskan
biaya
dengan
nilai
pembangunan
72,25
manusia
artinya
yakni
100
untuk
mencapai
pemerintah
angka
ideal
kabupaten
harus
pembangunan
memperbaiki
derajat
pendidikan
dan
kesehatan masyarakat.
Pada tahun 2012 dengan IPM sebesar 71,77 Kabupaten Natuna
termasuk
dalam
klasifikasi
kategori
kelompok
menengah
tinggi.
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 38
kualitas
manusia
semakin
maju,
pada
akhirnya
program-program
yang
berorientasi
pada
pemenuhan
IV - 39
terhadap keberhasilan kinerja suatu daerah, hal ini dapat dilihat dari
kontribusi setiap komponen IPM tersebut.
4.1.6. Karakteristik dan Analisis Perekonomian
4.1.6.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Kabupaten
Natuna
Indikator
umum
yang
digunakan
untuk
mengetahui
pencapaian
walaupun
memberi
peran
yang
besar
pada
PDRB,
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 40
Tabel 4.13.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Natuna Menurut
Lapangan Usaha 2010-2014
Setiap tahun besaran angka PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2014
mengalami penurunan sebesar 1.025,08 milyar rupiah, dibandingkan
dengan tahun sebelumnya (tahun 2013) sebesar 1.612,08 milyar rupiah.
Keadaan ini disebabkan oleh kenaikan laju pertumbuhan dari tujuh belas
sektor ekonomi.
Sektor-sektor
pertambangan
mengalami
peningkatan
sebesar
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 41
Tabel 4.14.
PDRB Atas Dasar Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2010-2014
IV - 42
memberikan
sumbangan
terbesar
kedua
adalah
sektor
Per
kapita
atas
dasar
harga
PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Namun demikian
perlu diperhatikan bahwa PDRB perkapita yang disajikan disini belum
memperhitungkan pendapatan yang keluar atau pendapatan yang
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 43
perkapita
yang
disajikan
disini
belum
sepenuhnya
Tahun
Harga Berlaku
Harga Konstan
2010
36.37
36.37
2011
40.84
38.26
2012
44.95
40.28
2013
50.44
42.39
2014
55.07
44.48
A. Sektor Pertanian
jika
dibandingkan
dengan
perusahaan
pertanian
tangga.
Sedangkan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum tidak
ada
di
Kabupaten
Natuna.
Sub
sektor
perkebunan
terlihat
IV - 44
Usaha
Sektor Pertanian
Sub sektor:
Tanaman Pangan
Padi
Palawija
Hortikultura
Perkebunan
Peternakan
Perikanan
Budidaya ikan
Penangkapan Ikan
9.958
1.793
409
1.506
4.106
7.546
3.717
1.645
239
1.469
3.695
7.728
3.672
3.181
353
3.113
2.628
594
2.393
Kehutanan
476
760
Jasa Pertanian
260
160
tangga usaha pertanian terbanyak di Kabupaten Natuna adalah di
subsektor perkebunan dan subsektor holtikultura. Jumlah rumah
tangga usaha pertanian subsektor perkebunan adalah sebanyak
7.728 rumah tangga dan jumlah rumah tangga usaha pertanian
subsektor peternakan adalah sebanyak 3.695 rumah tangga.
Tabel 4.17.
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Subsektor
Tahun 2004-2014
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 45
rumah
tangga).
Sedangkan
pada
periode
yang
sama,
usaha
pertanian dengan luas lahan yang dikuasai kurang dari 0,10 hektar
(1.000 m2) adalah sebesar 1.843 rumah tangga.
Gambar 4.12
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian di Kabupaten Natuna
Menurut Golongan Luas Lahan
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 46
2014
peranan
sektor
pertambangan dan
2,57% mengalami
penurunan
bila
Gambar 4.13.
Laju Pertumbuhan dan Distribusi Sektor Pertambangan dan
Penggalian
(Migas dan Non Migas) Kabupaten Natuna 2013-2014
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 47
Pada
tahun
2014,
sektor
Industri
Pengolahan
mengalami
ini
hanya
menyumbang
sebesar
2,85
persen.
Bila
IV - 48
D. Sektor Konstruksi
IV - 49
Gambar 4.16.
Laju Pertumbuhan dan Distribusi Sektor Konstruksi
Kabupaten Natuna 2013-2014
merupakan
pertumbuhannya.
salah
satu
sektor
yang
cukup
tinggi
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 50
Dalam
perkembangannya,
kegiatan
pariwisata
telah
menjadi
memiliki
potensi keindahan alam yang luar biasa, berupa panorama alam baik
berupa pegunungan maupun pantainya. Salah satu penunjang utama
dari kegiatan pariwisata adalah perhotelan. Peranan sub sektor hotel
dalam perekonomian Kabupaten Natuna sampai saat ini memang
masih belum terlalu besar. Namun Kemajuan industri perhotelan
dapat diikuti perkembangannya, melalui jumlah hotel dan akomodasi,
jumlah kamar, dan jumlah tempat tidur.
Perkembangan hotel dan akomodasi yang ada di Kabupaten Natuna
dapat dilihat disamping. Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah
hotel pada tahun 2013 mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan tahun 2012 Hal ini juga berdampak pada bertambahnya
jumlah kamar yang meningkat sebesar 15,33 persen. Begitu juga
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 51
pertumbuhan
Kabupaten
Natuna.
Tetapi
untuk
tahun
2014
Gambar 4.19.
Laju Pertumbuhan dan Distribusi Sektor Angkutan dan
Komunikasi
Kabupaten Natuna, 2013-2014
Tabel 4.20
Statistik Transportasi Kabupaten Natuna, 2013-2014
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan Sedanau-Pulau Tiga-Bunguran
Selatan
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
IV - 54