Admiralty
Admiralty
Admiralty
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berbagai kegiatan yang ada di daerah pantai
menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan
dan pembangunan infrastruktur di kawasan
tersebut. Wilayah pantai yang sangat panjang,
aktivitas manusia dan kegiatan pembangunan di
daerah pantai serta faktor alam seperti
gelombang, pasang surut, dan arus dapat
menimbulkan dampak negatif di daerah pantai
dengan erosi dan sedimentasi pantai. Erosi pantai
dapat menyebakan mundurnya garis pantai dan
rusaknya berbagai fasilitas yang ada di daerah
tersebut.
Secara administratif daerah pantai Nuangan
berada dalam desa Nuangan pada koordinat 124
31 BT dan 0 35 LU di kecamatan Nuangan.
Luas wilayah daerah pantai Nuangan adalah 20
km, dengan batas wilayah daerah pantai tersebut
adalah sebagai berikut:
Bagian Utara : Desa Molobog
Bagian Timur : Laut Maluku
Bagian Selatan:Perbatasan Kecamatan Pinolosian
Bagian Barat : Desa Idumun
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, daerah
391
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
LANDASAN TEORI
Gambaran Umum Pantai
Pengertian pantai dapat didefinisikan sebagai
sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir,
dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah pantai
menjadi batas antara daratan dan perairan laut.
Panjang garis pantai ini diukur mengelilingi
seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial
suatu negara.
Ada dua istilah tentang kepantaian dalam
bahasa Indonesia yang sering rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore).
Pesisir adalah daerah dara di tepi laut yang masih
mendapat pengaruh laut seperti pasang surut,
angina laut dan perembesan air laut. Sedangkan
pantai adalah daerah di tepi perairan yang
dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air
surut terendah. Selain dua istilah tersebut,
terdapat juga beberapa definisi tentang
kepantaian, yaitu:
a. Daerah daratan: Daerah yang terletak di atas
dan di bawah permukaan daratan dimulai dari
batas garis pasang tertinggi.
b. Daerah lautan : Daerah yang terletak di atas
dan di bawah permukaan laut di mulai dari
sisi laut pada garis surut terendah, termasuk
dasar laut dan bagian bumi di bawahnya.
c. Garis pantai : Garis batas pertemuan antara
daratan dan air laut, dimana posisinya tidak
tetap dan dapat berpindah sesuai dengan
pasang surut air laut dan erosi pantai yang
terjadi.
d. Sempadan Pantai: Kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai Manfaat penting
untuk mempertahankan kelestarian fungsi
pantai. Kriteria sempadan pantai ialah daratan
sepanjang tepian yang lebarnya sesuai dengan
bentuk dan kondisi pantai, minimal 100 m
dari titik pasang tertinggi kearah daratan.
392
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
393
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
Metode Admiralty
Metode admiralty merupakan metode yang
digunakan menghitung konstanta pasang surut
harmonik dari pengamatan ketinggian air laut
tiap jam selama 15 piantan (15 hari) atau 29
piantan (29 hari). Metode ini digunakan untuk
menentukan Muka Air Laut Rerata (MLR)
harian, bulanan, tahunan atau lainnya (Suyarso,
1989). Metode admiralty adalah metode
perhitungan pasang surut yang digunakan untuk
menghitung dua konstanta harmonic yaitu
amplitudo dan keterlambatan phasa. Proses
perhitungan metode Admiralty dihitung dengan
394
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
Formzhal
Bilangan Formzahl yakni pembagian antara
amplitudo konstanta pasang surut harian utama
dengan amplitudo konstanta pasang surut ganda
utama. Hasil perhitungan bilangan Formzahl ini
akan diketahui tipe pasang surut pada suatu
perairan. Perhitungan tipe pasang surut
menggunakan persamaan Formzahl (Anugrah,
2009) sebagai berikut:
F=
(
(
)
)
(
(
)
)
dimana:
F = Bilangan Formhazl.
O1 = Amplitudo komponen pasut tunggal
utama yang disebabkan gaya tarik bulan.
395
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
Tabel 1. Susunan hasil pengamatan pasang surut Pantai Nuangan (cm) periode 28 Mei 2015 s/d 11 Juni 2015
menurut Skema 1
Tanggal
28 Mei 2015
29 Mei 2015
30 Mei 2015
31 Mei 2015
1 Juni 2015
2 Juni 2015
3 Juni 2015
4 Juni 2015
5 Juni 2015
6 Juni 2015
7 Juni 2015
8 Juni 2015
9 Juni 2015
10 Juni 2015
11 Juni 2015
Keterangan:
Air Tertinggi =
Air Terendah =
85 cm
2 cm
396
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
6:00
7:00
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
X1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
Y1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
X2
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
Y2
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
X4
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
Y4
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
-1
Tabel 3.Penyusunan hasil perhitungan harga X1, Y1, X2, Y2, X4 dan Y4 dari skema 2
Waktu
X1
Y1
X2
Y2
X4
Y4
Tgl
Bln
Thn
10
11
12
13
14
15
28
2015
195
310
135
370
217
288
365
140
155
190
253
252
29
2015
205
376
138
443
199
382
432
149
195
195
284
297
30
2015
240
371
105
506
171
440
408
203
189
215
290
321
31
2015
204
338
119
423
186
356
345
197
165
190
237
305
2015
249
420
130
539
217
452
446
223
217
229
306
363
2015
381
411
264
528
290
502
567
225
235
299
363
429
2015
375
479
351
503
397
457
648
206
261
295
447
407
2015
420
489
368
541
347
562
673
236
285
302
429
480
2015
336
664
376
624
340
660
574
426
338
329
526
474
2015
376
418
316
478
234
560
472
322
276
249
340
454
2015
324
658
432
550
308
674
422
560
314
340
520
462
2015
562
385
558
389
662
285
301
646
331
303
438
509
2015
544
279
438
385
569
254
547
276
264
278
439
384
10
2015
389
438
324
503
344
483
628
199
236
314
429
398
11
2015
307
498
264
541
213
592
516
289
270
258
396
409
Skema-2
Isi tiap kolomkolom pada skema 2 ini
dengan bantuan Tabel 2 yaitu dengan
mengalikan nilai pengamatan dengan harga
pengali pada Tabel 2 untuk setiap hari
pengamatan. Karena pengali dalam daftar hanya
berisi bilangan 1 dan -1 kecuali untuk X4 ada
bilangan 0 (nol) yang tidak dimasukkan dalam
perkalian, maka lakukan perhitungan dengan
menjumlahkan bilangan yang harus dikalikan
dengan 1 dan diisikan pada kolom yang bertanda
(+) dibawah kolom X1, Y1, X2, Y1, X4, dan Y4.
Lakukan hal yang sama untuk pengali -1 dan
isikan kedalam kolom di bawah tanda (-).
Skema-3
Untuk mengisi kolomkolom pada skema-3,
setiap kolom pada kolomkolom skema-3
merupakan penjumlahan dari perhitungan pada
kolomkolom pada skema-2.
1. Untuk Xo (+) merupakan penjumlahan antara
X1 (+) dengan X1 (-) tanpa melihat tanda (+)
dan (-) mulai tanggal 28 mei s/d 11 juni 2015.
397
Waktu
Tgl
Bln
Thn
X0
X1
Y1
X2
Y2
X4
Y4
1000
1000
1000
1000
1000
1000
10
28
2015
505
885
1175
765
1153
929
923
29
2015
581
829
1238
695
1244
817
950
30
2015
611
869
1266
599
1335
731
1032
31
2015
542
866
1219
696
1237
830
1011
2015
669
829
1290
591
1322
765
1006
2015
792
970
1147
736
1238
788
935
2015
854
896
1128
848
1106
940
809
2015
909
931
1121
827
1194
785
889
2015
1000
672
1288
752
1284
680
1086
2015
794
958
1102
838
1244
674
1088
2015
982
666
1226
882
1242
634
1252
2015
947
1177
827
1169
727
1377
984
2015
823
1265
841
1053
816
1315
707
10
2015
827
951
1114
821
1159
861
855
11
2015
805
809
1234
723
1328
621
1076
11641
13573
17216
11995
17629
12747
14603
Jumlah
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
Skema-4
Untuk mengisi seluruh kolom-kolom pada
tabel 6, diisi dengan data setelah penyelesaian
skema 3 (tabel 4) dibantu dengan konstanta
pengali (tabel 5). Pada contoh ini (X00) atau
indeks kedua sama dengan 0, semuanya nilai
positif (+) karena memiliki konstanta pengali
yang positif (+). Hasil yang diperoleh untuk
setiap hari dijumlahkan dan dimasukkan ke tabel
6 pada kolom 3 dan 4.
Pada perhitungan ini nilai X00 = 11641, nilai
ini diperoleh dari penjumlahan X0 kolom 7 pada
tabel 7. Untuk nilai dan diperoleh dengan
cara mengurangi nilai positif (+) dan negatif (-)
untuk tiap indeks.
Sebagai contoh:
Waktu Menengah
0
-15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
-1
-1
-1
-1
b
0
0
1
1
1
1
1
1
0
-1
-1
-1
-1
-1
-1
0
3
5
-1
-1
-1
-1
-1
1
1
1
1
1
-1
-1
-1
-1
-1
c
0
-1
-1
-1
1
1
1
1
0
-1
-1
-1
-1
1
1
1
4
1
1
1
-1
-1
-1
-1
1
1
1
-1
-1
-1
-1
1
1
d
0
0
-1
-1
-1
1
1
1
0
-1
-1
-1
1
1
1
0
X
2
Besarnya harga
Y
3
4
11641
13573
17216
15000
15000
5922
8302
7651
8914
1000
1000
5259
7288
5689
6398
4427
5786
9146
11430
1000
1000
6586
7973
6056
8122
11995
17629
15000
15000
5474
8630
6521
8999
1000
1000
4165
7482
5515
6472
4001
6066
7994
11563
1000
1000
5468
8206
5700
8229
5266
7065
7481
7538
1000
1000
4871
5743
5541
5972
5633
6588
7114
8015
1000
1000
6046
5296
4366
6419
5
11641
6
2216
-1427
-729
388
890
-430
-3719
-4644
530
-149
2629
-3005
631
-47
1010
-1350
-2993
-4497
-232
-23
527
-1215
-229
-229
-481
-427
1680
-1123
M
1,00
0,01
-0,02
0,04
-0,01
0,01
-0,02
Y10
Y12 + X1b
Y13 + X1c
Untuk skema 6 PR
Y20
sin r
Y22 + X2b
Y23 + X2c
Y42 + X4b
Y44 + X4d
Untuk skema 7 Deler P
Untuk Skema 7 Konstanta P
-0,01
0,09
-0,07
-0,15
1,00
-0,65
0,01
-0,01
1,00
-0,09
0,20
0,01
-0,02
0,03
-0,07
1,00
-0,59
0,01
-0,01
0,01
-0,02
1,00
-0,15
0,26
0,02
-0,05
0,09
0,30
-0,64
1,03
1,01
-0,12
0,24
-0,01
0,02
-0,03
0,01
0,05
175
214
166
333
345
327
398
0,01
-0,01
0,01
1,00
-0,14
0,25
0,03
-0,09
0,13
0,29
-0,61
1,00
0,01
0,02
0,05
-0,02
-0,16
1,04
-0,70
0,02
-0,03
360
MS
0,01
-0,02
0,03
0,02
0,03
-0,05
0,20
1,01
-0,01
-0,01
1,00
-0,05
-0,08
1,05
-0,65
0,02
-0,10
0,09
0,01
-0,03
0,04
-0,03
0,04
-0,07
0,11
1,00
0,01
0,01
0,02
-0,01
-0,02
-0,03
1,00
-0,06
217
177
273
280
173
160
307
318
-0,03
0,02
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
Tabel 8. Penyusunan hasil perhitungan besaran X dan Y dari konstanta-konstanta Pasut untuk 15 piantan yang
diperoleh dari skema 5 dan skema 6
So
Untuk
Skema V X00
PR cos r X10
X12 - Y1b
X13 - Y1c
X20
X22 - Y2b
X23 - Y2c
X42 - Y4b
X44 - Y4d
Skema 5 (PR Cos r)
Untuk
skema VI Y10
PR Sin r Y12 + X1b
Y13 + X1c
Y20
Y22 + X2b
Y23 + X2c
Y42 + X4b
Y44 + X4d
Skema 6 (PR Sin r)
11641
-1427
-1619
-3570
-3005
-1057
-2970
-986
642
M
11641,00
-14,27
32,38
-142,80
30,05
-10,57
59,40
0,00
0,00
11595,19
2216
-42
-4114
2629
-719
-4729
298
1253
99,89
-1619,00
2106,30
0,00
31,71
0,00
0,00
0,00
618,90
-14,27
32,38
-107,10
-60,10
-31,71
148,50
-197,20
648,42
418,92
-32,38
0,00
0,00
10,57
29,70
-986,00
-32,10
-1010,21
-2,10
82,28
-420,64
-747,76
3310,30
5,96
-37,59
2190,45
-22,16
-0,42
82,28
2629,00
107,85
-1229,54
0,00
12,53
1579,54
44,32
2,10
-370,26
788,70
460,16
-4870,87
0,00
62,65
-3883,20
2238,16
5,04
-987,36
-26,29
-14,38
141,87
0,00
0,00
1357,04
-177,28
-44,10
2674,10
52,58
71,90
-425,61
0,00
0,00
2151,59
22,16
1,26
-164,56
-78,87
-28,76
331,03
32,78
1253,00
1368,04
22,16
-0,42
-82,28
-26,29
14,38
141,87
298,00
-75,18
292,24
c.
)
d.
+
+
-
0 < r < 90
90 < r < 180
180 < r < 270
270 < r < 360
MS
-1427,00
145,71
-714,00
-30,05
21,14
-89,10
0,00
0,00
-2093,30
) )
PR sin r
-42,81
145,71
-464,10
-871,45
644,77
-2970,00
-9,86
12,84
-3554,90
PR cos r
-14,27
16,19
-35,70
-3005,00
147,98
-742,50
0,00
6,42
-3626,88
14,27
-145,71
249,90
450,75
-1057,00
1930,50
-9,86
-6,42
1426,43
Skema-7
a. Menghitung besaran PR cos r dan PR sin r
Besaran PR cos r dan PR sin r untuk setiap
konstanta ditentukan dengan menjumlahkan
besaran-besaran yang diperoleh pada setiap
kolom pada skema 6.
b. Menghitung besaran PR
Besarnya PR untuk setiap konstanta, dihitung
melalui persamaan berikut:
( )
(
)
(
)
((
e.
f.
Kemudian baris P diisi dengan harga-harga
pada tabel 7 sesuai dengan panjang periode
pengamatan yang diperiksa yaitu 15 hati
pengamatan. Harga-harga ini besarnya tetap,
tidak bergantung pada waktu maupun letak
g.
399
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
Tabel 10. Susunan hasil perhitungan Skema 7 untuk besaran-besaran dari Konstanta-konstanta Pasang surut
So
V : PR cos r :
VI : PR sin r :
MS
K2
P1
11595,190
1426,430
2190,450
-3626,880
1579,540
-3554,900
-3883,200
-2093,300
1357,040
618,900
2151,590
418,920
1368,040
-1010,210
292,240
0,000
0,000
0,000
0,000
11595,19
2613,96
3955,91
5264,65
2494,69
2238,83
1430,74
1051,63
0,00
0,00
P
f
360
0,00
175
0,97
214
1,00
166
0,97
217
1,09
177
1,24
273
0,95
280
0,97
0
1,24
1+W
V'
V"
V'"
V=V'+V"+V'"
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1,00
54,85
296,30
286,90
638,05
0,79
0,00
0,00
0,00
0,00
0,89
137,80
146,00
247,70
531,50
1,17
9,45
133,55
3,00
146,00
1,00
225,40
162,75
283,90
672,05
1,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,79
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
u
w
p
r
0,00
0,00
1,40
0,00
333
56,93
0,00
16,54
345
156,47
1,40
8,96
327
227,53
5,10
13,13
173
147,04
-5,85
0,00
160
73,95
2,80
0,00
307
72,97
1,40
16,54
318
163,86
jumlah = g
n*360
0,00
0,00
1029,38
720,00
518,01
360,00
1096,39
1080,00
484,27
360,00
900,15
720,00
382,77
360,00
499,80
360,00
32,21
15,35
309,38
23,30
158,01
36,62
16,39
8,99
124,27
10,20
180,15
5,54
22,77
4,87
139,80
6,29
158,01
2,97
124,27
PR
A (cm)
g
400
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
146,00
5,10
151,10
13,336
-0,16668
1,24
16,53664
-0,2066832
0,7933168
146,00
5,10
297,1
14,322
0,18824
1,09
13,13342503
0,172618065
1,172618065
Satuan
cm
cm
cm
cm
cm
Data
85
59,21
32,21
5,21
2
Range
cm
54,00
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan Analisis Pasang Surut yang
dilakukan di Pantai Nuangan Kecamatan
Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondouw
Timur dengan metode Admiralty, maka dapat
disimpulkan hasil yang diperoleh sebagai
berikut:
1. Tipe pasang surut yang terjadi di Pantai
Nuangan ialah tipe Pasang Surut Campuran
Condong ke Harian Ganda (mixed tide
prevailing semidiurnal) dengan nilai 0.25 <
F=0,49 < 1.5, dimana konstanta konstanta
pasang surut yang didapat dari analisis pasang
surut dengan menggunakan metode admiralty
adalah sebagai berikut:
S0= 32,21 O1= 10,20
M2= 15,35 M4= 5,54
S2= 23,30 MS4= 4,87
N2= 36,62 K2= 6,29
K1= 8,99
P1= 2,97
2. Elevasi muka air laut tinggi tertinggi
(HHWL) terjadi sebesar 85 cm (+52,79 cm
dari MSL) dan elevasi muka air laut rendah
terendah terjadi sebesar 2 cm (-30,21 cm dari
MSL)
Saran
Hasil analisis pasang surut ini kiranya dapat
digunakan sebagai informasi dalam pengembangan maupun pengamanan daerah pesisir di
pantai Nuangan
1914,15
1063
131,15
8,957
0,89014
VIII
A (cm)
32,21
15,35
23,30
36,62
8,99
g
0,00
309,38
158,01
16,39
124,27
O1
M4
MS4
K2
P1
A (cm)
10,20
5,54
4,87
6,29
2,97
g
180,15
22,77
139,80
158,01
124,27
DAFTAR PUSTAKA
Triatmodjo, Bambang., 1999. Teknik Pantai. Beta offset. Yogyakarta
Triatmodjo, Bambang., 2012. Perencanaan Bangunan Pantai. Beta offset. Yogyakarta
401
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.6 Juni 2015 (391-402) ISSN: 2337-6732
Zakaria, Ahmad., 2012. Rekayasa Pantai dan Pelabuhan. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung
Malik, Abdul., 2008. Pasang Surut., www.Google.Slide Share.Net. akses pada 18 April 2015 pukul
19.06 WITA
Modul 1 Admiralty. www.academia.edu/7203382/Modul_1_Admiralty. akses pada 24 April 2015
pukul 21.35 WITA
Pengolahan Data Pasang Surut Dengan Metode Admiralty. http://Laboseanografi.mipa.unsri.ac.id
>2012/04 . akses pada 25 April 2015 pukul 21.25 WITA
402