Midazolam

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

MIDAZOLAM Midazolam merupakan benzodiazepine yang larut air dengan struktur cincin imidazole yang stabil dalam larutan

dan metabolisme yang cepat. Efek amnesia pada obat ini lebih kuat dibanding efek sedasi sehingga pasien dapat terbangun namun tidak akan ingat kejadian dan pembicaraan yang terjadi selama beberapa jam. 1. FARMAKOKINETIK Midazolam diserap cepat dari saluran cerna dan dengan cepat melalui sawar darah otak. Hanya 50% dari obat yang diserap yang akan masuk ke sirkulasi sistemik karena metabolisme porta hepatik yang tinggi. Sebagian besar midazolam yang masuk plasma akan berikatan dengan protein. Waktu durasi yang pendek dikarenakan kelarutan lemak yang tinggi mempercepat distribusi dari otak ke jaringan yang tidak aktif begitu juga dengan klirens hepar yang cepat. Waktu paruh midazolam adalah 1-4 jam, lebih pendek daripada waktu paruh diazepam. Waktu paruh ini dapat meningkat pada pasien tua dan pasien gangguan fungsi hati. Pada pasien dengan obesitas, klirens midazolam akan lebih lambat karena obat banyak berikatan dengan lemak. Awitan Aksi : IV 30 detik-1 menit ; IM 15 menit ; intranasal <10 menit. Efek Puncak : IV 3-5 menit ; IM 15-30 menit ; PO 30 menit ; intranasal 10 menit ; rektal 20-30 menit. Lama Aksi : IV/IM 15-80 menit ; PO/rektal 2-6 jam. 2. METABOLISME Midazolam dimetabolisme dengan cepat oleh hepar dengan bantuan enzim sitokrom P-450 usus halus menjadi metabolit yang aktif dan tidak aktif. Metabolit utama yaitu 1-hidroksimidazolam yang memiliki separuh efek obat induk. Metabolit ini dengan cepat dikonjugasi dengan asam glukoronat menjadi 1-hidroksimidazolam glukoronat yang diekskresikan melalui ginjal. Metabolisme midazolam akan diperlambat oleh obat-obatan penghambat enzin sitokrom P-450 seperti simetidin, eritromisin, Ca-channel blocker. Kecepatan klirens hepatik midazolam lima kali lebih besar daripada lorazepam dan sepuluh kali lebih besar daripada diazepam.

3. FARMAKODINAMIK a. Susunan Saraf Pusat Efek benzodiazepin hampir semua merupakan hasil kerja golongan ini pada SSP dengan efek utama : sedasi, hipnotik, pengurangan terhadap rangsangan emosi/ansietas, relaksasi otot, dan antikonvulsi. Pada dosis preanestetik, benzodiazepin menimbulkan amnesia bagi kejadian yang berlangsung setelah pemberian obat ; hanya menimbulkan illusi mengenai anestesia yang baru dialaminya (amnesia anterograd). Bila akan digunakan sebagai anestesi umum untuk pembedahan, benzodiazepin harus dikombinasikan dengan obat pendepresi SSP yang lain. b. Pernapasan Benzodiazepin hanya berefek sedikit pada pernapasan ; dosis hipnotik tidak berefek pada pernapasan orang normal. Diazepam dan midazolam dosis preanestetik mendepresi ringan ventilasi alveolar dan menyebabkan asidosis respiratoar, lebih karena karena perangsangan hipoksia daripada karena penurunan rangsangan hiperkapnia. c. Sistem Kardiovaskular Efek benzodiazepin pada sistim kardiovaskular umumnya ringan, kecuali pada intoksikasi berat. Pada dosis anestesi semua benzodiazepin dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan frekuensi denyut jantung. Penurunan tekanan darah disebabkan oleh penurunan resistensi perifer dan bukan karena gangguan cardiac output. 4. PENGGUNAAN Dosis maksimal : 10 mg/kgBB a. Premedikasi Sebagai premedikasi midazolam 0,25 mg/kg diberikan secara oral berupa sirup (2mg/ml) pada anak-anak untuk memberikan efek sedasi dan anxiolisis. Pemberian 0,5 mg/kg IV 10 menit sebelum operasi dipercaya akan memberikan keadaan amnesia retrogard yang cukup. b. Sedasi Intravena Midazolam dosis 1-2,5 mg IV (onset 30-60 detik, waktu puncak 3-5 menit, durasi 15-80 menit) efektif sebagai sedasi selama regional anestesi. Dibanding diazepam, midazolam memiliki onset yang lebih cepat, amnesia yang lebih baik dan sedasi post operasi yang lebih rendah. 2

c. Induksi Anestesi Induksi anestesi dapat diberikan midazolam 0,1-0,2 mg/kg IV selama 30-60 detik. Dosis yang digunakan akan semakin kecil apabila sebelumnya diberikan obat penekan SSP lain seperti golongan opioid. d. Rumatan Anestesi Midazolam dapat diberikan sebagai tambahan opioid, propofol, dan anestesi inhalasi selama rumatan anestesi. Pemberian midazolam dapat menurunkan dosis pemberian obat anestesi inhalasi yang dibutuhkan. 5. EFEK SAMPING Reaksi seperti agitasi, gerakan tak terkendali (termasuk tonik/ gerakna klonik dan tremor otot), hiperaktif telah dilaporkan terdapat pada pasien anak maupun dewasa. Reaksi-reaksi ini mungkin karena dosis yang tidak sesuai. Pertimbangan harus diberikan untuk kemungkinan hipoksia otak atau reaksi paradoksal. Jika reaksi tersebut terjadi, respon terhadap setiap dosis midazolam dan semua obat-obatan lainnya, termasuk obat bius lokal harus dievaluasi sebelum melanjutkan. Pasien dengan PPOK sangat sensitif terhadap efek depresi pernapasan yang diakibatkan midazolam. Penggunaan bersamaan dengan barbiturat, alkohol, atau depresan SSP yang lain meningkatkan risiko hipoventilasi, obstruksi jalan napas, desaturasi atau apneu, dan dapat menyebabkan efek obat yang berkepanjangan.

Anda mungkin juga menyukai