PPK Tatalaksana Kasus Kehamilan Lewat Waktu

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RSUD KOTA BEKASI
JAWA BARAT
2013 – 2015

Tatalaksana Kehamilan Lewat Waktu (ICD 10 : O.48)


1. Pengertian (Definisi)  Kehamilan yang mencapai 42 minggu atau lebih atau
melebihi 294 hari dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir.
2. Anamnesis 1. Kehamilan berlangsung lewat bulan
2. Telah lewat 36 minggu sejak tes kehamilan positif
3. Telah lewat 24 minggu sejak dirasakan gerak janin
pertama kali
4. Riwayat Kehamilan Lewat Waktu
5. Riwayat Pemeriksaan ANC
6. Nulipara
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan berat badan ibu, dengan memantau
kenaikan berat badan setiap kali periksa, terjadi
penurunan atau kenaikan berat badan ibu.
2. Tinggi Fundus Uteri
3. Gerakan janin yang jarang, yaitu secara subyektif
kurang dari 7 kali/20 menit
4. Leopold
5. Kematangan Serviks dengan Rumus BishopBila nilai
Bishop > 5,akhiri kehamilan
4. Kriteria Diagnosis 1. Sesuai kriteria anamnesis
2. Sesuai kriteria pemeriksaan obstetri dan ginekologi
3. Pemeriksaan USG : usia kehamilan > 42 minggu
5. Diagnosis Kerja  Kehamilan Lewat Waktu (ICD 10: O.48)
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Haemoglobin, Leukosit, hematokrit, Trombosit, LED,
Diff Count (ICD 9 CM: 90.59)
2. USG (ICD 9 CM: 88.78)
3. CTG: NST dan CST (ICD 9 CM: 75.32)
4. Amniosintesis ( ICD 75.1 )
8. Terapi  Bila sudah dipastikan umur kehamilan 41 minggu,
pengelolaan tergantung dari derajat kematangan
serviks.
1. Jika umur kehamilan tidak jelas lakukan NST (ICD 9
CM: 75.32) setiap minggu dan penilaian volume air
ketuban
2. Jika umur kehamilan sudah pasti 41 minggu, lakukan
pemantauan kesejahteraan janin dengan NST (ICD 9
CM: 75.32) 3 kali seminggu dan USG (ICD 9 CM:
88.78) 2-3 kali seminggu
3. Induksi dilakukan pada usia kehamilan 42 minggu
dengan memperhitungkan kondisi serviks (pelvic score)
4. Bila pelvic score kurang dari 5, dilakukan pematangan
serviks
5. Bila pelvic score lebih atau sama dengan 5 dilakukan
oksitosin drip. Jika tidak lahir pada induksi seri
pertama, induksi seri kedua dilakukan dalam 3 hari.
6. Jika terdapat komplikasi seperti hipertensi, penurunan
gerak janin, atau oligohidramnion, maka induksi
persalinan, jika perlu dengan ripening serviks dilakukan
pada usia kehamilan 41 minggu

9. Edukasi 1. Edukasi tentang penyakit yang diderita dan komplikasi


(Hospital Health Promotion) yang mungkin akan dihadapi.
2. Edukasi dan persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
10. Prognosis Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
11. Tingkat Evidens IV
12. Tingkat Rekomendasi C
13. Penelaah Kritis 1. dr. Christofel Panggabean, Sp.OG (K) FM
2. dr. Dean Wahjudy Satyaputra, Sp.OG (k)
3. dr. Hindar Jaya, Sp.OG
4. dr. Irawan Sumrah, Sp.OG
5. dr. Pandji Setiawan, Sp.OG
6. dr. Bayu, Sp.OG
14. Indikator Medis Kehamilan lewat waktu dirawat selama 3 hari dengan tanpa
komplikasi.

Target:
80% kehamilan lewat waktu dirawat selama 3 hari dengan
tanpa komplikasi
15. Kepustakaan Hakimi M, Dasuki D, Siswosudarmo R, Pradjatmo H, et AL.
Standar Pelayanan Medis Bidang Ilmu Obstetri dan
Ginekologi. Yogyakarta; Pustaka Cendiakia Press: 2011

Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri


Ginekologi Indonesia. Panduan Penatalaksanaan Kasus
Obstetri. Jakarta; Percetakan Palawa Sari: 2012

Berghella V. Maternal-fetal Evidence Base Guidlines. USA;


Informa Healthcare: 2012

Norwitz, Errol R. Obstetric Clinical Algorithms : Management


and Evidence. USA; Wiley-Blackwell; 2012

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pelayanan Obstetri


Neontal Emergensi Komperhensif. Jakarta: Depkes; 2007

Anda mungkin juga menyukai